Setelah memenangkan perang di perbatasan, Qin Chen, Pangeran ketiga Kerajaan Chu segera kembali ke istana Kerajaan untuk secepatnya meresmikan hubungan dengan salah satu putri pejabat Kerajaan yang telah lama menjadi kekasih hatinya.
Kembali ke istana saat Raja sedang menggelar pesta pernikahan, Qin Chen terkejut melihat Li Wei, wanita yang dia cinta duduk bersandingan dengan Ayahnya, dan mendapatkan gelar Selir Agung. Gelar di Kerajaan yang hanya berada satu tingkat di bawah Ratu.
Mendapatkan sambutan yang begitu menyakitkan setelah memenangkan peperangan, Qin Chen begitu saja melepas gelar Pangeran miliknya, dan tanpa pamit dia pergi meninggalkan Kerajaan Chu.
Dua tahun berlalu, Qin Chen yang sudah merubah identitasnya kembali ke Kerajaan Chu. Bukan kembali untuk mengambil gelarnya, dia justru kembali sebagai pengawal Putri Liu Yao, Putri Mahkota Kerajaan Shu, yang merupakan calon istri Putra Mahkota Kerajaan Chu.
Dari sinilah dimulainya kisah Qin Chen menjadi seorang legenda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Pendekar Tangan Iblis
Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih...
°°°
Setelah kehilangan tiga Jenderal dan lima puluh ribu prajuritnya, Raja Ming Kang tidak lagi ingin melakukan serangan jarak dekat. Saat ini dia dan juga Pangeran hanya menunggu hasil dari pertempuran dua murid pendekar tangan iblis dan dua pelindung Putri Liu Yao.
Hal yang sama juga dilakukan oleh kubu Kerajaan Shu yang kali di bawah kepemimpinan Putri Liu Yao. Mereka juga sedang menunggu hasil pertempuran yang semakin lama berjalan, semakin jelas terlihat siapa yang akan keluar sebagai pemenangnya.
Putri Liu Yao jelas melihat kekuatan Qiao Bao dan Jenderal Shang Hong setara dengan kekuatan milik kedua murid pendekar tangan iblis. Namun, dia melihat adanya perbedaan yang mencolok diantara mereka.
Dari tingkat ketahanan tubuh dan pengalaman, Qiao Bao dan Jenderal Shang Hong lebih unggul dibandingkan dengan kedua murid pendekar tangan iblis.
Di sisi yang berbeda, Qin Chen terus mengamati jalannya pertempuran. Meski sudah dapat memprediksi siapa yang akan memenangkan pertempuran, Qin Chen masih tetap waspada dengan kekuatan yang dimiliki Kerajaan Ming.
“Kedua orang itu seharusnya tahu kalau mereka akan segera kalah, tapi mengapa mereka mundur dan justru memilih terus melakukan perlawanan?...”
Qin Chen merasa ada yang aneh dengan itu. Namun, tak lama terlintas dalam pikirannya tentang strategi mengulur waktu, yang kemungkinan sedang dilakukan oleh musuhnya.
“Kalaupun mereka sedang mengulur waktu, kehadiran siapa yang sedang mereka tunggu? Apa mungkin mereka sedang menunggu kehadiran sosok pendekar tangan iblis?...” Qin Chen mulai mengira-ngira siapa sosok yang ditunggu kedua orang itu, seandainya benar mereka saat ini sedang melakukan strategi mengulur-ulur waktu.
Qin Chen semakin memfokuskan pemandangan ke sekelilingnya, dan saat dia memfokuskan pandangannya ke suatu arah, dia melihat kilatan cahaya, bergerak cepat ke arah Putri Liu Yao.
Senyuman terlihat di bibir Qin Chen saat dia melihat kilatan cahaya, lalu dengan kecepatan yang begitu cepat, dia melesat ke arah Putri Liu Yao, dan berhenti tepat di depan sang putri.
Qin Chen terlihat memegang sesuatu di tangan kanannya, begitu dia muncul di hadapan Putri Liu Yao, “Mampu menyerang dari jarak yang begitu jauh dengan memanfaatkan kekuatan tenaga dalam. Putri, sepertinya kita kedatangan musuh yang cukup merepotkan,” ujar Qin Chen pada Putri Liu Yao.
Baru juga Qin Chen menutup mulutnya, seorang pria muncul di dekatnya dan langsung melayangkan serangan kepadanya. Meski berlangsung begitu cepat, Qin Chen berhasil menghindari serangan pria itu.
“Tuan, apa kamu tidak ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum memulai pertempuran? Setidaknya, beritahu aku saat ini sedang berhadapan dengan siapa,” kata Qin Chen pada pria yang terus saja melayangkan serangan ke arahnya.
Bukannya membalas perkataan Qin Chen, pria itu justru meningkatkan kecepatannya, dan melakukan serangan bertubi-tubi ke arah Qin Chen yang dengan sigap berhasil menghindari seluruh serangannya.
“Kalau Tuan memang tidak ingin memperkenalkan diri, aku tidak akan memaksa Tuan melakukan itu,” kata Qin Chen sambil menunjukkan senyuman di bibirnya yang tidak tertutupi topeng.
Pria yang terus menyerang Qin Chen, tiba-tiba saja dia melompat mundur setelah melihat senyuman di bibir Qin Chen.
Saat pria itu mundur, dua murid pendekar tangan iblis menarik diri dari pertempuran, dan segera pergi ke tempat pria yang sebelumnya terus menyerang Qin Chen.
“Guru, apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa tiba-tiba guru berhenti menyerang orang itu?” tanya salah satu murid pendekar tangan iblis pada pria yang terus mengarahkan sorot mata tajamnya kepada Qin Chen.
Mendengar murid pendekar tangan iblis memanggil guru pada pria yang sebelumnya terus melakukan serangan padanya, Qin Chen dapat menebak identitas pria itu, dan dia tidak pernah menyangka akan bertemu dengannya saat terjadi peperangan antara Kerajaan Shu dan Kerajaan Ming.
“Pria bertopeng bukanlah sosok yang begitu saja bisa kita kalahkan! Selain berhasil menghadang anak panah yang aku gunakan untuk membunuh Putri Liu Yao, dia juga berhasil menahan seluruh serangan yang baru aku lakukan...” Pria yang tidak lain adalah pendekar tangan iblis, dia sangat mewaspadai keberadaan sosok pria bertopeng di sisi Putri Liu Yao.
“Guru, sepertinya Kerajaan Shu tidak selemah, seperti apa yang dikatakan Raja Ming Kang dan Pangeran Ming Lang,” ujar salah satu murid si tangan iblis.
Pendekar tangan iblis menganggukkan kepalanya, “Kerajaan Shu memang tidak lemah, tapi bukan berarti kita tidak dapat mengalahkan kekuatan Kerajaan Shu...”
“Aku datang tentu tidak seorang diri, tapi aku membawa serta bantuan untuk membantu Kerajaan Ming menaklukkan kerajaan Shu...” Bersama dengan Pendekar tangan iblis menyelesaikan perkataannya, muncul lima Jenderal Kerajaan Gui, yang membawa serta seratus ribu prajurit Kerajaan Gui.
Raja Ming Kang dan Pangeran Ming Lang kembali menunjukkan senyuman di bibir mereka setelah melihat bantuan dari Kerajaan Gui. Bukan hanya sekedar mengirim bantuan, tapi Pendekar tangan iblis yang merupakan Raja Kerajaan Gui juga datang langsung ke medan perang.
“Pangeran, siapkan seluruh prajurit! Kita akan ikut maju menyerang benteng Kota Zhuhai bersama dengan prajurit Kerajaan Gui...” Raja Ming Kang memberi perintah pada Pangeran Ming Lang.
“Baik Ayahanda, aku akan mempersiapkan mereka,” balas Pangeran Ming Lang.
Pangeran Ming Lang pergi untuk mempersiapkan seluruh prajurit Kerajaan Ming, dia kali ini juga akan ikut maju ke garis depan, dan menunjukkan pada gurunya kalau dia tidak kalah berbakat dibandingkan dengan kedua murid kesayangan gurunya.
Pangeran Ming Lang yang didampingi empat orang Jenderal Kerajaan Ming, segera saja dia memimpin lebih dari seratus ribu prajurit Kerajaan Ming, maju menyerang benteng pertahanan Kota Zhuhai.
Putri Liu Yao yang menyadari kekuatan musuh telah bertambah, dia segera memanggil Jenderal Shang Long dan Jenderal Fu Rong. Begitu keduanya datang, Putri Liu Yao memberi tugas pada keduanya untuk memusnahkan Pangeran Ming Lang, dan semua orang yang mengikutinya.
“Tangkap mereka yang menyerah, dan bunuh mereka yang terus melakukan perlawanan!...” Pesan Putri Liu Yao pada kedua Jenderalnya, sebelum mereka pergi meninggalkan ruangannya.
Jenderal Shang Long yang merupakan Ayah dari Jenderal Shang Hong, dia dipercaya memimpin tiga puluh ribu prajurit dari keluarga Shang pergi ke medan perang. Selain itu, dia juga mendapatkan kepercayaan dari Putri Liu Yao untuk memimpin empat puluh ribu prajurit teratai perak.
Sedangkan Jenderal Fu Rong yang merupakan adik seperguruan Jenderal Shang Long, dia memimpin lima puluh ribu prajurit dari keluarga Fu, dan mendapatkan kepercayaan dari Putri Liu Yao menjadi pemimpin dari empat puluh ribu prajurit teratai perak.
Dengan membawa seratus enam puluh ribu prajurit, keduanya keluar dari gerbang benteng pertahanan Kota Zhuhai, menyambut kedatangan Pangerang Ming Lang dan seluruh prajurit Kerajaan Ming.
Melihat pergerakan prajurit dalam jumlah besar keluar dari gerbang benteng Kota Zhuhai, Pangeran Ming Lang tersenyum penuh arti. Dia menganggap menghadapi musuh di luar benteng akan jauh lebih mudah, dibandingkan menghadapi mereka yang terus berlindung di dalam benteng.
Pangeran Ming Lang segera saja memberi perintah pada keempat Jenderal yang mengikutinya, untuk menyerang prajurit Kerajaan Shu yang keluar dari benteng pertahanan Kota Zhuhai.
Melihat jumlah musuh lebih sedikit, Pangeran Ming Lang merasa kemenangan sudah berada di genggaman tangannya. Akan tetapi, Pangeran Ming Lang harus menelan pil pahit saat prajurit Kerajaan Ming dibuat tidak berdaya di hadapan formasi tempur musuh.
Selayaknya gulungan ombak, prajurit Kerajaan Shu menyapu bersih semua yang menghalangi jalan mereka. Di bawah komando dua Jenderal yang kaya akan strategi perang, prajurit Kerajaan Shu menjelma menjadi sosok monster yang tidak bisa dihentikan pergerakannya oleh prajurit Kerajaan Ming.
Dalam waktu singkat, Kerajaan Ming telah kehilangan lebih dari lima puluh ribu prajurit, dan jumlah itu masih akan terus bertambah.
Berada di atas kuda, tubuh Pangeran Ming Lang tiba-tiba gemetar melihat kekuatan yang ditunjukkan oleh prajurit Kerajaan Shu. Dia tidak menyangka jika Kerajaan Shu sangatlah kuat seperti yang dirumorkan.
“Pangeran, sebaiknya tarik mundur pasukan, sebelum mereka musnah di tangan prajurit Kerajaan Shu,” kata Pendekar tangan iblis yang entah sejak kapan sudah berdiri di sebelah Pangeran Ming Lang.
Sebenarnya Pendekar tangan iblis berniat menurunkan prajurit Kerajaannya membantu prajurit Kerajaan Ming. Namun, melihat situasi yang tidak memungkinkan, Pendekar tangan iblis segera mengurungkan niatnya.
“Guru, apa tidak ada harapan bagi kita untuk memenangkan peperangan ini? Kerajaan Ming telah banyak mengalami kerugian. Kedepannya, semua ini tidak akan berdampak baik untuk Kerajaan Ming,” ujar Pangeran Ming Lang.
Mendengar semua itu, Pendekar tangan iblis segera menggelengkan kepalanya, “Bukannya kita tidak lagi memiliki harapan untuk memenangkan peperangan. Akan tetapi, jika kita terus memaksa berperang dengan musuh yang kekuatannya tidak bisa kita prediksi, kita hanya akan semakin banyak mengalami kerugian,” ungkap Pendekar tangan iblis.
“Kalau begitu, apa yang selanjutnya kita lakukan setelah menarik mundur pasukan?” tanya Pangeran Ming Lang pada Pendekar tangan iblis.
Pendekar tangan iblis menatap Pangeran Ming Lang yang kebetulan sedang menatapnya, sembari menunjukkan senyuman di wajahnya, “ Setelah mundur, kiya bersama-sama mengumpulkan informasi tentang seberapa besar kekuatan yang dimiliki musuh. Kemudian, begitu kita mengetahui seberapa kuat kekuatan musuh, kita akan menyatukan kekuatan Kerajaan Ming dan Kerajaan Gui untuk bersama-sama menyerang Kerajaan Shu,” ujar Pendekar tangan iblis.
°°°
Bersambung...