Reinkarnasi Dewi Kematian

Sudah satu Minggu sejak Zhu sadar dia tidak di perbolehkan untuk pergi kemana pun, Saat ini mereka akan merayakan kesembuhan Zhu dengan makan bersama dalam artian Zhu lah yang memasak semuanya.

Hari ini Zhu memasak begitu banyak makanan yang berasal dari jaman modern, Zhu juga membuat kue dan jus yang tidak pernah ada di jaman ini.

Tianzy melihat Zhu tengah memasak dengan serius bahkan Zhu tidak menyadari kedatangan tianzy sama sekali.

Grepp...

Tianzy memeluk Zhu dari belakang "Jangan terlalu lelah, kau baru saja sembuh sayang"



Zhu sangat kesal kepada tianzy karena ulah nya adonan kue yang akan dia buat menjadi tumpah begitu saja. Dengan sebal Zhu berbalik dan menatap tianzy dengan tajam.

"Ck.. Apa kau tidak lihat masalah yang sudah kau buat Barusan? kau bisanya mengacaukan saja!" kesal Zhu.

Tianzy hanya terkekeh mendengar kemarahan Zhu terhadap nya, sebelum tianzy menjawab perkataan Zhu dia di kejutkan dengan kedatangan ibu nya itu.

"Apa yang sudah kau lakukan terhadap putri ku hah?" tanya permaisuri Jia dengan menatap tianzy tajam.

"Ibu... lihatlah adonan yang sudah ku buat dengan susah payah tumpah begitu saja karena ulah dia!" adu Zhu kepada permaisuri Jia.

Tianzy gelagapan mendengar aduan Zhu kepada permaisuri Jia karena bagaimanapun juga dia pasti akan kalah Jika berdebat dengan para wanita.

"Awwww..."

"Apa yang sudah kau lakukan disini? mengacaukan putri ku yang sedang memasak hah?" marah permaisuri Jia dengan menjewer telinga kanan tianzy dengan kencang.

"Tidak Bu, aku hanya mengingatkan nya saja agar tidak terlalu lelah" jelas tianzy dengan telinga yang sudah memerah sakit.

"Mengingatkan dengan cara peluk pelukan maksud mu hah?"

"Ehh tidak tidak bu.... Aku hanya itu apa mmm... " Tianzy gelagapan ingin menjawab apa kepada ibunya itu, memang benar tianzy memeluk Zhu dengan sengaja.

"Cihh.... masih mau mengelak atau pergi sekarang!" bentak permaisuri Jia dengan mata yang sudah melotot kepada tianzy.

"Tapi Bu..aku ingin mene...."

"1 Minggu kau tidak di perbolehkan untuk menemui putri ku!" jawab Permaisuri Jia dengan datar.

Tianzy melotot mendengar perkataan ibu nya "Apaa? ibu.... Aku tidak mau!" Keukeh tianzy dengan melipat kedua tangannya di dada.

"Baiklah, 1 bulan! jika kau masih berani membantah kau tidak boleh menemui putri ku selama 1 tahun" balas permaisuri Jia dengan mutlak.

"Baiklah Bu...." Tianzy sangatlah heran dengan sikap ibu nya itu, kenapa dia seperti calon menantu yang tidak di beri Restu oleh orang tua Zhu? bukankah dia putra kandung nya? harusnya ibunya itu mendekat kan dia dengan Zhu bukan menjauhkan nya seperti ini T_T

Tianzy melangkah pergi meninggalkan dapur dengan wajah yang sudah di tekuk sedih dan sebal.

seharusnya ayah membuat ibu mengandung lagi agar bisa melahirkan anak perempuan! sangat menyebalkan!

"Sayang, apa kau baik-baik saja?" tanya permaisuri Jia dengan lembut sangat berbeda dengan tadi saat dia berbicara dengan tianzy tadi.

Zhu hanya mengangguk dan tersenyum lebar "Terimakasih bu, Aku sangat menyayangi mu" ucap Zhu dengan memeluk permaisuri Jia dengan lembut.

Permaisuri Jia hanya terkekeh, sebenarnya dia juga tahu perasaan tianzy yang sering dia buat kesal. Entah mengapa permaisuri Jia sangat senang melihat putra semata wayangnya itu cemburu kepada ibunya sendiri.

Kaisar ley, Momo, Albert, Maxi dan mu Qing yang sedang mengobrol kan sesuatu pun menjadi heran melihat kedatangan tianzy dengan wajah yang seperti anak kecil.

Bagaimana bisa mereka bisa beranggapan seperti itu? karena tianzy berjalan dengan menghentak hentakan kaki nya di lantai saat berjalan dan bibir yang di monyong kan sedikit dengan alis yang berkerut persis seperti seorang anak yang sedang merajuk kepada ibu nya.

Brukk.... gluk gluk gluk..

Tianzy duduk dengan keras dan sesegera mungkin meneguk minum yang berada di depannya dengan cepat. Mereka yang menyaksikan itu hanya saling melirik kemudian mereka mengangkat bahunya tanda tidak tahu menahu.

Tianzy menatap kaisar ley dengan tajam "Ayah! apa kepunyaan mu sudah tidak berfungsi lagi?"

Ukhuk ukhuk ukhuk

Kaisar ley yang mendengar pertanyaan ambigu itu terkejut dan tersedak air liur nya sendiri "Apa maksud mu berbicara seperti itu?"

"Buatkan aku adik perempuan ayah" ucap tianzy dengan nada yang memohon.

kaisar ley melotot mendengar permintaan anak nya itu "Apa yang kau maksud? kenapa kau membicarakan itu?"

"Ck! apa ayah tidak lihat kelakuan ibu seperti apa? dia sangat menjengkelkan sekali!" keluh tianzy.

"Bahkan dia memisahkan ku dengan zhu'er dan dia tidak mengijinkan aku menemui nya selama 1 bulan! apakah ini tidak menjengkelkan ayah?Jadi zy'er mohon ayah buatkan adik perempuan untuk ku agar ibu tidak memisahkan ku lagi"ucap tianzy dengan melas.

Mereka hanya diam mencoba meresap apa yang barusan tianzy katakan, apakah dia cemburu kepada ibunya sendiri? pikir mereka.

"Ekhem..... Untuk membuat kan mu adik mungkin tidak bisa, jika kau menginginkan menantu ku agar selalu bisa bersama mu maka cepatlah menikah dan buatkan kami seorang cucu yang tampan dan cantik!"Jelas kaisar ley dengan tenang.

"Cucu? kau benar ayah! tapi zhu'er tidak ingin menikah sebelum dia bertemu dengan ayah kandungnya terlebih dahulu" terlihat raut wajah sedih tianzy saat mengatakan perihal itu.

Sebenarnya dia juga sangat ingin menikahi Zhu tetapi dia mengerti perasaan Zhu yang menginginkan kebebasan terlebih dahulu sebelum ikatan pernikahan mereka di gelar.

Maxi Momo dan Albert tidak mengatakan sepatah katapun mereka hanya menyimak pembicaraan kedua anak dan ayah itu.

Sedangkan di dapur permaisuri Jia menatap masakan yang telah jadi dengan tatapan yang berbinar binar "Kau sungguh hebat sayang, ahhh aku sudah tidak sabar untuk memakannya" Zhu hanya menggelengkan kepalanya saja. andaikan mereka tahu bahwa di dunia ku dulu makanan seperti ini sangatlah banyak dan berada di mana mana.

Zhu menata makanan tersebut dengan rapih di atas meja sedangkan permaisuri Jia memanggil mereka berlima.

"Wawwwww... ini sangatlah cantik. aku jadi semakin lapar saja!" ucap Momo antusias, mereka berempat juga membenarkan perkataan momo yang memang benar bahwa makanan tersebut sangatlah asing di mata mereka.

"Cepatlah jangan banyak bicara! aku sudah lapar!" bentak kaisar ley dengan cepat.

Akhirnya mereka pun duduk di tempat nya masing-masing, Saat tianzy hendak duduk di samping Zhu dia segera di cegah oleh ibu nya itu.

"Mau kemana kau? diam di sana!" ucap permaisuri Jia dengan galak. Tianzy pun cemberut mendengar perkataan ibu nya yang tidak memikirkan perasaan nya itu.

Dengan lemas tianzy pun duduk di sebelah Albert dengan wajah yang masih di tekuk lesu, Zhu yang melihat itu pun tak tega, dengan cepat Zhu duduk di samping tianzy yang masih kosong.

"Tak usah sedih seperti itu, wajah mu sangatlah jelek!" ledek Zhu kepada tianzy.

Tianzy yang melihat Zhu duduk di sampingnya tersenyum dengan lebar dan menatap wajah sang ibu dengan tersenyum smirk.

"kau lihat Bu? zhu'er sangatlah mengerti keinginan ku"

"Zhu hanya kasihan melihat wajahmu yang jelek itu!"

Ucapan batin mereka saling menimpali satu sama lain, Zhu tak memperdulikan apa yang tengah mereka lakukan dia sibuk dengan makanan nya sendiri seperti kaisar ley Momo Albert Maxi dan mu Qing yang tengah asik menyantap makanan itu.

"Ahhh perutku rasanya ingin meledak!" ucap Maxi setelah menyelesaikan makan nya.

"Kau benar! lihat lah, perutku jadi membengkak!"

"Kau persis seperti gadis yang tengah mengandung Momo" ucap Albert yang di balas gelas tawa oleh mereka semua. Momo hanya mendengus sebal!

Terlihat di atas meja tidak ada sedikitpun makanan yang tersisa, semuanya habis termakan.

*Terimakasih yang sudah membaca karya ku "reinkarnasi Dewi kematian*" untuk sekarang mungkin author jarang upp ya:( di karena kan tugas sekolah yang menumpuk. Tapi aku usahain untuk bisa upp 1 eps sehari.

Jangan lupa like komen share and vote yah♡ Biar author makin semangat upp nya lagi🤗**