Kehilangan akibat peperangan dari pengkhianatan. Membuat Hui Wen juga tiada pada akhirnya. Tapi keinginan yang belum tercapai membawa keluarganya ke dalam kedamaian membuat Hui Wen justru terpanggil ke masa yang begitu jauh dibandingkan masa kelahirannya.
Hui Wen terbangun di raga seorang putri kaya yang ceroboh, b0doh dan suka foya-foya. Akankah Hui Wen dapat beradaptasi dengan cepat dan menjadikan keluarga itu seperti yang diinginkannya?
"Aku harus merubah pesona gadis ceroboh ini!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menggagalkan
Pagi ini Xavier bangun lebih awal. Dia melihat istrinya masih tertidur pulas. Jam untuk bangun Lea seperti biasanya masih ada sejam lagi. Pria itu ingin berenang pagi ini, mulai hari ini sampai hari pertunangan, Xavier akan menghabiskan waktu di rumah untuk istri dan anak-anaknya.
Lea hanya mengerjap beberapa kali, merasakan sentuhan dari suaminya. Xavier turun dari balkon dari akses kamarnya. Pria itu langsung terjun bebas dengan celana pendek yang dipakainya. Suara air yang terusik langsung terdengar. Berenang adalah salah satu hobinya, dari sejak dia kecil hingga sekarang. Dia akan menikmati waktunya dulu, sebelum mengantarkan putri-putrinya.
*******************
Sera meregangkan otot-otot tubuhnya, hari ini dia bangun sedikit terlambat. Lekas, dia mandi dan mengganti pakaian. Pagi ini terasa lebih dingin, mungkin malam yang diserbu oleh hujan deras dengan durasi singkat meninggalkan hawa sejuk.
"Baiklah! Hanya beberapa hari lagi! Ya! Semangat! Ngomong-ngomong...... Aku belum mengeksplorasi mansion ini. Apakah ada tempat latihan? Mungkin, panah?" Pikir Sera, kehidupannya sebagai anak jenderal membuatnya tak lepas dari latihan fisik.
"Nanti saja, itu bisa diatur. Yang jelas, laporan hasil tes itu. Menyenangkan sekali bisa melakukan nya, tidak seperti dulu. Butuh penjagaan ketat untuk kelahiran keturunan kaisar." Sera masih membandingkan antara kehidupan lampau nya dengan sekarang.
"Pesan?" Sera melihat notifikasi ponselnya. Terlihat ada pesan dari Alex. Selain ucapan selamat pagi, dia juga mengetikkan sesuatu.
"Huh." Hanya itu yang terdengar dari napas Sera. Gadis itu kembali melanjutkan acara siap-siap nya dan meletakkan kembali ponselnya.
Sera keluar dari kamarnya. Dia melewati kamar Lexa. Telinganya mendekati pintu, seolah ingin mendengar sesuatu. "Sunyi.... Tumben sekali. Biasanya sudah ada suara dari pelayan itu." Ujar Sera.
"Tidak mungkin dia terlambat bangun bukan?" Sera ingin memastikan, dia mengetuk pintu kamar Lexa. "Lexa! Lexa? Kau sudah bangun?" Tanya Sera dibalik pintu, tapi tidak ada respon. Biasanya akan terdengar suara dari bibir Merlin yang menyebalkan dan sok berkuasa.
"Masih tidur, tandanya dia tidak disini. Lalu kemana dia? Tidak mungkin di dapur, belum waktunya." Karena tidak mau penasaran lagi, Sera langsung bergegas kebawah. Dia yakin, wanita ular itu pasti melakukan sesuatu, pasti!
"Dimana dia?" Sera bertanya-tanya sambil mengedarkan pandangannya sekeliling.
"Aku belum periksa lantai atas! Kamar Daddy.....!" Sera bergegas keatas, dia memeriksa kamar kedua orang tuanya dan juga ruang kerja sang Daddy serta perpustakaan khusus Xavier.
Sera melihat kamar kedua orang tuanya masih tertutup. Saat tangannya ingin mengetuk pintu, telinganya mendengar suara gemericik air.
"Daddy? Berenang, berarti....." Tapi spekulasi Sera terbantahkan, dia melihat sosok Merlin yang mendekati area kolam. Mata Sera langsung membulat, dia tidak akan membiarkan wanita itu mendekati Daddy nya, dan apa maksud nya sepagi ini?
Xavier langsung menghentikan aktivitas renang nya, dia melihat sepasang kaki yang berhenti di hadapannya. "Selamat pagi Tuan." Sapanya ramah.
"Apa yang kau lakukan disini? Berani sekali kau!" Ujar Xavier dengan dingin.
"Maaf Tuan, saya hanya.... Memeriksa keadaan Tuan." Ujarnya menunduk.
"Pergilah! Aku tidak perlu apapun!" Balas Xavier.
"Kau tidak dengar?"
"Loh, rupanya disini. Kenapa tidak membangunkan Lexa?" Suara Sera memecah suasana.
"Selamat pagi Daddy!" Sapa Sera riang mendekati sang Daddy.
"Putriku. Kau sudah bangun rupanya." Xavier tersenyum menatap putrinya.
"Kau tunggu apalagi Merlin, pergilah! Dan segera bangunkan Lexa ataupun memasak makanan!" Jelas Xavier.
"Baik tuan." Merlin pergi dengan kekesalan, dia begitu membenci anak s1alan itu yang mengacaukan paginya dengan Xavier.
*************************
"Anaknya menganggu ku! Dia membuat suasana hatiku memburuk! Kalau begitu, akan aku balaskan pada Lea. Dia ingin pergi dengan Xavier ku? Tidak akan! Jangankan kencan, Lea tidak akan beranjak dari tempat tidurnya!"
"Daddy!"
"Kau belum bersiap juga? Ayo, hari ini Daddy yang mengantar mu." Ujar Xavier.
"Baiklah! Mommy belum bangun?"
"Belum, sebentar lagi." Jawab Xavier.
"Daddy, bagaimana kalau Daddy kembali ke kamar. Dan lihat keadaan mommy, atau berikan mommy masakan mommy sesuatu!" Jelas Sera.
"Baiklah, kau juga." Sera pergi dan Xavier menuju ke kamar.
Di dapur, Merlin sudah selesai dengan rencana nya. Semua pelayan disini b0doh! Dia tidak akan ketahuan, bertahun-tahun di disini, itu bukan hal besar. "Kalian potong ini. Aku akan antarkan minuman ini untuk nyonya Lea dulu." Seorang pelayan mengambil jus dan membawanya.
Merlin melihat itu dengan senyuman iblis, dia akan pastikan kalau Lea tidak akan bisa pergi dengan Xavier. Tidak akan!
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰 🙏
semoga ketahuan n di gagalin