NovelToon NovelToon
Give Me Tough Love (Beri Aku Cinta Yang Kuat)

Give Me Tough Love (Beri Aku Cinta Yang Kuat)

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Diam-Diam Cinta / suami ideal
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: rock star

Pria yang bertengkar dengannya di kafe adalah calon suaminya...

sorenya bertengkar malamnya bertunangan.

Mereka adalah Raka dan Vyora, CEO muda dan gadis SMA. Mereka dijodohkan karena alasan masing-masing kedua orangtuanya, itupun tanpa sepengetahuan mereka berdua.

Saat sedang menikmati masa lajangnya, Rashaka Abumi Shankara atau kerap disapa Raka, tiba-tiba dimintai untuk menikah dengan gadis pilihan kedua orangtuanya. Tidak main-main, gadis yang dipilih mereka adalah gadis yang masih duduk di bangku SMA. Raka awalnya mengiyakan saja permintaan mereka kemudian akan meninggalkannya, namun siapa sangka gadis pilihan kedua orangtuanya adalah gadis yang selama ini Raka cari.

Setelah mengetahuinya, akankah Raka akan meninggalkannya seperti rencana awalnya? ataukah ia akan mempertahankan nya?

Apakah kisah perjodohan mereka akan berjalan mulus?

Baca selengkapnya!!

Jangan lupa follow, like, komen, dan subscribe. Gift nya juga ya teman-teman...

Happy reading all🥰💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rock star, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pesta

"Ayo gabung ke pesta, Vyora." Ajak Damar.

"Engga, aku mau langsung pulang aja, aku malu datang ke sini masih pake seragam. Lagian aku ke sini cuman buat ngucapin selamat aja ke Abang."

"Tapi tadi aku ga denger tuh, kamu ngucapin selamat ke abangmu."

Memang, saat tadi ia bertemu dengan abangnya, Vyora malah berdebat.

"Udah, jangan marahan lagi sama abangmu itu, hari ini Kevan sedang bahagia. Kamu sendiri tau kan impian kevan itu membangun rumah sakit, dan sekarang impiannya itu sedang terwujud. Kamu juga harusnya ikut bahagia, jangan malah berantem." Ucapannya memberikan petuah.

Benar kata Damar, hari ini tak seharusnya Vyora bertengkar di hari abangnya yang tengah berbahagia. Ia berbaikan dan harus memberikan ucapan selamat, marahan nya bisa dilanjut di rumah nanti.

"Ya udah deh, aku mau ketemu Abang dulu sebelum pulang."

"Nah gitu. Itu baru Vyora yang kak Damar kenal." Ucapnya sembari tersenyum hangat pada Vyora.

"Tapi aku ga tau bang kevan ada di mana, di sini banyak orang, aku ga tau harus nyarinya ke mana. Trus setelan pakaian aku juga...."

"Nanti pasti diliatin sama orang-orang," lanjutnya.

"Jangan hiraukan tatapan orang-orang, Vyora. Niat kamu ke sini untuk Abang kamu kan? Bukan untuk tatapan orang lain."

Sekali lagi, ucapan kak Damar benar. Tak seharusnya Vyora menghiraukan tatapan orang lain, karena tujuannya datang ke pesta ini hanya untuk Kevan. Abangnya.

"Kakak anterin kamu ke Kevan, ya." Vyora pun mengangguk menyetujui ajakan Damar.

Damar melangkah lebih dulu di depan Vyora, mengantarnya pada Kevan.

Sesuai dengan yang diperkirakan. Saat Vyora berjalan di tengah kerumunan, orang-orang di sekelilingnya menatap dengan tatapan tidak suka. Saat Vyora menyadarinya ia hanya menundukkan wajahnya. Malu? Tentu. Vyora juga sangat tidak menyukai tatapan itu. Jika tidak untuk abangnya, rasanya Vyora ingin pulang saja.

Kevan kamu harus bersyukur punya adik yang benar-benar sayang sama kamu, ya meski rasa sayangnya itu ditunjukkan lewat perdebatan, berantem, ribut, gelud, baku hantam, jail, julid, usil, aduan pokoknya semuanya. Hanya dengan cara seperti itu Vyora menunjukan rasa sayangnya sebagai seorang adik.

Saat Vyora berjalan mendekati orang yang berkerumun, di saat itu juga ada seseorang yang menarik tangannya.

Damar tidak menyadarinya dan hanya melanjutkan langkahnya ketika melihat Kevan yang sudah terlihat keberadaannya. Damar pun langsung menghampirinya.

Damar menepuk pelan pundak Kevan untuk menyadarkan keberadaannya, "Van." Kevan pun menoleh ke arah Damar.

"Kenapa mar?"

"Adik kamu nih, mau ketemu sama kamu katanya." Ucap Damar yang masih belum menyadari Vyora yang menghilang.

Kevan mengangkat satu alisnya, "Mana?"

"Kamu ga liat Vyora ada di be- loh? Kemana dia? Perasaan tadi dia mengikutiku di belakang."

...****************...

"Kamu?!" Tukas Vyora setelah melihat orang yang dengan tiba-tiba menarik tangannya tadi.

"Lepas!" Vyora menarik tangannya dari genggaman tangan, "suka banget narik narik tangan aku, heran." Gumamnya.

"Trus ngapain kamu ada di sini? Aneh, kenapa kamu selalu ada di mana-mana. Setiap pojok bumi kayaknya selalu ada kamu," lanjut Vyora menyerangnya dengan pertanyaan.

Yang ditanya hanya menatap Vyora datar, kemudian tersenyum miring seakan meremehkan. "Kamu melewatkan acara peresmiannya, jadi kamu tidak tahu saya di sini sebagai apa."

Vyora berdecak, "aku ga peduli posisi kamu di rumah sakit ini sebagai apa."

"Saya peduli"

"Orang kayak kamu pasti peduli sama posisi atau pangkat." Ucap Vyora pelan namun masih bisa didengar Raka.

Tidak bisa dipungkiri, ucapan Vyora memang benar. Raka tidak bisa mengelak nya, "benar. Namun sekarang bukan itu yang sedang aku pedulikan."

"Orang kayak kamu mana ada memperdulikan selain posisi dan pangkat." Sergah Vyora.

"Pakaian."

Vyora memicingkan matanya, "huh?!"

"Kamu datang ke sini niat untuk berpesta atau mengikuti les?"

Sudah cukup Vyora mendengar pertanyaan karena seragam yang ia pakai. Ia lelah untuk menjawabnya.

Vyora menghela nafas berat, "dengar, ya. Aku datang ke sini itu buru-buru, jadinya aku ga sempet buat pulang untuk ganti baju."

"Seharusnya kamu tidak melarang ku untuk menjemput. Mungkin sekarang kamu sedang mengenakan gaun."

"Bodo amat. Aku mau ketemu Abang." Vyora hendak berjalan meninggalkan Raka. Namun tangannya lagi-lagi ditahan.

"Apa?!"

"Ikut saya."

"Kemana?"

Bisakah Vyora tidak bertanya dan langsung mengikuti keinginan Raka?!

"Ganti baju kamu, saya tidak ingin kamu jadi perhatian orang lain karena seragam yang kamu kenakan."

Vyora tidak bisa menolaknya karena mengganti pakaian adalah keinginannya. Jujur saja Vyora tidak nyaman mengenakan seragam saat di pesta, terutama dengan tatapan tatapan mereka itu.

"Emangnya kamu bawa baju buat aku? Gimana mau ganti baju."

"Saya telah meminta seseorang untuk membawakan gaun untuk mu, dan sekarang orang itu sedang menunggu. Jadi cepat ikut dengan ku jika kamu menginginkannya." Kalimat terakhir terdengar dengan penuh penekanan.

Vyora meneguk air liurnya kemudian mengangguk.

Raka mengajak Vyora ke balkon lantai dua untuk menemui orang yang ia suruh untuk membeli gaun untuk Vyora. Dan benar saja orang itu sedang menunggu, dengan beberapa box yang berada di sisinya. Tubuhnya tinggi, rambutnya klimis, alisnya tebal, dan mengunakan pakaian serba hitam. Terlihat sangar dan berkharisma. Sampai-sampai Vyora menyangka orang itu adalah kakaknya Raka, tapi Raka kan anak tunggal. Lalu dia siapa?

Vyora berdiri di belakang Raka karena takut melihatnya.

"Lama sekali, dari mana saja?. Sudah 28 menit aku menunggumu," protesnya.

Dari nada bicaranya sepertinya orang ini lebih santai dan normal daripada Raka.

"Devon, kamu membawakan barang yang saya minta?"

"Tentu. Aku sudah membawa semuanya. Sebenarnya untuk siapa semua ini?"

Raka menggeser tubuhnya dan memperlihatkan Vyora. Vyora tersenyum canggung pada Devon.

"Hai adik kecil," sapanya. Dan berhasil mendapatkan tatapan tajam dari Raka.

"Aku belum memperkenalkan diri, perkenalkan namaku dev-"

"Tidak perlu," ucap Raka memotong.

"Cepat ganti baju, saya tunggu kamu di sini." Raka memberikan Tote bag yang berisi gaun pada Vyora. Vyora pun menerimanya dan pergi untuk mengganti pakaian.

"Bos, aku udah denger berita tentang perjodohan kalian dari kakek, jadi perempuan yang tadi itu.."

"Hmm"

"Serius Rak?! Cantik banget, mana masih muda, bening lagi."

"Apa yang kamu bicarakan? Pergi sana."

"Iya-iya. Titip salam buat calon adik ipar ya, eh adik ipar atau kakak ipar?" Devon ini memang selalu tidak ingat umur.

Yang ditanya hanya diam, dan tatapan matanya seolah ingin Devon segera pergi dari hadapannya.

"Iya bos, ini saya mau pergi." Devon hidup bersama Raka sudah lama, meski hidupnya tidak berdampingan Devon selalu tau apa yang disukai dan tidak disukai oleh Raka, termasuk tatapan yang Raka berikan padanya sekarang.

****************

* visual Devon

1
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Rey
Gak akan mau Raka batalin pertunangan mereka.
Dia udah jatuh cinta ma Vyora.
Rey
Wah Raka, kamu di akuin Ayah ma Vyora 😆
gimana mau happy ending, Ethan.
Vyora aja udah jadi tunangan laki-laki lain.
Rey
Ada yang tengah di landa api cemburu.
Rey
Sekolah elit, emang keren.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!