NovelToon NovelToon
Diantara Cinta Dan Dosa

Diantara Cinta Dan Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: Jesslyn Kim

Masih saling sayang, masih saling cinta, namun terpaksa harus berpisah karena ego dan desakan dari orang tua. Ternyata, kata cinta yang sering terucap menjadi sia-sia, tak mampu menahan badai perceraian yang menghantam keras.

‎Apalagi kehadiran Elana, buah hati mereka seolah menjadi pengikat hati yang kuat, membuat mereka tidak bisa saling melepaskan.

‎Dan di tengah badai itu, Elvano harus menghadapi perjodohan yang diatur oleh orang tuanya, ancaman bagi cinta mereka yang masih membara.

‎Akankah cinta Lavanya dan Elvano bersatu kembali? Ataukah ego dan desakan orang tua akan memisahkan mereka dan merelakan perasaan cinta mereka terkubur selamanya?


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jesslyn Kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kejanggalan

Vanya memandangi kamar Elana yang kini kosong, bahkan baru satu malam Elana meninggalkan kamar itu, tapi suasana terasa dingin dan sepi. Tak ada lagi canda tawa, tak ada rengekan manja.

Vanya memang sedang hancur, tapi ia tak ingin terus terpuruk. Bagaimanapun ia harus tetap melanjutkan hidupnya,

"Apa kamu yakin mau berangkat kerja?" Mama Herlina tengah menyiapkan sarapan untuk Vanya, jika biasanya Vanya yang menyiapkan sarapan untuk Elana, kini dirinya malah di siapkan. Ternyata memang benar, setelah menjadi ibu, Vanya tetap butuh sosok ibu. Dirinya tetaplah putri yang manja di hadapan ibunya.

"Iya Ma, lebih baik Vanya cari kesibukan. Daripada di rumah, yang ada Vanya semakin sedih teringat Elana," Vanya menyakinkan.

"Ya sudah hati-hati ya. Mama nanti siang mau pulang, tidak apa-apa 'kan?" Sejujurnya mama Herlina masih ingin menemani Vanya. Tapi ia juga punya tanggungjawab terhadap suami dan anak-anak sambungnya.

"Iya Ma.. Terimakasih ya Ma," Vanya memeluk mama Herlina, walaupun sebenarnya berat harus menjalani hari sendiri.

Apapun yang terjadi ia harus harus kuat menghadapi kerasnya dunia. Vanya juga akan mencari cara agar Elana mau kembali kepadanya.

Vanya berangkat ke kantor seperti biasa, meski sedikit terlambat karena semalam menangis sampai ketiduran. Kebodohannya dia lupa untuk mengabari Ryuji tetang keterlambatannya.

Vanya berjalan dengan langkah gontai serta mata yang sembab, menghampiri Ryuji yang baru saja keluar dari ruangan meeting. "Maaf saya terlambat pak," ucapnya.

Beberapa karyawan memperhatikan Vanya dengan rasa iba, sementara ada juga yang langsung pergi meninggalkan tempat, seolah tidak ingin terlibat dengan apa yang dialami oleh Vanya.

"Kamu tahu 'kan, saya tidak mentolerir keterlambatan, apalagi tanpa pemberitahuan," ucap Ryuji dengan nada tegas dan dingin, meski matanya menghindari tatapan Vanya. Sejujurnya, ia tidak tega, namun ia harus menjaga citranya di depan karyawan lain.

Vanya hanya tertunduk, mengakui ini memang kesalahannya.

"Ikut saya!"

Vanya pun mengikuti langkah Ryuji, kemudian masuk ke dalam ruangannya.

Kini sikap Ryuji berbanding terbalik saat di luar ruangan tadi. "Apa yang terjadi?" Kini raut wajah Ryuji berubah khawatir, sesungguhnya tadi ia hanyalah berpura-pura di hadapan karyawan yang lain.

Vanya menggeleng. "tidak apa-apa pak,"

"Saya tahu kamu sedang berbohong. Apa ada hubungannya dengan kejadian kemarin? Kamu di teror orang?" Ryuji memastikan, karena dirinya merasa ada yang janggal saat menolong Vanya kemarin.

Vanya berpikir sejenak, apa ini alasan Elana tak ingin tinggal bersamanya? karena kejadian kemarin membuat Elana takut dan trauma. "Apa mungkin?"

"Vanya saya tahu, saya hanya orang luar, tapi Kalau kamu butuh bantuan, kamu bisa mengandalkan saya,"

"Terimakasih sebelumnya pak,"

"Ya sudah silahkan kembali ke ruanganmu,"

Tak banyak bicara Vanya pun keluar, Jujur saja ia memang butuh seseorang untuk sandaran. Tapi tak mungkin ia memanfaatkan Ryuji kan? Mama Herlina juga tak bisa di sampingnya setiap waktu. Vanya harus kuat berdiri di atas kakinya sendiri.

Ryuji hanya menatap kepergian Vanya, ia tak bisa mengabaikan Vanya yang bersedih. Ryuji tahu kini Vanya sedang menghadapi banyak masalah. Meski Vanya tidak berbicara secara langsung.

"Vanya... Aku semakin tidak bisa mengendalikan perasaanku," Bertahun-tahun ia tersiksa karena harus memendam rasa.

-

-

Bella menghampiri Elana di kamar, sementara Vano dan mama Erika tengah mengobrol serius di ruang tamu.

"Hai Elana! Masih ingat aunty?" Bella menyapa Elana dengan hangat dan ramah.

"Aunty Bella," Tentu saja Elana tidak lupa dengan Bella.

"Iya sayang, Aunty bawakan baju ganti buat Elana. Elana mau mandi sekarang?"

"Aunty... Kata Oma, Elana harus panggil mama. Apa benar?"

"Tidak sayang.. Elana boleh panggil apa saja yang membuat Elana nyaman," Bella mengelus rambut Elana.

Bella pun memandikan Elana dan mengganti pakaiannya, tak lupa wanita itu menyisir rambut dan mengikatnya.

"Hari ini Elana ijin tidak masuk sekolah dulu tidak apa-apa kan?"

Elana hanya mengangguk, mau menolakpun sungkan rasanya. Bella memang baik di matanya, tapi itu tidak membuat Elana nyaman seperti saat bersama Vanya.

Bella mengajak Elana ke ruang tengah untuk melihat barang-barang yang telah di belinya tadi. "Ini semua buat Elana,"

"Terimakasih Aunty.. " Meski mendapat begitu banyak barang baru entah mengapa Elana tidak merasa senang.

"Mulai sekarang kamu harus terbiasa memanggil mama Bella, mengerti?!" mama Erika yang tiba-tiba datang dan berbicara keras pada Elana.

Elana tiba-tiba ketakutan dan reflek memeluk Bella yang memang berada di sampingnya.

"Tidak usah ma, biarkan saja panggil senyaman Elana," Bella membela Elana, tentu aja itu trik Bella agar Elana menganggapnya orang yang baik.

"Elana harus terbiasa, Bella." Mama Erika tetap dengan pendiriannya.

Tanpa berkata, Vano yang baru tiba di ruangan langsung menggendong Elana dan membawanya kembali ke kamar, Vano bisa melihat jelas kalau Elana ketakutan saat berhadapan dengan mama Erika.

"Apa Oma menyakiti Elana?"

Elana hanya menggeleng, ia bahkan tidak berani berbicara kepada Vano.

"Elana jujur sama papi. Apa ini karena Oma?"

Elana terdiam, sebenarnya Elana berniat menceriakan semua kejadian di sekolah kepada Vano, namun ternyata mama Erika berada di luar pintu dengan tatapan tajamnya. Elana pun mengurungkan niatnya karena takut.

"Bukan papi. Ini kemauan Elana sendiri," jawabnya kemudahan.

-

-

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, Vanya bahkan belum beranjak dari meja kerjanya. Jika biasanya Vanya akan langsung pulang saat jam kerja usai, berbeda dengan hari ini. ia bahkan enggan pulang ke rumah. Seharian ini Vanya juga belum mendengar kabar tentang Elana, tentu saja karena ia masih memblokir akses komunikasinya dengan Vano.

"Kamu belum pulang?" Tanya Ryuji yang tiba-tiba berdiri di depan Vanya, Vanya bahkan tak menyadari kapan Ryuji datang karena ia sedang melamun.

"Ini.. hampir selesai," Vanya mengetik sesuatu di komputernya.

"Elana pasti sudah menunggumu di rumah,"

"Elana sekarang tinggal bersama Vano," jawaban Vanya terdengar lesu.

Ryuji kaget mendengar jawaban Vanya. "Kalau begitu ayo kita temui Elana,"

Vanya menggeleng, "Saya hanya belum siap, jika seandainya Elana menolak saya,"

"Saya yakin Elana tidak akan menolakmu," ucap Ryuji meyakinkan.

Meski penuh dengan pertimbangan, akhirnya Vanya memutuskan untuk menemui Elana.

"Tapi saya bahkan tidak tahu dimana Vano tinggal," kini Vanya kembali merasa bimbang.

"Saya bantu carikan." ucap Ryuji bahkan pria itu terlihat lebih bersemangat di banding Vanya.

"Tidak usah pak, saya akan tanya pada adiknya Vano," Vanya teringat dengan Kirana, gadis itu pasti tahu dimana tempat tinggal Vano.

Vanya pun memutuskan untuk menemui Elana sendiri, ia tidak mau merepotkan Ryuji karena urusan pribadinya.

Vanya pun segera menelpon Kirana. "Kirana.. Maaf aku mau tanya," tanya Vanya saat panggilan terhubung.

"Iya kenapa mbak?" Jawab Kirana. Hubungan Vanya dan Kirana memang cukup baik, Kirana tidak pernah ikut campur urusan Vano maupun mama Erika.

"Aku bisa minta alamat rumah Vano sekarang?"

"Ada keperluan apa ya mbak?" Kirana heran mengapa Vanya menanyakan alamat rumah Vano.

"Elana sekarang tinggal disana, bersama Vano. Aku hanya ingin bertemu Elana." ucap Vanya jujur.

"Apa?! Sejak kapan mbak?" Kirana kaget.

"Sejak semalam, Kirana."

"Ya sudah aku kirim via pesan ya mbak, atau nanti aku temani mbak kesana."

"Tidak usah repot-repot Kirana." tolak Vanya, ia tak ingin merepotkan Kirana.

"Aku sudah kirim mbak, kalau ada apa-apa hubungi aku ya."

Kirana merasa ada yang janggal, entahlah akhir-akhir ini ia tidak menyukai Bella, padahal dulu mereka begitu akrab.

"Bella awas saja kalau kamu macam-macam pada ponakanku," ucap Kirana kesal.

***

Jangan lupa tinggalkan jejak like, komen ya....

1
Author.N.
tuh kan bayi itu nungguin lu vanoooooooooooo
Author.N.
kok kesel ya sama vano 😒 baru juga kelar acara dah kabur ke rumah mantan. terlepas dia sayang apa engga sama bella. tapi kan bayi kecil itu anaknya (sebelum DNA keluar) itu adalah anaknya. ga ngehargai bgt dihhh. emosi gw ma vano
Author.N.
eh kenapa kok tanya papi ini 😅
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
lama² stres tuh si Vano karena perbuatannya sendiri.wkwkwk
Author abal-abal: tutorial mempersulit hidup 🤭
total 1 replies
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
syukurlah kalo elana udah mulai lupa tentang celakanya vanya
Q⃟ui𝐧🦋
Kalau itu ternyata anak kandung, kamu mau apa vano 😭
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
buat apa Vano melakukan itu apakah untuk tes DNA
Author.N.
mau tes DNA kah?
Author.N.
bagusss 😍 Welkam baby ganteng
Q⃟ui𝐧🦋
Bisa juga ryuji bikin bertingkah gemes 🤭
Q⃟ui𝐧🦋
Emang udh salah paham 😭
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
biarkan aja si Bella melakukan apapun nanti juga dia akan menyesali perbuatannya
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ini cocoknya dipanggil nenek sihir sii 😂
Alana syafa
Gengsi amat 😋
Author.N.
diihh bahaya ternyata nih cewek. masa mo nyingkirin elana. takutnya malah kebalik, semacam karma dibayar tunai. bukan elana yang tersingkir tapi malah dia
Author.N.
kok kamu kayak kurang semangat gitu sih bang
Q⃟ui𝐧🦋
Sm ryuji lebih fresh rasanya. Soalnya vano darinya awal ga tegas. Punya kesempatan dia sndiri yang buang.
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
mobil lebih terlihat waawww
🏘⃝Aⁿᵘ Yu
si Vanya bodoh... itu si Ryuji faham ada yg tidak rebesssss...
akankah Karina kapur jadi kunci??? nantikan kelanjutannya.........
🏘⃝Aⁿᵘ Yu
apaaaaaah.... kamu meluk Rindu..... lebih baik melul Ryuji..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!