NovelToon NovelToon
My Husband Om-Om SEASON 2

My Husband Om-Om SEASON 2

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Tamat
Popularitas:784k
Nilai: 5
Nama Author: Lautan Biru

My Husband Om-Om SEASON 2..MOHON DUKUNGANNYA KEMBALI 🤗


Enrico dan Enzio, dua anak kembar yang harus ekstra ketat menjaga sang adik.


Gadis manis yang selalu membuat kaum adam panas dingin. Elga Maurer, gadis cantik dan pintar tapi juga ceroboh, Elga yang terlalu baik tidak tahu jika banyak orang-orang disekitarnya yang memanfaatkan dirinya. Karena hal itu dua kakak kembarnya begitu posesif dengan Elga.


"Hidupku seperti burung dalam sangkar."

Itulah yang Elga rasakan, selain kakak keduanya yang posesif, juga ada Daddy nya yang begitu posesif juga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penerbangan darurat

Pertengkaran yang terjadi di kantor membuat semua karyawan Edgar melihatnya, khususnya di lantai ruangan Edgar yang hanya beberapa staf saja. Tapi mekipun terjadi hal yang tak terduga, mereka tidak ada yang berani merekam atau bergosip karena mereka tidak ingin mendapat masalah setelahnya. Apalagi melihat asisten Louis yang juga hanya diam memperhatikan atasanya bertengkar.

"Edgar kau-"

"Kau berani macam-macam, maka jangan salahkan aku jika keluargamu akan menerima akibatnya." Edgar menujuk wajah Chelsea dengan jari telunjuknya, tatapan mata Edgar menyiratkan kebencian yang begitu ketara.

Brak...!!

Semua menutup mata ketika mendengar suara pintu di banting dengan kuat. Chelsea menangis terisak sambil menyentuh pipinya yang mendapat tamparan Edgar pertama kali.

Louis ingin memberikan sapu tangan untuk Chelsea, tapi Chelsea langung pergi tanpa menghiraukan banyak pasang mata yang melihatnya.

Dirinya sudah malu dihadapan karyawan suaminya, dan itu karena Edgar suaminya sendiri.

"Kau akan membayar semua ini Edgar." Geram Chelsea setelah masuk dalam mobil.

Di ruanganya Edgar memijit keningnya yang terasa pusing, kemarahannya dengan Chelsea hanya sebuah pelampiasannya saat dirinya tidak bisa mengetahui kabar Elga selama beberapa minggu ini. Dirinya yang sedang banyak pikiran dan kesal tiba-tiba Chelsea datang dan semakin menyulut emosi Edgar.

"Elga..." Edgar menghempaskan kepalanya di sandaran kursi, rasanya begitu sulit untuk menjangkau gadis itu.

Sedangkan Chelsea selalu membuat dirinya geram karena tidak mau menandatangani surat perceraiannya, dan Chelsea selalu merobeknya.

"****.."

Edgar mengumpat saat mengingat semua yang dia rasakan, hatinya yang merasa tidak tenang apalagi semua akses untuk mengetahui aktifitas Elga di tutup rapat oleh Mario. Kemampuan Edgar tidak sebanding dengan Mario, buktinya dirinya tidak bisa menembus benteng penjagaan Mario terhadap keluarganya.

"Oh.. tuhan, kali ini aku harus berusaha keras." Edgar mengusap wajahnya kasar. Dirinya kembali membuka laptopnya dan kembali mencoba untuk membuka kunci situs internet Elga.

Edgar Aldofo, selain memiliki kecerdasan dalam bisnis, pria itu juga memilki kemampuan dalam bidang meretas. Edgar dengan Mario memiliki kemapuan yang sama, hanya saja Mario memiliki caranya sendiri untuk melindungi keluarganya, dan yang tahu hanya Enrico dan Enzio jika terjadi sesuatu maka mereka akan selalu siaga.

"Hufff.." Edgar membuang napas kasar saat menunggu angka yang cukup lama untuk bergerak, dan dirinya harus menunggu lama, itupun hasilnya gagal sudah dua kali dia coba.

"Lain kali aku akan belajar dengan calon papa mertua." Pikir Edgar yang terlintas di otaknya, dan membuat bibirnya menyunggingkan senyum.

"Pantas saja kalian begitu melindungi Elga, karena gadis itu memang sebuah berlian yang harus dijaga."

.

.

"Sayang titip salam untuk Oma dan Opa." Hawa memeluk putrinya saat mengantar Elga ke bandara.

"Mom, apa Elga tidak bisa ikut kalian." Elga kembali bernegosiasi.

"Lusa kami akan menyusul sayang, jangan khawatir." Mario mencium kening putrinya.

"Tapi Dad, El pasti akan merindukan kalian." Elga menunjukan wajah melasnya.

"Dasar manja." Mario mencubit kedua pipi putrinya. "Disana ada keponakan kamu, sudah pasti tidak akan kesepian, lagian Uncle Adam dan istrinya sekarang tinggal dengan Oma mu." Mario memberi tahu.

"Baguslah, kalau begitu." Elga tersenyum tipis.

"Hati-hati sayang, kabari Mommy jika sudah sampai." Hawa kembali memeluk putrinya sebelum Elga meninggalkan mereka untuk melakukan pemeriksaan tiket.

Mario merangkul bahu istirnya, "Jika dia betah di Jakarta, lebih baik dia ada di sana." Kata Mario sambil melambaikan tangan saat Elga melambikan tangannya.

"Jangan terlalu mengekangnya By, dia sudah remaja dan perlu bergaul." Hawa memberi Mario nasehat agar tidak terlalu menutup akses Elga untuk bergaul.

"Aku tidak akan seperti ini, jika yang mendekatinya pria baik dan masih single." Kata Mario dengan rasa kesal.

"Dan baik Daddy, hanya saja dia datang setelah memilki Istri karena dia mengalami kecelakaan dan hilang ingatan. Dan saat ingatannya kembali dia mencari putri kita yang dia beri boneka saat masih bayi... uhhh lucu sekali bukan." Hawa malah bercerita dengan perasaan gemas dan juga terharu. Tapi lain dengan Mario yang menahan kesal karena sang istri begitu membela Edgar.

"Sudahlah, aku tidak ingin mood ku buruk karena pria sialan itu, lebih baik kita pulang dan membuat adik untuk Elga." Mario berjalan tanpa melepaskan rangkulannya pada Elga.

"By, kamu ngaco kalau ngomong." Elga memukul dada Mario pelan.

Mario teekekeh. "Habisnya aku kangen gendong bayi, jadi bagaimana kalau kita buatkan adik untuk Elga." Katanya lagi sambil memainkan kedua alisnya naik turun.

"Ish, tidak sadar umur. lebih baik kau menunggu cucu dari pada harus menunggu bikin anak." Kata Hawa dengan wajah kesal.

"Bikin sudah tiap hari sayang, tapi jadinya belum." Mario mencium pelipis Hawa.

"Dasar Om-Om mesum."

Keduanya tertawa.

.

.

Elga duduk di kursi pinggir jendela, gadis itu menatap awan putih yang bergerak.

"Rasanya ingin kembali saja." Gumamnya dengan helaian napas panjang.

"Yakin ingin kembali little lady."

Deg

Elga menoleh kesamping, matanya membelalak lebar saat melihat Edgar membuka maskernya.

"Uncle...!!" Pekik Elga dengan wajah terkejut.

"How are you, Elga?" Edgar tersenyum tampan.

Elga menatap Edgar tidak percaya. "Uncle, bagaimana bisa-"

"Bisa, karena cintaku yang membawa aku sampai kesini." Ucapan Edgar seketika membuat Elga merasa lemas.

Elga kembali duduk dengan benar, gadis itu menatap ke arah jendela tidak memedulikan Edgar.

"Hey, kenapa?" Edgar bicara tapi Elga sama sekali tidak merespon.

Elga memposisikan dirinya dengan nyaman untuk beristirahat, dirinya tidak ingin terlibat obrolan dengan Edgar yang menurutnya akan membuat dirinya merasa tidak nyaman.

"Elga, Are you ok?" tanya Edgar yang melihat Elga memejamkan matanya.

"Elga-"

"Ssttt...Shut up, I don't want to talk." Elga menatap Edgar tajam.

"It's Oke, Sorry." Edgar pun memilih untuk diam, dan melihat Elga yang memejamkan matanya sambil memeluk bonekanya. "Istirahatlah, aku akan menemani perjalananmu." Gumam Edgar sambil menatap wajah Elga dengan tersenyum.

Sebuah keajaiban, sesuatu yang Edgar selipkan di boneka Elga kembali berfungsi. Maka dari itu Edgar bisa kembali melacak keberadaan Elga.

Edgar sudah hampir di buat gila oleh anak gadis orang hampir satu bulan.

Dan Edgar kembali bisa tersenyum saat dirinya bisa kembali menemukan Elga-nya.

Edgar sama sekali tidak memejamkan matanya, dirinya benar-benar menemani Elga diperjalanan yang lumayan cukup lama.

Hingga setelah 10jam perjalanan di udara, tiba-tiba pesawat mengalami goncangan yang cukup membuat penumpang terkejut dan berteriak.

Aaaa

Elga yang terlelap langsung membuka matanya saat dirinya merasakan guncangan yang cukup kencang.

"Perhatian, pesawat mengalami hilang kontak. diharapkan semua penumpang duduk dengan tenang dan jangan panik, ikuti prosedur dari kami."

Suara yang tadinya riuh panik, kini sedikit kembali tenang saat mendengar intruksi dari awal maskapai.

"Ya Tuhan, ada apa ini." Elga juga ikut panik, kedua tangannya mencekram erat pegangan kursi.

"Mommy, Daddy." Elga tidak bisa membendung rasa takutnya kala goncangan kembali terjadi.

"Elga.." Edgar yang juga ikut panik menyentuh tangan Elga yang bergetar. "Tenang Elga, kita semua pasti selamat." Edgar sedikit merapatkan tubuhnya, pada kursi Elga dan mencoba memeluk gadis yang sedang gemetar ketakutan.

"Uncle aku takut." Elga memeluk Edgar dengan erat, kedua matanya memejam dengan rapat dengan rasa takut yang luar biasa.

Elga takut jika pesawat yang dia tumpangi akan mengalami kecelakaan.

Grudakk..

Aaa

"Uncle..!!!"

1
Sri Widjiastuti
Andreas kemana??
Sri Widjiastuti
hawa ternyata G nyusul tuh
Sri Widjiastuti
kok hawa sih??
Nova Nurdin
Luar biasa
Fina Fitriani
bagus thor...next
nuraeinieni
mampir thor
Umi Syafaah
is the best untuk semua karyanya thor
Syarifah Syarifah
Luar biasa
Chen Aya
mampir thor
Umi Umi
Luar biasa
Umi Umi
kejar edgar
Umi Umi
kasian el
prima yanary
Luar biasa
yetiku86
sdh seperti bos saja Elga, TDK bekerja tapi rekeningnya tambah gendut.😄
Intania Naj_Va
Luar biasa
IndraAsya
👣👣👣
Sandisalbiah
sweet banget loh... jd gak rela kalau harus end...
Sandisalbiah
Edgar...
Sandisalbiah
keren...
Sandisalbiah
wujud asli dari Chelsea dan Alece
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!