Aku yang sudah memberikan hati ku pada mu, malah berujung pengkhianatan dari mu, Jangan kau pikir kematian ku adalah akhir dari segala nya.
Ingat!, dendam ini akan ku bawa hingga tuhan memberiku kesempatan kedua di kehidupan selanjutnya, by Queensany.
Perjuangan seorang gadis yang terlahir kembali membawa dendam masa lalu nya membawa ia hidup dengan tujuan hanya untuk membalaskan dendam membara di hati nya.
Cinta segitiga ikut mewarnai perjalanan nya, lelaki yang seharus nya ia bunuh malah menumbuhkan rasa cinta dalam hati nya.
Akankah balas dendam nya akan ia tuntaskan ataukah hati nya malah luluh dan dengan mudah melupakan dendam di kehidupan nya yang lalu?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pentin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28.
Hingga malam semakin larut.
William masih betah duduk di taman sembari menatap bayangan nya sendiri di danau.
Ia begitu tak terima dan kecewa kepada Mastany yang tak bisa mempertahankan anak nya sendiri.
"Ini sudah malam tuan, kenapa tuan masih ada di sini?," seru seorang wanita bercadar tiba tiba membuyarkan lamunan William.
"Biarkan kakek tua ini di sini, setidak nya hati ini mendapat sedikit ketenangan di sini," sahut William masih betah menatap ke arah air danau.
"Apa aku boleh temani tuan di sini?," ucap wanita itu membuat William kini tertarik untuk menatap nya.
"Silahkan nak," ucap William sembari menatap heran wanita muda yang kini duduk di samping nya.
Ia membawa bayi keluar rumah selarut ini?, batin William mencoba mencuri pandang ke arah sang bayi, namun dengan sigap, wanita itu menutup semakin rapat tudung bayi nya.
"Di mana suami mu?, kau tidak nekat keluar sendirian dengan membawa bayi mu ini bukan?," tanya William sejenak melupakan masalah nya sendiri.
"Suami ku bahkan tidak menganggap ku ada tuan, bahkan ia tak pernah tahu jika dia telah memiliki seorang putra," sahut wanita itu sembari sibuk menimang bayi nya yang begitu nampak tenang dan hening.
"Aku juga memiliki seorang cucu, mungkin ia seumuran dengan anak mu," seru William membuat wanita itu langsung menghentikan buaian nya.
"Namun dia kini di pisahkan dengan kami," ucap William tanpa ada reaksi dari wanita itu.
"Aku harus pergi tuan, ini makanan untuk tuan, ku yakin tuan pasti lapar duduk berlama lama di sini, salam," ucap wanita itu segera bergegas pergi dari sana.
"Mungkin dia sedang memiliki masalah nya sendiri," ucap William menghela nafas panjang.
Tak berselang lama.
Kini Yekka juga telah duduk disamping William.
"Terima kasih kau sudah mau menemui ku," ucap William menatap pantulan bulan di atas air danau.
"Apa ada yang bisa saya bantu tuan?," tanya Yekka yang sejati nya belum mengetahui kabar terbaru akan anak dan kekasih nya, karna tuk kedua kali nya, ia tak mengangkat panggilan telpon penting dari Mastany.
"Aku tak tahu harus meminta tolong kepada siapa lagi," ucap William dengan mata yang mulai basah.
"Tolong?," seru Yekka merasa kalau hal itu berkaitan dengan keadaan Mastany kini.
"Hari ini Mastany pulang ke rumah," ucap William membuat Yekka tersenyum mendengar nya tanpa mendengar dahulu kelanjutan cerita dari William.
Itu berarti, Mastany telah berhasil dengan rencana nya. Dan dengan kepulangan nya, berarti hubungan Mastany dan Albert telah berakhir, dan akhir nya aku bisa secepat nya menikahi Mastany, batin Yekka kegirangan.
"Tapi dia pulang seorang diri," ucap William membuat senyum dan angan angan Yekka langsung memudar seketika.
"A- apa maksud nya tuan?, coba jelaskan!," seru Yekka seketika menjadi khawatir.
"Apa yang harus aku katakan lagi nak!, pernikahan putri ku telah hancur, dan anak nya pun di ambil paksa oleh Albert," seru William membuat Yekka begitu geram mendengar nya.
Dengan spontan, Yekka menggebrak kursi yang mereka duduki hingga membuat roti pemberian wanita misterius itu terjatuh ke tanah.
William begitu tertegun melihat kemarahan di diri Yekka saat itu.
Harapan nya yang dahulu tiba tiba muncul kembali.
Harapan di mana Mastany bisa bersatu dengan lelaki baik seperti Yekka, bukan dengan lelaki seperti Albert yang angkuh dan bajingan itu.
Dia begitu khawatir dengan kondisi mu nak, kenapa kau membuang lelaki baik seperti dia?, batin William kembali menyayangkan keputusan Mastany saat memilih Albert untuk menjadi suami nya.
"Tolonglah putri ku jika kau benar benar mengkhawatirkan nya nak, tolong bantu Mastany mengambil anak nya kembali," ucap William tanpa sadar roti yang telah jatuh ke tanah di makan oleh seekor kucing liar.
"Walaupun tuan tak meminta nya, aku akan berusaha keras membantu Mastany tuan, tenanglah," seru Yekka meyakinkan.
Tiba tiba, sebuah suara kucing menghentikan percakapan mereka.
Mereka kini menatap aneh ke arah kucing yang telah memakan roti yang tak sadar telah jatuh itu.
Suara kucing itu seakan tercekik dan seakan terdengar begitu kesakitan.
Mereka begitu terkejut saat tak lama kemudian, kucing itu kejang dan mati dengan mulut yang berbusa.
"Dia mati?," ucap William begitu tercengang di buat nya.
"Apa ini roti tuan?, siapa yang memberikan ini pada mu?, roti ini mengandung racun yang mematikan," seru Yekka saat mengecek kondisi kucing dan roti yang telah bercampur dengan racun.
Mendengar itu, William langsung tersentak dan duduk lemas di kursi nya kembali.
Ia tak menyangka bahwa saat itu ia telah lolos dari maut.
Melihat kondisi William yang begitu syok nya, Yekka segera memapah nya dan mengantar nya pulang.
Sementara dari kejauhan, wanita misterius itu begitu kesal melihat William telah selamat dari rencana mematikan nya.
"Tenanglah sayang, mereka cuma beruntung kali ini, ibu pastikan mereka akan merasakan apa yang telah kau dan ibu rasakan," ucap wanita bercadar itu kembali menimang nimang bayi dalam dekapan nya sembari berjalan menghilang pergi dari sana.
-------##-----
Sementara di kediaman orang tua Mastany.
Pintu rumah terdengar di ketuk dengan kasar nya oleh seseorang.
Tok..
Tok..
Tok..
Tok..
"Astagfirullah, ada apa lagi ini?," seru Serril berjalan tergopoh gopoh menuju pintu depan.
"Ada apa Ummi?," seru Mastany juga ikut bergegas menuju ruang tamu.
"Sebaik nya kita periksa," sahut Serril segera bergegas membuka pintu depan.
Bersamaan dengan terbuka nya pintu depan, tubuh Serril yang tak lagi muda langsung tersungkur ke lantai karna sang tamu yang begitu tak sabar untuk masuk ke dalam rumah.
"Ummi!," seru Mastany langsung membantu Serril untuk bangkit dan berdiri.
"Kau!," sentak Mastany seketika menatap sang tamu yang tak lain adalah Albert suami nya.
"Nak, dengarkan Ummi!, selesaikan ini dengan kepala dingin," seru Serril mencoba menasehati sang putri agar tidak terpancing emosi.
"Dialah semua akar masalah nya Ummi!, mana mungkin aku tidak terpancing emosi!," seru Mastany langsung membuat Albert semakin geram dan dengan cepat langsung menarik tangan Mastany dan mengunci nya dengan begitu kasar nya.
"Persetan dengan omongan mu itu!, aku kesini hanya ingin memastikan tentang satu hal," bisik Albert dengan tatapan menakutkan nya.
"Lepaskan putri ku!," sentak Serril berusaha menolong putri nya namun langsung di tepis oleh tangan Albert hingga kembali jatuh tersungkur.
"Diam dan cepat katakan apa maksud kedatangan mu!, jangan buat keonaran di rumah ku, apalagi berani menyentuh orang tua ku!," sentak Mastany mencoba lepas dari cengkraman Albert.
"Apa kau di balik semua yang terjadi pada Petra?, cepat katakan!," sentak Albert membuat kedua netra Mastany membulat sempurna saat mendengar nya.
tapi apapun itu, ceritamu keren thor.