Muak dengan perlakuan keluarga angkatnya yang selalu menindas dirinya.Membuat ia dengan nekat menggantikan perjodohan dengan pria asing yang telah diatur oleh ayah angkatnya.
Tidak peduli siapa orangnya,Alya lebih menerima perjodohan itu demi bisa keluar dari keluarga angkatnya yang toxic.
Siapakah pria yang yang akan dijodohkan ayah angkatnya?Terlebih pria tersebut berasal dari perkampungan yang jauh.Akankah ia tetap menikahi pria asing dari kampung itu?
Yuk simak ceritanya..☺️☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Alya pun berjalan seorang diri dengan beraninya.Walaupun suasana kampung yang sudah sepi dimalam hari,tak membuat Alya merasa takut.
"Aku tidak mengerti,kenapa dia pergi tanpa membangunkan ku?Bahkan tidak menyuruh karyawannya untuk mengantar ku pulang.Padahal dia tahu,aku baru pertama kali ke peternakan dia.Yang sudah jelas,aku belum begitu hafal dengan jalan sini.Ck..Apa dia cuma pura-pura perhatian padaku,tapi ternyata tidak??" gerutu Alya bicara sendiri dengan hati yang sedikit kesal.
Sementara Alan,yang sudah menyelesaikan tugasnya langsung bergegas pulang.Tanpa sengaja ia melihat Alya tengah berjalan seorang diri dipinggir jalan.Alan yang sedang mengemudikan sepeda motornya,langsung berhenti tepat disisi jalan.Ia pun menghampiri Alya yang sejenak menghentikan langkahnya.
"Kau sedang apa disini?Kenapa berjalan seorang diri?" tanya Alan penasaran dan bingung.
"Tentu saja mau pulang." jawab Alya dengan nada datar dan mengalihkan pandangannya pada Alan.Karena seketika ia menjadi kesal melihat Alan yang tiba-tiba muncul dan bertanya dengan polosnya.
"Tapi kenapa pulang sendirian?Dan kenapa kau pulang jalan kaki?" tanya Alan semakin heran.
"Kenapa tanya padaku?seharusnya tanyakan pada dirimu.Kenapa kau pergi tanpa membangunkan ku,dan mengharuskan ku pulang seorang diri?Kalau aku memang merepotkan mu,kau bisa katakan dari awal.Jangan membiarkan ku sampai harus pulang sampai malam-malam begini." jawab Alya yang secara tidak langsung protes pada Alan.
"Hah??Apa yang kau bicarakan?Aku memang sengaja membiarkan mu tidur karena aku tidak tega membangunkan mu.Aku juga sudah menyuruh Damar untuk mengantar mu pulang,jika kau sudah bangun dan ingin pulang.Apa dia tidak bilang akan mengantar mu?" ujar Alan langsung menjelaskan semuanya pada Alya.
Sesaat Alya pun mencerna semua penjelasan Alan.Terutama saat ia menyinggung tentang Damar.
Ah..sial..Sepertinya pemuda itu sudah berbohong pada ku. Gerutu Alya dalam hatinya.
"Jadi sebenarnya kau sudah menyuruh Damar untuk mengantarku pulang.Karena kau tidak bisa mengantar ku dengan alasan ada urusan lain?" tanya Alya mengulang semua penjelasan Akan untuk memastikannya.
"Yah,aku juga sebenarnya memikirkan mu karena meninggalkan mu sendirian disana.Tapi karena urusan ku sangat mendadak,aku tidak bisa menundanya.Maafkan aku." ucap Alan kembali menjelaskan dan meminta maaf pada Alya.
Alya pun langsung menghela nafas panjangnya sambil mengangguk.
"Yah,baik lah.Aku mengerti.Ku pikir kau tidak peduli pada ku.Tapi setelah kau jelaskan semuanya,aku paham.Tidak apa-apa." ujar Alya langsung mengangguk paham.
"Ya,sudah.Ayo kita pulang." ujar Alan langsung menggandeng tangan Alya dan mengajaknya pulang.
Alya pun seketika tersenyum lebar dengan tindakan Alan yang menggenggam tangannya.
...****************...
Terlihat Rara sedang duduk dengan wajah yang cemberut.Ia merasa bosan karena jam yang menunjukkan pukul 9 malam,tapi belum juga pulang.
"Bu,mau sampai kapan kita disini?Aku ingin pulang." tanya Rara dengan nada ketus.
"Sebentar lagi,apa kau tidak bisa lihat Alan masih belum pulang?" jawab Lela dengan nada sewot.
"Tapi aku sudah mengantuk,Bu.Aku ingin cepat pulang dan tidur.Lagi pula untuk apa menunggu dia pulang?Anak-anaknya juga sudah tidur." ujar Rara protes.
"Kau harus bertemu dengan Alan.Supaya mempermudah mu untuk bisa dekat dengan dia." jelas Lela.
"Ck..Terserah kau saja Bu." cetus Rara dengan wajah datar.