Akibat tidak mau berhubungan badan membuat Scarlet dijual oleh kekasihnya sendiri pada seorang pria pecinta kebersihan.
Pertemuan tanpa sengajanya dengan Samuel membuatnya harus terjebak dengan Samuel selama dua tahun akibat perjanjian yang tidak dia inginkan sama sekali. Samuel menginginkannya karena hanya Scarlet satu-satunya wanita yang bisa bersentuhan dengannya oleh sebab itu dia menerima tawaran dari Darien, kekasih Scarlet yang ternyata telah menipu Scarlet.
Scarlet berusaha memberontak namun gagal sampai akhirnya dia memutuskan memanfaatkan kekuasaan yang Samuel miliki untuk membalas dendam pada Darien yang telah menjualnya dan pada orang-orang yang sudah menghina dan menginjak harga dirinya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harga Yang Harus Dibayar
Begitu banyak barang belanjaan yang menumpuk di dekat lemari, semua dibeli tanpa memikirkan uang. Semua tinggal ditunjuk dan Samuel yang akan membayarnya. Ternyata sangat menyenangkan, apa yang tidak pernah dilakukan dan apa yang tidak pernah mampu dia dapatkan selama ini kini bisa dia dapatkan bahkan selama dua tahun hubungannya dengan Darien, pria itu tak pernah memberikan barang mahal bermerek untuknya.
Darien bermaksud menghancurkan dirinya dengan cara menjualnya tapi Darien tak sadar jika dia sudah salah menentukan pembeli. Seharusnya Darien menjualnya pada pria tua yang jelek juga kasar agar hidupnya benar-benar menderita dan hancur tapi Darien justru menjual dirinya pada pria yang jauh lebih berkuasa dari pada dirinya. Apa waktu itu Darien tidak memikirkan hal ini? Setelah ini dia pasti akan menyesal karena mengambil tindakan tanpa pikir panjang apalagi dia sudah dibutakan oleh uang. Sekarang dia justru mendapatkan apa yang dia mau dan semua yang dia inginkan, dapat dia miliki tapi semua itu ada harga yang harus dia bayar.
Scarlet tidak bisa menolak saat Samuel menginginkan dirinya. Dia tahu dia tidak bisa menolak lagi apalagi dia sudah menabuhkan genderang perang pada keluarga Darien dan dia membutuhkan kekuasaan pria yang sedang menikmati tubuhnya saat ini. Lagi pula dia akan melalukan hal seperti itu nantinya, dan dia sangat bersyukur dia tidak melakukannya dengan Darien.
Samuel memiliki wajah yang tampan, dia pun memberikan kepuasaan selain uang dan kekuasaan. Meski yang pertama kali sedikit kasar dan menyakitkan tapi kini dia menikmatinya. Asalkan apa yang dia inginkan dapat terpenuhi maka dia pun akan memberikan apa yang Samuel inginkan karena mereka memang saling memanfaatkan.
Scarlet melakukan perannya dengan sangat baik namun tatapan matanya dipenuhi oleh dendam pada Darien. Sekarang dia benar-benar sudah seperti ja*ang yang merelakan harga dirinya tapi dia tahu, dia harus berkorban untuk sebuah kemenangan.
Samuel yang sedang bergerak di atasnya berhenti sejenak saat melihat ekspresi wajah Scarlet. Wanita itu sungguh tak terduga bahkan dia bisa melihat dendam yang membara dari tatapan matanya.
"Kenapa akspresimu seperti itu? Apa ada yang sakit?" tanya Samuel.
"Apa? Tidak!"
"Jika ada yang sakit maka aku akan berhenti!" ucap Samuel seraya mengusap wajah Scarlet dengan perlahan. Waktu itu dia begitu kasar tapi kali ini tidak.
"Jangan berhenti, aku tidak suka!" Scarlet mengalungkan kedua lengannya ke leher Samuel, "Jika kau berhenti maka aku akan marah padamu dan aku tidak akan mau kau sentuh lagi!"
"Baiklah jika itu yang kau inginkan!" Samuel mencium bibirnya lalu melanjutkan apa yang sedang mereka lakukan. Scarlet menikmatinya, benar-benar menikmatinya agar tidak ada rasa sakit di hati meski sejak awal dia tidak sudi namun keadaan mendorongnya untuk menjadi wanita yang lebih pintar dan menjadi wanita yang lebih kuat agar tidak ditindas. Setidaknya dia sudah berjaga-jaga karena dia sudah membeli pil kontrasepsi untuk mencegah dirinya agar tidak hamil. Samuel pun tahu Scarlet membelinya dan dia tidak mencegah oleh sebab itu, dia tidak mencegah saat Scarlet mengkonsumsinya setelah mereka selesai bercinta.
Scarlet meringis saat berbaring, pinggangnya terasa sakit akibat perbuatan Samuel yang terlalu bersemangat. Seperti pertama kali, Samuel benar-benar liar namun ada sikap lembut yang dia tunjukkan.
"Apa kau ingin makan sesuatu?" Samuel mendekati Scarlet yang sedang berbaring lalu memberikan usapan lembut di lengannya serta kecupan lembut di pipinya.
"Aku tidak sedang ingin makan, Sam. Aku ingin beristirahat. Gara-Gara kau, seluruh badanku jadi terasa sakit jadi ijinkan aku beristirahat."
"Baiklah," Samuel berbaring dan memeluk Scarlet yang sedang berbaring membelakanginya. Scarlet diam saja dan menikmati usapan tangan Samuel yang bergerak perlahan di lengannya.
"Sudah berapa tahun kau menjalin hubungan dengan Darien?" tanya Samuel. Dia ingin mengenal Scarlet lebih jauh karena dia tidak menganggap Scarlet hanya teman ranjang tapi karena dia menganggap Scarlet istimewa.
"Untuk apa kau tahu? Bukankah itu tidak penting bagimu?"
"Bagiku penting, aku tidak menganggapmu sebagai teman ranjang saja, Scarlet. Kau istimewa bagiku jadi aku ingin mengenalmu semakin jauh. Mungkin saja hubungan kita ini akan menjadi hubungan istimewa jadi katakan padaku sedikit tentangmu."
"Jangan berharap lebih, aku sudah tidak mempercayai laki-laki setelah cinta tulusku dikhianati!" ucap Scarlet.
"Tapi aku tidak sama seperti mantan kekasihmu itu!"
"Bagiku kalian berdua sama saja. Kalian hanya menginginkan tubuhku dan kau mendapatkannya dengan cara memaksa aku sedangkan Darien sakit hati dan menjual aku padahal kami sudah menjalin hubungan selama dua tahun. Aku begitu mencintainya dan menganggapnya sebagai pria luar biasa yang pernah aku kenal karena dia mau menentang keluarganya agar hubungan kami tetap bertahan. Darien melawan ayah dan ibunya, dia menunjukkan keseriusannya dalam hubungan kami tapi aku tak menduga semua itu hancur karena uang yang kau tawarkan tapi aku tahu, pemicu terbesarnya karena aku tidak mau berhubungan intim dengannya. Ternyata cinta tulus yang dia tunjukkan padaku hanya setipis kertas karena semua kandas dalam sekejap mata! Kenapa? Kenapa harus aku yang kau pilih?" Scarlet terdengar kecewa, dan itulah yang terjadi.
"Selama hidupku, tidak pernah ada satu orang pun yang bisa menyentuh aku tapi tiba-tiba saja aku bisa bersentuhan denganmu. Aku tidak peduli kau memiliki kekasih atau tidak karena aku ingin kau berada di dekatku meski kita tidak saling mengenal satu sama lain. Lagi pula saat itu aku memberikan penawaran itu padamu, bukan pada kekasihmu lalu kenapa dia bisa tahu dan datang padaku lalu menipuku?"
Scarlet menggigit bibir, kelopak matanya terasa panas. Memang dia yang salah karena telah mengatakan hal itu pada Darien. Jika dia tidak mengatakan pada Darien, maka hal itu tidak akan terjadi.
"Jangan sedih dan menangis!" Samuel memutar tubuh Scarlet dan memegangi pipinya. Dia bisa melihat jika Scarlet sedang menahan kesedihan.
"Dari pada kau bersedih akibat pengkhianatan, bukankah lebih baik kau bersyukur atas semua yang terjadi? Jika aku tidak memberikan penawaran itu padamu, maka kau tidak akan tahu betapa busuknya kekasihmu itu yang hanya menginginkan tubuhmu saja. Dua tahun kalian menjalin hubungan tapi semua kandas hanya karena uang dan karena kau tidak mau tidur dengannya. Jika bukan karena kejadian ini maka kau tidak akan tahu kebusukan kekasihmu itu!"
"kau dan Darien, apa bedanya? Kalian sama-sama menginginkan tubuhku saja!"
"Tidak, jangan samakan aku dengannya. Aku tidak akan menjual milikku pada siapa pun mau berapa pun uang yang akan aku dapatkan. Aku menginginkan dirimu, memang tidak bohong tapi hubungan kita ini, bisa berubah suatu saat nanti. Bukankah lebih baik kita jalani saja? Tunjukkan pada mantan kekasihmu itu, jika kau tidak hancur seperti yang dia harapkan!"
"Aku memang ingin melakukan hal itu!" Scarlet memeluk Samuel, "Aku akan memanfaatkan dirimu untuk membalasnya dan Darien, akan menjadi pecundang karena dia sudah menjual aku!"
"Aku akan mendukungmu!" ucap Samuel. Dia tidak keberatan Scarlet memanfaatkan dirinya asalkan wanita itu tetap berada di sisinya. Scarlet tersenyum penuh arti, tunggu saja, Darien justru telah mendorongnya jatuh ke dalam pelukan orang yang lebih berkuasa darinya dan itu adalah kesalahan yang dia lakukan karena dia akan menyesalinya dan harga yang harus dia bayar atas perbuatannya itu adalah kehancurannya.
ga sgampang itu lah
Jalan ceritanya mudah di mengerti
minta Samuel untuk membuat Dariej mnyesal krn telah menjualmu