REINKARNASI??!
Percaya atau tidak percaya Lexia seorang wanita tangguh anggota SatCOBRA yang harus mati ditembak mati oleh musuhnya yang tidak lain adalah adik tirinya sendiri.
"Pesan terakhir? "
"Cepat bunuh. "
Dua tembakan tepat terkena jantung Lexia membuatnya seketika menghembuskan napas terakhirnya.
"Selamat jalan kakak." seringainya
Alih-alih bertemu dengan Tuhan, Lexiajustru bereinkarnasi ke sebuah Kerajaan bernama Aqualiors dan parahnya harus menempati raga seorang Putri yang lemah bernama Luciana . Putri Luciana yang memiliki seorang kembaran bernama Lauren namun, adiknya itu ternyata diasingkan karena kerajaan menganggapnya sebagai aib Kerajaan.
"Itu albino bukan penyakit! "
"Jika aku menang, menikahlah denganku."
"Kau curang. " gertaknya
Cerita sendiri, dilarang keras plagiat dalam bentuk apapun!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZAHRALIA15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 : Tolong Selamatkan Kak Will
...SELAMAT MEMBACA!...
...*...
...*...
...*...
Sementara disisi lain, pangeran Emillio tengah berlatih pedang dengan seorang temannya dari kerajaan Callexius. Setelah kepulangannya dari sekolah khusus keluarga kerajaan keduanya sepakat untuk berlatih pedang bersama.
"Kemampuan berpedangmu semakin meningkat pangeran. " pujinya
"Kau juga, panggil saja Emillio agar lebih akrab. " sahut pangeran Emillio
"Bagaimana dengan lukamu? Aku dengar kau sempat di serang sampai memasuki hutan untuk menghindar. " tanya Pangeran Emillio
"Sudah membaik. "
"Syukurlah."
Pria itu mengangguk dan berjalan kesebuah peraduan didekat sana dimana sudah tersedia berbagai minuman dan makanan.
"Ujian akhir telah selesai, apa yang akan kau lakukan untuk seminggu kedepan? Maksudku berlibur? " tanya Pangeran Emillio yang ikut duduk disana
"Aku berencana kembali ke Kerajaan Callexius, bertemu dengan keluarga serta adikku. " jawabnya
"Bukankah adikmu akan masuk Academi Xaliors tahun ini? " tanya Emillio
"Benar."
"Adikku juga akan masuk tahun ini. " sahut Emillio
"Adik? "
"Iya adikku Luc-"
"Pangeran Leatan!!!" teriak Putri Arabella berlari mendekat.
" Yang mulia putra mahkota senang bertemu dengan anda! "
"Pangeran ,sedang apa anda disini? " tanya putri Arabella
"Berlatih."
"Wahhh... Bersama kak Emillio? " ucap Putri Arabella antusias
"Iya."
"Baiklah aku akan menonton kalian latihan dari sini! Pasti menakjubkan."
"Bella...Kami sudah selesai berlatih. " sahut Emillio
"Ah sayang sekali, padahal aku ingin sekali melihat nya. " murung putri Arabella
"Baiklah tidak apa-apa, aku akan menemani kalian bersantai disini. " ucap putri Arabella tersenyum
"Aku tidak bisa terlalu lama dan harus kembali sekarang. " Putra Mahkota Pangeran Leatan itu berdiri dari duduknya.
"Baiklah aku antar. " ucap pangeran Emillio berjalan mengikutinya
"Tunggu pangeran. "
Saat hendak berjalan putri Arabella reflek menahan tangan pangeran Leatan dan secara tidak sadar pula pria itu menepisnya dengan kasar.
"Putri Arabella! Jaga batasanmu! " tegur Emillio
"Kau seorang putri, bertingkahlah selayaknya putri jangan melakukan hal yang mencoreng nama baik keluarga kerajaan dengan tingkah sembrono mu itu. " tegas pangeran Emillio
Putri Arabella menunduk meremas tangannya. Mendapatkan teguran di depan pria yang ia sukai sangatlah melukai harga dirinya.
"Maafkan aku kak. " lirihnya
"Jangan pernah mengulanginya lagi. " pinta pangeran Emillio yang dibalas anggukan olehnya.
"Tahun ini aku akan masuk Academi Xaliors, sungguh tidak sabar bisa bersekolah satu sekolah dengan anda pangeran. " ucap Arabella tersenyum manis
"Benar, kau dan Luciana akan bersekolah bersama tahun ini. " sahut Emillio
"Siapa Luciana? " tanya Leatan
"Adikku. "
Terlihat ekspresi kaget di wajah pangeran Leatan namun segera menormalkan ekpresi menjadi datar kembali, " Bukankah adikmu hanya putri Arabella? "
"Tidak. Aku mempunyai adik kandung perempuan kembar. "
"Aku baru mengetahuinya. "
"Ya mereka jarang keluar dan bersosialisasi. " alibi Pangeran Emillio
Putri Arabella yang merasa dihiraukan pun berdehem, " Mari saya antar ke depan pangeran. "
Ketiganya berjalan beriringan keluar dari dalam istana.
*
*
Kembali melihat apa yang tengah tokoh utama kita kerjakan saat ini. Di siang yang cukup cerah ini Luciana berjalan kaki sekitar 500 meter untuk sampai di sebuah kota di Kerajaan Callexius. Luciana terdiam. Sebenarnya dirinya sedang apa hingga masuk ke dalam wilayah kerajaan lain?
Bukankah seharusnya ia mencari ibu Luciana?
"Aku sudah melewati tempat yang pangeran Emillio katakan, namun tidak ada bangunan selain rumah di perbatasan itu. Mungkin aku akan berjalan-jalan sebentar disini sebelum kembali ke istana. Kapan lagi seorang putri bisa keluar sebebas ini? " Luciana tersenyum dengan smiriknya
Keberadaan Luciana sekarang tengah berada di pusat kota kerajaan yang terkenal akan kekuatan militer dan wisata alamnya. Ini cukup menarik dimana Luciana dapat melihat beberapa prajurit berjaga di setiap ada keramaian. Pengamanan yang cukup ketat.
Luciana sesekali mengagumi bagaimana bangunan di kerajaan ini yang tersusun sangat unik dan rapi. Toko-toko yang berjejer dengan para pedagang yang menawarkan barang dagangannya.
"Kue Serabi.. Ayo mampir.. Kue yang enak khas kerajaan.. Belilah hanya dengan 1 keping uang logam!!! "
Tidak lupa mulutnya juga ikut berteriak menawarkan dagangannya dengan tangan yang sibuk membuatnya. Luciana tersenyum melihat itu dan berjalan mendekati penjual yang dikerubungi beberapa orang yang membelinya.
BRUK*
Tubuh Luciana terserong sedikit ketika seseorang menabrak bahunya dengan keras.
"JANGAN KABUR!! "
"PENCURII! TANGKAP PENCURI ITU!! "
Seseorang pemuda yang menabraknya itu justru yang terjatuh sementara Luciana masih berdiri tegak walaupun sempat tersentak sedikit. Orang itu berdiri dan hendak kembali lari dengan tangan memegang sebuah tas.
"Tunggu tuan! Uangmu terjatuh! " teriak Luciana
Pemuda itu berbalik melihat apa benar ada uang yang terjatuh disana, sementara Luciana tersenyum tipis dan bejalan memutar , memiting lehernya.
"Lepaskan!! Jangan ikut campur! " ucapnya sambil memberontak
"Kembalikan tas yang kau curi tuan, aku memintanya dengan baik-baik. Jika kau memberikannya sekarang maka akan aku lepaskan kau tanpa tertangkap oleh prajurit itu? " tawar Luciana
"Lepaskan!! " tenyata masih saja memberontak
"Jangan berlaga seperti pahlawan!! " teriaknya memberontak
"Baiklah, aku sudah memintanya dengan baik-baik namun kau menolak nya mentah-mentah. "
Luciana melepaskan kuncian dileher nya. Pemuda itu langsung kabur, namun..
BRUK!!
"Upss tidak sengaja. " ucap Luciana dengan suara tengilnya
Pria itu tersangkur karena tersandung kaki Luciana yang sengaja melintangi jalannya. Terlihat pria itu geram dan meringis kesakitan karena lutut serta dagunya yang jatuh duluan mengenai ubin.
Luciana berjongkok untuk mengambil tas yang pemuda itu curi namun masih ditahan oleh pemuda itu. Luciana terus menariknya berusaha melepaskan tas itu dari genggamannya.
Para prajurit datang dan hendak menangkap pemuda yang masih tersungkur itu namun Luciana dengan gerakan tangannya meng intruksi agar mereka diam. Entah kenapa kedua prajurit itu menuruti apa yang Luciana perintahkan.
"Lepaskan tas ini tuan. " ucap Luciana
"Tidak!! "
"Kau sudah tertangkap basah, aku akan mengampunimu dan membiarkanmu pergi jika kau melepaskan tanganmu sekarang. "
"Jika tidak? Maka aku akan membiarkan mu dibawa oleh mereka dan mendapatkan hukuman yang lebih berat karena perbuatanmu. " tegas Luciana
"Biarkan kami membawanya nona! Pemuda ini sudah terlalu sering mencuri dan selalu berhasil kabur. " ucap prajurit itu
"Biarkan para perwira kerajaan yang menghukumnya. " lanjutnya
"Kau dengar itu?? Kau bisa saja mendapatkan hukuman mati atau tanganmu dipotong karena mencuri? " ujar Luciana
Pemuda terdiam seperti tengah berpikir, sementara kedua tangannya ditahan oleh Luciana dibelakang tubuhnya dengan posisi tengkurap diatas ubin.
"Baiklah... "
Dengan pasrah pemuda itu melepaskan tangannya dengan begitu Luciana dapan mengambil tas yang ia curi dan menyerahkannya kepada prajurit.
Pemuda itu berdiri dan ditahan oleh prajurit untuk dibawa ke istana memberikan pengadilan dan hukuman. Pemuda itu awalnya menolak namun beberapa satu kemudian pasrah berjalan diseret oleh dua prajurit itu. Luciana hanya diam.
"Tunggu tuan prajurit!! " panggil Luciana
"Ada yang bisa dibantu nona? "
Sementara pemuda itu menatap Luciana dengan tajam. Luciana tersenyum tipis melihatnya dan kembali menatap kedua prajurit itu.
"Bisakah anda bebaskan pemuda ini?? "
"Apa maksudmu nona?? "
"Aku akan menjamin pemuda ini tidak akan membuat keributan dengan mencuri lagi, jika sampai kalian menemukan pemuda ini berbuat seperti itu lagi, aku bersedia untuk dihukum. " janji Luciana
"Anda menginginkan pemuda ini dibebaskan nona?"
" Ya. "
Kedua prajurit saling berpandangan satu sama lain.
"Mohon maaf nona tapi pemuda ini telah menjadi buronan kerajaan karena seringnya mencuri. Kami tidak bisa membebaskannya begitu saja apalagi hanya dengan sebatas janji gadis kecil seperti mu. " jelasnya
Kedua prajurit itu kembali menyeret pria itu menuju sebuah mobil. Luciana hanya diam memperhatikan, sementara beberapa orang yang menontonnya tadi juga bubar melanjutkan kegiatannya kembali seolah tadi mereka baru saja menyaksikan kejadian yang biasa saja.
Luciana terkejut ketika ujung bajunya ditarik oleh seseorang. Luciana menundukkan kepalanya untuk melihat. Terlihat anak kecil berbaju lusuh dengan kondisi yang memprihatinkan, terlihat tubuhnya sangat kurus.
"Tolong selamatkan kakak kami nona. " pintanya memohon menatap wajah Luciana sambil mendongakkan kepalanya. Tinggi anak itu hanya sebatas pahanya saja!
"Tolong kak Will nona. "
"Kami mohonnn... "
Luciana terkejut ketikan sisi kanannya juga terdapat anak yang sama dengan anak yang pertama ia lihat. Kedua anak berjenis kelamin perempuan dan laki-laki itu memegang ujung bajunya di sisi kanan maupun kiri sambil menatapnya dengan pandangan memohon.
Luciana menjongkokkan tubuhnya agar bisa melihat kedua anak itu dengan benar.
"Apa dia kakakmu? "
"Iya." mereka berdua mengangguk dengan kompak.
"Kak Will tidak jahat. Kakak hanya mencari makan untuk kami semua. Jika kak Will dipenjara siapa yang akan memberi kami makan. Hidup kami bergantung padanya. "
"Tolong selamatkan kak will nona... "
Kedua anak itu sungguh memprihatinkan. Pakaian compang-camping, tubuh kurus, kulit tidak terawat, rambut yang tidak terpotong dengan rapi, astaga siapa yang tidak tega melihatnya??
"Siapa nama kalian?? "
"Aku Rai dan dia adikku Mei. " jawab anak laki-laki itu
Luciana terdiam. Hati kecilnya memberontak meminta untuk menolong saja, namun egonya menyuruh untuk pergi dan kembali melanjutkan misinya. Rasa simpati itu ada dan Luciana tidak bisa menghiraukan nya begitu saja.
...To be continued......
...SEBELUM BERLANJUT KE BAB SELANJUTNYA, TINGGALKAN KOMENTAR, VOTE, LIKE, HADIAH YA...
semangat thor