Pelecehan yang dilakukan oleh pria terpandang dan terhormat yang menjadi tamu dihotel tempatnya bekerja, membuat Annisa Zavina harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya hamil diluar nikah.
Wisnu Kurniawan, seorang pengusaha muda sukses yang pada malam itu berada dalam pengaruh alkohol, hingga tanpa sadar merenggut paksa mahkota gadis malang itu.
Tidak ingin membunuh darah dagingnya, dan tidak ingin juga mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan cara menikahi gadis yang tidak dia cintai serta memiliki status sosial yang sangat jauh dibawahnya, Wisnu pun memaksa Annisa untuk menerima perjanjian bahwa dia hanya akan bertanggung jawab terhadap anaknya, dan Annisa harus pergi meninggalkan darah dagingnya begitu lahir.
Hingga pertemuannya dengan Rayhan Prasetyo, seorang duda kaya satu anak yang memberikan kehidupan baru untuk Annisa yang nelangsa setelah dilecehkan dan dipisahkan dari putrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28- Jangan Pisahkan Aku Dengan Anakku!!
HAPPY READING
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
"Maaf Tuan, perempuan ini memaksa untuk masuk. Kami sudah berusaha menyeretnya keluar, tapi dia sangat keras kepala" Adu salah seorang bodyguard saat melihat Wisnu berdiri didepan mereka dengan tatapan tajam dan wajah garang.
"Mau ngapain lagi kamu kesini? Bukankah urusan kita sudah selesai? Bukankah aku sudah memberimu lebih, dari apa yang sudah aku janjikan diawal perjanjian? Jadi tolong pergi dari hidup kami. Tolong jangan ganggu hidupku, keluargaku, terutama putriku. Atau aku tidak akan segan-segan membuatmu menyesal, karena sudah pernah mengenalku" Wisnu menatap Annisa dengan dingin dan angkuh. Bahkan kata-kata ancaman pun terlontar dari mulutnya.
"Putri yang kau maksud, akulah ibunya. Aku yang telah mengandung dan melahirkannya. Aku mohon, tolong jangan pisahkan aku darinya. Aku tidak bisa hidup tanpa putriku. Aku akan lakukan apapun, asalkan aku bisa hidup bersamanya. Aku mohon kembalikan anakku. Tolong biarkan aku yang merawatnya" Sambil berurai air mata, Annisa menyatukan kedua telapak tangannya untuk memohon pada ayah dari bayinya itu.
"Dasar wanita penipu! Aku memang sudah curiga dari awal. Katanya kamu akan menyerahkan anakmu pada Wisnu begitu dia lahir, dan pergi jauh dari hidup mereka! Tapi apa ini?! Apa ini sudah menjadi bagian dari rencanamu sejak awal?! Berlagak sebagai korban yang diperk*sa! Sebagai orang yang paling menderita! Untuk menarik simpati Wisnu, supaya dia mau menikahimu. Karena kamu pikir bisa menjeratnya dengan kehamilanmu. Iya kan?! Aku tau betul tipe wanita sepertimu! Tapi kamu salah besar, jika berpikir bisa bermain-main dengan kami! Karena sampai kapanpun, Wisnu tidak akan pernah tertarik padamu! Karena dia hanya akan menikah dengan Agnes! Bukan dengan wanita murahan sepertimu!" Deani yang baru keluar bersama anak dan menantunya langsung menyembur Annisa dengan kata-kata makian dan tuduhan tanpa ampun.
"Ma cukup!!" Seru Wisnu menegur mamanya yang menurutnya sudah melewati batas.
Meskipun dia sangat gusar pada Annisa yang sudah berani mempermainkannya dengan membatalkan perjanjian mereka secara sepihak, bahkan pernah mencoba melarikan diri dengan membawa anaknya yang masih dalam kandungan, namun dia sadar kalau masalah ini berawal dari kesalahannya sendiri yang melakukan pemerk*saan terhadap wanita itu.
Dan selama ini dia tidak pernah merasa wanita itu menggodanya. Justru sebaliknya, Annisa sangat trauma dan benci padanya.
Jujur saja dalam hati kecilnya, rasa bersalah itu ada. Tapi bukan berarti dia harus menikahi atau menyerahkan anaknya pada perempuan itu.
Dia akan bertanggung jawab dengan memberikan uang kompensasi sebanyak apapun untuk ganti rugi dan menebus kesalahannya.
Hanya itu yang bisa dilakukannya. Dia tidak bisa berbuat lebih dari itu. Karena hati dan cintanya sudah terlanjur ada pada Agnes. Dan dia hanya ingin anaknya tumbuh dengan mengenal Agnes sebagai ibunya.
Agnes tersenyum penuh kemenangan sembari bersidekap dada menyaksikan drama itu. Hatinya sangat senang karena sejauh ini posisinya aman. Pernikahannya dengan Wisnu akan tetap berlanjut setelah kelahiran anak har*m itu. Wisnu ternyata benar-benar menepati janjinya untuk meninggalkan perempuan kampung itu dan menikahinya.
"Terserah apapun yang kalian pikirkan tentangku! Silahkan hina aku sepuas hati kalian! Tapi satu hal yang harus anda tau, aku tidak pernah tertarik untuk menikah dengan putramu Nyonya! Aku juga tidak tertarik dia mau menikah dengan siapa! Aku hanya ingin anakku saja! Aku tidak ingin yang lainnya! Dan bukankah putramu masih bisa mendapatkan anak lagi, setelah dia menikah dengan Agnes?! Anak dari wanita terhormat, dan kasta yang sama denganmu!" Seru Annisa yang sudah tidak peduli lagi dengan segala hinaan yang dia terima dari keluarga itu. Jika dengan menahan hinaan itu dia bisa mendapatkan anaknya kembali, maka dia rela.
Deani tampak berpikir. Sepertinya perkataan Annisa berhasil mempengaruhinya. Sebenarnya kalau boleh jujur, dia juga tidak sudi menerima anak dari perempuan murahan ini sebagai cucunya.
Andai Wisnu mau melepaskannya, maka dia adalah orang pertama yang akan mendukungnya. Namun sayang, putra bungsunya bersikeras ingin memiliki dan merawat bayi itu.
Sehingga dia tidak ada pilihan lain selain menerimanya. Yang penting Wisnu tetap menikahi Agnes, dan membuang wanita kampung ini.
"Tidak perlu mempengaruhi mamaku. Karena apapun yang kamu katakan atau apapun yang mamaku pikirkan, perjanjian kita akan tetap berlanjut. Bayi itu akan tetap bersamaku, dan tidak akan pernah aku serahkan padamu sampai kapanpun" Tukas Wisnu tegas dan tidak dapat diganggu gugat.
Nicko, istrinya Debby, Chintya dan suaminya Dion yang ikut menyaksikan perdebatan itu tidak ada yang berani berkomentar atau menimpali.
Namun dari semua penonton yang ada disana, tampaknya hanya Chintya yang menatap Annisa dengan iba dan empati. Sedangkan yang lainnya tampak biasa saja dan tidak merasakan empati sedikitpun.
Oek oek oek!!
Suara tangisan bayi pun tiba-tiba terdengar ditengah-tengah pertikaian itu.
"Putriku" Lirih Annisa yang tertegun melihat sosok bayi yang dibedong dalam gendongan Bu Laksmi yang baru saja keluar dari rumah mewah itu. Spontan dia melangkahkan kakinya, hendak menghampiri bayinya itu.
Namun Wisnu langsung memberi perintah pada anak buahnya dengan suara nyaring.
"Tahan dia!!"
Bagai kerbau yang dicocol hidungnya, mereka langsung kembali mencengkeram Annisa yang meronta-ronta sembari menangis terisak.
"Tolong biarkan aku menggendongnya sekali saja! Aku mohon!"
"Bu Laksmi, siapa yang menyuruhmu membawa Starla keluar? Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk menidurkannya?" Wisnu menegur Bu Laksmi dengan nada dingin dan tatapan tajam.
"Maaf Tuan, saya sudah berusaha menidurkan Nona kecil. Tapi dia menangis terus. Sepertinya dia bisa merasakan, kalau ibunya datang" Jawab Bu Laksmi dengan wajah menunduk takut. Sekilas dia melirik Annisa dengan tatapan kasian.
Ingin dia membawa bayi dilengannya itu pada ibu kandungnya. Apalagi sedari tadi bayi ini terus menangis keras. Tidak mau tidur, bahkan tidak mau minum susu formula.
Bu Laksmi yakin sama seperti Annisa, bayi ini pun sangat merindukan dan ingin bersama ibunya. Andai tuannya bisa mengerti dan berhenti bersikap egois.
Namun dia bisa apa? Selain menuruti perintah tuannya untuk tidak membiarkan nona Annisa menyentuh bayinya. Karena dia sendiri takut sampai dipecat dari pekerjaannya ini.
Nicko mendekati Wisnu dan berbisik.
"Wisnu, ini bagaimana? Sekarang apa yang akan kamu lakukan padanya? Bagaimana jika yang dikatakan Bu Laksmi benar? Starla ingin bersama ibunya"
Wisnu termenung memikirkan ucapan pelayan dan kakaknya itu. Dia tau apa yang dilakukannya ini salah karena memisahkan putrinya dari ibu kandungnya.
Apakah tindakannya ini kelak akan membuat Starla menderita, karena jauh dari ibunya? Apa sebaiknya dia serahkan saja putrinya pada wanita itu? Tapi, apa perempuan itu bisa membahagiakan Starla dengan memberinya kehidupan mewah?
BERSAMBUNG
bagus ini anisa pergi hidup berdua dngn anak. toh reyhan nyebut starla anak kandungmu. kalau aku ma pasti sakit hati bngt lh.. dia aja nganggep rachel ank sndiri..
setelah ingat semua masa lalunya dia juga tetap pilih km.
Wisnu SM km juga kayaan km Reyhan..tapi goblok mu ini nah??ndk ketulungan.
gercepan Wisnu,dia udah gas cari informasi sana sini diam² nyewa detektif..buat cari informasi perkara Annisa,dirimu sama nomor telpon gak dikenal.
coba km jg begitu,nyewa detektif,ini malah plongak plongok cm mikirin sakit hatinya.
iya sih cemburu lihat istri berduaan sama mantan..tapi ndk gitu jg kali.
sampai jengkel bacanya.
bkn apa2 jujur bosen baca novel ttng perselingkuhan