Paulina Agustinus adalah seorang gadis yatim piatu tinggal bersama ibu tiri dan adik tirinya. Mereka berdua sangat membencinya dan ingin menguasai kekayaan peninggalan orang tuanya hingga mereka melakukan rencana keji dengan memberikan obat tidur dosis tinggi dan diberikan oleh pria tua di sebuah hotel murah.
Dua bulan kemudian Paulina dinyatakan hamil, Paulina tetap mempertahankan kehamilannya hingga 9 bulan lamanya akhirnya lahirlah 3 anak kembar hasil dari pemerkosaan waktu dirinya di bawa hotel oleh ibu tiri dan adik tirinya.
Lima tahun kemudian tanpa sengaja Paulina bertemu kembali dengan pria yang telah memperkosa dirinya. Pria itu mengenali dirinya sedangkan Paulina tidak karena pada saat itu Paulina tidak mengenal siapa yang melakukannya.
Akankah mereka bersatu dalam ikatan pernikahan atau pria tersebut sudah menikah?
Ikuti novelku yang ke 11
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Lema Paman Hendrik
" Baik tuan sebentar lagi akan saya antarkan laptopnya." ucap wakil CEO.
Wakil CEO itupun pergi meninggalkan mereka dengan penuh tanda tanya karena salah satu anak kembar dari mereka bisa menebak apa yang dipikirkannya.
" Paman butuh bantuan?" tanya Paskalis
" Boleh." Ucap Hendrik sambil memberikan satu laporan keuangan ke Paskalis
Paskalis duduk berhadapan dengan paman Hendrik hanya di batasi oleh meja. Paskalis dengan serius membaca lembaran laporan keuangan setelah selesai membaca laporan Paskalis berdiri dan berjalan ke arah meja sofa dan duduk di sofa.
Jari jemari yang lincah mengutak atik laptop hingga lima belas menit kemudian Paskalis menghentikan kegiatannya.
" Paman laporan yang diberikan sama yang di laptop berbeda." ucap Paskalis
Paman Hendrik langsung menghentikan kegiatannya dan langsung berdiri. Paman Hendrik berjalan ke arah Paskalis dan duduk di sampingnya. Paman Hendrik melihat yang ditunjukkan oleh tuan muda Paskalis.
" Paman akan menandainya, tuan muda Paskalis hebat cepat sekali mengetahui kalau laporannya tidak sesuai." Ucap paman Hendrik
" Kak Paskalis memang hebat paman dalam bisnis." Puji Patrick.
" Kalau begitu paman akan ambilkan lagi dokumennya." ucap paman Hendrik sambil berdiri dan berjalan ke arah meja untuk mengambil dua dokumen yang belum di periksa.
Paskalis menerima satu dokumen untuk di periksa sedangkan paman Hendrik melanjutkan memeriksa dokumen yang satunya. Setelah selesai memeriksa Paskalis melihat data di laptopnya untuk disamakan.
" Paman lihatlah pemasukan dan pengeluaran lebih banyak pengeluaran. Ini ada beberapa pengeluaran yang tidak masuk akal." ucap Paskalis
Paman Hendrik langsung menghentikan kegiatannya dan melihat yang ditunjukkan oleh Paskalis.
" Berarti bagian keuangan ada yang korupsi." celetuk Paulus
" Bisa jadi kak." Jawab Paskalis
" Paman coba yang punya paman aku cek." pinta Paskalis
" Silahkan tuan muda." Jawab paman Hendrik sambil menyerahkan dokumen yang tadi dipegangnya
Paskalis menerima dokumen tersebut dan mengeceknya. Baru saja membaca sudah ada kejanggalan membuat Paskalis langsung berhenti.
" Paman, pemasukan dan pengeluaran berbeda dengan yang berada di laptop. Pengeluaran bulan lalu sangat besar di bandingkan dengan dua bulan yang lalu." ucap Paskalis
Paman Hendrik langsung mengambil dokumen tersebut dan mengeceknya.
" Tuan muda benar - benar hebat." puji Paman Hendrik
" Terima kasih paman. Sekarang paman minta ke bagian keuangan untuk memperbaikinya." ucap Paskalis
" Baik tuan muda." Jawab paman Hendrik
Paman Hendrik berdiri dan berjalan ke arah meja dan menghubungi bagian manager keuangan untuk datang ke ruangannya. Setelah selesai menghubungi paman Hendrik duduk di kursi kebesaran. Setelah agak lama menunggu terdengar suara ketukan pintu.
tok
tok
tok
" Masuk." Perintah paman Hendrik
ceklek
Pintu terbuka tampak seorang pria paruh baya memberi hormat dengan membungkukkan badannya setengah kemudian pria bertumbuh gempal itu masuk ke dalam ruangan CEO.
" Ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya pria paruh baya itu.
" Kamu manager keuangan?" tanya paman Hendrik dengan nada dingin.
" Benar tuan, perkenalkan nama saya Tio Ardiansyah panggil saja dengan nama Tio." Ucap Tio dengan nada sopan sambil tersenyum.
" Baik tuan Tio laporan tiga bulan ini salah semua silahkan perbaiki kembali." Perintah paman Hendrik sambil mengembalikan laporan keuangan selama tiga bulan.
" Baik tuan." Jawab Tio tersenyum dan dengan nada masih sopan sambil mengepal tangan kirinya menahan amarahnya sedangkan tangan kanannya menerima laporan keuangan selama tiga bulan.
Tanpa sepengetahuan Tio, Paskalis yang bisa membaca raut seseorang bisa melihat kalau senyuman Tio adalah palsu dan juga melihat kalau tangan kirinya mengepal tanda dirinya sedang menahan emosi.
" Kak Paulus, retas cctv tempat kerja paman Tio." Pinta Paskalis
" Ok " Jawab Paulus singkat
" Memangnya ada apa tuan muda?" tanya paman Hendrik
" Paman Tio sangat mencurigakan paman." Jawab Paskalis
" Mencurigakan kenapa?" tanya paman Hendrik dengan nada bingung.
" Pertama senyuman paman Tio itu palsu dan ke dua ketika paman Hendrik meminta untuk diperbaiki laporannya aku melihat paman Tio mengepalkan tangan kiri menahan emosi." Ucap Paskalis menjelaskan apa yang tadi di lihatnya.
" Apakah tuan muda Paskalis bisa membaca mimik wajah seseorang?" tanya paman Hendrik penasaran.
" Bisa paman, aku bisa baca wajah paman kalau paman sangat kagum akan kepintaran kami dan aku juga bisa membaca kalau paman orangnya setia dan tulus bekerja dengan daddy." ucap Paskalis menjelaskan.
" Tuan muda sangat hebat bisa membaca wajah seseorang." puji paman Hendrik.
" Terima kasih atas pujiannya paman." Jawab Paskalis.
" Oh iya bagaimana dengan wakil CEO?" tanya paman Hendrik penasaran.
" Paman harus hati - hati dengan wakil CEO sepertinya mereka bekerja sama untuk korupsi perusahaan ini. Kalau bisa paman mengadakan meating dan kami ikut meating agar kami bisa mengamati mana yang tulus dan mana yang tidak bekerja di perusahaan ini." Ucap Paskalis
" Apakah tuan muda Paulus dan tuan muda Patrick bisa membaca raut wajah seseorang?" tanya paman Hendrik penasaran
" Bisa paman, kami bertiga bisa membacanya mana yang tulus dan yang mana tidak." Ucap Paskalis.
" Mintalah untuk semua departemen manager untuk memberikan laporan selama tiga bulan terakhir." sambung Paulus.
" Kalau begitu paman akan mengadakan meeting tapi kalau di tanya kenapa tua muda ikut meeting jawabannya apa?" tanya paman Hendrik polos
" Biasanya paman Hendrik mempunyai ide - ide yang cemerlang tapi kenapa ketika dekat dengan ke tiga anak kembar genius otaknya langsung blank?" Tanya Paulus
Paman Hendrik hanya tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" Bilang saja paman dipercayakan untuk menjaga kami karena itulah mengajak kami ikut meating." ucap Patrick
" Benar kata adikku, sediakan kami dua laptop untukku dan juga untuk kak Paulus." ucap Paskalis.
" Dua laptop untuk apa tuan muda?" tanya paman Hendrik penasaran
" Nanti paman akan tahu." Jawab Paulus dan Paskalis serempak.
" Baiklah." ucap paman Hendrik pasrah.
" Oh iya kenapa tuan muda Patrick tidak meminta laptop?" tanya paman Hendrik
" Adik kami Patrick tidak begitu tertarik dengan bisnis kecuali bela diri." ucap Paulus dan Patrick serempak.
Paman Hendrik hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti kemudian paman Hendrik menghubungi wakil CEO untuk mengadakan meating secara mendadak sebelum makan siang dan masing - masing di minta membawa laporan selama tiga bulan terakhir.
Tiba - tiba ponsel milik paman Hendrik berdering dan paman Hendrik mengambil ponselnya di saku jasnya.
" Siapa yang telephone paman?" tanya Paskalis
" Daddy kalian." Jawab paman Hendrik
" Bilang saja kami belum bisa pulang karena hari ini paman ada meeting, ada masalah di perusahaan." ucap Paskalis
" Baik tuan muda." Jawab paman Hendrik.
Paman Hendrik menggeser tombol berwarna hijau kemudian menempelkan ponselnya ke telinganya.
" Selamat siang tuan." Sapa paman Hendrik
" Hendrik, kenapa ke tiga putraku belum pulang?" tanya daddy Paulinus dengan nada kesal karena dirinya sangat merindukan ke tiga anak tampannya.
" Maaf tuan di perusahaan sedang ada masalah dan sebentar lagi ada meeting." ucap paman Hendrik.
" Batalkan saja meetingnya dan ganti hari besok." perintah daddy Paulinus dengan nada tegas.
Di lema paman Hendrik antara mengikuti tiga anak kembar majikan atau orang tua tiga anak kembar.