Miss Jomblo (Almira)
"Miraaaaaa!"
Teriak seorang wanita yang tak lain dan tak bukan adalah sang nyonya rumah. Matanya melotot, tangannya berkacak pinggang. Mulutnya berkoar-koar semangat 45 kalau sudah menyangkut anak 'kejepitnya'.
Kenapa kejepit? Karena Mira anak nomor dua. Kejepit bukan mengandung makna yang negatif seharusnya, tapi nasib menjadi anak dengan faktor 'kebobolan', membuat Mira merutuki nasibnya sebagai anak tengah.
Yahh ... sang ibu Pertiwi–Mama Mira– sewaktu hamil Mira dulu karena 'kebobolan', dimana kakak Mira baru saja berumur tiga bulan tapi mamanya sudah hamil lagi. Dan itu yang membuat sang Mama terkesan menyalahkan Mira yang hadir tanpa permisi dan mengambil hak ASI sang kakak.
Gimana rasanya? Perih, sodara-sodara! Andai dia bisa permisi dulu buat datang kedunia ini, 'kan?! Biar Mamanya gak selalu menyindirnya, tetapi begitu memaklumi kakaknya.
Sebenarnya yang patut disalahkan di sini adalah sang Papa. Ya, nggak sih?! Si Papalah yang menyosor Mama padahal Mama baru aja selesai nifas waktu itu. Salah Mama juga yang buka gawang padahal dia baru aja turun mesin. Tapi mereka egois, si anak tak berdosa inilah yang menanggung kesalahan akibat bobolnya gawang sang Mama.
Kemudian, mungkin karena faktor 'tau diri' yang membuat sang Papa akhirnya lebih menyayangi Mira dibandingkan dua anaknya yang lain. Pengen deh suatu saat Mira mengkampanyekan '**** bebas' buat kedua orang tuanya. Bukan. Bukan bebas dalam artian berganti pasangan, tapi bebas dalam artian waktu saja. Supaya ada jarak yang cukup antara satu anak dengan anak yang lainnya.
Plis, Pa ... jangan ganggu gawang yang habis turun mesin! Papa dilarang keras sebebas itu bila akibatnya merugikan ... si benih yang telah tercetak menjadi anak.
"Bangun, Mir!"
Mira menutup telinganya dengan bantal. Tapi sebentar saja bantal itu sudah melayang ke angkasa. Langit-langit kamar maksudnya, dan mendarat entah di mana.
"Iya, Ma, iya. Mira bangun."
Sebelum kamarnya porak poranda karena amukan sang ibu Pertiwi, mending Mira langsung tancap gas ke kamar mandi.
Setengah jam kemudian Mira sudah berada di meja makan bersama dengan seorang Papa yang selalu tersenyum penyesalan –di mata Mira doang loh ya–karena menurut manusia lain senyum Papa yah biasa aja. Ada juga seorang adik laki-laki yang duduk di sana, adik Mira yang cool tapi nyinyir. Jangan lupakan sang ibu Pertiwi yang sedang bersih-bersih dapur setelah selesai membuat sarapan.
Shelia. Kakak Mira itu sedang menginap di rumah temannya. Anak pertama keluarga Chandrawilaga itu adalah seorang gadis cantik, tinggi, langsing, dan jago masak. Bakatnya alami. Sempurna. Pemberian Tuhan langsung sejak dalam rahim, sepertinya. Sudah jelas sih, kalau Shelia tuh menuruni bakat sang ibu Pertiwi yang memang jago masak.
Pengennya, sedikit aja bagi-bagi bakat itu buat Mira, supaya martabat Mira seenggaknya naik sedikit juga. Mimpi doang sih, nyatanya Mira sama sekali gak bisa masak.
Ghani Chandrawilaga. Itu adik Laki-lakinya Mira. Ya emang cuma Ghani adik Mira satu-satunya. Anak kesayangan orang tuanya. Usianya beda 2 tahun dengan Mira. Entah bakat dari mana, si Ghani–best friendnya Tayo–ini terlahir jenius. Sumpah, si Ghani tuh sejak sekolah kelas satu SD sampai sekarang SMA kelas satu, itu selalu juara satu. Bayangkan ... kecerdasan itu turun dari Tuhan melewati Mira sebagai anak kedua, dan bersemayam di Ghani sebagai anak ketiga. Ghani juga termasuk tampan. Paket sempurna deh buat ukuran cowok. Tapi kalau buat Mira, Ghani hanya seorang adik tengil yang tak menganggapnya sebagai kakak. Mau tau alasannya? Karna otak Mira tak selevel dengannya. Sial.
"Kamu pergi bareng Papa atau bareng Diva, Mir?" tanya papa sambil menyuap nasi gorengnya.
"Diva."
Sudah pasti. Diva itu sahabat Mira sejak kecil. Baik-baik jahat sih orangnya. Mulutnya tuh manis asem asin. Kalo lagi baik ya baiiiiiiiiiik banget sama Mira. Tapi seringkali mulut tajamnya bisa jahaaaaatt banget hingga menusuk ke hati.
Diva tuh cantik, manis, dan seksi. Rambutnya hanya sebahu. Hidungnya mancung, matanya bulat, dan kulitnya putih bersih. Ada tahi lalat kecil di bawah mata kirinya yang membuat Diva semakin manis saja. Aiiih, Mira serasa tinggal di kahyangan saking banyaknya cewek cantik.
Tak lama terdengar suara klakson mobil. Itu sudah pasti Diva. Maka Mira bergegas menyelesaikan sarapannya, lalu pamit pada Mama Papa, dan berangkat.
"Mir, besok kita ke toko buku yuk! Bilangin Mami gue ya, kalo lo juga ikut," pinta Diva sesaat setelah Mira masuk ke dalam mobil.
Oh iya, yang bawa mobil bukan Diva ya, tapi kakaknya Diva yang mau berangkat kerja.
"Iya, Div."
Rumah Diva tak jauh dari rumah Mira. Mereka tetanggaan sejak kecil. Selama sekolah SMU mereka selalu dianter mobil Irwan–kakaknya Diva–atau kadang Papa Mira, atau Papa Diva. Dan Diva itu anak kesayangan Maminya. Saking sayangnya, Diva tak boleh pergi main jauh kalau Mira pun gak ikut. Nah, itulah mengapa Mira selalu menjadi bayangan Diva. Layaknya asisten yang dampingin artisnya. Nasib Mira selalu menjadi figuran! Serius, Mira bukan tokoh utama.
"Jangan bohong lo, Div! Awas lo ya main jauh, gue bilangin Mami," ancam Bang Irwan. Kemudian cowok itu menoleh kepada Mira, "Mir, kasih tau Abang ya kalo Diva keluyuran sendirian."
Bang Irwan, yang usianya beda lima tahun dengan Diva, pun dengan Mira, adalah kakak satu-satunya Diva. Dia seorang manager di sebuah perusahaan. Orangnya baik, tampan, dan sayang adik.
"Iya, Bang."
iya aja gue si
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
bersambung.
Mestinya ini cerita syedih.... tapi entah kenapa malah jadi cerita konyol... 😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Adinda Ramadhanti
aq baca novel ini pertama thn 2020,masuk favorit ku ampe skrg buat koleksi bacaan krn ceritanya bagusss bingit kocak, asyik trus bikin memes ma karakter mira, gak perlu cantik klo gue milih cwk yg lucu gak ngebosenin.. gak salah sih athar ma ryo cinta mati duo cogan yg lbh milih cwk lucu gemes daripada cantik seksoy😊
2023-05-13
0
Sintia Wati
kesini lagi stlh sekian lama.. soal nya kngn mira...🤭🤭
2022-04-14
0
Afifah Hanifah
baru diawal udah dibuat ngakak,,, jangan" nanti dikasih bawang,,🤔🤔🤔
2021-10-29
1