NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Susu Anak CEO

Menjadi Ibu Susu Anak CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

April terpaksa bekerja lagi setelah melahirkan dan kehilangan anaknya. Eric mengusir dan menceraikannya.

April menjadi menerima tawaran menjadi baby sister di sebuah rumah mewah milik CEO bernama Dave Rizqy. Dave sendiri baru saja kehilangan istrinya karena kehilangan banyak darah setelah melahirkan.

April mendapati bayi milik Dave sangat mirip dengan bayinya yang telah tiada. April seketika jatuh cinta dengan bayi tersebut dan menganggap sebagai obat dari lukanya.

Saat bayi milik Dave menangis,
April tidak tega lalu ia menyusui bayi itu.

Siapa sangka dari kejadian itu, mengubah hidup April menjadi ibu susu anak CEO.

Lalu bagaimana dengan perasaan Dave sendiri apakah ia akan menikahi April yang merupakan bekas dari orang lain ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Jika Dave tak jadi membeli bunga itu maka Si nenek akan marah, tapi ia sama sekali tidak membawa uang. Dave mencoba bernegoisasi lagi namun hasilnya tetap sama.

Dave mencoba menghubungi Connor untuk datang membantunya, tapi sepertinya pria bertubuh tambun itu tak merespon.

"Ayo, tunggu apa lagi ! Ini sudah sore, aku mau tutup." ucap nenek itu dengan geram.

"Ini aku sedang mencoba menghubungi teman ku untuk datang mengirimi ku uang, apakah kamu bisa bersabar sedikit ?" sahut Dave juga ikut geram.

"Aku sejak tadi juga sudah bersabar, dasar sok kaya !" maki si nenek. Baru kali pertama Dave di maki nenek - nenek habis - habisan seperti ini. Ampun deh !

"Berapa harganya, biar aku yang bayar ?" seorang wanita menyodorkan uang kertas pada penjual bunga itu.

Mata si nenek langsung berubah hijau, "Nah, seperti ini yang aku mau !" nenek itu mengambil uang darinya. "Aku hitung dulu." imbuhnya kemudian mengambil uang untuk harga bunga dan mengembalikan uang lebihnya.

"Ini kembaliannya. Datang lagi lain kali ya,"

Dave tak percaya pada sosok tinggi semampai yang tengah menyelamatkan dirinya dari ancaman nenek - nenek.

"Ini bungamu." Nenek memberikan karangan bunga pada wanita dengan pakaian kumal itu. Lalu penjual bunga segera menutup toko.

"Kau ?" Dave mengernyitkan dahi entah apa yang sedang ia pikirkan.

"Tuan Dave, ini bungamu." sosok itu tidak salah adalah April, ia menyerahkan bunga itu dan Dave menerimanya.

April berbalik dan hendak pergi.

"Tunggu ! Aku tidak mau merasa punya hutang budi padamu. Ini, ku berikan jam tanganku sebagai gantinya." Dave menyodorkan arlojinya.

"Aku bukan tukang loak, dasar sok pamer !" umpat April. "Simpan saja dan aku tidak perlu ganti rugi." ucap April sembari mendorong tangan Dave.

Bukan Dave namanya jika permintaannya di tolak, "Kalau begitu masuk ke dalam mobil. Aku akan mengantarmu pulang."

"Pulang ke mana ? Aku sudah tidak punya tempat tinggal. Pergilah!" sahut April jujur.

"Jika kamu tidak punya tempat tinggal, kamu mau pergi ke mana ?" tanya Dave ketus.

"Kalau itu, bukan urusanmu. Entah ke kolong jembatan atau emperan toko, apa pedulimu?" lalu April mulai melangkahkan kakinya pergi.

Tidak ada salahnya jika Dave menerima wanita ini bekerja sebagai baby sister di rumahnya. Anggap saja sebagai ucapan terima kasih. "Aku akan memberimu pekerjaan. Bagaimana ?" tawar Dave kemudian.

Kalimat Dave membuat April berhenti melangkah. Lalu memutar tubuhnya berbalik menghadap Dave. "Apakah kau sedang bersimpati padaku ? Kemarin saja kau menolakku lantaran aku tidak punya sertifikat, lalu sekarang dengan alasan apa ?"

"Terserah penilaianmu terhadapku apa, yang jelas aku sedang membutuhkan seseorang untuk mengurus bayiku."

April tak banyak berpikir lagi, "Ya, aku setuju. Kalau saja ini tidak mendesak, aku sudah menolakmu. Karena aku sedang butuh pekerjaan jadi aku menerima tawaranmu."

"Sombong." umpat Dave dalam hati.

"Kalau bekerja di tempatku, kau harus menginap, apa kau keberatan ?"

"Tidak." sahut April cepat.

"Bagus, sepertinya langit akan turun hujan. Masuklah !" Dave membuka pintu mobil untuk April. April sedikit canggung juga menaiki mobil mewah dan berkelas ini.

April hampir saja menduduki bunga yang dibeli Dave tadi. "Ah, maaf." April memindahkan bunga itu.

Dave mengemudikan mobilnya dan sepanjang perjalanan tak ada obrolan, hanya nyanyian dari pemutar music yang terdengar.

Dave menghentikan mobilnya disebuah pemakaman. "Tunggu saja di sini. Aku turun dulu." Dave mengambil bunga itu lalu membawanya keluar.

"Baik." April sempat bertanya dalam diam, siapa yang Dave kunjungi. Mungkinkah orang tuanya atau famili yang lain.

Tak berapa lama kemudian, Dave kembali. April tak berani bertanya. Keduanya kembali diam hingga sampai rumah.

Dave menggiring April memasuki rumahnya. April sempat takjub juga dengan pemandangan mewah yang kali pertama ia melihatnya.

"Kamu bisa membersihkan diri dan bisa langsung bekerja." ucap Dave lalu menunjukkan kamarnya dan kamar bayinya. April mengangguk.

"Terima kasih, Tuan Dave."

"Untuk apa ?"

"Em, untuk tawaran ini."

"Tidak perlu. Anggap saja impas."

Soraya datang menyambut keduanya.

"Ini Soraya, asisten rumah tangga di sini. Soraya, ini April. Dia akan bekerja di sini untuk mengurus David. Kamu jelaskan apa saja pekerjaannya dan antar dia ke kamarnya." Dave pergi ke kamarnya.

"Baik, Tuan Dave !" Soraya menggiring April menuju kamarnya.

Soraya dan April saling berinteraksi dan keduanya cepat akrab. "Setelah ini, kamu mandikan tuan muda David. Air hangat sudah aku siapkan di kamarnya."

"Iya, baik." April menuju kamar bayi.

Pertama kali membuka pintu kamar langsung terdengar suara tangisan bayi. April bertindak reflek seperti biasanya ia mengurus putranya. Mengambil bayi dari box.

Alangkah terkejutnya reaksi April melihat bayi yang tengah menangis itu. "Ini tidak mungkin. Wajah bayi ini sangat mirip dengan Aril."

April sampai menitikkan air matanya, merindukan sang putra yang mungkin usianya juga sama dengan bayi ini. April mengusap matanya yang sudah berair. Aril adalah masa lalu, dia tidak boleh cengeng dan harus berjuang hidup untuk membalas rasa sakit hatinya pada Eric.

Dari balik pintu kamar Dave mengintip, ada perasaan lain yang entah itu apa yang sedang ia rasakan melihat cara April memperlakukan David.

April menciumi pipi David dengan begitu gemas, seolah ia menganggap jika David itu anaknya. "Lucu sekali kamu, ayo mandi dulu, Sayang !" kata Sayang yang reflek April sematkan.

Soraya memergoki majikannya, "Tuan Dave, apa yang sedang Anda lakukan di sini ?"

Dave cepat - cepat menutup pintu, "Soraya, kamu mengejutkanku. Tidak ada, aku hanya mengintip cara kerja baby sister baru itu." ucap Dave tak berani menyangkal.

Soraya mengangguk, " Kasihan sekali April. Dia baru saja kehilangan bayinya dan diusir oleh suaminya."

Dave tak berkomentar, dia tidak ingin larut dalam masalah orang lain.

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy: sama sama kak
Kam1la: terimakasih kak, atas dukungannya. dari sekian penggemar cuman kak Cindy yang aktif komen
total 3 replies
Kam1la
dari sekian penggemar, cuman kak Cindy yang aktif. terimakasih Kak atas support untuk author receh ini.
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Kam1la
siap kak!
Cindy
lanjut kak
Kam1la
jangan lupa teman - teman untuk like dN rating nya juga. terima kasih...
Cindy
next
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy: oh, gitu kak😊
Kam1la: belum dapat inspirasi kak...
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!