Damned ... I Love You !!!

Amy terus memberontak ketika dengan kasar sang suami mencium dan menyentuhnya , pria itu kadang menggigit bibirnya hingga ia melengguh kesakitan . Bahkan Lucas sudah membuat jejak keunguan di setiap jengkal leher dan tengkuknya .

" Akkhhhhh ... " lirih Amy saat dua tangan suaminya meremas kuat dua bukit yang masih tertutup blouse semi formalnya . Tangannya terus saja berusaha mendorong tubuh di atasnya untuk menjauh , tapi semakin ia memberontak maka Lucas akan semakin kasar memperlakukannya . Setiap sentuhan dan ciumannya akan bertambah brutal . Apapun yang ia lakukan nyatanya tenaganya kalah kuat dibanding pria yang sedang kalap itu .

Merasa lelah akhirnya ia diam , Amy berpikir mungkin ini saatnya Lucas mengambil semua haknya walau ia belum sepenuhnya rela . Ada satu tetes air mata tak sengaja mengalir di pipinya , sendiri menghadapi semua ini nyatanya membuat hatinya terasa sakit .

" Jangan menangis .... "

" Luc... "

Ternyata ketika ia mendadak diam Lucas pun juga menghentikan semuanya walau tubuh pria itu masih saja di atasnya . Dua tangan kokoh itu mengusap pipi dan menyentuh lembut wajahnya , pria itu mengecup lama keningnya seolah ingin meminta maaf untuk semuanya .

Dan dua mata mereka terkunci , ada banyak hal yang sepertinya tersampaikan dalam tatapan itu hingga Amy memejamkan matanya ketika wajah suaminya kembali mendekat . Satu kecupan mendarat manis dibibir kemerahannya , hanya sebuah kecupan .

Tapi sepertinya Lucas sudah benar benar candu dengan bibir sang istri , kecupan kecupan lembut itu menjadi kecupan yang sangat menuntut . Dan pria itu menjadi lebih bersemangat ketika setiap ciuman panasnya bersambut dengan sangat baik . Hisapan dan cecapan bibir mereka menimbulkan suara suara yang membuat mereka bertambah menggila .

" Eeuugghhhh .. "

Amy tak habis pikir ketika ia malah menikmati setiap sentuhan lembut di wajahnya , ia seperti sedang diterbangkan ke langit ketujuh .Tapi Amy berusaha keras tetap dalam keadaan waras ketika tangan suaminya mulai akan membuka satu persatu kancing blousenya .

" Tidak Luc ... Aku tidak ingin kau mengambil semuanya dalam keadaan seperti ini . Kau tidak pernah mencintaiku "

" Kau milikku , tidak aku ijinkan kau pergi dariku . Kenapa kau sulit untuk mengerti !? Kau hanya milikku ... "

Mata berwarna coklat gelap itu meredup , sungguh Amy bisa melihat kilatan penuh cinta disana . Tapi sayang rasa itu hanya terungkap ketika pria itu ada di luar kesadarannya , ketika pria itu dikuasai efek minuman keras .

Amy hanya bisa memejamkan matanya ketika tangan kokoh itu kembali meraih dan membuka kancing bajunya . Sepertinya malam ini memang sudah waktunya ia menyerahkan semuanya .

*

Sementara itu di depan gedung utama Alan terlihat menghubungi orang kepercayaannya , hati pria itu masih tidak tenang karena melihat Amy pergi dengan pewaris Sergei . lni gila !! Ada sedikit rasa cemburu ketika melihat wanita yang belum lama ia kenal telah memperlihatkan perhatian yang begitu besar pada pria lain .

" Dean aku minta kau selidiki semua hal tentang Amy Abellard sekarang juga , dan aku harap kau bisa melaporkan semua secepatnya ! "

Sebelum pergi pria itu sempat berbicara pada sekuriti untuk menyimpan dua koper yang tadi di bawa Amy ke dalam mess . Tapi ketika sedang melangkah menuju mobil seorang gadis menghentikan langkahnya .

" Kau ?? Untuk apa kau datang kesini !? "

" Aku hanya ingin tahu keadaanmu ! " sahut Liz yang membuat Alan menaikkan satu sudut bibirnya sinis .

" Atau kau yang sudah merencanakan semua ini , kau yang meminta Lucas untuk datang ke tempat ini "

" Memang aku yang memintanya datang ke tempat ini , tapi mana aku tahu apa yang sudah terjadi disini ? ltu sebabnya aku segera menyusulnya karena aku tak ingin kalian baku hantam " jawab Liz jujur karena ia memang tak tahu apa yang terjadi di tempat ini .

Tadi saat tiba di klub tiba tiba ia mendapat sebuah pesan yang mengatakan jika ia harus mengatakan pada Lucas bahwa ia mengetahui keberadaan seorang wanita dan sepupunya itu di mess Gregory . Awalnya ia tak begitu menggubrisnya , tapi ia kemudian menurutinya karena si pengirim pesan kembali mengirim pesan jika ia bisa membuat Lucas jatuh di bawah kakinya .

Liz kemudian sengaja menyusul Lucas karena merasa penasaran dengan apa yang akan terjadi dan siapa wanita yang bersama sepupunya . Baru kali ini dia melihat wajah wanita yang terkirim melalui ponselnya . Bagaimana bisa wanita itu bisa menjadi jembatan bersatunya dia dan Lucas .

" Dia mabuk dan membawa sekretarisku pergi ! "

" Sekretaris ?! Maksudmu Lucas membawa pergi wanita yang sudah bersuami ? " tanya Luz karena setahunya sekretaris Alan adalah wanita yang sudah bersuami .

" Dia sekretaris baru ... baru siang tadi ia menjadi sekretarisku , sepertinya Lucas mempunyai ikatan dengannya "

" Ikatan ?? Jangan bercanda ... Wanita itu terlihat lebih dewasa darinya , dia bukan selera Lucas ! "

Alan hanya mendengus kasar , wanita yang diremehkan sepupunya itu adalah wanita yang menurutnya penuh pesona . Alan merasa nyaman ketika berada disisinya , sikap dewasa dan apa adanya pada diri Amy menjadikan wanita yang begitu istimewa untuknya . Dan apapun yang terjadi dia akan berjuang untuk mendapatkannya , termasuk bersaing dengan sang pewaris Sergei sekalipun .

" Jangan memandang selera pria hanya dengan pikiranmu , kau pikir semua pria akan selalu tertarik pada wanita cantik dengan pakaian terbuka . Kami hanya akan melihat mereka dengan hasrat tapi tidak dengan hati , para pria akan memilih wanita tepat untuk pendamping hidupnya "

" Tapi wanita seksi pun juga punya hati ! " cibir Liz yang merasa Alan sedang menyindirnya . Sepupunya itu tak pernah suka jika dia menjadi seorang artis .

" Jadi tunjukkan itu ... aku yakin Lucas akan tunduk bukan karena tubuhmu , tapi karena ketulusanmu . Kejar dia ! Karena aku tak akan pernah melepaskan wanitaku apapun alasannya ! " ujar Alan yang kemudian masuk ke dalam mobil meninggalkan Elisabeth yang masih berdiri terpaku ditempatnya .