NovelToon NovelToon
TERJEBAK HASRAT DOKTER TAMPAN

TERJEBAK HASRAT DOKTER TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

"Ya Tuhan...apa yang sudah aku lakukan? Kalau mamih dan papih tahu bagaimana?" Ucap Ariana cemas.
Ariana Dewantara terbangun dari tidurnya setelah melakukan one night stand bersama pria asing dalam keadaan mabuk.
Dia pergi dari sana dan meninggalkan pria itu. Apakah Ariana akan bertemu lagi dengannya dalam kondisi yang berbeda?

"Ariana, aku yakin kamu mengandung anakku." Ucap Deril Sucipto.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Yang Kedua

Keesokan harinya ketika Anna dan orang tuanya sarapan pagi, mereka kedatangan tamu yang tak di undang. Kebetulan ketiga kakaknya Anna juga ada disana.

"Siapa mbok ?" Tanya Athala, kakak pertama Anna.

"Anu den, tamunya tidak menyebutkan namanya. Katanya mau ketemu non Anna." Ucap mbok Sumi.

Anna dengan ragu, ia pun berdiri dan berjalan menemui tamu yang di maksud. Di ikuti oleh keluarganya.

DEG

Mata Anna membulat, badannya tiba tiba menegang. Begitu pun orang yang menemui Anna, yaitu Deril. Dialah lelaki yang sudah menghamili Anna.

"Dokter De-Deril ? Loh ada apa pagi-pagi ke sini ?" Tanya Alana dengan heran.

Terang saja Alana tahu, karena Deril adalah seniornya semasa Alana bekerja di rumah sakit. Tatapan Deril menoleh ke arah Alana tanpa menjawab dan kembali menatap Anna.

Baik Anna mau pun Deril belum ada yang bersuara. Athala menanyakan pada Alana tentang Deril.

"Ada apa ini ? Dokter Deril ? Ada perlu apa ?" Ucap papih Alarich menatap heran pada dokter tampan itu.

Fokus Deril kembali pada Anna. Dengan jantung yang berdegup kencang, Deril membuka suaranya. "Ariana, kamu masih ingat aku kan?" Tanya Deril.

Air mata Anna menetes, ketiga kakaknya dan orang tuanya menoleh pada Anna yang sedari tadi mematung. Anna baru ingat ternyata Deril adalah dokter kandungan yang bekerja di rumah sakit papihnya.

Takdir membawa Anna dan Deril bertemu di kondisi yang berbeda. "Pak Alarich... Saya_saya... Saya akan bertanggung jawab menikahi Ariana. Saya yang sudah menyentuhnya. Maafkan saya." Lirih Deril.

DEG

Semua anggota keluarga Anna melotot, tanpa aba-aba Athala mendaratkan bogeman ke wajah Deril dengan keras. Hingga Deril tersungkur ke lantai. Tanpa perlu menjelaskan panjang lebar, Athala sudah bisa menebaknya.

Anna menutup mulutnya saat kakaknya menghajar Deril di depan matanya. Athar mencoba menahan amarah kakaknya.

"LEPASIN THAR ! DIA SUDAH MENGHAMILI ANNA ! DOKTER MACAM APA KAU HAH! BRENGSEK !" Teriak Athala.

"Tenang dulu kak !"

Ray yang baru datang bersama om Bastian, sontak terkejut melihat Athala yang emosi. Keduanya berusaha meredam amarah kakak sulung Anna itu.

Orang tua Anna terdiam bagai di sambar petir, ternyata Deril yang sudah menghamili anaknya.

"Ada apa ini Athala ? Tahan emosi mu dulu, tidak semua masalah di selesaikan dengan amarah." Ucap om Bastian, yang merupakan mantan asisten papih Alarich sekaligus sahabatnya.

PLAK

Papih Alarich menampar keras pipi Deril. "Pih udah stop! Kakak tolong udah!" Teriak Anna yang melindungi Deril.

Anna membantu Deril berdiri. "Lebih baik kamu pulang!"

"Tidak Ariana ! Kamu mengandung anakku ! Aku mencari mu kemana mana. Aku bahkan lupa kalau kita pernah bertemu sebelumnya." Lirih Deril.

Om Bastian meminta semuanya duduk dengan kepala dingin. Agar bisa menemukan solusi dari permasalahan ini.

"Dari mana kamu tahu aku hamil ?" Tanya Anna yang memulai pembicaraan ketika semua orang terdiam.

"Karena aku yang pertama menyentuhmu Ariana. Aku beberapa hari ini mengalami mual yang tidak biasa. Dan... Aku memimpikan kamu menggendong bayi. Itu pertanda jika kamu memang hamil anakku." Ucap Deril tanpa ragu.

GLEG

"BRENGSEK !" Athala kembali emosi namun Ray dan Athar menahannya lagi. Ia kembali duduk.

Orang tua mereka mencoba menahan amarahnya demi Anna. Hingga papih Alarich akhirnya buka suara pada Deril.

"Apa mau mu ?" Tanya papih Alarich.

"Menikahi Ariana. Saya minta maaf atas segala kesalahan saya. Semua di luar kendali saya ketika melakukannya. Ada yang memasukkan obat per*ngsang ke dalam minuman saya. Tapi saya akan tetap bertanggung jawab pada Ariana." Ucap Deril dengan tegas.

Atharya menelan salivanya. Kakak ketiga Anna ini teringat masa lalunya yang pernah melakukan itu pada Hulya, istrinya sekarang. Semua anggota keluarga menghela nafasnya mendengar perkataan Deril.

"Tidak perlu ! Aku sanggup merawat anak ini." Ucap Anna.

"Tidak bisa, Ariana ! Memang kamu tega melihat anak kita tidak punya ayah hah? Kamu mau anak kita di bulli nantinya? Lalu pandangan orang lain sama kamu dan keluarga kamu gimana? Apa kamu memikirkan perasaan orang tuamu?" Ucap Deril dengan sedikit meninggikan nada suaranya.

GLEG Ucapan Deril ada benarnya juga. Namun Anna takut jika harus berkomitmen. Terlebih tidak ada cinta dari keduanya.

"Cinta datang karena terbiasa. Apalagi ada anak kita sekarang." Deril terus berusaha meyakinkan Anna.

Orang tua Anna menyetujui permintaan Deril. "Nikahi Anna malam ini." ucap papih Alarich dengan tegas.

"Beri saya waktu tiga hari om, saya akan mengurus surat surat pernikahan kami. Saya ingin menikahi Ariana secara resmi negara dan agama." Jawab Deril tanpa ragu.

Om Bastian mencoba menengahi apa yang di ucapkan Deril ada benarnya. Deril juga tidak ingin jika orang lain menuduh Anna yang macam macam karena kehamilannya. Setelah menikahi Anna, Deril akan mempersiapkan resepsi pernikahan di minggu ini.

"Saya ingin menjaga nama baik keluarga om dan keluarga saya. Bagaimana om ?" Tanya Deril.

Orang tua Anna berpikir sejenak akhirnya mereka setuju dengan usul Deril. Sedari tadi Anna hanya diam saja. Pandangannya lurus ke depan. Entah bagaimana nantinya ia akan menjalani pernikahan ini.

Anna berdiri dan pergi dari sana. Namun Deril meminta ijin pada orang tua Anna untuk bicara pada Anna. Mamih dan papihnya Anna mengijinkannya.

"Ariana tunggu. Kita harus bicara !" Teriak Deril.

Rupanya Anna berjalan ke taman belakang. Ia duduk di kursi taman itu, Deril pun ikut duduk bersama. Anna sama sekali tak menoleh pada calon suaminya ini.

"Ariana, aku minta maaf sudah menyusahkan mu. Semua ini di luar kendali ku. Aku tidak bisa menahan hasrat ku waktu malam itu. Maafkan aku, Ariana. Tolong berikan kesempatan kedua." Lirih Deril.

Kepala Anna menoleh menatap Deril lama. Samar samar ingatan malam itu muncul kembali di kepala Anna. Ciumannya pelukannya dan suara suara desahan keduanya tiba tiba muncul di benak Anna.

"Jangan paksa aku untuk mencintaimu, pernikahan ini hanya untuk melegalkan anak kita. Setelah anak kita lahir, kamu bisa menceraikan aku." Ucap Anna.

GLEG

Tidak terpikirkan di benak Deril, jika Anna akan berkata demikian. "Tidak! Pernikahan ini akan kita jalani seumur hidup kita. Kamu, aku dan anak kita. Aku tidak akan pernah menceraikan mu apapun yang terjadi." Tegas Deril.

Deril berdiri sambil menatap wajah Anna dengan sorot mata tajamnya. Ia perlahan pergi dari hadapan Anna. Namun sebelum ia melangkah jauh, ia berbalik.

"Siapkan dirimu, tiga hari lagi kita menikah."

DEG

Raut wajah Anna menyimpan sesuatu yang tak bisa di ungkapkan. Ia belum siap menjalani pernikahan ini. Anna takut tidak akan bisa menjadi seorang istri ataupun seorang ibu.

Air mata menetes di pipinya. Athala mendekati adiknya ini, ia merangkul Anna dan menghapus air matanya. "Semua akan baik baik saja. Tidak akan terjadi apapun."

"Aku takut kak... Gimana kalau aku jahat sama anak ku atau Deril ? Maafin aku kak." Lirih Anna.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!