Di sarankan untuk baca Menikahi Janda Kakakku sebelum baca novel ini
Dewa Adipraja terpaksa menikahi adik dari wanita yang ia cintai agar wanita yang ia cintai bahagia . Mereka sepakat untuk hidup bersama selama satu tahun dan bisa terbebas dari segala ikatan setelahnya .
Akankah cinta tumbuh diantara mereka !?
Ataukah akan benar benar berpisah setelahnya ??
Tidak akan ada yang tahu jawabannya karena cinta memiliki jalannya sendiri .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28
" Udah siap.sayang ?? " Dewa bertanya pada istrinya yang masih duduk di meja riasnya .
Dahinya sedikit mengernyit dengan tampilan sang istri yang terlihat terlalu cantik . Entah kenapa tapi Dewa merasa apapun yang di kenakan sang istri membuatnya selalu terlihat seksi dan cantik .
" Enggak usah liat liat !! Awas ya udah pakai sweater kaya gini masih di bilang terlalu seksi ! "
Dewa terkekeh sambil menghampiri Jasmine yang terlihat masih mengoles pewarna bibirnya .
" Seger banget kayanya sayang "
" Apanya !? "
" lni ... " Dewa meraba bibir sang istri dengan ujung jarinya .
" lni aku beli di Singapura , rasa leci ! Aku suka banget pakai pelembab yang ini "
" Nggak gerah pakai sweater ?? "
" Ya mau bagaimana lagi , udah tiga kali ganti baju gara gara kamu bilang terlalu seksi "
" Coba di buka ... "
" Beneran ya nanti jangan bilang aku seksi "
Jasmine membuka sweater warna cerah yang di kenakannya , saat ini dia hanya memakai dress panjang model kemben warna kulit . Dewa tak bisa menyembunyikan tatapan kagumnya .
" Kamu mau apa ? Satu jam lagi katanya mau ke rumah temen kamu "
" Dia bisa nunggu sayang , aku hanya ingin sedikit mencoba rasa lecinya "
Jasmine tak kuasa menahan sentuhan sang suami , perlahan bibir itu menyusuri setiap jengkal tubuhnya . Dan dress yang tadi ia pakai sudah teronggok di bawah kakinya .
" D ... "
Kedua tangannya berpegangan kuat pada meja rias di depannya ketika Dewa memacunya dari belakang . Ritme yang semula sedikit santai menjadi sedikit bertambah ketika mereka mulai sama sama menikmati permainan mereka .
" Sayaanngg ... "
" D ... eeuugghh ... "
" Masih sakit ?? "
" Udah enak bangett ... akkkhhhh !! "
Suara beradunya kulit mereka semakin membakar hasrat yang sudah memuncak . Jeritan jeritan kecil sang istri membuat Dewa menggila , semakin cepat ia memacu hingga dia ambruk memeluk tubuh istrinya dari belakang .
Dengan tubuh yang masih sama sama polos Dewa membopong istrinya menuju kamar mandi . Mereka mandi di bawah shower agar lebih cepat .
" Kamu diem aja biar aku yang mandiin " kata Dewa mulai menyabuni tubuh istrinya .
" Awas ya kalau pakai iklan lagi , capek D !! Tadi aja ganti baju sampai tiga kali , masih kamu selingi iklan lagi ... mana iklannya sambil berdiri " gerutu Jasmine yang tak habis pikir dengan suaminya .
Dewa hanya tertawa kecil mendengarnya , ia seperti tak pernah bosan menyentuh istrinya . Sampai Mbak lnah pun kemarin ia liburkan agar seharian penuh dapat berduaan dengan istrinya . Tentu saja dengan diselingi iklan yang tak terhitung jumlahnya .
Dan kali ini mereka hanya benar benar mandi saja karena mungkin mereka sudah ditunggu oleh teman teman yang ingin kumpul bareng di rumah Raffa sahabatnya .
Keluarga Raffa khusus mengundang mereka karena tahu orang orang Dewa yang menyelamatkan Raffa dari kejadian naas itu . Jasmine terpaksa mengenakan baju model turtle neck untuk menutupi jejak cinta yang baru saja di buat suaminya .
Ternyata sudah banyak teman yang berkumpul disana . Mereka juga membawa pasangan mereka masing masing . Dewa menghampiri ke empat sahabatnya yang sudah berjalan ke arahnya .
" Hai ... " Delon , Sigit , Raffa dan Bimo memeluk sekilas Dewa .
Jasmine menatap.malas ketiga orang yang sudah pernah menghina suaminya itu . Kecuali Bimo yang memang sudah terbiasa dengannya karena sekarang sudah bekerja di kantor bersama suaminya .
" Sayang ... "
" Hai .. " sapa Jasmine .
Jasmine hanya melambaikan tangannya pada mereka . dia tak peduli jika ketiga sahabat sang suami akan menganggapnya sombong atau bagaimana . Tapi ia adalah tipe tipe wanita yang selalu mengingat perlakuan buruk seseorang padanya .
" Maafkan kami .. "
" Hey sudah , kalian apa apaan "
" Tapi kami merasa malu pada diri kami sendiri telah menjadi orang yang congkak , padahal kami hanya butiran debu " Delon berkata dengan kepala tertunduk , begitu pula dengan Sigit dan Raffa .
" Yang penting kalian sudah berubah . Aku juga bukan siapa siapa jadi jangan terlalu bersikap seperti ini padaku . Kita bersahabat , jadikan semua pengalaman menjadi pembelajaran hidup . ltu saja " kata Dewa menepuk bahu ke tiga temannya .
" Lhohh sayang ... " Dewa baru tersadar jika sang istri lepas dari rengkuhannya .
" Nyonya muda ada di sana .. " Raffa menunjuk ke arah meja prasmanan yang berisi bermacam macam makanan .
Dewa hanya menggeleng gelengkan kepalanya ketika melihat Bimo dan istrinya sedang kalap mencicipi makanan . Dia menghampiri sang istri dan menggigit pundaknya gemas .
" Aww ... D !! Malu ihhh "
" Biarin .. kamu pergi nggak bilang bilang ! "
" Yaelah bos , baru ditinggal makan saja kaya kebakaran jenggot . Bucin amat sih "
" Drum minyak .. Diem !! " sungut Dewa .
" Katanya diet kok banyak banget ambil kuenya sayang !? '"
" Kamu kira nggak laper apa dari siang kamu gempur terus !? Pakai baju copot lagi .. pakai baju copot lagi . Enggak sempet minum enggak sempet makan "
" Ya Tuhan ... sayang "
" Doyan banget ya bos " kata Bimo sambil terbahak , dia sudah sedikit hafal dengan istri bos sekaligus sahabatnya yang sering berkata absurd .