Cerita ini hanya fiksi belaka. cerita ini mengandung cerita dewasa. Lebih bijak lagi mencari bacaan sesuai umur.
"Kita memang menikah tapi saya belum tentu cinta sama kamu karena cinta saya hanya untuk almarhum istri saya. Saya akan bertanggung jawab dengan anak-anak mu dan kamu. Jangan pernah berharap untuk saya cinta kepadamu. Tapi karena menikah sah KUA kebutuhan biologis bisa kita bicarakan nanti." Ucap Braja.
"Tenang saja Tuan saya tak akan menuntut cinta sama anda. Yang penting anda bisa melindungi anak-anak saya itu sudah cukup untuk saya." Ucap Berlian.
"Soal nafkah nanti kita bicarakan lagi." Ucap Braja.
"Jangan terlalu di pikirkan tentang nafkah untuk saya Tuan. Yang penting tuan bisa tanggung jawab dan perhatian dengan anak-anak saya sudah cukup. Saya masih bisa memenuhi kebutuhan saya sendiri." Ucap Berlian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rr716, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12 CBDN
Berlian langsung lari untuk buka pintu dan Bara pun ikut lari ke arah ruang tamu dan Berlian langsung buka pintu nya.
"Hah...meni berat iiiiiiiiiiiihhhhhhh..." Ucap Briana.
"Sini Daddy yang bawain." ucap Braja sambil ambil belanjaan yang di bawa Briana.
"Alhamdulillah.... Daddy kata kakak sama Abang mereka mau makan di rumah Pak RT ajah. Di sana lagi siap-siap buat pengajian besok." Ucap Briana.
"Iiiiiiiiiiiihhhhhhh... kenapa Om kamu gak chat mamih?" Tanya Berlian.
"Biasa takut gangguin cenah." Jawab Briana.
"Ya udah nanti abis sarapan mamih ke sana deh." Ucap Berlian yang langsung ke dapur ngambil mangkok.
"Mih.....adek mau lontong sayur tapi mau ati ampela nya sama telor puyuh nya." Ucap Bara.
"Teteh adek di beliin apa?" Tanya Berlian
"Beli bubur mih kan di suruh nya juga beli bubur buat adek mah." Jawab Briana.
"Makan bubur pake kuah lontong sayur ya biar enak." Ucap Berlian yang nyiapin makan Bara.
"Hem..iya." jawab Bara.
"Lagi sakit kamu teh jangan yang aneh-aneh dulu." Ucap Briana.
"Iya..." Jawab Bara.
Braja ngambil mangkok sendiri ke dapur taunya Brima gak ada yang merhatiin dia hampir ajah jatuh dari kasur karena Brima ngerangkak.
"Bungsu.....aduh...." Teriak Berlian yang lari dan untungnya Berlian bisa ngambil Brima.
"Alhamdulillah..." Kompak Berlian, Bara, Braja dan Briana.
"Mih sakit pasti tangannya?" Tanya Briana.
"Sedikit gak apa-apa yang penting adek kamu aman." Jawab Berlian.
"Mih beli kursi roda yang bulet atuh biar anteng di kursi roda buletnya." Ucap Briana.
"Nanti siang kita beli ke pasar." Jawab Berlian.
"Oke..."
"Adek sendirian di rumah sepi atuh?" Tanya Bara.
"Kamu mamih titip di rumah Pak RT mau?" Tanya Berlian.
"Teteh gak akan ikut. Biar mamih sama Daddy ajah yang pergi. Teteh mau ke rumah Pak RT bantuin di sana." Ucap Briana.
"Ikut atuh biar...." Kata Berlian gak jadi ngomong karena di sela Bara.
"Mamih sama Daddy ajah, Bara mau sama teteh sama adek ke rumah Pak RT." Ucap Bara.
"Setuju." Ucap Briana.
"Ya udah makan dulu kalian mamih mau nyuapin bungsu dulu kasihan laper dia." Ucap Berlian.
Berlian ambil gendongan samping yang ada di lemarinya. Dan dia balik lagi ke ruang makan dia duduk sambil nyuapin Brima yang ada di pangkuan nya.
"Mamih Ana suapin ini...aaaaa....." Ucap Ana.
"Kamu makan ajah makan yang bener. Mamih nanti abis nyuapin bungsu makan nya." Ucap Berlian.
"Oke...kalau gitu mah." Ucap Berlian.
"Nih...aaaaa..." Ucap Braja yang ngasih sate ati ke Berlian.
"Buat mas ajah Lian nanti makan sendiri." Ucap Berlian.
"Padahal Daddy mau romantis-romantisan mamih iiiiiiiiiiiihhhhhhh.." ucap Briana.
"Kamu ini makan yang bener." Ucap Berlian yang mukanya merah sekarang.
"Muka mamih kaya tomat merah salting cie....." Ucap Briana.
"Apa sih gak jelas." Ucap Berlian.
"Mih...... kebanyakan ini." Ucap Bara.
"Habisin itu udah mamih ambil sedikit buat adik kamu ini. Makan yang banyak biar cepat sembuh itu ambil lagi sate ati ampela nya." Ucap Berlian.
"Nanti Abang sama kakak gak kebagian kasihan." Ucap Bara.
"Masih banyak teteh beli banyak." Ucap Briana.
"Oke atu makasih." Ucap Bara.
"Makan yang kenyang Bara, tenang ajah punya Abang sama kakak kamu udah teteh kamu pisahin." Ucap Berlian.
"Iya mih makasih." Ucap Bara.
"Sama-sama nanti agak siangan mamih bikinin perkedel kentang buat kamu ngemil. Jangan jajan dulu ya." Ucap Berlian.
"Iya gak akan jajan mih." Ucap Bara.
"Alhamdulillah kenyang." Ucap Briana yang udah habis duluan.
"Mas masih mau gak? kalau masih mau punya Lian makan ajah." Ucap Berlian.
"Mas suapin kamu ajah ya nanti sambil suapin kamu mas minta." Ucap Braja.
"Pake sendok yang sama?" Tanya Berlian.
"Iya da mas kan gak TBC." Jawab Braja.
"TBC mah tekanan batin cinta Daddy kalau kata Abang mah." Ucap Briana.
"Ada-ada ajah Abang kamu mah." Ucap Berlian.
Braja akhirnya nyuapin Berlian juga.
Briana diam-diam foto Daddy sama mamih nya itu.
"Mamih..............." Teriak Brian.
"Assalamualaikum kalau masuk rumah teh kebiasaan pisan." Ucap Berlian.
"Waalaikumsalam.... eeeehhhh.... Asalamualikum." Jawab Brian.
"Gimana kak?"tanya Berlian ke Brama.
"Orang setres mih dia penggemar setia mamih, dari isi HP nya penuh foto mamih semuanya, ada yang lagi di pasar ada yang lagi di pasar malem kemarin kita makan di toko baju juga ada gila iiiiiiiiiiiihhhhhhh....." Jawab Brama.
"Di hapus paten gak?" Tanya Braja.
"Iya Brama hapus paten fotonya. Ternyata di rumahnya juga banyak foto-foto mamih di laptopnya juga. Semuanya udah bersih dan dia udah di bawa pengacara ke kantor polisi." Ucap Brama.
"Makasih ya kakak Abang. Kalian mau makan?" Tanya Berlian .
"Sama-sama mih.'" kompak keduanya
"Udah makan tapi masih lapar." Jawab Brian.
"Ko bisa?" Tanya Braja.
"Mau ngambil banyak malu, banyak ibu-ibu gosip di rumah pak RT." Jawa Brama.
"Ya udah angetin dulu sana lontong sayur kalian di sana." Ucap Berlian nunjuk ke lemari penyimpan makanan.
"Perkedel masih ada mih?" Tanya Brama.
"Masih ada udah mamih pisahin di sana." Jawab Berlian.
Dua ABG labil tak menghangatkan makanannya karena Masi anget sayurnya. Dan mereka pun langsung makan barengan.
"Makasih mas udah berlian kenyang." Ucap Berlian.
"Ya udah mas abisin." Ucap Braja yang langsung abisin lontong sayurnya Berlian.
Sebenernya Berlian belum kenyang. Tapi lihat suaminya itu masih ingin lontong sayurnya jadi Berlian ngalah dia nanti ajah ngemil di rumah Pak RT.
"Brian siapin kulit risol nya, mamih mau bikin risol ajah buat isian Snack sama mau bikin bolu pisang masih ada pisang kan di kulkas?" Tanya Berlian.
"Ada masih banyak." Jawab Brian yang sudah selesai makan langsung cuci piringnya dan dia langsung nyiapin semua yang di suruh Berlian.
"Teh.....siapin dus nya." Ucap Berlian.
"Bara bagian nempelin setiker mih." Ucap Bara.
"Nanti setiker nya bukan yang itu kita bikin lagi." Ucap Berlian.
"Kakak yang bikinin stikernya mih di sana kan?" Tanya Brama yang nunjuk printer di ruang TV.
"Iya di situ sok bikin yang keren terserah kakak." Ucap Berlian.
"Mih ke pasar sekarang ajah, mumpung di rumah ada Abang sama AA kita yang ngerjain ini mamih sama Daddy beli yang lainnya jangan lupa pesen minuman nya mih." Ucap Briana.
"Hem...oke...yuk mas." Ucap Berlian.
"Ganti baju masa ke pasar pake daster gemes." Ucap Braja.
"Ini gak seksi loh." Ucap Berlian.
"Ganti baju." Ucap tegas Braja.
"Hem..." Ucap Berlian yang masuk ke kamar dia ganti baju pake celana kulot selutut dan pake kaos.
"Aman kalau gini." Ucap Braja.
"Otak mas ajah yang gak aman itu mah." Ucap Berlian kesel.
"Kamu yang bawa motor mas gak tau jalan." Ucap Braja.
"Hem...oke.."
Berlian bener-bener bonceng monster. Berlian bawa motor bener-bener kenceng Braja was-was di bonceng Berlian.
"Pelan.." Teriak Braja.
"Apa...." Teriak Berlian.