NovelToon NovelToon
Alhan & Tasya

Alhan & Tasya

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Romansa / Cintapertama / Cinta Murni / Berbaikan / Tamat
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: egi Santomi

Kisah romantis Ahmad alhan rizkiandi dan Tasya claudia ardana. Kedua orang yang saat masih sama sekali tidak pernah berbicara satu sama lain dan tidak saling mengenali satu sama lain, namun mereka berdua di pertemukan saat sama sama di pertemukan saat masing masing sedang bekerja di Jakarta.

Mereka melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan, walaupun banyak masalah yang mereka hadapi,saat menjadi suami istri cinta mereka tetap romantis dan tidak ada penghianatan sama sekali.

akankah cerita mereka akan selalu romantis?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon egi Santomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SEMOGA

HAPPY READING!!!

.......

.......

.......

.......

.......

...♥️♥️♥️♥️♥️♥️...

Beberapa tahun kemudian kini Tasya, telah lulus kuliah,Tasya dan Alhan kini sudah berumur 25 tahun.Setelah penantian panjang,kini Tasya sudah berbadan dua,dengan umur kandungan yang sudah empat bulan.

"Dek,kamu gak usah capek capek ya biar aku aja yang gantiin pekerjaan kamu."

"Kan aku harus tetap masak Mas, kamu kan gak bisa."

"Iya Dek tapi jangan sampai kamu menyapu, cuci baju ataupun yang lain aku gak ngizinin."

"Iya Mas, tenang aja." Tasya tersenyum.

Kemudian setelah itu Alhan duduk di samping istrinya yang duduk di sofa, dia mengelus perut istrinya yang kini sudah tinggal seorang bayi di dalamnya.

"Setelah penantian panjang,kita sebentar lagi sudah punya anak Mas." Tasya tersenyum.

"Iya Dek." Tiba tiba wajah Alhan berubah menjadi cemberut. "Tapi."

"Tapi apa Mas?"

"Kalau tiba tiba kamu." Alhan sedih.

Tasya mengelus pipi suaminya."Mas, aku yakin kok, istrimu ini akan baik baik saja nanti." Tasya mencoba menyemangati suaminya.

"Tapi kalau takdirnya begitu, aku belum siap kehilangan kamu Dek." Air matanya menetes.

"Kalau memang udah takdir kita gak bisa merubahnya kan,jika memang itu terjadi, kamu harus siap ya Mas." Tasya tersenyum."Dan aku titip anak kita ya Mas, kalau perlu kamu cari saja orang yang bisa menggantikanku agar kamu bisa selalu bahagia dan anak kita masih bisa mendapatkan kasih sayang seorang ibu." Tasya tersenyum.

Mendengar ucapan istrinya itu,Alhan pun langsung menangis dia tidak bisa membayangkan jika memang itu benar benar akan terjadi,hatinya masih belum rela jika harus di tinggal istri yang di sayangi.

Tasya mengelus pipi suaminya. "Jangan nangis Mas,aku yakin kok kalau aku akan baik baik saja."

"Iya Dek." Alhan mencium pipi istrinya.

Kemudian ada gadis kecil, wajahnya cantik, mirip seperti Clarista,usianya sekitar 4 tahunan.Gadis kecil itu menghampiri mereka berdua yang sedang duduk di sofa, gadis itu adalah Cyintia Aninditha Pratiwi anak dari Clarista dan juga Elvin.

"Tante Tasya, Om Alhan," panggilnya.

"Eh Cyntia, Mama mana Sayang?"

"Mama ada Tante di rumah."

"Gak ke toko Mama kamu?"

"Gak kayaknya Tante, dari tadi di rumah terus," ucapnya dengan suara imutnya.

Cyntia cerewet, tak jauh berbeda dengan mamanya Clarista.

"Kalau Papa di mana Sayang?" tanya Alhan.

"Papa di kantor Om," jawabnya.

Kemudian Cyntia melihat perut Tasya.

"Tante, Cyntia boleh megang dedeknya kan?"

Tasya tersenyum."Boleh dong Sayang, sini duduk di samping Tante Tasya."

Kemudian Cyntia duduk di tengah tengah Tasya dan Alhan. Cyntia mengelus perut Tasya dengan bahagia,sehingga Tasya yang melihatnya pun ikut senang.

"Kira kira bayinya perempuan atau laki laki tante?" tanyanya.

"Kalau Cyntia mintanya perempuan atau laki laki?"

"Kalau Cyntia perempuan aja tante, biar Cyntia punya temen bermain." Cyntia tersenyum.

"Doain aja biar anak Tante nanti perempuan ya." Tasya tersenyum.

"Iya Tante."

"Cyntia sekarang udah sekolah kan?"

"Udah tante, tapi masih kelompok bermain."

"Kalau sekolah di ajarin apa aja Sayang?"

"Menyanyi,mewarnai dan lain lain," jawabnya.

"Cyntia udah bisa baca kan?"

"Belum Tante, tapi Cyntia pengen banget bisa baca,tapi juga kalau di ajarin mama males banget."

Tasya tersenyum."Gak boleh males dong Sayang,Cyntia harus rajin biar bisa membaca."

"Tapi Cyntia males di ajarin mama, kalau di ajari Tante enak kali ya." Cyntia tersenyum.

Tasya tersenyum."Iya nanti Tante ajarin,ntapi Cyntia janji di ajarin siapa aja harus mau gak boleh malas apalagi sama Mama."

Cyntia tersenyum."Iya Cyntia janji Tante."

Kemudian setelah itu terdengar suara Clarista dari luar yang memanggil manggil nama gadis kecilnya itu.

"Cyntia,Cyntia," panggilnya.

Seketika wajah Cyntia pun kaget.

"Tante,nanti Cyntia di marahin Mama, Tante." Kemudian Cyntia berdiri dan bersembunyi di belakang sofa yang di duduki Alhan dan Tasya.

Kemudian Clarista masuk ke dalam rumah.

"Tasya,ada Cyntia gak di sini?."

Tasya hanya tersenyum,setelah itu Clarista melihat kaki Cyntia di belakang sofa.

"Clarista keluar gak, kalau gak mau keluar nanti mama gak mau beliin es krim lagi."

Kemudian gadis kecil itu pun keluar dan menghampiri mamanya.

"Ini Cyntia keluar Ma," ucapnya,"Tapi beliin es krim ya Ma," mintanya.

"Tapi tidur dulu,masa kalau susunya habis kabur mulu."

"Mama tidur sih tadi, jadi aku kan bete."

"Pintar banget alasan ya kamu."

Alhan dan Tasya pun hanya tersenyum melihat kelakuan lucu ibu dan anak itu.

"Beli es krim dulu baru tidur ya Ma."

"Gak, tidur dulu baru beli es krim."

"Ah Mama jahat."

Setelah itu Clarista langsung menggendong gadis kecilnya itu, bukannya menangis Cyntia malah tertawa."Mama lucu banget deh lama lama."

"Ih anak nakal, awas aja nanti kalau kabur lagi,mama jewer telinganya." Clarista menggendong anaknya keluar rumah.

"Mau kabur lagi ah nanti."

Tasya dan Alhan tertawa melihat kelucuan dari anak gadis Clarista.

"Mungkin nanti anak kita juga menghibur seperti itu ya Mas."

"Iya ya Dek,jadi gak sabar pengen cepet cepet punya anak."

"Ini Mas, anak kita kan masih di kandungan."

"Iya Dek, mudah mudahan nanti anaknya kalau perempuan cantik seperti kamu ya Dek."

"Gak mau Mas, harusnya itu lebih cantik dari aku dong." Tasya tersenyum.

"Iya deh dek terserah kamu." Alhan tersenyum.

Kemudian terdengar suara motor di depan rumah mereka,yang tak asing di telinga mereka.

"Ini Fitri pasti, tumben dia kesini."

Kemudian setelah itu Fitri masuk ke dalam rumah mereka,bersama Raffi anak pertamanya yang kini telah berumur sekitar 2 tahun.

"Eh Raffi sama mama Fitri." Tasya tersenyum.

"Saliman sama Tante dan Om Sayang." perintahnya.

"Iya Ma," ucapnya dengan omongan yang belum terlalu jelas.

Kemudian Raffi bersaliman dan mencium tangan Tasya dan Alhan yang sedang duduk.

"Pintar banget keponakan Tante." Tasya tersenyum.

Raffi hanya tersenyum menanggapi omongan Tasya.

"Pintar anak mama." Kemudian Fitri duduk di sofa yang ada di depan sofa yang di duduki dan Raffi duduk di pangkuan Fitri.

"Oh iya Fit, tumben kesini ada apa?"

"Mau main aja Sya, di rumah bosen gak ada temennya suami juga kan kerja Sya."

"Oh, kirain ada apa gitu?"

"Gak Sya,oh iya kandungannya gimana? baik baik aja kan?"

"Aman kok Fit, tenang aja."

"Gak bisa bayangin deh,kalau nanti anak kamu lahir,kalau cewek pasti mirip banget sama kamu Sya."

"Iya mungkin Fit." Tasya tersenyum.

"Iya dong, btw hubungan kalian baik baik aja kan?"

"Baik baik aja kok Fit, alhamdulilah."

"Bagus lah kalau begitu."

"Kalau hubungan lo sama suami baik baik aja kan?"

"Sama aja kok sama kamu Sya." Fitri dengan tersenyum.

"Jadi ikutan seneng dengernya." Tasya tersenyum.

Kemudian handphone Tasya berdering,menandakan ada panggilan masuk.

"Siapa ya yang manggil." Tasya melihat handphonenya ternyata itu panggilan video dari ibunya,wanita yang paling dia sayangi.Tasya pun langsung mengangkat panggilan video dari ibunya itu.

"Siapa Dek?"

"Ibuk Mas."

"Oh."

Terlihat wajah ibunya di layar handphonenya.

"Ibuk."

"Nduk, bagaimana kandungannya?."

"Aman kok Bu."

"Kamu seharusnya tinggal di sini sementara nduk sama ibu,kan bisa ibu bantu."

"Mboten usah bu,di sini juga Tasya insyaallah bisa kok Bu."

"Tapi kamu baru pertama ini hamil Nduk?"

"Ibu doain Tasya aja ya,biar Tasya sama bayinya lahir dengan selamat." Tasya tersenyum.

"Selalu Nduk,tapi Ibu kesana aja ya?."

"Gak usah ibu,nanti kalau udah lahir pasti Tasya pulang kok bu."

"Tapi ibu mertuamu piye Nduk?"

"Sama aja seperti ibu,menyarankan agar Tasya dan mas Alhan pulang aja.”

"Tuh kan,orang tua itu khawatir sama anaknya Nduk."

"Tapi Tasya bisa kok Bu,sama belajar mandiri juga Bu."

"Yowes Nduk,mudah mudahan lahirannya lancar."

"Nggeh Ibu."

"Ibu mau ke warung dulu beli bahan bumbu."

"Nggeh Bu,masak apa Bu hari ini?"

"Ikan aja nduk di pepes."

"Enak itu bu."

"Makanne cepetan pulang biar bisa makan masakan ibu."

"Nggeh bu,kalau bayi Tasya udah lahir."

"Iya Nduk."

"Tapi Arda mana bu,kangen Tasya sama dia?"

"Main sama temennya Nduk."

"Gak nyangka Arda sekarang udah gede,udah sma."

"Iya Nduk,makin ganteng aja ya."

Tasya tersenyum."Nggeh bu."

"Asalamualaikum nduk."

"Waalaikum salam ibu."

Ibunya Tasya mematikan sambungan telponnya.

"Aku kok ngantuk banget ya Mas."

"Tidur aja Dek."

"Sya aku boleh kan ke kamar kamu yang satunya? aku juga ngantuk nih sekalian menidurkan Raffi."

"Boleh dong Fit,kalau mau makan ambil aja sendiri gak usah malu malu."

"Siap Tasya."

Kemudian Fitri berdiri dan berjalan ke kamar yang tidak di tempati untuk tidur,sementara Tasya berbaring di pangkuan suaminya.

...♥️♥️♥️♥️♥️ ...

...Lanjut gess...

1
Anya Nya Niaa
Lanjut kak ☺
mampir jg di krya q
delete or enter
makasih
egsato: iya kak 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!