NovelToon NovelToon
Istri Cantik Presdir

Istri Cantik Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dijodohkan Orang Tua / Cintamanis / Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: znfadhila

Ibu Alya meninggal karena menyelamatkan anak majikannya yang bernama Bagas, dia adalah tuan muda dari keluarga Danantya.
~
Bagas patah hati karena kepercayaannya dihancurkan oleh calon istrinya Laras, sejak saat itu hatinya beku dan sikapnya berubah dingin.
~
Alya kini jadi yatim piatu, kedua orang tua Bagas yang tidak tega pun memutuskan untuk menjodohkan Bagas dan Alya.
~
Bagas menolak, begitupun Alya namun mereka terpaksa menikah karena terjadi sesuatu yang tidak terduga!
~
Apakah Bagas akan menerima Alya sebagai istrinya? Lalu bagaimana jika Alya ternyata diam-diam mencintai Bagas selama ini?
Mampukah Alya meluluhkan hati Bagas, atau rumah tangga mereka akan hancur?
Ikuti kisahnya hanya di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon znfadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27.

"ALYA!" suara Berlian membuat Alya terkejut, hampir saja dia melempar ponsel yang dia pegang.

"Astaghfirullah Lian, kamu bikin kaget aja." Alya mengusap dadanya, Berlian nyengir.

Alya sedang mengeringkan rambutnya, Berlian duduk di samping Alya pintu kamar terbuka.

"Gimana kondisi kamu sekarang Al? apa udah baikkan?" tanya Berlian, semalam Bagas mengirim pesan padanya pria itu juga meminta bantuan Berlian saat membeli pembalut untuk Alya.

"Alhamdulillah, malu banget kemarin aku jadi ngerepotin Bang Bagas mana Bang Bagas harus beli pembalut." Alya meringis pelan, semalam kejadian yang membuat jantungnya tidak aman bahkan sampai sekarang.

Berlian menahan senyum melihat ekspresi salah tingkah Alya, mungkin iparnya itu tidak sadar tapi Berlian memperhatikan dengan seksama.

"Ehh, ada apa ni? kamu salting kah?" suara Berlian membuat Alya sadar, dia segera memegang pipinya yang terasa panas.

"E-engga kok." Alya berusaha mengelak, tapi ekspresinya tidak pernah bisa bohong.

"Aihh jangan bohong Al, aku bisa liat jelas kalo kamu salting apa Bang Bagas kasar sama kamu? atau perhatian?" Berlian menaik turunkan alisnya menggoda sahabat sekaligus iparnya itu.

"A-apa? engga kok." Alya mengelak, Berlian tertawa pelan.

"Al, aku tau gimana Bang Bagas semalem kan Bang Bagas minta bantuan aku, inget kalo gak spesial di mata Bang Bagas dia gak akan seperhatian ini." bisik Berlian, wajah Alya kembali blushing.

Memang benar Bagas itu cuek pada orang lain, dia hanya akan bersikap lembut pada orang terdekatnya.

"Ayolah jujur sama aku, kita kan sahabatan." Berlian tidak ingin Alya memendam semuanya sendirian, meskipun Bagas adalah Abangnya tapi jika Alya di sakiti maka Berlian akan jadi garda terdepan untuk sahabatnya Alya.

"Sebenernya...." Alya akhirnya menceritakan semua sikap Bagas sejak pulang dari kampungnya semalam, jujur Alya merasa terkejut dan tidak menyangka jika Bagas akan bersikap seperti itu padanya.

"Woww! serius Bang Bagas semanis itu." Berlian jadi baper sendiri, sudah lama Abangnya itu tidak bersikap manis apakah ini pertanda baik? Berlian harap begitu.

"Tapi-" Alya menghentikkan ucapannya, dia sebenarnya tidak ingin mengatakan langsung pada Berlian tapi dia juga butuh nasihat ataupun solusi.

"Tapi apa? kamu masih ragu?" tebak Berlian tepat sasaran, Alya meringis pelan.

"Maaf." Alya menundukkan kepalanya, Berlian menarik nafas pelan.

"Aku tau Al pernikahan kalian itu mendadak banget, apalagi terkesan kaya paksaan tapi kamu harus tau Bang Bagas gak akan bersikap kaya gitu kecuali dia udah terima kamu." Berlian menjelaskan dengan lembut.

"Al, coba kamu liat dari sisi positif aku tau kamu khawatir apalagi dulu Bang Bagas pernah cinta buta sama perempuan gila itu, tapi bukan berarti hati manusia itu gak bisa berubah."

"Kalian udah nikah dan kamu pemenangnya, jadi jangan terlalu khawatir kamu bicarain baik-baik sama Bang Bagas supaya ada kejelasan tentang hubungan kalian."

"Aku harap kamu sama Bang Bagas bisa buka hati dan jalanin hubungan kalian dengan penuh ketulusan, masalah cinta itu bisa menyusul."

Berlian menggenggam erat tangan Alya yang terdiam, sejujurnya dia ingin menjalani pernikahan ini dengan setulus hati, tapi kan Alya tidak tau apa yang Bagas inginkan dia tidak ingin memaksa Bagas.

"Makasih nasihatnya Lian, aku bakal obrolin ini sama Bang Bagas." Alya tersenyum, Berlian juga ikut tersenyum.

"Aku harap kamu bahagia Al, aku percaya Bang Bagas bisa jaga kamu." Berlian memeluk erat Alya, dia berdoa yang terbaik untuk sahabatnya itu.

'Aku gak tau, tapi aku akan berusaha percaya Berlian.' batin Alya berusaha  menepis pikiran buruk, dia sudah jadi istri Bagas dan mungkin ini adalah sebuah kesempatan bagi Alya untuk memperjuangkan Bagas.

****

Joshua dan Berlian sudah pulang, kini tersisa Bagas dan Alya di apartemen.

Suasana sedikit canggung, lebih tepatnya Alya merasa belum terbiasa dan perasaannya masih gugup jika berada di dekat Bagas.

"Kamu kenapa? ada yang kamu khawatirin?" tanya Bagas yang kini duduk di sampingnya, Alya tersentak kaget.

"E-eh! e-engga kok." suara Alya sedikit bergetar karena terkejut.

"Jangan bohong Al, kita udah nikah kalo kamu ada masalah bisa langsung kasih tau Abang kita selesain masalahnya bareng-bareng." Bagas tidak langsung percaya, Alya menarik nafas pelan berusaha untuk mengendalikan perasaannya.

"Bang.." Alya menatap serius Bagas.

"Kenapa?"

Alya terdiam sebentar, dia berusaha memberanikan diri untuk membahas hal ini.

"Bang apa Abang mau lanjutin pernikahan ini?" pertanyaan Alya membuat Bagas mengerutkan keningnya, pria itu nampak terkejut sekaligus tak suka mendengar pertanyaan Bagas.

"Apa maksud kamu Alya? apa kamu pikir pernikahan ini berakhir kalo kita keluar dari kampung kamu gitu?" suara Bagas berubah dingin, Alya tertegun sebentar sejujurnya dia mulai sedikit takut.

"B-bukan g-gitu.." Alya berusaha menjelaskan tapi lidahnya terasa kelu.

Bagas menghela nafas, dia sadar Alya takut melihatnya marah alhasil Bagas berusaha mengendalikan emosinya.

Bagas kemudian menggenggam erat tangan Alya, jantung Alya berdetak tidak karuan saat Bagas menggenggam tangannya.

"Denger Alya, pernikahan ini bukan permainan dan Ayah gak pernah ajarin Abang buat mempermainkan pernikahan, Abang setuju buat nikah sama kamu itu artinya Abang siap buat jadi suami yang bertanggung jawab buat kamu."

"Jangan pernah berpikir soal perceraian, kita mulai semuanya dari awal dan izinin Abang belajar jadi suami yang baik buat kamu.." Bagas menatap Alya dengan tatapan teduhnya.

"Masalah perasaan Abang akan berusaha, tapi kayanya di sini udah sedikit tumbuh perasaan itu.."

DEG!

"A-apa.."

CUP!

'KYAAAA! APA INI!'

Bersambung.........

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!