NovelToon NovelToon
AIR MATA SEORANG ISTRI DI BALIK KOSTUM BADUT

AIR MATA SEORANG ISTRI DI BALIK KOSTUM BADUT

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Cintamanis / Patahhati / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:480.8k
Nilai: 5
Nama Author: 01Khaira Lubna

Karena sang putra yang tengah sakit, suami yang sudah tiga hari tak pulang serta rupiah yang tak sepeserpun ditangan, mengharuskan Hanifa bekerja menjadi seorang Badut. Dia memakai kostum Badut lucu bewarna merah muda untuk menghibur anak-anak di taman kota.

Tapi, apa yang terjadi?

Disaat Hanifa tengah fokus mengais pundi-pundi rupiah, tak sengaja dia melihat pria yang begitu mirip dengan suaminya.

Pria yang memotret dirinya dengan seorang anak kecil dan wanita seksi.

''Papa, ayo cepat foto aku dan Mama.'' Anak kecil itu bersuara. Membuat Hanifa tersentak kaget. Tak bisa di bendung, air mata luruh begitu saja di balik kostum Badut yang menutupi wajah ayu nya.

Sebutan 'Papa' yang anak kecil itu sematkan untuk sang suami membuat dada Hanifa sesak, berbagai praduga dan tanda tanya memenuhi pikirannya.

Yang penasaran, yuk mampir dan baca tulisan receh Author. Jangan lupa like, subscribe dan follow akun Author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunga mawar merah

Pagi hari yang cerah, di kediaman Arumi. Setya tidak ada dirumah karena sedang mengantar Caca ke sekolah.

Memasuki usia kandungan yang ke empat bulan, kondisi Arumi nampak sudah seperti sedia kala, ia sudah sehat, ia tidak lemas dan muntah-muntah lagi. Hanya saja, perutnya yang dulu datar kini sudah sedikit membuncit, membuat pakaian apa saja yang dipakainya terangkat karena dorongan dari perut itu. Janin yang ada di rahimnya sudah tumbuh semakin besar. Arumi berdiri di depan cermin, ia menatap pantulan dirinya di dalam cermin seraya membelai perut buncitnya itu.

''Anak Mama sudah semakin besar saja sekarang, sehat-sehat, ya, Sayang. Supaya besok Kakak Caca ada temen mainnya.'' gumam Arumi tersenyum simpul, ia merasa amat bahagia dengan kehidupannya yang sekarang. Punya suami yang baik dan tampan, anak perempuan yang cantik, kedua orangtua yang baik dan begitu peduli terhadap dirinya serta mertua dan Ipar yang begitu baik juga kepada dirinya. Begitulah anggapan Arumi. Ia merasa hidupnya sudah hampir sempurna. Di tambah, sebentar lagi ia akan di karuniai seorang buah hati dari pernikahannya yang kedua bersama Setya, ia merasa begitu bahagia dan tidak sabar lagi menunggu kelahiran sang buah hati.

Saat ia tengah fokus berdiri di depan cermin dengan membelai perutnya, tiba-tiba Setya datang menghampiri dirinya dan memeluk tubuhnya dari belakang.

''Sayang, kangen.'' ucap Setya manja. Dagunya bertumpu pada bahu sang istri, kedua tangannya melingkar di perut sang istri. Arumi senang di perlakukan seperti itu. Menurutnya suami nya sangat manis.

''Ih ... Kangen apaan sih, Mas? Kan tadi malam udah aku beri jatah.'' sahut Arumi tersenyum melihat kegenitan sang suami.

''Mau lagi.'' lagi-lagi Setya berkata dengan nada manja. Arumi memutar tubuhnya, sekarang dia dan Setya sudah saling berhadapan. Kedua tangannya dilingkarkan ke leher sang suami. Mereka saling beradu pandang.

''Mas, bagaimana dengan rumah makan aku? Kamu mengurus semuanya dengan baik, 'kan?'' tanya Arumi memastikan.

''Tentu saja Sayang, Mas mengurus semuanya dengan sangat baik, kamu tenang saja, ya. Jangan banyak pikiran, kamu fokus sama anak kita saja.'' jawab Setya lancar tanpa ragu, ia mengelus perut sang istri.

''Mas, hari ini aku pengen ikut kamu memeriksa beberapa cabang rumah makan, aku bosan di rumah terus, sekalian kamu temenin aku berbelanja ke Mall.'' ujar Arumi lagi, yang berhasil membuat wajah Setya sedikit berubah gelisah.

''Em ... Ka-mu nggak usah ikut Mas memeriksa rumah makan Sayang. Nanti kamu muntah lagi kerena mencium berbagai macam aroma masakan di sana. Kita ke Mall aja, ya. hari ini, Mas akan menemani kamu kemana saja yang kamu mau, asal jangan kerumah Makan. Mas tidak ingin melihat kamu muntah-muntah lagi karena mencium bau bumbu dapur.'' Setya begitu pandai menyembunyikan kebusukannya. Di kehamilan yang keduanya ini, Arumi memang begitu alergi sama bau bumbu dapur.

''Okey. Baiklah kalau begitu.'' akhirnya Arumi menurut, tanpa ada rasa curiga sedikitpun terhadap sang suami.

''Em ... Sayang, Mas mau ajak Ibu dan Hellen untuk ikut kita sekalian ke Mall, boleh tidak?'' tanya Setya sedikit ragu.

''Ibu? Bukannya kemarin Ibu habis belanja sama Hellen? Aku melihat tangan Ibu sudah di penuhi oleh gelang emas. Emangnya Ibu dapat uang dari mana, Mas? Padahal aku 'kan cuma menjatahkan Ibu uang belanja tiga juta rupiah setiap sebulannya.'' Arumi sedikit penasaran dari mana sang Ibu mertua mendapatkan uang untuk membeli perhiasan.

''Mm ... Itu, kata Ibu, ia membeli emas itu menggunakan uang yang ia bawa dari Desa.'' Setya beralasan.

''Benarkah?''

''Iya! Kamu kenapa sepertinya nggak percaya begitu sama, Mas?'' nada suara Setya sudah di tinggikan satu oktaf.

''Nggak apa-apa. Kamu jangan tensi begitu. Aku nggak suka.'' Arumi mencairkan suasana yang hampir tegang. ''Yuk ah ... Kita pergi. Aku nggak perlu dandan lagi kali ya, soalnya malas banget.'' Arumi mengambil tas nya lalu menarik tangan Setya keluar dari kamar. Semenjak hamil ia memang malas sekali memoleskan makeup ke wajahnya. Pakaiannya pun suka asal. Sekarang ia hanya memakai dress sedikit longgar di padukan dengan sweater sepinggang dan berlengan panjang.

''Iya, begini saja istri Mas sudah cantik kok.'' sahut Setya berbohong. Jujur, sebenarnya Setya bosan melihat penampilan Arumi yang sekarang, wajah Arumi nampak kusut. Apalagi kalau wajah Arumi tidak bermake-up, sangat tidak enak dipandang mata menurut Setya. Bahkan Setya suka membanding-bandingkan kecantikan Arumi dengan Hanifa di dalam hatinya. Sikap manja dan manis yang ia tunjukkan kepada Arumi hanya terpaksa saja, ia melakukan itu untuk membuat Arumi terlena dan lengah, dan perlahan-lahan ia akan mengambil alih harta kekayaan Arumi tanpa Arumi sadari. Sesuai sama apa yang Ibunya katakan dahulu.

Setya mengemudi mobil dengan kecepatan sedang, di sampingnya Arumi duduk seraya bermain ponsel. Sedangkan di kursi bagian belakang, Ibu nya Setya dan Hellen juga duduk santai, mereka akan berbelanja ke Mall.

''Sayang, apa kamu sudah periksa kandungan mu, Nak? Kalau belum, ayo sekalian saja kita periksa. Mumpung kita lagi di luar.'' ujar Ibunya Setya dengan nada lemah lembut. Tangannya mengelus pelan pundak Arumi, karena ia duduk tepat di belakang Arumi.

''Udah Bu. Kemarin, waktu aku berkunjung kerumah Mama aku. Mama yang menemani aku periksa. Aku lupa kasih tahu ke Ibu.'' sahut Arumi dengan menoleh kebelakang.

''Syukurlah kalau sudah. Ibu senang denger nya. Ibu sudah tidak sabar lagi ingin ketemu sama cucu Ibu.''

''Iya Bu. Terimakasih karena Ibu udah perhatian sama aku.''

''Iya, sama-sama Sayang.''

Ibunya Setya memang selalu bersikap semanis dan sebaik mungkin di depan Arumi. Ia bahkan rela mengantarkan makanan untuk Arumi ke kamar, menyuapi Arumi pun ia juga mau. Itu adalah sebagian dari caranya agar Arumi selalu percaya sama dia. Ibunya Setya benar-benar licik, ia akan melakukan cara apapun untuk mendapatkan banyak harta. Ia sungguh mertua yang matre.

Arumi selama hamil ini juga gampang sekali dikibuli, karena ia yang terlalu bucin sama Setya.

***

Di tempat berbeda.

Seorang wanita bergamis dan berjilbab lebar tengah fokus dengan selembar kertas dan pensil di tangan. Ia sedang belajar membuat gambar sehelai gamis model terbaru. Hanifa akan menciptakan desainnya sendiri, perlahan-lahan sekarang ia telah merambat menjadi seorang designer. Hanifa punya bakat itu, hasil lukisan tangannya nampak indah. Hanifa tersenyum mengembang melihat gambar sehelai gamis yang telah berhasil ia buat.

''Yanti, sini sebentar ...'' panggil Hanifa sedikit berteriak. Ia memanggil karyawati yang bekerja di butiknya, Yanti yang tengah sibuk melayani pengunjung begitu mendengar namanya di panggil oleh Ibu Bos dengan cepat ia menyahut. Yanti melangkahkan kakinya lebar menuju meja Hanifa.

''Iya, ada apa, Bu Hanifa?'' tanya Yanti sopan sedikit menundukkan kepala.

''Yanti, ini lihat, menurut kamu gambar gamis yang aku buat ini bagus tidak kalau di pasarkan?'' Tanya Hanifa meminta pendapat.

''Wah ... Ini bagus banget, Bu.'' jawab Yanti jujur.

''Sungguh?''

''Iya, Bu.''

''Baiklah, terimakasih. Setelah ini saya akan merancang gamis dengan model terbaru seperti ini.'' Hanifa berkata dengan riang.

''Iya Bu. Saya yakin, pasti gamis model terbaru seperti gambar yang Ibu buat ini akan di terima di pasaran dan laris manis.'' ujar Yanti, gadis berusia sembilan belas tahun yang sudah menutup auratnya dengan sempurna. Sekarang Hanifa sudah merengrut sebanyak enam orang karyawan di butiknya.

''Amiinn.'' jawab Hanifa. Selama hampir tiga bulan lamanya Hanifa mengelola butik, Alhamdulillah butiknya selalu ramai dengan pengunjung. Omset nya pun bertambah banyak setiap harinya. Rencananya, nanti sepulang dari butik, Hanifa akan mengajak Arif untuk bertamu ke rumah Teh Hamidah. Hanifa sudah sangat merindukan tetangganya yang baik hati itu. Hanifa akan mengajak Teh Hamidah untuk bekerja dengannya.

Hanifa duduk melamun memikirkan Teh Hamidah, ''apa kabar Teh Hamidah sekarang, ya?'' Ucap Hanifa di dalam hati. Saat Hanifa tengah melamun, seseorang menyapa nya.

''Lagi apa?'' ucap pria dengan suara khas yang begitu Hanifa kenali. Bahkan, aroma parfum nya pun sudah tidak asing lagi bagi Hanifa.

''Tuan Malik? Kenapa nggak kasih tahu dulu kalau mau kesini.'' Hanifa kaget, ia sedikit mendongak, di depannya Tuan Malik tengah berdiri dengan satu tangan di sembunyikan kebelakang. Tuan Malik nampak sangat tampan dengan pakaian kantoran. Bahkan, beberapa orang gadis pengunjung butik terpesona karena ketampanannya. Dari Malik mulai masuk kedalam butik tadi, mereka terus saja menatap Malik.

''Emang nggak boleh?'' tanya Malik, Malik duduk di kursi yang ada di depan Hanifa, sebuah meja sebagai pembatas mereka.

''Boleh kok.''

''Makan siang bareng yuk.'' ajak Malik. Malik perlahan mulai mendekati Hanifa. Sudah empat bulan lamanya Hanifa menjanda, masa Iddah nya pun sudah berakhir. Sekarang lah waktunya. Pikir Malik. Ia tidak dapat lagi menahan perasaannya yang terpendam lebih lama lagi, rasanya ia sudah tidak sabar ingin meminang Hanifa.

''Hanya berdua?'' tanya Hanifa.

''Iya.''

''Em ... Baiklah.''

''Ini untuk mu.'' Malik mengeluarkan buket bunga mawar merah yang ia sembunyikan di balik punggung nya tadi. Ia memberikan kepada Hanifa.

''Ini beneran untukku?'' Hanifa tersipu.

''Iya. Terimalah.''

''Terimakasih Tuan.'' Hanifa mengambil buket bunga itu, lalu ia menghirup wanginya pelan dengan wajah merona. Malik tersenyum melihat Hanifa. Dadanya dari tadi terus berdebar tak karuan. Malik merasa sedikit grogi. Pekerjaan kantor terpaksa Malik serahkan kepada Abdillah untuk sementara, Malik mengatakan kepada Abdillah kalau ia akan makan siang bersama wanita yang ia sukai. Dan Abdillah belum mengetahui siapa yang di sukai oleh sang Bos.

Next?

Semoga kalian suka, ya.

1
Muhyati Umi
jodohkan Hanifah dengan Malik
Ameera sama Abdillah ya thor
Muhyati Umi
semoga aja Malik suka ke Hanifa
Dian Rahmi
Thor ..buatlah Malik berjodoh dengan Hanifa
Dian Rahmi
Thor.....Hanifa sama Malik ya
guntur 1609
llha ternyata oh ternyata
guntur 1609
dasar ayah biadab
guntur 1609
tega setya sm anaknya
guntur 1609
kok sampai diulang lagi thor bab ni
guntur 1609
,apa yg istrimu lakukan dulu akhirnya kau jalani juga akhrnya setya. ni nmnya hukum tabur tuai
guntur 1609
ameera sm abdilah saja
guntur 1609
cie..cie hakimmm gercep juga
Samsia Chia Bahir
woaaalllaaahhhh, ma2x rian bebaik2 rupax da udang dibalik U 😂😂😂😂😂😂😂 laaahhh harta pa2x rian i2 milik istri k duax loohhh ma2 😫😫😫😫😫😫
Samsia Chia Bahir
Laaaaaahhhh gimana critax kong rian udh nikah ma intan 😫😫😫😫😫
Samsia Chia Bahir
Penyesalan slalu dibelakang, klo didepan namax pendaftaran 😄😄😄😄😄😄😄😄
Samsia Chia Bahir
Haaaaahhhhh, penjara t4mu shanum N setya 😄😄😄😄😄😄
Samsia Chia Bahir
Cari gara2 kw setya, g ada tobat2x 😫😫😫😫😫
Samsia Chia Bahir
wooaàlllahhhh arif kok sembarangn ngikut2 org 😫😫😫😫😫
Samsia Chia Bahir
Laaaaahhhh, pengulangn lg 😫😫😫😫😫😫
Samsia Chia Bahir
Laaahhhh, diulang lg 🤔🤔🤔😫😫😫
Kar Genjreng
satu istri ga di urus.. pekerjaan nya ojeg online..supri mau beristri dua laki laki ga bershukur 😚😚😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!