 
                            Keputusannya untuk mengubah nasib di kota lain, justru membuat Kamal harus menghadapi kisah hidup yang tidak biasa.
Pesona anak muda 22 tahun itu, membuatnya terjebak dalam asmara tak biasa. Kamal tidak menyangka kalau dia akan terlibat hubungan dengan wanita yang telah bersuami
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sisi Lain Salma
Untuk beberapa puluh menit, Kamal terdiam dengan pikiran yang berkelana. Matanya hanya bisa menatap wanita yang nampak sedih tanpa bisa memberi hiburan agar wanita itu bisa merasa lebih tenang.
Meski begitu, Kamal bisa merasakan, betapa sakit dan kecewanya wanita yang bersamanya, setelah mengatahui fakta yang membuat jiwa wanita itu terguncang hebat.
Walaupun pada awalnya wanita itu terlihat tegar, namun Salma tetap tak bisa menahan kesedihan dan sakit hati yang mendera rongga dadanya.
"Aku masih nggak nyangka, kok mereka tega banget gitu loh," ucap Salma dengan suara masih agak terisak. "Mereka mampu menyembunyikan kelakukan Bayu dan berpura-pura baik sama aku. Kok bisa mereka kejam banget."
Kamal tersenyum tipis menatap wanita yang matanya memerah. Anak muda itu paham betul siapa yang sedang dibicarakan wanita itu kepadanya.
Kamal juga tadi sempat ikut geram bersama warga, ketika mendengar alasan dari keluarganya suami Salma yang seakan membenarkan perbuatan Bayu.
"Padahal mereka tahu banget, kalau Bayu lah, yang menginginkan menunda punya anak sampai habis kontrak kerja, tapi kenapa mereka malah menyalahkanku?" ucap Salma merasa geram.
"Mungkin karena tadi Mbak Salma datang sendirian, jadi mereka merasa mbak tidak memiliki bukti," ucap Kamal mencoba memberi kesimpulan sesuai dengan apa yang dia pikirkan.
Salma tersenyum masam. "Padahal aku pikir, mertuaku tuh mertua yang paling baik di dunia ini. Selama ini, aku sama mereka tidak pernah sekalipun bertengkar. Bahkan saat kemarin bertemu di acara keluargaku, mereka masih bersikap baik. Tapi ternyata, kebaikan mereka hanya topeng."
Kamal tersenyum lalu dia menyesap rokoknya yang tinggal setengah batang dan menghembuskan asapnya ke arah lain.
"Tapi aku heran loh, Mbak. kata Mbak Salma, suami Mbak tidak ingin punya anak dulu sebelum kontrak kerja habis. Lah terus tadi ternyata suami Mbak punya bayi, apa mungkin itu karena kebobolan, Mbak?"
"Bisa saja seperti itu," jawab Salma. "Tadi kamu dengar sendiri saat disidang kan? Mereka bertemu di sebuah club malam? Mungkin Murni memang wanita nggak benar, sedangkan Mas Bayu doyan jajan."
Kamal mengangguk paham karena dia memang dengan jelas mendengar pengakuan keduanya.
"Yang membuat aku kaget, ternyata tiap pulang dari kapal, Bayu diam-diam pulang dulu ke rumahnya loh," ujar Salma lagi. "Parahnya lagi, orang tuanya nggak ada yang ngasih tahu. Pantes saja beberapa kali dia pulang ke rumahku, waktunya cepat banget. Yang biasanya pulang bisa sampai dua bulan, tapi bebrapa kali ini, dia hanya di rumah selama satu bulan. Itu saja dia sering pergi sendirian dengan alasan kangen teman-teman. Eh, nggak tahunya malah punya simpanan."
Lagi-lagi Kamal tersenyum dan kali ini dia menyeruput kopi pesanannya. "Terus rencana selajutnya apa mbak? Apa yang akan Mbak Salma lakukan?"
Wanita yang sudah merasa lebih tenang, sejenak mengusap sisa air matanya dengan tisu yang tersedia di warung bakso tersebut. "Paling cerai, habis itu nikah lagi sama kamu," jawabnya asal tapi cukup mengejutkan bagi Kamal.
"Nikah sama aku?" mata Kamal langsung melebar. "Kok nikah sama aku sih, Mbak?"
Salam malah tersenyum. "Kenapa? Kmu nggak mau, karena aku usianya lebih tua dan bekas istri orang?"
"Bukan begitu," bantah Kamal. "Kalau emang jodoh ya aku nggak bakalan nolak. Tapi kan Mbak Salma tahu sendiri usianya masih dua puluh satu tahun dan aku belum memiliki penghasilan tetap. Sekarang aja, aku masih jadi karyawan, gimana aku bisa ngasih nafkah nanti?"
Seketika Salma malah tersenyum lebar. "Kita lihat aja ke depannya bagaimana. Apakah kita akan berjodoh atau tidak. Tapi kalau kita nggak berjodoh, kamu dapat untung besar dong, Mal."
"Hah! Untung besar gimana, Mbak?" Kamal kembali terperangah.
"Ya untung besar," balas Salma. "Kamu sudah beberapa kali main ranjang sama aku loh. Kalau kita nggak jodoh bukankah kamu untung banyak?"
Sejenak Kamal melongo begitu mendengar jawaban dari Salma. Namun tak lama setelahnya anak muda itu mencebikan bibirnya. "Kan yang ngajak main duluan, kamu, Mbak. Aku kan hanya menerima ajakan. Lagian cowok normal dikasih barang enak milik wanita cantik, jelas nggak mampu nolak lah, Mbak."
Seketika salma kembali tersenyum lebar. Bahkan raut sedih sudah tak nampak pada wajah wanita cantik itu.
"Eh, tapi aku penasaran loh, Mbak," ucap kamal lagi. "Kok Mbak bisa sih dengan mudahnya ngajakin aku main ranjang? Padahal malam itu, kalau nggak salah kita baru saling kenal kan?"
Salma mengangguk. "Kita memang baru saling kenal, tapi kan kamu tabu sendiri, aku sudah lama menjadi pelanggan martabaknya Deni. Kamu tuh dari awal kerja di tempat Deni sudah menarik perhatian loh, Mal. Soalnya baru kali ini, Deni punya karyawan yang ganteng dan kerena. Sebagai cewek normal, wajar dong kalau aku tertarik?"
Kamal langsung tersenyum lebar. Alasan yang terlontar dari mulut Salma hampir sama dengan alasan yang keluar dari mulut Fika.
"Jujur nih ya, Mal, aku tuh sejak melihat kamu, selalu bertanya-tanya, gimana caranya biar aku kenal sama kamu dan menjadi dekat. Mau ngajak kamu kenalan langsung, tapi aku sudah bersuami dan takut dikira mau macam-macam. Makanya, aku sempat kaget, waktu kamu mengantar pesananku kemarin. Aku pikir Deni yang bakalan ngantar."
Lagi-lagi Kamal tersenyum dan kali ini dia mengangguk beberapa kali. "Berarti Mbak salma sudah lama suka sama aku?"
"Bisa dibilang begitu," jawab Salma. "Kenapa? Kmu nggak suka?"
"Ya suka, Mbak, cuma aku bingung," jawab Kamal.
"Bingung kenapa?" tanya Salma. "Apa ada cewek lain yang suka sama kamu?" terkanya tiba-tiba.
"Bukan itu," jawab Kamal terpaksa berbohong. "Ibaratnya hubungan ini kan, sama dengan perselingkuhan, Mbak. Kalau ada cewek lain yang suka sama aku, aku tuh harus gimana gitu? Itu yang membuat aku bingung."
Salma sontak mencebikan bibirnya. "Yah nggak harus gimana-gimana," balas Salma dengan entengnya. "Anggap aja hubungan kita ini hubungan selingkuh karena aku masih punya suami. Tapi mau bagaimana lagi, semua sudah terlanjur terjadi. Tinggal jalani aja ke depannya bagaimana."
Kamal mengangguk samat. "Tapi kalau ada cewek lain yang berterus terang bilang suka sama aku gimana, Mbak?" tiba-tiba terlintas dalam pikiran Kamal untuk melempar pertanyaan demi bisa mengambil tindakan kedepannya.
###
Sementara itu di tempat lain, nampak dua orang sedang berbincang, membahas masalah yang baru saja mereka alami atas perbuatan mereka sendiri.
"Tapi tadi Salma datang ke kampungku nggak sendirian loh, Mas," ucap satu dari orang itu. "Aku tadi lihat dia bersama laki-laki."
"Aku juga lihat," jawab sosok yang dipanggil Mas. "Maka itu aku harus selidiki, Apa Salma punya selingkuhan juga? Kalau memang punya, awas aja, akan aku buat malu Salma dan keluarganya."
lanjut thor 🙏
Sepertinya tidak ada orang yang memiliki keinginan terjebak cinta yang mendalam terhadap istri orang lain. Selain menyiksa juga akan banyak tantangan yang harus dihadapi.
Menjadi orang ketiga dalam sebuah pernikahan seseorang yang terlibat dalam perselingkuhan.
Hubungan perselingkungan memang akan lebih 'memabukkan' karena mereka dibangun dalam pertemuan singkat dan sembunyi-sembunyi.
Tentu hubungan tersebut sebaiknya diakhiri agar tidak terjadi masalah dikemudian hari.
Ucapkan selamat tinggal dan katakan dirimu tidak mau melihat mereka lagi, tidak ada pengecualian.
Dirimu harus menutup pintu emosional yang terbuka dan memutus semua kontak dengannya......💘🔥✌️👌
Tetap semangat...Thor
"Berfokuslah pada tujuan, bukan pada hambatan."....💪
Salma ini adem ngomongnya,bikin tenang.pikirannya juga bijak banget...
nama mereka juga hampir sama 😆