Dinikahi Miliader

"Ada apa Rey?"

"Tuan, ini laporan keuangan yang anda minta kemaren." ucap Rey.

"Bagaimana, apa kamu sudah mengetahui dalang dibalik semua ini." tanya Alex.

"Sudah tuan, salah satu manager di cabang perusahaan kita telah melakukan korupsi, sehingga membuat kondisi keuangan perusahaan cabang sempat krisis, namun kami sudah berhasil mengatasinya."

"Oke, aku minta berikan hukuman yang seberat-beratnya pada pelaku korupsi tersebut."

"Baik, tuan."

Suasana hati Alex mulai membaik, namun sebuah pesan masuk ke ponselnya membuat amarah Alex seakan hilang kendali. apalagi pada sipengirim pesan tersebut.

Sebuah pesan Vidio, tangan Alex gemetaran membuka pesan tersebut memastikan apakah itu rekayasa.

Video kunjungan Ravela disalah satu mall terkemuka. disesi tanya jawab, Vella dengan lantang nya mengajukan pertanyaan pada Jeremi, seandainya dia seorang janda muda, apakah Jeremi bersedia untuk menerima dirinya bahkan untuk menikahi dengan nya, yang langsung diiyakan oleh Jeremi jika janda yang dimaksud adalah Ravela sendiri.

"Sial!!! kamu secepat ini sudah memikirkan ingin menjadi janda dan bercerai denganku?" ucap Alex marah. lalu menghubungi Jeremi.

"Selamat siang Alexander, senang bisa dibeti kesempatan untuk berbicara dengan pengusaha muda yang super sibuk sepertimu." ucap Jeremi hangat seperti hubungan persahabatan mereka dulu.

"Jangan terlalu berbasa-basi, apa tujuanmu mengirimkan Vidio tersebut?"

"Santai Alex, aku hanya ingin meluruskan masalah kemaren dan juga meluruskan kembali hubungan kita. jangan salah paham. perlu kamu ketahui. Ravela merupakan salah satu fans ku, kami pernah bertemu secara tidak sengaja disebuah Mall. Vella tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang membuat semua kaget." ucap Jeremi tersenyum menang, karena kali ini dia bisa membuat Alex benar-benar marah dan kalah.

Seketika tangan Alex mengepal, perkataan Jeremi membuat darah nya terasa mendidih. namun dia masih berusaha untuk mengontrol emosi nya.

"Aku hanya ingin kamu tidak mengusik kehidupanku, terutama tidak mendekati apa yang sudah menjadi milikku. cukup sudah kamu berusaha untuk merebut perempuan ku yang terdahulu." ucap Alex yang tidak ingin menyebut nama Natali lagi.

"Lupakan hal itu, karena sudah lama berlalu. lagian sekarang kamu sudah menikah."

"Ha....ha... Jeremi, aku tahu kamu berusahalah mendekati istriku." ucap Alex tersenyum sinis.

"Tidak, tapi Ravela sudah seperti saudara perempuan bagiku." jawab Jeremi mengingkari perasaanya.

"Jangan berdusta, aku tahu orang seperti apa durimu yang berusaha untuk mendapatkan istri ku."

"Kamu terlalu buruk menilaiku, aku sudah sudah berubah Alex. Sebagai sahabat, aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu. Meskipun pernikahan kalian tidak diawali tanpa rasa cinta, bahkan semula aku sempat berpikir jika Ravela sudah merencanakan untuk berpisah darimu, ternyata perkiraan ku salah." ucap Jeremi.

"Jangan ikut campur dan sok tahu, terutama kehidupan dalam rumahtangga ku." suara Alex bergetar menahan emosi.

"Santai tuan!"

"Brengsek kamu, jangan pernah coba-coba dekati istri ku. dulu aku diam saat kamu berusaha mengambil apa yang menjadi milikku, tapi untuk Ravela aku tidak akan tinggal diam." ancam Alex.

"Tenang Alex, sesuai janjiku. aku tidak akan pernah mengganggu apa yang sudah menjadi milikmu, tapi sebelum nya bolehkah aku tahu bagaimana perasaan mu yang sesungguhnya terhadap Vella. apa kamu sudah jatuh cinta terhadap gadis itu?" tanya Jeremi hati-hati.

"Mmmmhh."

Alex masih terlihat gengsi untuk mengakui perasaannya yang sesungguhnya.

"Sekarang aku sudah tahu jawabannya, semoga kamu bahagia dengan pilihan mu Alex." ucap Jeremi memutus panggilan mereka.