KEKUATAN NAGA KENAPA BISA ADA DI TANGAN BOCAH INI? PLOT TWIST-NYA: DIA BISA KUASAI SEMUA ELEMEN!
Bayangin: di dunia Aethoria yang isinya cuma soal kekuatan elemen, ada Vincent Kai, cowok misterius dari Suku Naga, yang diam-diam punya cheat code paling gila. Dia bukan cuma kuat, tapi Juga Overpower—dia bisa ngendaliin semua elemen! Rahasia ini harus dia sembunyikan dalam-dalam biar dunia enggak chaos.
Masalahnya, dunia fantasi mana yang damai terus?
Datanglah Ash Falnes Phoenix, dengan ambisinya yang setinggi langit, ingin membuat Aethoria tunduk di bawah kakinya. Rencana jahat Ash ini jelas mengancam keseimbangan Antara Suku Starlight, Aquaria, Terra, Sylvan, Aeolus, dan lainnya.
Ini bukan lagi sekadar petualangan biasa, ini pertaruhan hidup-mati yang penuh intrik, pengkhianatan, dan epic battle.
Vincent sekarang dihadapkan pada pilihan paling berat: terus hide and seek dengan kekuatannya sambil melihat dunia hancur, atau come out dan terima takdirnya?
Status : Daily Update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zan Apexion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33: Menyusup ke Mage city
Preview Bab sebelumnya:
Di balik reruntuhan, dari kejauhan Vincent dan Alicia melihat sekelompok kecil penyihir yang mengenakan jubah netral, tetapi di bawahnya terselip lambang yang familiar: Cakar Phoenix Terbalik—simbol kelompok pemberontak yang dipimpin oleh bawahan setia Vera yang menyusul di suku Phoenix.
"Vera bergerak cepat," kata Alicia. "Dia sudah memasukkan pasukannya ke kota netral ini untuk mengontrol portal. Dia tidak ingin kita menggunakan jalan pintas ini."
Vincent mengangguk. Situasi ini sangatlah membingungkan dimana Jika mereka ingin mencapai Stillwater Sanctum tepat waktu, mereka harus melewati Kota Penyihir dan memecahkan blokade portal itu tanpa memicu alarm besar yang akan memberi tahu Vera. Misi kecil ini, yang seharusnya mudah, kini menjadi rintangan pertama yang rumit serta berbahaya setelah meninggalkan Dimensi Center of The Northern tadi.
Bab 33: Menyusup ke Mage city
Di Bawah Cahaya Perisai Mage
Kota Para Mage (Mage City) adalah pusat netralisme di Aethoria, tempat bertemunya aliran Kultivasi Timur (seperti ras naga dan Phoenix) dengan aliran Sihir Barat (Mage dan Elemen Murni). Kota ini didominasi oleh menara-menara ramping dan jembatan energi yang melayang, semuanya dilindungi oleh perisai sihir netral berwarna perak.
Vincent dan Alicia menunggu hingga malam tiba. Di bawah sinar bulan di Aethoria.
"Kita tidak bisa menggunakan kekuatan yang terlalu mencolok disini apalagi seperti kekuatan ku yang unik : Draconix energy di sini," bisik Vincent.
"Setiap lonjakan energi yang mencolok akan memicu alarm. Disini Mereka terbiasa dengan sihir Mage, bukan seperti energi Kultivasi timur yang kita gunakan. dengan semua hal ini maka kita harus mencari cara lain Alicia."
Alicia mengangguk. Ia memanggil teknik Jubah Bayangan, diperkuat oleh residu Chronix dari pecahan Lentera Kuno. Teknik ini, meskipun berasal dari aliran Timur, menggunakan distorsi temporal yang mirip dengan ilusi Mage Barat, menciptakan medan yang membengkokkan pandangan dan suara, Sehingga energi yang dihasilkan tidaklah terlalu mencolok.
Menembus Pos Penjagaan
Mereka berhasil menyusup melalui gerbang luar yang dijaga ketat oleh Golem Energi. Tujuan mereka adalah area Perpustakaan Utama, tempat portal kuno disembunyikan.
Namun, di alun-alun utama, mereka melihat tiga Mage berjubah yang membawa lambang Cakar Phoenix Terbalik (sekutu Vera). Para Mage itu tampak sedang melakukan ritual aneh, menempatkan kristal-kristal gelap di sekitar patung kuno.
"Mereka sedang memasang jebakan mana," desis Vincent.
"Kelompok pemberontak Vera bekerja sama dengan Mage gelap. Jika kita menggunakan portal itu, jebakan akan aktif dan memberi tahu Vera lokasi kita."
Alicia mengangguk. "Aku harus menonaktifkannya. Kau harus membersihkan area itu, Vincent, tanpa suara sihir."
Kembali ke Akar Ksatria
Vincent mengangguk. Ia melepaskan aura Draconix yang cerah dan mematikan. Dengan ini Ia harus menggunakan kekuatan fisiknya yang diperkuat ranah Langit Rendah nya, bukan Draconix energy yang mencolok.
Vincent mengeluarkan belati baja yang selama ini ia simpan. kemudian, ia bergerak dalam bayangan, dengan mengandalkan kecepatan dan kelincahan.
Siiitt!
Vincent bergerak cepat di belakang Mage pertama.
"Hush!"—suara belati yang memotong.
Mage itu ambruk tanpa sempat merapal mantra.
WHUMMP!
Mage kedua bereaksi, mengangkat tongkatnya untuk menembakkan proyektil api.
Vincent menghentakkan kakinya ke tanah menciptakan teknik Earth energy skala kecil dan dengan kekuatan yang terkontrol, kemudian ia melontarkan dirinya dan mendarat di atas Mage itu, selanjutnya menghancurkan mage itu dan meredam sisa-sisa ledakan sihir di sekitar yang hampir saja keluar.
Mage ketiga, terkejut, mencoba melarikan diri, tetapi Alicia sudah melancarkan serangan energi spiritual skala kecil. lalu, menembakkan benang bayangan yang sangat halus, membungkus kaki Mage itu, sehingga membuatnya tersandung.
Vincent segera mengakhiri ancaman itu.
Portal Dibuka
Alicia segera mendekati beberapa kristal-kristal gelap yang ada didepannya. Kemudian, Ia menggunakan sisa energi Lentera Kuno untuk menetralkan jebakan mana.
Proses penetralan itu menghasilkan dengungan frekuensi rendah yang nyaris tak terdengar, seperti getaran kuno: "Huummm..."
Setelah beberapa saat, kristal-kristal gelap itu meredup.
"Selesai. Portal aman," kata Alicia, suaranya lega.
Mereka berdua memasuki Perpustakaan Utama dan menemukan pintu baja tersembunyi yang menuju ke portal bawah tanah. Vincent menggunakan kekuatan fisiknya yang diperkuat Langit Rendah untuk membuka pintu baja yang berat itu, menghasilkan suara mekanis yang pelan dan tegas: "KLIK... Sshhhhh..."
Di bawah, portal kuno berputar dengan cahaya hijau yang stabil, memancarkan resonansi energi spasial.
"Kita harus cepat. Sisa pasukan mereka pasti sudah dalam perjalanan," ujar Vincent, merasakan lonjakan energi lain dari Mage City yang mulai bereaksi terhadap kekacauan di alun-alun.
Melompati Benua
Vincent dan Alicia melompat ke dalam pusaran cahaya hijau.
Sensasi teleportasi itu sangat luar biasa—seperti terlempar melalui ruang sempit dalam sekejap mata. "WWWWOOOSSHHH! FTTT!"
Mereka keluar, terhuyung, mendarat di dataran kering dan berangin yang dikelilingi oleh formasi bebatuan raksasa dan gunung-gunung yang menjulang tinggi. Udara di sini terasa lebih dingin dan gersang.
Ini adalah pinggiran timur
Tanah Para Giant. Mereka telah berhasil melompati sebagian besar benua Aethoria.
"Jalur portal ini sangat efisien," kata Alicia, memandang pemandangan asing itu. "Kita sudah berada di bagian tengah benua."
Vincent membiarkan Energi Earth Core dalam Draconix Core-nya beresonansi dengan lingkungan, memeriksa daerah sekitarnya.
"Ini adalah perbatasan timur. Kita berhasil menghindari jebakan Vera," kata Vincent. "Tapi sekarang, kita harus melintasi Tanah Giant. Kita hanya punya tujuh hari untuk mencapai Stillwater Sanctum dan bertemu lagi dengan Evan."
Meskipun lolos dari Kota Para Mage, mereka tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai. Mereka telah meninggalkan Kota netralisme yang kini telah dikotori oleh kepentingan Vera, dan kini memasuki wilayah kekuatan alam yang besar, tempat di mana hukum Ras Giant berkuasa.
apa yang akan terjadi? nantikan kelanjutannya ceritanya di bab berikutnya.
Bersambung...
tetap semangat 👍
/Smile/