Sequel dari novel The Love Struggle 💞
Author sarankan kalian sebelum membaca novel ini. Kalian baca dulu novel yang berjudul The Love Struggle karena cerita masa kecil Zaynab dan Izyan ada disitu.
Novel ini menceritakan tentang seorang gadis cantik bernama Zaynab Ziyad Al-Farisi. Zaynab merupakan mahasiswi spesialis dokter kandungan.
Dia harus terpaksa menikah dengan pria pilihan orang tuanya karena kesalahannya sendiri telah menyembunyikan hubungannya dengan pria bule yang berbeda keyakinan dengannya.
Pria yang akan dijodohkan dengan Zaynab adalah bocah kecil yang pernah memukul Zaynab sampai menangis waktu mereka masih kecil sehingga sampai sekarang Zaynab membenci pria itu. Pria tampan itu bernama Izyan Zimran, mahasiswa spesialis bedah di kampus yang sama dengan Zaynab.
Bagaimana cerita mereka selanjutnya? Ikuti cerita sampai tamat dan mohon dukungan dari kalian☺️
IG: @irhahussnain_author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irha Hussnain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Gara-gara Botol Jus
Terima kasih atas dukungannya dan jangan di boom like ya
Happy Reading 💞
.
.
“Hey, What’s up?¹” sapa seseorang yang tidak asing bagi Zaynab.
“Good²” jawab Zaynab dengan datar.
Orang yang bertemu dengan Zaynab adalah Emily. Kalian pada masih ingat Emiliy bukan?. Ituloh teman sekelas Zaynab yang pernah gep Bentley dengan Arabella saat kissing di bar. Sekarang udah ingat kan? wkwkwk.
Okay, back to the story³. Emily dan Zaynab berbincang beberapa hal tentang kuliah mereka. Emily juga bertanya alasan Zaynab mengambil cuti selama beberapa hari dan Zaynab menjawab jika kedua orang tuanya datang dari Malaysia dan ada urusan penting yang harus mereka kerjakan sehingga Zaynab harus mengambil cuti untuk beberapa hari. Hubungan pertemanan antara Zaynab dan Emily memang sudah mulai sejak Emily mengutarakan isi hatinya ingin lebih dekat Zaynab. Awalnya Zaynab biasa-biasa saja karena dia tidak pernah memiliki pengalaman dalam pertemanan. Zaynab bukannya sombong tetapi dia memang tidak tau caranya berteman. Dia pernah memiliki teman waktu di bangku Sekolah Menengah Atas namun, temannya itu punya niat buruk mendekatinya.
“Okay. Do you have time for coffee now?⁴” tanya Emily mengajak Zaynab ke cafe.
Zaynab melihat sekitarnya dengan gugup. Dia baru sadar jika mama mertuanya bisa saja mencarinya sekarang dan dia tidak mau Emily mengetahui jika ia sudah menikah dengan Izyan.
“Hmm, sorry. How about another time? I have to go now, Emily,⁵” tolak Zaynab dengan sopan dan terlihat buru-buru mengambil botol jus yang lain karena botol jus sebelumnya sudah ada di tangan Emily.
“Okay, just relax⁶” ujar Emily sambil tersenyum namun dia bisa menyadari jika ada sesuatu yang telah Zaynab sembunyikan tetapi dia tidak berani bertanya lebih jauh karena mereka bukan teman sekarab itu. Emily memang tulus ingin berteman dengan Zaynab.
Zaynab kini melangkahkan kaki jenjangnya menuju tempat terakhir ia bersama Ayesha dan Izyan. Zaynab berjalan dengan terburu-buru dan tak sengaja menabrak seseorang hingga botol jus yang di tangannya jatuh ke lantai. Untung saja itu bukanlah botol kaca.
Brugh
“Kalau jalan pakai mata” ucap Izyan dengan sinis. Yup benar, orang yang Zaynab tabrak adalah Izyan atau suami bocilnya.
Zaynab terlihat gugup karena dia masih di dekat rak minuman dan mungkin saja Emily masih ada di tempat itu. Zaynab memalingkan kepalanya ke belakang dan dengan terburu-buru ia menarik tangan Izyan pergi dari situ.
“Hey. Apa yang kau lakukan? Jangan sentuh aku atau-” protes Izyan terpotong dan agak shock.
“Diam! Teman sekelasku ada di rak belakang dan aku tidak mau dia melihatku bersamamu” tukas Zaynab sambil melotot ke arah Izyan dan berjalan jauh dari tempat itu. Izyan akhirnya menyerah dan mengikuti alurnya saja.
“Tunggu!” kata Zaynab seraya berhenti namun tangannya masih menggandeng tangan Izyan.
Izyan menatap Zaynab dengan kesal.
“Tolong, kamu ambil botol jus yang jatuh tadi” ucap Zaynab yang baru sadar jika botol jusnya jatuh.
“What?, kenapa bukan kamu sendiri aja yang ambil. Aku nggak mau” tolak Izyan dengan dingin.
“Seharusnya kamu memungutnya tadi. Itu juga gara-gara kamu menabrakku sehingga jusnya jatuh” ucap Zaynab menyalahkan Izyan.
“Lepaskan tanganku” geram Izyan.
Zaynab melihat ke arah tangannya dan benar saja ternyata dari tadi dia menyentuh tangan seorang pria. Tentu saja Zaynab menjadi gugup dan wajahnya memerah semerah stroberi, bukan tomat ya guys biar beda aja wkwkwk.
“Lain kali jangan sembarang menyentuhku. Apa kamu tidak malu menyentuh laki-laki? Atau udah terbiasa?” tanya Izyan sepedas keripik ghost pepper.
Zaynab marah sekali dengan pertanyaan Izyan yang membuatnya sakit hati. Siapa yang sakit hati jika mendapatkan pertanyaan seperti itu.
Walaupun dia tidak pernah melakukannya dengan pria lain selain pada daddynya dan Zayn tetapi itu tetap saja penghinaan.
Zaynab tidak menjawab pertanyaan dari Izyan dan segera membalikkan badannya kemudian melangkahkan kakinya ke arah rak minuman tadi dengan perasaan yang campur aduk. Sementara itu Izyan merasa ada yang salah dengan ucapannya. Tetapi dia tidak suka jika Zaynab menyentuhnya karena merasa ada yang aneh dengan jantungnya yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
Catatan kaki:
¹Hai. Apa kabar?
²Good
³Ok, kembali ke cerita
⁴Ok. Apa kamu punya waktu untuk minum kopi sekarang?
⁵Hmm, maaf. Bagaimana kalau lain kali saja?, aku harus pergi sekarang, Emily.
⁶Ok. Santai aja
TBC🌹