Chaterina Miranda, lahir dari keluarga sederhana yang miskin harus bekerja keras untuk memujudkan impian nya menjadi orang yang sukses dan membahagiakan keluarga nya. Cerita tentang ketangguhan seorang wanita yang harus menerima takdirnya sebagai pekerja keras demi menghidupi kebutuhan hidupnya sendiri.
Suaminya bernama Tomy Irawan, merupakan pria sukses yang memiliki bisnis dimana - mana, dia menghasilkan banyak uang, namun sangat perhitungan dengan sang istri.
Di tambah lagi mertua yang julid dan mendukung perselingkuhan sang anak dengan sahabat sekaligus mantan sejak masih sekolah dulu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safarina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 21
Miranda melihat dari jendela sekilas mobil Tomy masuk halaman rumah. Sontak lah Miranda kaget. Dia tiba - tiba ingat kata - kata Tomy di telepon tadi, kalau Tomy akan terlambat pulang terlambat karena ada pertemuan yang di jadwal kan tiba - tiba.
❤️❤️❤️❤️❤️
Diana menghubungi Tomy. Tomy sendiri sudah berada di halaman apartemen Diana sedang mencari parkiran.
"Kenapa belum tiba disini?"
"Tunggu sebentar, aku masih mencari tempat parkiran."
"Parkir saja di area pertokoan."
"Pertokoan? Ok aku akan kesana."
Tomy segera menuju ke pertokoan untuk memarkirkan mobilnya.
❤️❤️❤️❤️❤️
Kembali Miranda menelpon seseorang. Miranda menghubungi Wina sahabatnya. Wina sendiri sedang menikmati kimchi nya.
"Apa kamu sedang berada di rumah sekarang?" tanya Wina di sebrang sana.
Miranda diam saja.
"Hallo?"
Barulah Miranda menjawab.
"Ya, aku sudah berada di rumah. Apa kah kamu sudah mencoba kimchi daun sawi yang kita beli bersama - sama tadi?"
"Iya, aku sudah memakannya dan rasa nya sangat enak."
"Pastikan kamu akan berbagi resep dengan ku."
"Iya, itu sudah pasti. Bisakah aku menelpon mu nanti?"
"Apakah kamu sedang sibuk sekarang?"
"Aku hanya ingin membersihkan badanku. Aku belum mandi."
"Oke kalau begitu kita bicara lagi nanti."
Miranda menyudahi panggilan nya.
❤️❤️❤️❤️❤️
Tomy sudah berada di apartemen Diana. Tomy mencoba masakan yang di suguh kan Diana. Malam ini Diana menyuguhkan makanan kesukaan Tomy yang di bawa Mama Dinda tadi siang. Tteokbokki, Odeng, bungeoppang dan Kimchi. Tomy memuji rasa Kimchi itu.
"Ini sangat enak. Seperti nya aku mengenal ini masakan siapa?"
Diana terdiam.
Tomy terus melahap makanan nya. Diana membersihkan kemeja Tomy yang terkena noda Kimchi.
"Hati - hati kalau lagi makan. Kamu bisa saja mengotori baju mu."
"Makanan ini kamu mendapatkan di mana?"
"Aku mendapat kan dari seseorang yang aku kenal."
"Siapa? Mama?"
Diana tak menjawab. Dia terus saja membersihkan bibir Tomy yang belepotan saus Kimchi.
"Kenapa kamu mengotori seluruh wajahmu seperti anak kecil. Sangat berantakan."
"Berantakan?"
Tomy mencium bibir Diana.
Diana terkejut, "Apa yang kamu lakukan?"
"Jadi, kita bisa berantakan bersama."
"Jangan lakukan itu. Kamu seperti anak kecil."
Tomy berjalan kearah kamar mandi. Diana terdiam menatap kepergian Tomy. Tomy sudah mandi dan sudah kembali duduk bersama Diana sembari menikmati kopi, sedangkan Disana sedang melukis.
"Kimchi daun sawi, siapa yang memberikan nya padamu?"
Tanpa mengalihkan pandangannya dari lukisannya, "Kenapa?"
"Kamu kan masih baru di lingkungan sini. Tidak mungkin kalau dalam sekejap ada tetangga yang memberikan nya padamu. Kamu juga belum terlalu dekat dan akrab dengan tetanggamu."
"Sahabat lama ku yang dari Amerika ternyata pindah ke apartemen sini. Aku bertemu dengan nya secara kebetulan, kamu dekat tapi kami kehilangan kontak. Dia memberikannya padaku."
"Pasti menyenangkan bisa bertemu dengan nya kembali. Tetap, saja jangan terlalu ramah dengan nya."
Diana menurut, "Oke."
Tomy berdiri, kemudian mengambil jasnya di gantungan baju, "Aku harus pergi sekarang."
"Kamu sudah mau pergi sekarang?"
"Ya, ada beberapa pekerjaan yang harus aku lakukan. Jadi, aku harus menyelesaikan nya di rumah. Kamu tidur yang nyenyak ya."
Tomy mencium Diana, kemudian melangkah pergi. Diana sudah selesai dengan gambarnya. Lalu dia menggantung gambarnya di dekat lampu.
sambung cerita yang lebih bagus lagi ya kak. semangat kak.
mari saling mendukung. thanks