NovelToon NovelToon
Miss Jomblo (Almira)

Miss Jomblo (Almira)

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Cintapertama / Tamat
Popularitas:574.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kaka July

Kalau biasanya tokoh utama itu cewek yang cantik dan cerdas, maka Almira berbeda. Dia memiliki wajah yang pas-pasan, dan kepintaran yang pas-pasan juga. Hidupnya hanya sebagai bayangan yang tak berarti.

cerita komedi anak SMA.

Kisah perjalanan hidup Almira, dari itik buruk rupa menjadi itik biasa aja.

...

Seharusnya ada gitu pangeran yang tetiba lewat buat nolongin Mira dalam keadaan kayak gini..

Tapi..

wussshhhhh..

cuma angin.

huhh

nasib!

"Neng," sapa seorang laki-laki yang langsung membuat hati Mira cerah seketika.

'apakah dia malaikatMu, Tuhan?' bathin Mira bahagia.

tapi,

"Ayo, Neng! Ragunan! Ragunan!"

'sial, itu cuma kernet bus yang lagi cari penumpang. Dikira gue monyet mau ke Ragunan?'

....

ig : kakajuly_3674

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaka July, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. life must go on

Happy reading!

"Aaaaaaarrrggghhhh!!!!!"

"Busyeeeeetttt, Seeeeelllll..." Mira menutup telinganya yang sudah tercemar sound becek dari sang kakak. "TOA banget sih mulut lo!"

"BODO AMAT!" balas Shelia lebih galak. "LO, GAK BISA DIAJARIN, TAUUU! HAH!"

Cewek berwajah malaikat tapi bertingkah bar-bar itu melotot dahsyat kepada Mira.

Jadi, pemirsah ....

Sudah seminggu Shelia mengajari make up pada Mira. Tapi eh tapi, dasar si Mira yang gak punya naluri wanita itu malah gak paham-paham juga. Alhasil, awalnya Shelia yang merasakan semangat membara malah menjadi kesal, frustasi, dan putus asa.

"Lo tuh kapan ingetnya, hah?"

Mira mengerjap sok polos.

"Udah berapa juta kali gue bilangin kalo blush on itu dipake di pipi, bukan di kelopak mata. Yang di kelopak mata tuh eye shadow. Begitu aja gak hafal-hafal! Bagaimana mau lanjut ke yang lain, hah?"

Sekarang Mira menyengir. Ternyata belajar permak wajah pakai dempul dkk itu susyah warbiyasah. Mira rasanya gak sanggup jadi wanita sejati... hiks....

"Gue gak bakat dandan kayaknya, Shel,"

"Gue juga gak bakat buat ngajarin lo lagi!"

waduh, apa sekarang saatnya gue nyerah dan Sheli juga nyerah?

trus nasib muka gue gimana dong?

"Lo tega banget sih, Shel, kayak bawang merah aja."

"Trus lo merasa kalo lo bawang putih?"

"Ya iyalah."

"Lo tuh bukan baik, Mir," kata Sheli tanpa pikir panjang. "Yang tepat tuh, lo sedikit agak oon."

"**** dong gue?"

"Nah itu lo tau."

Mira mencebik. "Sempurna banget dong gue, udah muka pas-pasan trus oon pula."

"Syukurlah akhirnya lo sadar diri juga,"

"Jahad sih elo, Shel... Masa lo gak malu kalo nanti lo bakal dikatain punya adik macem gue yang... pas-pasan gini, gak bisa make up pula."

"Derita lo!"

"Sabar sedikit lagi deh, Shel ...." Mira merengek. "Gue bakalan berusaha buat lebih cerdas lagi, sumpah deh! ya? ya? Ajarin gue lagi ya? Gak boleh menyerah, Shel, gak boleh putus asa, ini demi kebaikan keluarga kita juga,"

Sheli menatap Mira cukup lama, seolah sedang berfikir yang sangat berat. "Nanti deh kalo mood gue membaik." ucapnya jutek lalu pergi keluar dari kamar Mira.

"Dasar bawang merah!"

🐲🐲

Sore hari itu Mira telah sampai di depan tempat lesnya. Ini perdana mau tak mau dia bakalan bertemu Donny di tempat yang lebih kecil lagi lingkupnya dibanding sekolah. Dan sialnya mereka memang harus sekelas di tempat les itu.

Begitu Mira masuk, keadaan sudah cukup ramai. Dia langsung mengambil tempat di pojok kiri depan. Karena dalam sudut lirikan matanya barusan, dia yakin kalau Donny berada di kursi paling belakang sebelah kanan.

Bagus deh. Semakin jauh semakin bagus.

"Mir, Ryo mana?" tanya Suzan, salah satu murid les di sana.

"Lah, mana gue tau, Susana! Gue kan bukan emaknya Ryo."

"Tapi kan lo yang paling akrab sama Ryo,"

"Ya tapi gue emang gak tau, Susana! Emangnya kenapa lo nyariin si Ryo?"

"Buku gue kan dibawa dia waktu pertemuan terakhir minggu lalu."

"Ryo mah punya penyakit pikun, Susana, makanya buku gue juga sering gak balik-"

"Mir," Suzan menginterupsi. "Plis deh! Nama gue Suzan, bukan Susana."

Mira cengengesan. "Iya-iya. Eh, mending lo WA aja si Ryo, Susanti."

"Gak punya nomernya."

"Ini gue ada."

"Lo aja sana yang tanyain dia, buku gue masih utuh kan?! gitu...."

Mira menghela nafas. Padahal dia tuh sedang mengurangi interaksi dengan Ryo ataupun Donny. Sekedar usaha untuk membuat situasi merenggang perlahan-lahan. Mengingat dirinya yang masih jadi bahan omongan di sekolah. Bahkan segelintir siswa masih menatapnya dengan sengit. Dan Mira cuma bisa bertanya-tanya; dosa gue sama mereka tuh apa?

"Ya udah deh."

Baru saja Mira mengeluarkan hpnya, datanglah manusia yang sedang menjadi bahasan dirinya dengan Suzan.

"Nah itu biang keroknya." ucap Mira sambil melirik Ryo datar. Lalu Suzan memanggil cowok itu yang saat masuk kelas langsung bercanda dengan beberapa anak cowok yang lain di depan kelas.

Ryo mendekat. Suzan yang saat ini mejanya di dekat meja Mira, maka Ryo pun otomatis mendekat ke arah Mira.

"Yo, buku gue mana?" tanya Suzan padanya.

"Oh iya, gue lupa, Suz-"

"Kan, gue bilang juga apa, si Ryo tuh punya penyakit pikun di usia bocah gini." sahut Mira pelan. Dia pura-pura melihat pada buku, sementara Ryo menoleh ke arahnya.

"Kita sesama bocah, Mir...."

"Gue mah udah dewasa," ucap Mira pelan masih tanpa menoleh.

"Oh ya? Dari segi apa nih?"

"Dari segi ketabahan hati."

"Ck.. ck.. kasihannya yang abis diputusin,"

Mira mendelik tajam ke Ryo sekarang. "Pikun lo, gara-gara siapa semua ini terjadi?"

Ryo terkekeh. "Piss, Mir... Sorry dorry mayori deh!"

Antara Mira dan Ryo memang sudah sesantai itu. Mira berulang kali mengatakan pada Ryo bahwa dia sudah mengambil hikmah atas semua kejadian yang telah terjadi. Bahkan meskipun kebencian sebagian orang masih terlihat padanya, tetapi Mira berupaya untuk tidak peduli dan life must go on....

"Hari Jum'at bawa loh, Yo!" sela Suzan yang masih mencecar perihal bukunya.

"Gue usahain inget deh, Suz."

"Ingetin Ryo, Mir!" suruh Suzan yang membuat Mira berekspresi tak terima.

"Kenapa mesti gue? Dosa gue apa, Susan Susan kalo udah gede mau jadi apa?"

Suzan memutar bola matanya. "Karena kalian satu sekolah. Just it! "

.

Dua jam berlalu. Mira telah keluar dari tempat les dan menuju pinggir jalan untuk menunggu angkot.

"Ayo, Mir! Mau bareng gak?" itu Fadli, salah satu teman lesnya yang sudah berhenti dengan motornya. "Hobi banget lo naik angkot!"

itu bukan hobi, Jaelani...

Tapi gue emang zomblo, Jaelani....

"Udah sih, gak usah kebanyakan mikir, ayo naik!"

Iya juga, kan lumayan nnih irit ongkos...

"Ya ud-"

"Ayo, Mir!" sela Ryo yang sudah siap dengan motornya juga. "Gue mau ke rumah tante Wirda." Lalu Ryo menoleh ke Fadli, "Tante gue rumahnya deket Mira. Sekalian sama gue si Mira."

"Oh ya udah."

Fadli pun pergi.

Mira dengan santai menaiki motor Ryo. Sesantai itu sampai dia melupakan bahwa mereka terlibat masalah viral seminggu yang lalu.

Begitu dia sudah mantap duduk di belakang Ryo, mata Mira bersirobok dengan mata sang mantan.

Hiyak! Mira punya mantan, coy...

Walaupun cuma jadian tiga hari tapi tetap aja statusnya udah mantan kan....

Mira seperti merasakan de javu..

Ini pernah terjadi kan? waktu chapter berapa gitu? gue lupa.

Akhirnya motor Ryo melaju dengan Mira yang merasakan sisa-sisa tatapan tajam dari sang mantan.

Entah kenapa hati Mira sedikit terusik karena tatapan Donny tadi. Apa artinya sih? Mira juga gak ngerti. Dan Mira juga gak berani menduga-duga. Biarlah hubungan mereka berakhir seperti itu. Toh Mira gak pernah berharap mempunyai kenalan manusia tega macem sang mantan tiga harinya.

"Lo mau ikut ke rumah Tante gue?" pertanyaan Ryo membuyarkan lamunan Mira.

Dia menoleh kesana kemari dan menyadari kalau ternyata mereka telah sampai di depan rumah Mira.

"Loh, sejak kapan sampe?"

"Waduh, lo gak lagi kesambet kan, Mir?"

Mira menampar punggung Ryo. "Sembarangan aja kalo ngomong! Gue tuh serius tanya, kenapa kita udah sampai rumah gue aja? Padahal tadi kan baru aja keluar dari tempat les...."

"Ish ish ish... Lo mengerikan, Mir! Jangan-jangan dari tadi yang bonceng gue tuh setan lagi? Udah ah, sana turun! Gue takut sama lo! Jangan-jangan lo bukan Mira yang gue kenal- aduh-duh-duh!!"

Mira mencubit-cubit pinggang Ryo dan langsung segera turun dari motor.

"Sadis banget lo!"

"Bodo."

🍎🍎🍎

Waktu menunjukkan pukul 10 malam, tapi Mira belum mengantuk juga. Hari ini Shelia tidak pulang, alias menginap di rumah temannya. Sebuah ide melintas di kepalanya.

Dia melihat kondisi rumahnya yang sudah sepi. Mama Papa pasti sudah masuk kamar, sedangkan Ghani entahlah, Mira gak tau adiknya itu bahkan keluar dari kamar atau nggak.

Perlahan Mira memasuki kamar Shelia. Dia langsung duduk di depan meja rias, dan mulai memperhatikan satu persatu peralatan make up milik kakaknya itu.

"Gue mau bikin lathi challenge kali yaa.. hihihi..." ocehnya sambil menatap cermin dan cengar cengir gak jelas.

Baru beberapa saat dirinya menyentuh benda-benda yang dapat membuat wanita-wanita menjadi cantik itu, hpnya berbunyi. Sebuah notif pesan dari Diva.

jahat lo ya, Mir, sejak awal lo emang suka sama Ryo, tapi kenapa malah mainin Donny, hah?

Terdiam sebentar, Mira pun membalas pesan itu.

Gue gak pernah mainin Donny, Div. Harus berapa juta kali gue bilang?

Diva pun membalas lagi,

Tapi nyatanya lo selingkuhin Donny. Jangan sok kecakepan, Mir, lo bakal lihat apa yang bisa gue perbuat demi Donny.

***********

PLIS LIKE, KOMEN N VOTE YAH! 🐱

1
xiara
keren banget novel nya lucu, sedih, drama semua ngalir walau agak dipaksa cerita selsai t p novel nya bagus bangeetttt☺☺☺
Kaka July 💜: jangan lupa baca lanjutannya 🥰
total 1 replies
Marhaban ya Nur17
tuh kan ahire g jd tunangan tp lansung ijab
Marhaban ya Nur17
kadang polos ama oon beda tipis kali yyyy
Marhaban ya Nur17
glowing
Marhaban ya Nur17
g ada lawannya se mira wkwkkw
Marhaban ya Nur17
kebiasaan deh klo lg serius pas ahir kalimate ngwkwk wkkwkw
Marhaban ya Nur17
gw ngakak mele
Marhaban ya Nur17
cieee mira
Marhaban ya Nur17
Dennis berarti musuh dalam kain lap wkwkwk
Marhaban ya Nur17
wkwkwk gw mau serius baca tp pas ahir kalimat selalu ae berubah jalur wkwkkw
Marhaban ya Nur17
jeng jeng
Marhaban ya Nur17
kocak 😀 keren bahasa e thor 👏👏👏
Marhaban ya Nur17
farnoooo wooiiii
Marhaban ya Nur17
yg metong kaya e bukan athar deh 🙄
Marhaban ya Nur17
muka e gesran bang wkwkwk
Marhaban ya Nur17
sapa se itu ???
Marhaban ya Nur17
wkwkwkw
Marhaban ya Nur17
belvita wkwkwkkw Buah vita kali
Marhaban ya Nur17
wkwkwk
Marhaban ya Nur17
lolaaaaa bingits mir wkkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!