"Kenapa hidupku harus semenyedihkan ini? Aku bukan hanya kehilangan suamiku, tapi aku juga harus memupus harapanku untuk menjadi seorang ibu karena aku mandul. Apa aku tidak pantas bahagia?"
Maharani adalah seorang wanita yang menjadi istri dari seorang pria yang bernama Rendy Wijaya. Awal pernikahan mereka terjalin dengan begitu bahagia dan penuh keromantisan. Namun, setelah 5 tahun menikah dan selama itu juga mereka masih belum juga dikaruniai seorang pun anak, perlahan sikap Rendy mulai berangsur berubah hingga akhirnya ia menghadirkan Celine dalam pernikahan mereka dan mengakibat pernikahannya harus berujung dengan perceraian.
Bagaimana kisah Maharani dalam menjalani kehidupan keduanya dan menyembuhkan luka di hatinya atas pengkhianatan yang dilakukan oleh suaminya? Apakah Maharani akan memperoleh kebahagiaan yang begitu diimpikan? Lantas bagaimana dengan kemandulannya, akankah ada mukjizat yang Tuhan akan berikan untuknya atau selamanya harapan untuk dapat menggend
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Pradita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia Celine
Selamat membaca!
Tak berselang lama Rendy pun kembali menghampiri Marni lalu memberikan sebuah amplop yang berisi sejumlah uang untuk belanja mingguan. "Ambillah ini! Kamu bisa pergi belanja sekarang juga, agar siang nanti Celine bisa makan di rumah!" titahnya dengan wajah datar.
"Tapi Ibu Celine menu kesukaannya apa saja ya, Pak? Soalnya saya belum tahu dan takut salah."
"Apa saja yang penting makanan sehat karena Celine sedang hamil muda dan harus makan-makanan yang bergizi."
"Baik, Pak. Kalau begitu saya pamit untuk pergi belanja dulu ya, permisi."
"Ya, silahkan!" jawab Rendy tanpa ekspresi.
Marni pun berlalu pergi meninggalkan rumah setelah membawa dua tas belanja yang terbuat dari anyaman.
Rendy segera menghempaskan tubuhnya untuk duduk di sebuah kursi yang memang menjadi tempatnya ketika berada di ruangan itu bersama Maharani. Kini pria itu tampak frustasi dan beberapa kali mengusap wajahnya dengan kasar.
"Baru saja satu hari Maharani tidak ada di rumah ini, semuanya terasa begitu jauh berbeda. Tidak ada lagi makanan lezat yang terhidang di atas meja untuk aku nikmati, tidak ada lagi kopi manis yang biasanya Maharani suguhkan untukku ketika libur bekerja. Ya Allah, apa kabar Maharani sekarang ini? Apa dia baik-baik saja, walau aku tau pasti sekarang perasaannya masih begitu hancur, setelah semua yang aku lakukan." Rendy sangat sulit untuk melupakan Maharani yang baru saja kemarin ia jatuhkan talak tiga.
Di tengah kesedihan yang saat ini Rendy rasakan, tiba-tiba sepasang tangan melingkar di tubuhnya dan memeluknya dari belakang. Rendy dapat menebak bahwa itu adalah Celine yang baru saja terjaga dari tidurnya, padahal hari saat itu sudah mulai beranjak siang.
"Selamat pagi, Mas Rendy. Kok kamu sudah bangun duluan, tapi enggak bangunin aku sih?" tanya Celine yang diakhiri dengan memberikan sebuah kecupan mesra yang mendarat mulus di pipi Rendy, sesuatu hal yang sering Celine berikan kepada Rendy di setiap pagi hari tanpa melupakannya sekalipun.
"Pagi juga, sayang. Mas enggak tega mau bangunin kamu, jadi aku biarin aja kamu bangun semaunya," jawab Rendy yang terdengar tak bersemangat.
Celine segera duduk di kursi yang letaknya bersebalahan dengan Rendy dan mulai memeluk erat lengan suaminya itu untuk bermanja-manja. "Mas, kamu kok terlihat tidak semangat gitu sih? Sebenarnya apa sih yang sedang kamu pikiran saat ini?" tanya wanita itu dengan lemah lembut agar Rendy mau menceritakan semuanya pada Celine tanpa ada yang ditutup-tutupi.
"Tidak apa-apa kok, hanya pusing saja dengan pekerjaan di kantor." Tentu jawaban Rendy adalah kebohongan besar karena pada kenyataannya pria itu tengah pusing memikirkan Maharani.
"Kamu pasti bohong, Mas! Aku tahu kok kalau sekarang kamu itu pasti sedang memikirkan Maharani 'kan? Sudahlah Mas, untuk apa lagi kamu memikirkan soal dia. Selama lima tahun dia tidak bisa memberikan keturunan untuk kamu, lalu apa yang mau kamu harapkan dari Maharani? Sedangkan aku sekarang itu sedang hamil anak kamu, seharusnya yang kamu pikirkan itu cukup aku dan anak kita, tidak perlu Maharani yang saat ini statusnya hanyalah mantan istrimu. Lagipula kalian tidak akan mungkin kembali karena kamu telah menjatuhkan talak 3 kepada Maharani," ucap Celine yang terus berusaha agar Rendy tak lagi mengingat tentang Maharani.
"Iya aku tahu, kamu tidak perlu membahas soal itu lagi di hadapanku!" jawab Rendy terdengar ketus seolah tidak suka dengan perkataan Celine yang terus menerus mengingatkannya karena telah menjatuhkan talak 3 untuk Maharani.
Rendy segera mengambil sendok dan piring yang sudah berisi nasi goreng di atasnya. Pria itu pun memulai aktivitas makannya untuk mengisi perutnya yang terasa lapar sejak semalaman. Namun, saat ini selera makannya sudah jauh berkurang setelah mendengar perkataan yang Celine ucapkan tentang Maharani.
Celine pun mencebik kesal melihat sikap suaminya yang mulai berubah dingin kepadanya. Membuatnya merasa harus segera melakukan apa yang direncanakannya yaitu, mengalihkan semua harta kekayaan Rendy atas nama dirinya.
"Aku sepertinya harus mempercepat rencana itu, agar aku tak perlu lama-lama berada dalam situasi ini. Aku memang tidak bisa menundanya lagi karena aku takut, semakin lama Mas Rendy bisa tahu rahasia yang aku sembunyikan ini," batin Celine dengan memicingkan kedua matanya.
...🌺🌺🌺...
Bersambung ✍️
📢 Yuk penuhi kolom komentar.
Berikan gift kalian juga ya.
Terima kasih banyak atas dukungannya.
Follow Instagram Author juga ya : ekapradita_87
makasih ya Thor ceritanya bagus 👍