NovelToon NovelToon
Sambat!

Sambat!

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy
Popularitas:63k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Besar tanpa rasa takut, sering ditindas dan di bully dari kecil membuat lelaki ini kebal oleh hinaan serta ejekan.

Awalnya dia selalu diam, tapi karena diamnya malah ditertawakan, dianggap sebagai bentuk ketakutan, dan justru makin membuat orang lain senang mempermainkannya. Kini dia berubah menjadi apa yang orang label kan pada dirinya.. Menjadi penjahat yang sesungguhnya!

Tapi.. Hati kecilnya selalu ingin sambat akan ketidak adilan yang selama ini dia rasakan. Dia lelah berpura-pura kuat.. Dia juga manusia biasa.. Yang ingin Sambat!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Pindah?

"Tidak ada yang akan menjauhi mu le, percayalah. Ummi tahu semua ini sulit, tidak mudah untuk kamu melupakan kejadian itu. Tapi kamu bisa menumpuknya dengan kebaikan, kegiatan berfaedah atau membuat kenangan manis baru hingga tidak ada lagi celah untuk bayangan gelap itu meracuni pikiranmu."

"Kamu bisa pakai waktu luang mu dengan mengaji, atau bercengkrama bersama teman-temanmu. Semua yang berada di sini adalah keluarga mu le.."

"Kamu, ummi, abi dan kita semua tidak bisa mengubah masa lalu, tapi kita bisa membuat perbedaan di masa depan dengan mengubah apa yang dipelajari dari masa lalu itu le. Kita bisa bergerak maju, atau memilih tetap terjebak di masa lalu. Semua tergantung padamu. Selalu ada pelajaran yang bisa kita petik melalui setiap kejadian, setiap situasi atau kondisi di saat kita ditempatkan pada titik tersulit sekalipun."

"Ummi bukan mau banyak bicara, tapi ini tentang masa depan mu cah bagus.. Ketika mimpi buruk itu kembali datang dan membuatmu merasa benci pada diri mu sendiri, kamu bisa ambil wudhu.. Sholat, berdoa kepada Alloh SWT agar kamu bisa lebih ikhlas dan menerima apa yang digariskan untukmu, bisa le?"

Ada sedikit ruang di hatinya yang terasa hangat ketika dia bisa menceritakan beban yang selama ini menjadi momok paling menakutkan dalam hidupnya. Alka diam meresapi setiap kata yang ummi Wiwit ucapkan.

Semua perkataan ummi Wiwit terdengar adem dan masuk akal tapi apa bisa Alka berdamai dengan keadaan yang membelenggu jiwanya serta menyisakan trauma seperti itu?

Jum'at pagi, di pondok pesantren.

Keributan tentang Alka yang dikabarkan kesurupan segera diredam oleh para santri senior yang di komandoi pak kyai dan ummi Wiwit. Tidak ada yang boleh membicarakan hal itu karena memang Alka tidak pernah kesurupan.

Selain menghindari kebiasaan ghibah di kalangan ponpes, mereka juga tidak ingin Alka kembali mendapat perlakuan tak menyenangkan jika sampai isu Alka kesurupan menyebar luas di sana.

"Al.. Alka.. Kamu nggak sarapan?" Tanya Galih memperhatikan Alka sibuk menggambar.

"Udah tadi."

"Kapan? Perasaan baru bangun kamu langsung ke masjid trus balik lagi ke sini. Ayo buruan, nanti makanannya dihabisin Tio lho. Dia mode sedot wc kalo udah nyangkut makanan." Ucap Galih sambil memperhatikan Alka yang hanya tersenyum menanggapi omongannya.

"Kamu beneran nggak mau makan? Atau aku ambilin aja?" Masih mau memastikan.

Gelengan pelan menjadi pertanda jika Alka sedang tidak mood melanjutkan pembicaraan. Lagi pula, kapan dia pernah mood dalam berbicara?

"Al.. Ada keluarga kamu ke sini. Kamu di suruh ke ruangannya pak kyai sekarang." Seorang santri entah siapa namanya memberi informasi kepada Alka setelah sebelumnya dengan sopan santri itu mengetuk pintu kamar Alka.

"Weeh pasti bidadari surga ku juga ikut dateng nih. Aku kudu pake parfum dan dandan paling oke biar narik perhatian dia!" Tio begitu bersemangat ketika mendengar jika Alka dikunjungi keluarganya.

"Heh kembarannya joko kendil, orang mok ya tau malu dikit.. Kamu mau ikut Alka nyamperin keluarganya?" Tanya Pandu melempar pertanyaan pada Tio.

"Iya lah, kenapa emang? Aku kan calon adik iparnya Alka. Udah daftar dari sekarang pokonya buat dapetin adeknya Alka." Seru Tio tak peduli dengan hujatan Pandu padanya.

"Astaghfirullah beneran panas ternyata, pantes rada-rada." Ucap Pandu berusaha menahan tawa.

Galih dan Pandu tertawa seketika mendengar umpatan Tio yang ditunjukan untuk Pandu. Bagaimana Tio tidak mengumpat jika Pandu menyamakan suhu badannya dengan panas di bo_kongnya dengan cara meraba bo_kongnya lalu menyentuh kening Tio setelahnya.

"Kamu minta parfum Alka?" Tanya Galih mengernyitkan keningnya.

"Iya. Dari kita berempat cuma Alka yang punya parfum wanginya ngenakin gini. Mana bikin betah nyium baunya lagi.. Pasti mahal! Ya kali aku mo ketemu calon bidadari surga ku tapi bau ketek genderuwo." Kata Tio tak malu setelah meminta parfum milik Alka.

"Belum tentu juga dia mau sama kamu bang Sat-trioooo.." Sengaja memberi jeda saat mengucapkan nama lengkap Tio, Pandu langsung mendapat sorot mata tajam si Tio.

Bertemu dengan Aini, remaja itu memang makin terlihat cantik. Aini berbinar ketika melihat Alka berjalan mendekat ke arahnya.

"Assalamu'alaikum." Alka memberi salam.

"Waalaikumsalam, ya Alloh anak ibuk... Sini kak.. Ibuk kangen banget sama kakak." Shopiah tidak membuang waktu, dia berhamburan memeluk anaknya. Beratnya menahan rindu selama beberapa minggu tidak bertemu, menjadikan Shopiah langsung memeluk Alka dalam dekapannya.

"Buk.. Kita baru berpisah 3 minggu," Alka tersenyum hangat.

Senyum yang sangat ibunya rindukan, senyum yang sangat jarang Shopiah lihat, bahkan bisa dikatakan sesuatu yang langka karena Alka memang seperti membangun tembok tak terlihat yang menjadikan dirinya begitu tertutup dan pemurung.

Tapi, beberapa hari belakangan Alka jadi lebih ramah. Entah alasan apa yang bisa mencairkan hatinya, atau ada sesuatu yang dia sembunyikan di balik perubahannya itu.. Hanya dia yang tahu.

"Hai Iceman, apa kabar?" Aini tak bisa menyembunyikan raut bahagianya. Jika dibandingkan dengan Shopiah, dia yang sebenarnya paling lama tidak berjumpa dengan saudara tirinya.

"Iceman?" Alka menarik sebelah alisnya.

"Huum, kamu kan dingin banget jadi orang." Ai hanya tersenyum masam.

"Napa? Mau peluk juga hmm?" Kali ini Alka berhasil membuat pipi Aini bersemu merah.

"Apaan sih.. Nggak jelas banget.." Di mulut bilang nggak jelas, di hati berontak bar-bar pengen cepet-cepet dikekep oleh kakak tersayang.

"Sini.."

Demi seluruh penduduk Bikini Bottom, Alka membuat Aini terkejut. Dia berani memeluk Aini dengan menarik tangannya lalu dibawa ke dalam dadanya. Aini tidak menolak. Dia terdiam merasakan kenyamanan dari pelukan Alka.

"Kamu banyak berubah, terlihat lebih manusiawi sekarang." Mereka melepas pelukan.

Terdengar Alka terkekeh pelan. "Apa dulu aku semenakutkan itu?" Ujarnya.

"Huum.. Ini seperti bukan kamu. Tapi aku suka kamu yang sekarang, lebih terlihat hidup. Lebih ceria." Aini berkomentar.

Alka hanya diam sambil menarik sedikit sudut bibirnya.

"Kamu betah di sini Al?" Tanya pak Jawir memotong interaksi antara kedua anaknya.

"Yah.. Aku mau pindah aja dari sini, boleh?"

Beberapa orang di ruangan itu terkejut. Terutama pak Jawir sendiri tapi dia berusaha menghilangkan rasa kagetnya dengan berdehem pelan.

"Kenapa? Alasannya apa kamu minta pindah dari sini?" Tanya pak Jawir dengan suara bariton nya.

Shopiah sudah cemas jika suaminya itu akan memarahi anaknya, Aini juga hanya bisa diam tanpa banyak bicara setelah Alka mengucapkan kalimat yang juga membuat dia terkejut tadi. Tapi di sisi lain, Aini senang jika Alka bisa keluar atau pindah dari pondok pesantren ini. Itu artinya dia bisa lebih leluasa berkomunikasi dengan Alka!

"Bukannya kamu bilang di sini menyenangkan? Prestasimu juga bagus, tidak ada catatan buruk tentang mu.. Lalu apa yang membuatmu ingin pindah?" Pak Jawir kembali bertanya.

Tio, Galih dan Pandu yang ada di luar ruangan itu nampak diam. Mereka saling pandang. Sampai akhirnya salah satu di antara mereka ada yang bersuara..

"Baru setahun di sini, kenapa dia mau pergi ya?" Tanya Tio pelan.

"Kenapa? Dia kaya, dia bisa memilih sekolah yang dia mau. Tinggal tunjuk." Galih bersuara tak kalah pelan.

"Bukan tentang kaya Lih, maksudku kan kita baru deket.. Aku aja baru mau deketin adeknya.. Masa dia mau pergi dari sini sih. Terus gimana lanjutan kisah ku kalo belum di mulai aja udah tamat duluan.."

Galih dan Pandu malah tertawa.

"Kalian kok kelihatan seneng banget," Keluh Tio.

"Tio, kamu mok ya sadar diri to yo.. Aku mau ambilin cermin tapi nggak tega. Gini ya.. Ai itu cantik, kaya, keliatan banget dijaga penuh cinta sama emak bapaknya.. Lha kamu, sekolah di sini lewat jalur peduli kasih, tampang?? alaah aku mau bilang jelek tapi kok takut terjadi pitnah. Kamu sama Ai ibarat buah itu ya.. Ai buah anggur.." Kata Pandu.

"Lha Tio?" Tanya Galih.

"Bijik rawe hahaha." Mereka tertawa saking puasnya melihat Tio kesal.

"Emang dasar kelian temen vang_ke!"

"Huush nanti pak kyai denger kamu misuh, abis kamu semaleman suruh baca kitab kuning!" Galih masih tak bisa menahan tawanya saat Tio melenggang pergi karena kesal dengan kedua teman lucknutnya.

"Kita keterlaluan nggak sih?" Tanya Galih.

"Bodo amat hahaha, aku kok nggak urus." Pandu kembali tertawa.

1
Eka Kaban
sering update dong author
Erl: saya usahakan.
karena semangat saya untuk terus berkarya di sini sudah setipis tisu dibelah tujuh
total 1 replies
Lyta Thalita
bukan cuma alka , aku juga gemes pingin mites koe.
sabar sabar kok malah emosi😌
Lyta Thalita
ish
seharusnya baca sambat dulu baru Rungkat 🤦🏻‍♀️
baca sambat jerohanku ikut tegang😳, semoga alka gk kenapa2
𝗝꒤🤫ᵇᵃˢᵉ
aduh... bikay apakah tertembak karena menjadi perisai untuk alka..
Waspray Aja
bikin mampus aja alka thor.. kalau cuma nyari mati nggak dari dulu aja sewaktu belum banyak dosa,?
🍊 NUuyz Leonal
berasa uji nyali di bagian ini
kesel ia deg degan iya tegang nya juga ada rasanya nano nano
Me mbaca
waduh bikay mati demi melindungi alka.....
atau malah pasukan ayahnya yang nembak Johan dulu
🌸Ar_Vi🌸
yaaahhhh.. siapa yg kena tembakkk.. /Whimper/
尺o𝐙⃝🦜
sambat sama othor aja Al yang udah bikin nasib kamu ngenes terus
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
kesian kamu Al..
sedari kecil sudah dipaksa kuat dan dewasa lebih awal..
bahkan utk jalan hidup saja harus mengikuti keinginan org lain..
giliran memiliki pilihan, malah ditentang..😞
smoga aja kelak kamu bisa mendapatkan kebahagiaanmu itu ya Al
ⓉᵃᵗᵅⒽ ᵃˡⒷᶥⓇᵘnʸ 𒈒⃟ʟʙᴄ
mengsad banget jadi alka pura² baik saja ternyata makin hancur🥺🥺🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Eka Kaban
katanya sultan mah bebas tapi tapi buat bernafas aja ada aturan nya, mending aku hidup serba pas Pasan makan tempe Ama terasi goreng daripada hidup segan bawaannya burdir
🌸Ar_Vi🌸
lanjuut
𝗝꒤🤫ᵇᵃˢᵉ
kenapa alka berkata seperti ini.. apakah kamu tidak ingin hidup berbahagia seperti yang lain kah 🥺🥺
Lyta Thalita
tertekan ya kayaknya jadi alka, tapi pak Jawir misahin starla dan alka kan ada sebab nya karena starla ponakannya Johan.
kenapa author harus ngenalin alka sama starla
padahal Lita tetangga sebelah jomblo akut

yaampun jangan lah ketemu Johan, kok aku takut.. takut trauma mu kumat Al.. kamu gk tau aja Johan penyuka sesama.
ngeriii😖😖😖
Me mbaca
kok aku malah nangis ya baca paragraf terakhir, alka bakal harakiri, saking putus asa po ya?
🍊 NUuyz Leonal
a few moment later 😴😴😴
eh bener gak sih tulisan nya gini 😅😅
pokoknya itu plan cukup alka dan author yang tau yang baca cukup ikutan nyimak aja
🍊 NUuyz Leonal
ko aku sedih ya saat alka mengatakan kata kata ini 🥺🥺
Lyta Thalita
bisa jadi Johan gk pernah kesenggol hukum karena Johan penyedia jasa esseekkkk2 bagi kaum elit
Lyta Thalita
ngeriiii...merinding seluruh tubuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!