Takdirku Turun Ranjang Dengan Suami Kakak Ku

Sigit segera membuka pintu kamar mandi nya, karna ia kwatir terjadi apa apa dengan Iren, Sigit sebenar nya anak yang baik, hanya saja kematian istrinya membuat sikap nya tidak bisa di tebak, kadang bisa jadi singa dan kadang bisa jadi kucing yang menggemaskan.

" Kamu ngapain di dalam, di panggili bukan nyaut malah diam seperti patung," ucap Sigit yang sedari tadi sudah memanggil Iren

" Maaf kak Iren gk sengaja ketiduran di dalam" jawab Iren mellas yang membuat Sigit mati kata,

" Ya sudah kamu keluar dulu, aku mau bersih bersih, sekalian kamu juga siap siap, papa dan mama udah nungguin di bawah buat makan malam." ucap Sigit yang tidak pintar untuk basa basi

" Hah makan malam, bukan nya masih sore kak," tanya Iren penasaran

Sigit hanya bisa senyum indah karna ia juga merasa kan hal yang sama seperti Iren rasakan,

" Makanya kalau tidur jangan seperti kerbau, gak tau tempat lagi" ucap Sigit mencari aman

Iren hanya bisa memanyunkan bibir indah milik nya, membuat Sigit salah fokus

" Apa kamu gak mau keluar, atau kamu mau lihat aku telanjang" ucap Sigit yang ingin menggoda Iren sambil melepas baju nya

Iren langsung menutup kedua mata nya dan segera keluar dari dalam kamar mandi miliknya yang kini di ambil kuasa oleh Sigit.

Sigit hanya tersenyum puas, karna ia dengan gampang membuat Iren tunduk padanya,

Iren merasa kessal karna Sigit belum keluar juga dari kamar mandi milik nya,

" Kak Sigit di dalam ngapain sih, lama banget," tanya iren sambil mondar mandir di depan pintu kamar mandi miliknya

Tokk,,tokk,,,tokkk, ( Mengetuk pintu kamar mandi )

" Kak masih lama gak ,Iren juga gerah ini," ucap Iren yang sudah jenuh menunggu Sigit

Iren yang ingin kembali mengetok pintu tiba tiba tangan nya terhenti ketika Sigit langsung keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk sepinggang dan memamerkan dada kekar nya yang begitu sangat menggoda di mata Iren

"Aaaaa " jerit Iren yang membuat Sigit terkejut dan langsung menutup mulut iren dengan kedua tangan nya.

" Kamu apa apa an sih ini bukan hutan, ngapain kamu menjerit, seperti mau di perkosa saja" ucap Sigit kessal dan melepaskan tangan nya dari mulut Iren

" Kakak yang apa apa an,, kakak juga tau etika dong,, kakak ngapain pake beginian kakak pikir ini tempat apa an hahhh," jawab Iren berontak yang tidak suka dengan sikap Sigit yang tidak menghormati nya

" Kamu jangan ke gr an, jangan kamu pikir aku lagi menggoda kamu, tadi aku lupa bawa baju ke dalam, dan kamu sudah seperti cacing kepanasan gedor gedor pintu, untung ada handuk di dalam, kalau tidak bagaimana, aku masih pakai handuk saja kamu sudah teriak histeris kayak orang kesurupan bagaimana kalau aku gak pakai apa apa sama sekali, mungkin bisa mati berdiri kamu" ucap Sigit merasa tidak bersalah dan justru malah menyalahkan Iren

Iren sangat kessal dengan sikap dan ucapan Sigit, dia hanya bisa mengepal kedua tangan nya dan menatap Sigit dengan tatapan sinis nya, tapi Sigit tidak memperdulikan nya sama sekali, dengan santai nya Sigit berjalan meninggalkan Iren, dengan senyum mematikan di bibir nya.

" Ini belum seberapa, tunggu saja tanggal main nya, kamu akan menikmati kehidupan kamu sebenarnya, aku gk akan biarkan kamu hidup tenang dan merasa seperti nyonya besar" ucap Sigit seolah olah ia sedang merencanakan sesuatu yang kejam untuk Iren

Iren segera bergegas membersihkan dirinya yang sudah merasa lengket dan gerah serta memakai perawatan mandi miliknya.

Pak Bambang dan Mana Ratna yang merasa menunggu lama, akhirnya memutuskan makan malam berdua bersama, mereka pun hanya bisa memaklumi pasangan suami istri itu. di tambah suara jeritan Iren yang membuat mereka tersenyum geleng geleng

Dear Reader

Tolong selalu bantu support karya aku ya, biar aku lebih semangat buat update tiap hari, jangan lupa like dan selalu vote karya aku ya,, dan aku sangat ingin tau bagaiman perasaan dan penilaian kalian terhadap novel aku,,silah kan jawab di kolom komentar ya,

serta jangan lupa saran dan kritik nya

i love you all