NovelToon NovelToon
MY PROBLEMATIC CEO

MY PROBLEMATIC CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Percintaan Konglomerat / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Khintannia Viny

Cerita tentang gadis desa bernama Juliet Harvey yang harus berjuang untuk mengatasi masalah keluarga sang nenek yang hampir bangkrut.

Namun siapa sangka, niatnya untuk meminta bantuan kepada sang ayah yang sudah lama tidak bertemu malah membuatnya ikut terseret masalah dengan CEO tampan penuh dengan masalah, Owen Walter.

Bagaimana kisah Juliet dan Owen? Apa Juliet bisa mengatasi masalah keluarga neneknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khintannia Viny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MPC BAB 11

Di tempat lain, kedua orang tua Owen sedang duduk di paviliun keluarga yang ada di halaman mansion mereka, keduanya memutuskan untuk menikmati teh hangat di sana setelah menyambut para tamu undangan.

“Aku harus menikahkannya.” Ucap Gerald tiba-tiba.

“Setelah di pikir-pikir, kurasa itu yang terbaik untuknya, bukankah begitu sayang?” tanya Gerald kembali sambil menoleh ke arah istrinya yang masih menikmati tehnya dengan anggun.

Cecilia hanya tersenyum sambil melirik ke arah sang suami.

“Sepertinya kau masih belum tahu bagaimana watak putranya ya. Apa kau pikir Owen akan menurutinya begitu saja?” tanya Cecilia.

“Aku bahkan pernah bertanya apa ada wanita yang membuatnya tertarik, tapi dia malah menjawab ‘apa sekali bercerai masih belum cukup?’ itu membuatku takut untuk bertanya kembali padanya.” Lanjut Cecilia.

Gerald hanya terdiam tidak mengatakan apapun lagi, dia tau watak putranya yang satu itu memang sangat keras kepala.

“Yah, aku tau betul bagaimana perasaannya, apa yang telah dia korbankan dan apa yang sudah dia putuskan dengan yakin.” Balas Gerald sambil memijat pelipisnya yang tidak pusing.

Seketika Gerald mengingat ucapan Owen waktu dia memutuskan untuk bercerai dari mantan istrinya.

“Aku akan mundur dari posisi ahli waris dan aku juga akan bercerai! Keputusan saya sudah bulat, saya tidak akan pernah mencabut keputusan ini ayah.” Ucap Owen dengan tegas waktu itu.

“Tapi kalau di pikir lagi, kita belum menemukan solusinya, jika bukan kita yang menentukan pernikahannya, bagaimana jika kita biarkan dia sendiri yang memilih pasangannya? Itu tidak jadi masalah kan?’ ucap Gerald dengan serius.

“Masalahnya, Owen tidak akan menginginkan pernikahan itu sayang.” Balas Cecilia.

“Kita harus membuatnya ingin menikah, omong-omong apa gadis itu benar-benar tidak ada hubungan apa pun dengan Owen?” tanya Gerald kepada sang istri.

“Ethan bilang mereka berdua sama sekali tidak saling mengenal, apa kamu tertarik dengan gadis dari keluarga Harvey itu?” tanya Cecilia.

“Bukan begitu, tapi jika dia bisa meluluhkan hati Owen, gadis mana pun itu akan aku restui dengan syarat dia harus lebih baik dari Rebecca.” Balas Gerald.

“Aku tau apa yang kamu pikirkan sayang, tapi kamu tidak perlu khawatir karena Owen tidak akan pernah bersatu kembali dengan Rebecca.” Ucap cecilia dengan yakin.

***

Di mansion Owen, tiba-tiba saja bibi Laurent memberitahu Owen jika Rebecca mengunjungi mansion nya. Tentu saja Owen terkejut mendengar hal itu namun dia yakin hal itu akan terjadi suatu saat nanti.

“Maaf tuan muda, tapi kami...” ucap bibi Laurent yang tidak melanjutkan perkataannya.

“Tidak apa-apa bi, di mana wanita itu?” tanya Owen.

“Di ruang tamu tuan.” Balas bibi Laurent.

“Tolong buatkan aku segelas teh pahit.” Ucap Owen.

“Baik, akan saya siapkan segera.” Ucap bibi Laurent yang langsung melaksanakan

Owen pun segera melepas jasnya dan juga dasi yang dia kenakan, lalu dia berjalan menuju ruang tamu di mana mantan istrinya sudah menunggu di sana.

“Owen...” panggil Rebecca dengan suara yang lirih dan mata yang berkaca-kaca seperti meminta belas kasihan.

Sedangkan Owen yang melihat hal itu hanya tersenyum sinis, dia merasa muak dengan wajah sok polos sang mantan istri yang selalu dia lihat.

“Apa kabar, mantan istriku?” balas Owen dengan dingin.

Owen berjalan mendekat dan duduk tepat di hadapan Rebecca.

“Sudah lama tidak berjumpa, Owen.” Ucap Rebecca namun tidak di gubris oleh Owen.

“Aku minta maaf karena tiba-tiba datang tanpa memberitahumu lebih dulu, tapi aku rasa lebih baik kita bertemu di sini dari pada di luar.” Ucap Rebecca kembali.

Tangan Rebecca gemetar, begitu pula dengan sekujur tubuhnya, dia merasakan hawa yang begitu mencekam dari sang mantan suami yang dingin itu lalu Rebecca mulai menangis.

“M-maafkan aku Owen, ini semua salahku, aku benar-benar minta maaf, hikss,, hikss..” ucap Rebecca yang terus menangis.

“Setahuku hubungan kita sudah benar-benar selesai, Rebecca.” Ucap Owen lalu meminum teh pahit miliknya lebih dulu baru melanjutkan perkataannya.

“Kita sama-sama sudah memberi apa yang seharusnya di berikan dan menerima apa yang seharusnya di terima, bukan begitu Rebecca?” tanya Owen dengan dingin.

“Senang rasanya melihat kau yang masih tidak berubah, tapi karena kau tidak berubah, itu membuatku jadi bosan!”

“Langsung ke intinya saja, rasanya tidak mungkin jika kau mengunjungi negaraku hanya untuk mengatakan hal itu, apa kau datang atas perintah ayahmu? Berhubung sekarang semua masalahnya sudah beres, apa beliau memberi perintah kepadamu agar kau bisa berbaikan dengan mantan suamimu?”

“Aku tidak menyangka kau adalah seorang putri yang menurut pada ayahnya, rupanya kau juga masih sebaik dulu ya.” Ucap Owen.

Mendengar ucapan Owen membuat Rebecca terdiam, semua ucapan Owen seperti pis4u yang menusuk ke jantungnya, sedangkan Rebecca hanya bisa merem4s gaunnya dengan kencang.

“B-bukan hanya alasan itu saja, aku hanya ingin meminta maaf dengan tulus padamu Owen, jadi aku memberanikan diri untuk menemuimu karena aku selalu merasa bersalah padamu.”

“Rebecca! Sepertinya kau sudah salah paham ya.” Ucap Owen.

“Kesepakatan itu cukup adil, bahkan pihak kami yang di untungkan dari kesepakatan itu, tapi kau tidak Owen.” Ucap Rebecca dengan lantang.

Mendengar ucapan Rebecca membuat Owen tidak tahan, dia tertawa dengan keras membuat Rebecca terkejut.

“K-kenapa kau tertawa Owen?" tanya Rebecca.

“Hahaha, aku tidak menyangka mantan istriku begitu mengkhawatirkan ku, aku jadi ingin menangis karena terharu.” Ucap Owen.

Setelah berbicara seperti itu, seketika tawa Owen berhenti, dia memegang cangkir teh miliknya dengan perlahan lalu menyenggolnya hingga cangkir itu jatuh dan pecah.

Prangg!!! Rebecca terkejut mendengar suara pecahan cangkir itu.

“Tuan muda! Apa terjadi sesuatu?” ucap pelayan yang berjaga di depan ruang tamu dengan tergesa-gesa.

“Bereskan itu!” ucap Owen dengan dingin lalu pergi meninggalkan Rebecca begitu saja.

Sedangkan pelayan yang baru masuk tadi merasa cemas karena Rebecca menangis tersedu-sedu setelah Owen meninggalkannya.

Di kediaman Harvey, sudah tiga hari Juliet terbaring sakit setelah pesta itu, entah mungkin shock atau bagaimana tapi tiba-tiba saja tubuh Juliet panas dan lemas.

“Nona, bagaimana kondisi anda hari ini?’ tanya Anna dengan khawatir.

“Yah, tidak apa-apa, kondisiku sudah sangat membaik Anna.” Balas Juliet.

Anna hanya bisa menghala napas panjang sambil menatap sendu ke arah majikannya itu.

“Sudah tiga hari nona Juliet terbaring sakit setelah pesta dansa itu selesai, padahal aku sudah bilang padanya untuk tidak perlu memperdulikan laki-laki buaya itu, tapi dia tetap saja memikirkannya, aku harus bagaimana ya?” batin Anna yang prihatin melihat keadaan sang nona yang tidak berdaya.

“N-nona! Tunggu sebentar!” teriak Anna tiba-tiba membuat Juliet terkejut.

Anna segera memberikan semua majalah gosip terbaru kepada Juliet.

“Ada apa dengan majalah-majalah ini Anna?” tanya Juliet.

“Ini hadiah untuk nona!”

“Majalah-majalah ini, hadiah untukku?” tanya Juliet.

“Benar nona! Mulai sekarang nona akan membaca semua ini untuk mempelajari tentang lingkup sosialita.” Balas Anna dengan semangat.

“Mempelajari? Dengan ini?” tanya Juliet.

“Tentu! Tidak ada hal sebaik ini untuk mempelajari tentang para sosialita dan para istri pejabat.”

Juliet membuka halaman demi halaman majalah yang di berikan oleh Anna, lalu dia terkejut saat melihat ada lembaran yang sudah di gunting membuat Anna terkejut.

“Ya ampun! Siapa yang menggunting halaman itu! Pasti ada saja pembantu yang berulah seperti itu! Walaupun semua orang menghujat laki-laki buaya itu, tapi mereka akan menggunting fotonya yang ada di dalam majalah.” Jelas Anna.

1
Rafael Indawan
Karya yang bagus, lanjutkan thor
Iyud Wati
lanjut
KheisyaNavilda
menunggu update mu thorrr
KheisyaNavilda
ditunggu bab selanjutnya thor
Iyud Wati
lanjut thor
Khintannia Viny
semoga kakak kakak semua menyukai cerita author yaaa
Alif Rizki
awal menarik
Miss Leo
Menarik..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!