Anggi Saraswati adalah seorang ibu muda dari 3 anak. Awal mula pernikahan mereka bahagia, memiliki suami yang baik,mapan,dan tampan merupakan sebuah karunia terbesar baginya di tengah kesedihannya sebagai yatim piatu penghuni panti.
Tapi sayang, kebahagiaan itu tak bertahan lama,perlahan sikap suami tercintanya berubah terlebih saat ia telah naik jabatan menjadi manajer di pusat perbelanjaan ternama di kotanya . Caci maki dan bentakan seakan jadi makanannya sehari-hari. Pengabaian bukan hanya ia yang dapatkan, tapi juga anak-anaknya,membuatnya makin terluka.
Akankah ia terus bertahan ?
Atau ia akan memilih melepaskan?
S2 menceritakan kisah cinta saudara kembar Anggi beserta beberapa cast di dalamnya dengan beragam konflik yang dijamin menarik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.27 Shock Therapy
Adam meraih ponsel yang disodorkan oleh Yudi itu. Ditatapnya foto yang tampil di layar ponsel itu dengan teliti. Foto itu adalah foto Yudi dengan Anggi. Ya dia tadi juga ikutan antri minta foto, tapi Anggi belum menyadari bahwa itu adalah Yudi, sahabat sang mantan suami lucknut.
Tiba-tiba tangan Adam gemetar, saat memegang ponsel itu. Walau tampak berubah 180° ,Adam masih bisa mengenali siapa wanita yang ada di foto itu. Hidup bersama 8 tahun lamanya bukanlah waktu yang sebentar. Tentu ia sangat mengenali mulai dari lekuk senyum, bentuk mata, alis, hidung, namun dengan tampilan perfecto alias sempurna.
Ia tak menyangka istri yang ia abaikan, istri yang ia duakan, istri yang ia sakiti, istri yang ia buang bisa menjadi wanita luar biasa. Ia pun tak menyangka, istri yang selalu ia cemooh, selalu ia hina dengan umpatan udik, kampungan, bisa berpenampilan secantik dan se'elegan itu. Bahkan kini ia telah menjelma menjadi idola yang dielu-elukan banyak orang. Oh bodohnya aku menyia-nyiakan wanita sehebat itu batin Adam.
Tak mau menyiakan waktu, Adam lantas mengembalikan ponsel Yudi, dan segera berlari menuju lift , ia tekan tombol nomor 1 ,namun sayang tombol tersebut seakan macet hingga harus ia tekan berulang kali. Dadanya bergemuruh, rasa tak sabar , takut tak sempat bertemu, memberondong benaknya.
Masih dengan tangan bergetar, ia terus mencoba menekan tombol nomor 2, akhirnya lift pun tertutup dan bergerak menuju lantai 1 dimana Anggi sedang berada kini.
"Mas Yud." panggil Kia sambil mencekal tangan Yudi yang hendak berlalu. Yudi pun menoleh, "Kenapa?" tanya Yudi
"Itu yang mas Yudi bilang tadi beneran, Anggi ,owner dari Anggrek Fashion itu mantan istri pak Adam?" tanya Lia penasaran.
"Iya mas Yud, emang itu bener?" timpal Yati dan Yuda mengangguk pasti
"Hah!" seru Yati dan Kia bersamaan.
"Itu pas mereka cerai, otak pak Adam lagi geser atau gimana sih ,kok bego' bener ninggalin wanita secantik dan sehebat mbak Anggi?" cemooh Kia
"Atau jangan-jangan itu karena Adinda?" tebak Yati
"Kok loe bisa ngira gitu, Yat?" tanya Lia
"Ya gimana yah, gue tau banget sama dia. Gue lama kenal dia, tau nggak kenapa dia sering pindah-pindah kostan dan kontrakan?" tanya Yati dan Kia menggeleng karena tak tahu
"Karena dia itu pelakor. Dimana dia tinggal, pasti disitu ada suami orang yang dia goda, apalagi orang itu banyak duit dan bisa memenuhi keinginan dia, pasti deh dia rayu. Saat udah ketahuan istri sahq, terus diusir ,baru dia berhenti trus cari yang lain lagi, gitu aja terus." cerita Yati
Yudi yang masih berdiri di sana dan ikut mendengarkan cerita Yati pun terkejut. Ia mengumpat dalam hati kebodohan Adam melepaskan permata demi besi berkarat. Tapi apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur pikirnya. Mau menyesal pun sudah terlambat. Ntah Adam mau apa menemui Anggi di bawah. Apa dia ingin rujuk, ah hanya wanita bodoh yang masih mau menerima orang yang sudah membuangnya, gumam Yudi dalam hati.
"Oalah, bisa jadi juga ya! Kalau itu benar, berarti pak Adam bodohnya kebangetan. Nggak liat apa, sifat Adinda aja songong banget kayak gitu, apa bagusnya. Cuma menang seksi aja, tapi dari tampang kalah jauh sama owner Anggrek Fashion itu." ucap Kia ,Yati pun mengangguk-anggukan kepala tanda setuju.
"Udah, stop ghibahnya, kerja gih! Ntar kena SP baru tau rasa." tegur Yudi
"Iya ,iya, mas Yudi yang gantengnya 11 12 sama suaminya Susi similikiti ,siap laksanakan!" ucap Yati sambil terkekeh, membuat Kia pun ikut tergelak mendengarnya.
"Kurang ajar banget nih anak orang, doyannya ngatain orang. Awas ntar kualat, jatuh cinta sama gue baru tau rasa loe!" Yudi mendelik
Sementara itu, setibanya Adam di lantai 1, ia pun bergegas berlari mencari dimana mantan istrinya sekarang berada. Saat ia melihat kerumunan orang-orang, ia yakin di sanalah mantan istrinya yang cantik itu berada.
Gegas ia menerobos kerumunan itu, dapat ia lihat, dari dekat Anggi sekarang memang benar-benar berbeda. Tak ada lagi mantan istrinya yang lusuh, udik, dan kampungan. Yang ada adalah wanita cantik, elegan, dan berkelas. Hanya senyumannya saja yang sama, masih manis dan mampu melelehkan siapapun yang memandangnya. Termasuk ia kini.
Dapat ia lihat, satu persatu orang-orang yang berkerumun itu mendekati Anggi untuk mengajak foto bersama. Ia sudah layaknya idola. Padahal hanya seorang owner toko pakaian, tapi ketenarannya sudah seperti seorang artis. Ia belum tau, kalau Anggi juga berprofesi sebagai model walau hanya untuk memperagakan pakaian hasil karyanya saja, tapi hal itu justru membuatnya makin dikenal karena rasa kagum orang-orang atas kecantikannya.
Perlahan dengan tangan bergetar, dada berdebar, dan nafas menderu, ia melangkahkan kakinya mendekati Anggi. Saat jarak kian menipis , tanpa sadar tangannya bergerak ingin meraih tangan Anggi yang sedang menghadap ke samping ke arah seorang penggemar yang sedang menyapa dirinya. Belum tangan itu sampai menyentuh lengan Anggi, ternyata Raju sudah lebih dahulu menyadari orang yang dibencinya itu. Ia benci dan sakit hati saat tau kakak perempuan tersayangnya disakiti oleh pria itu. Segera ditepisnya tangan Adam hingga tubuh Adam sedikit terhuyung ke belakang.
"Jangan sentuh mbak Anggi dengan tangan kotormu!" bentak Raju pelan namun penuh penekanan, namun Adam tak menggubris, ia hanya fokus pada Anggi yang masih menghadap ke arah lain.
"Anggi sayang." panggil Adam lirih
.
.
.
.
Lanjutkan??? 😁
aku malah suka karakternya Stefani ibunya nata coco 😁
keibuan banget sabar banget 🥰
yang ada dendam merenggut jiwa dan hati diri
bukann tambah bahagia yang ada tambah menderita oleh dendam itu sendiri