Ketulusan Hati Zia

Di kafe.

Makan siang Zia di kafe dekat kampus, Zia banyak diam, masalah di sekolah dan di tambah dengan sebanyak apa mahasiswi yang menyukai suaminya itu.

"Bang... Enak kan jadi dosen muda banyak mahasiswi yang suka sama kamu... " Ucap Al Jovano saat selesai makan.

"Ckkk... itu cuma ucapan terimakasih aja..." Jawab Azzam lalu meminum minumannya.

"Kamu kenapa? wajah kamu memar gitu?? berantem ya??? ckkk sekolah yang bener jangan tawuran aja... " Kata Azzam.

"Ini bukti keseriusan aku Bang... kalau aku gak rela wanita yang aku cintai di hina orang... emang situ... nikahin anak gadis orang tapi bukanya bikin bahagia justru membuatnya menderita... " Kata Al Jovano mencibir Azzam.

"Maksud kamu Apa??? " Azzam menatap Zia yang sedari tadi menunduk seperti banyak pikiran.

"Nana Kita kesana yuk..." Ajak Zia tak mau mendengar cerita dari Al takut Nana merekam jika Al marah atau sebaliknya suaminya yang marah.

Zia bangkit membawa Nana ke aquarium yang di isi banyak ikan hias di sana. Zia berharap tak ada pertengkaran antara Al Jovano dan Azzam.

Di tempatnya Al Jovano bercerita pada Azzam dengan wajah kesalnya tentang bagaimana Zia di bicarakan yang buruk di sekolah, bahkan sahabatnya sendiri menjadi penyebar gosipnya.

"Udah deh bang kalau kamu gak bisa jadi laki-laki yang baik mending udah kasih Bu Zia sama aku... kamu juga udah keasikan di kampus sama cewek yang suka sama kamu... " Ucap Al Jovano mengakhiri ceritanya.

"Ckkk jangan mulai deh Al... Kamu tau aku orang yang setia..." Ucap Azzam kesal.

"Shhittt setia apanya... kalau setia kamu gak akan menikahi Bu Zia meski Kak Alma sekarat pun..." Kata Al Jovano.

"Tau apa kamu tentang pernikahan... kamu masih kecil urus aja sekolah kamu dengan benar... seolah-olah kamu bisa menghidupi anak orang saja..." Kata Azzam lalu bangkit dan memukul punda Al Jovano pelan.

"Pulang sendiri naik taxi sana..." Ucap Azzam sambil memberikan uang di tangan Al Jovano, Azzam tak ingin Zia bersama Al Jovano lebih lama lagi.

Al Jovano berdecak lalu keluar kafe memanggil tukang ojek, Al Jovano tak mau naik Taxi, Lumayan buat jajan pikirnya.

Azzam mengajak Zia kembali ke kampus, dirinya tak ingin Zia pulang lebih cepat. Azzam menggandeng tangan Zia sementara tangan satunya menggendong Nana.

Azzam tak ingin Zia merasa jika dirinya menyembunyikan statusnya pada semua orang, Azzam ingin semua orang tau tentang hubungannya dan tak ingin Zia semakin sedih.

"Maaf sudah membuatmu banyak di nilai buruk oleh teman-teman di sekolah kamu ya..." Kata Azzam sambil meremas hangat tangan Zia.

Zia mengangguk tanpa bersuara, dia bingung bagaimana mengenalkan Azzam ke semua orang tanpa membuat pikiran negatif, namun kenyataan bahwa dia menikah saat Alma masih hidup membuat keadaan justru tak berpihak baik padanya.

Bagaimana pun ceritanya dirinya yang menjadi istri kedua di saat istri pertama masih hidup dirinya telah membuat pandangan orang berpikir jika dirinya hadir di atas keutuhan rumah tangga orang.

"Zia... kamu kenapa kok diam aja??? " Tanya Azzam saat sampai di kampus.

Zia menggeleng sambil tersenyum untuk menutupi perasaannya, lalu meraih Nana untuk dia ajak pulang.

"Zia pulang ya Mas... selamat bekerja... " Kata Zia lalu meraih tangan Azzam untuk di salami.

Tiba-tiba ada mahasiswi datang menghampiri mereka sambil membawa tas berpita dan memberikannya pad Azzam.

"Hay Pak Azzam... terimakasih ya atas bimbingannya Alhamdulillah akhirnya saya lulus... " Kata Mahasiswi cantik itu.

"Sama-sama... tak perlu repot..." Kata Azzam menolak pemberian itu, namun mahasiswi itu menoleh pada Zia dan memberikan tas hadiah itu pada Zia.

"Pasti Kamu adiknya Pak Azzam ya... please bawakan untuk Pak Azzam ya... " Kata Mahasiswi itu tersenyum penuh memohon.

"Tapi... " Zia ragu untuk mengucapkan, Zia takut kejadian di sekolahnya terulang kembali.

"Hay... Dedek Cantik... kenalkan Ersya... calon Mama baru kamu... " Kata Mahasiswi itu lalu mengambil tangan Nana.

Zia dan Azzam sama terkejutnya, Zia kesal perasaannya makin tak karuan lalu membawa hadiah tadi pada Azzam dan membawa Nana pergi.

"Untuk Mas Azzam... Zia pulang... Assalamualaikum... " Kata Zia lalu mengajak Nana salim dan masuk ke mobil tanpa menoleh pada Azzam, entah dadanya terasa sesak.

"Zia... " Azzam mengejar Zia ke mobil namun Zia sudah menghidupkan mobilnya dan pergi.

"Astaga..." Azzam melihat jam dan waktunya mengajar sudah tiba, ingin mengejar Zia namun hari ini ada jadwal pengambilan nilai mahasiswanya.

***

Sore hari.

Azzam pulang saat Zia tengah mandi Nana bersama bibi jalan-jalan di taman sembari bermain bersama beberapa anak yang juga sering main-main di taman perumahan.

Azzam menanti Zia keluar dari kamar mandi sambil berbaring di ranjang. Zia keluar hanya dengan handuknya karena dia pikir bibi dan Nana sedang di luar.

Azzam membeku dan terpesona di tempatnya saat mendapati pemandangan indah di hadapannya, namun Zia sama sekali tak menyadari jika ada Azzam di kamarnya.

"Ehm...!! " Dehem Azzam seketika mengejutkan Zia yang spontan menoleh ke belakang.

"Astaghfirullah... " Zia segera berlari masuk kembali ke kamar mandi.

Azzam tersenyum, sungguh lucu istri polosnya itu, sama suaminya sendiri begitu takut dan malu.

"Mas... Keluar dulu dong..." Kata Zia di balik pintu.

"Kenapa??? " Tanya Azzam masih di tempatnya.

"Ckkk... Aku gak bawa ganti, aku pikir kamu belum pulang... " Kata Zia.

"Ok... " Jawab Azzam sambil senyum.

Hening, sunyi Zia yakin jika sudah aman, dirinya membuka pintu perlahan dan berjalan keluar kamar mandi namun saat sudah keluar tubuhnya tiba-tiba ada yang menarik dan memeluknya.

"Hahhh....!!!! Mas... Hmmmm" Zia terbungkam oleh Azzam, terbungkam oleh dua baris merahnya.

"Hahhh... Mas... Iiih... Hmmmm" Zia kembali protes namun Azzam tak membiarkan itu berlalu lama.

"Ini ibadah loh... bukanya kita suami istri... " Ucap Azzam sambil menatap Zia berkabut dan parau.

Zia berkaca-kaca, jangan sekarang, aku tak siap jika harus hamil sementara belum banyak orang yang tau.

"Kenapa...??? " suara Azzam berat kali ini dirinya tak mampu menahan lagi, rasanya sudah sangat tak mampu untuk di tolak.

"Aku... Aku... Aku belum shalat asar... Waktunya sudah hampir usai... " Ucap Zia memohon.

Cup

Cup

Cup

"Kamu selalu sukses menyiksa ku dalam hal ini..." Ucap Azzam lalu masuk ke kamar mandi dengan berat hati.

****

Please dong kasih semangat dengan vote dan dukungannya... 🙏🙏🙏😍😍😍😍

Terimakasih untuk yang udah selalu setia dan dukungan karya ini... 🙏🙏🙏🙏

Love you All... ❤❤❤❤❤❤❤❤

Semoga kita semua selalu Allah beri kesehatan, kelancaran dan kesuksesan... 🤲🤲🤲🤲🌷🌷🌷🌷🌷