Masa remaja Disha, penuh dengan warna warni. Sahabat, ayah tiri yang menyayanginya.
Semuanya sempurna.
Hingga 'dia' muncul.
Dia seorang guru, lalu menjadi paman, dan tiba-tiba menjadi seorang suami.
Namun menjadi tiga sosok berbeda membuatnya menjadi orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Harus Terluka
Sampai di rumah, Disha membongkar kardus dari Rio.
Om nya Rio bekerja di pabrik kertas.
Disha memesan banyak stiker online shop nya, beserta kardus-kardus kecil berlabel nama tokonya.
Ia sudah merintis usaha Online Shop sejak awal menikah. Dan sekarang ia sudah lebih banyak pelanggan.
Selain menjual pakaian dari toko Papa, ia mulai hunting barang sendiri. Sepatu, sandal, sampai pakaian anak-anak ia jual.
Sering nya ia berbelanja sendiri ke pasar grosir. Dan barang-barang pilihannya selalu laku.
Langganannya di kampus pun sudah banyak.
Kadang kalau perlu barang, temannya hanya meminta Disha mencarikan. Karena selera Disha yang bagus dan unik.
HP-nya berbunyi. Ira menelepon.
"Halo bestie ...." Sapa Disha sambil membereskan stiker.
"Eh lo udah balik? Hangout yuk.. udah lama kita nggak jalan. Nanti gue ajak Lena deh."
"Ngg... Gimana ya? Gue nggak bisa sekarang kayaknya. Gue belum izin Mas Zafran."
Ira terdengar tidak suka. "Ngapain juga? Dia aja nggak pernah di rumah."
Disha tersenyum pahit. "Ya tetep aja gue kudu di rumah. Kalo dia pulang tiba-tiba."
"Duuhh Disha.. kenapa sih lo pertahanin rumah tangga lo? Gue tau lo nggak bahagia."
Mata coklat Disha mulai menggenang, ia hanya bisa menahan agar tidak menangis.
"Kayaknya gue perlu bersabar lebih lama lagi, Ra."
"Sabar apanya? Gue tau lo nggak dianggap istri sama Pak Zafran."
Ira nggak bisa menahan emosinya ketika saat itu Disha kemalaman pulang, menelepon minta dijemput Zafran, dengan judesnya Zafran menyuruhnya pulang sendiri.
Melihat Disha langsung murung, Ira dan Lena langsung tahu rumah tangga sahabatnya nggak baik-baik saja.
Hanya Disha diam saja.
Disha tidak mau banyak mengumbar urusan rumah tangganya. Hanya sikap Zafran sudah terlihat bahkan dari awal menikah.
Terutama melihat Disha yang berubah sejak menikah. Disha terlihat murung dan senyum pura-pura.
Kepura-puraan nya jelas nggak bisa menipu sahabatnya.
Terutama Tara yang langsung tahu hanya dengar suaranya.
Namun sebisa mungkin ia terus menutupi.
Ia jarang sekali kumpul dengan sahabat-sahabatnya.
Menyibukkan diri dengan usaha online shop.
Tiba-tiba terdengar suara motor.
"Eh Ra, udah dulu ya. Kayaknya Mas Zafran pulang. Next time kali gue ikut hangout oke. Bye."
Disha memutuskan telepon, dan membuka pintu.
"Assalamualaikum."
Benar Zafran.
"Waalaikumsalam Mas. Tumben udah pulang."
Zafran nyelonong masuk, wajahnya agak pucat.
"Apa Mas Zafran sakit?" Ia bergegas membuatkan teh hangat.
Begitu masuk kamar, dilihatnya Zafran berbaring dengan mata terpejam.
Wajah ganteng suaminya terlihat lelah.
Zafran pasti lelah bekerja. Karena menanggung seluruh biaya untuk Disha. Dari mulai bayar kuliah, sehari-hari.
Maka dari itu Disha jarang meminta uang tambahan.
Untuk keperluan pribadinya, ia mengeluarkan uang sendiri dari keuntungan usahanya yang lumayan.
Meski Zafran begitu dingin padanya, tetap ia harus berbakti. Apalagi Zafran tak pernah lalai memberinya uang.
Disha mendekat dan melepas sepatu kaos kaki Zafran. Lalu membereskan jaket dan tas.
Ia duduk di tepi ranjang dan membersihkan keringat di wajah Zafran.
Zafran tertidur pulas.
Air mata Disha menetes lagi.
Ia sungguh mencintai suaminya. Dan mengira dulu suaminya juga mencintainya.
Nyatanya, ia harus tersakiti setiap detik dalam rumah tangga nya.
Tak pernah ada lagi senyuman untuknya.
Ia tak mengerti apa yang terjadi pada Zafran.
Ia ingin sekali saja berbicara dari hati ke hati. Namun Zafran kerap menghindarinya.
Sekali saja, ia ingin Zafran menganggapnya sebagai istri.
Sekali saja, ia ingin Zafran memeluknya ketika tidur.
Sekali saja, ia ingin Zafran mencium keningnya.
Namun, apa keinginannya berlebihan?
Air matanya menetes mengenai tangan Zafran.
Bergegas Disha meninggalkan kamar menyisakan tangisnya.
***
Zafran membuka mata, dan melihat bekas air mata di tangannya.
Air mata nya tak tertahan.
"Maafin aku, Disha. Aku nggak sanggup jujur sama kamu."
Apa yang sebenarnya disembunyikan Zafran?
***
nm ampir yuk
Dan anggapan bahwa ini "cuma kisah cinta gadis remaja" aja, ternyata salah. Gak nyangka ada masalah lain yang lebih serius.
Trus, episodenya gak kepanjangan. Sumpah udah beberapa kali baca karya dari author lain yang 200 episode lebih tu sebel. Tetep baca karena penasaran tapi sebel ceritanya gak habis2. Mirip banget sinetron indo yang alurnya udah keluar jalur, udah kemana2 dan gak jelas banget.
Nah kalo ini beda, bener2 kayak baca novel yang udah terbit itu looh, layak banget deh dibaca.
Keren thoor, sukaaa 😍😍
Bisa2nya ninggalin anaknya serumah sama yang bukan muhrim. Sebel deeh
Dan novel ini, beneran kelas teenlitnya gramedia. Layak terbit banget.
Sayangnya lebih banyak yang suka yang temanya pernikahan, dan paling mainstream kalo gak tema cewek miskin nikah sama cowok sangat amat kaya raya, ya tema pernikahan dimadu ato mertua jahat.
Plis, karya ini bagus banget loo, layak dilike banyak2.
Padahal judul lain yang temanya mainstream (perempuan miskin nikah sama laki2 kaya raya) dan penulisannya buuuerantakan bisa berpuluh2 ribu like nya, heran deh 😔
Dan akhirnya nemu judul ini, baru part 5 udah puaaas banget.
Keren thoooor 😍😍😍😍
ceritanya 👍