NovelToon NovelToon
The Unwritten Destiny

The Unwritten Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Hybrid / Epik Petualangan / Misteri / Action / Fantasi Timur / Romansa Fantasi
Popularitas:728
Nilai: 5
Nama Author: Zan Apexion

KEKUATAN NAGA KENAPA BISA ADA DI TANGAN BOCAH INI? PLOT TWIST-NYA: DIA BISA KUASAI SEMUA ELEMEN!

Bayangin: di dunia Aethoria yang isinya cuma soal kekuatan elemen, ada Vincent Kai, cowok misterius dari Suku Naga, yang diam-diam punya cheat code paling gila. Dia bukan cuma kuat, tapi Juga Overpower—dia bisa ngendaliin semua elemen! Rahasia ini harus dia sembunyikan dalam-dalam biar dunia enggak chaos.

Masalahnya, dunia fantasi mana yang damai terus?

Datanglah Ash Falnes Phoenix, dengan ambisinya yang setinggi langit, ingin membuat Aethoria tunduk di bawah kakinya. Rencana jahat Ash ini jelas mengancam keseimbangan Antara Suku Starlight, Aquaria, Terra, Sylvan, Aeolus, dan lainnya.

Ini bukan lagi sekadar petualangan biasa, ini pertaruhan hidup-mati yang penuh intrik, pengkhianatan, dan epic battle.

Vincent sekarang dihadapkan pada pilihan paling berat: terus hide and seek dengan kekuatannya sambil melihat dunia hancur, atau come out dan terima takdirnya?

Status : Daily Update

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zan Apexion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25: KEKUATAN BARU, SISI BARU: Apa yang sedang disembunyikan Vincent?

Preview Bab Sebelumnya:

Akhirnya, setelah perjuangan mereka yang sangat sulit, mereka mencapai dinding tebing vertikal yang menandai gerbang ruang pemulihan. Golem raksasa itu tepat di belakang mereka, tangan kristalnya terangkat siap menghancurkan.

Elena menoleh ke belakang sekilas, kemudian menatap Vincent. "Kita sudah hampir sampai," ucapnya. Dengan sisa kekuatan terakhirnya, ia menekan simbol kuno di dinding es. Pintu rahasia terbuka, dan Elena terjatuh masuk ke dalam, sambil mendekap erat tubuh Vincent yang dingin.

Di belakang mereka, pintu es seketika tertutup rapat diikuti dengan suara gemuruh, dan menyisakan raungan Penjaga Es di luar sana.

kemudian, semuanya menjadi gelap.....

Bab 25 : KEKUATAN BARU, SISI BARU: Apa yang sedang disembunyikan Vincent?

Ruang Pemulihan Murni

mereka pun sampai di ruang pemulihan, sebuah ruangan yang tenang dan damai. Di tengah ruangan, terdapat sebuah altar batu yang dikelilingi oleh kolam yang airnya mengandung energi element Spiritual yang melimpah. Air kolam itu memancarkan cahaya biru yang lembut, menciptakan suasana yang sangat tenang.

Aroma bunga yang harum memenuhi udara, membuat Elina merasa lebih tenang dan fokus. dengan kondisi terbaik ini, Elina yang berada di tingkat Saint Rendah, berusaha keras untuk memulihkan kondisi Vincent.

Elena mengambil posisi duduk di tepi kolam, memejamkan mata dalam konsentrasi penuh. Ia mengerahkan kemampuannya untuk menyerap energi dari air kolam tersebut. Permukaan air beriak, dan cahaya biru terang memancar deras, mengalir menuju Elena, menjadikannya sebuah wadah penyaluran energi element spiritual.

Selanjutnya, Elena menyalurkan energi spiritual yang murni dan berlimpah itu ke dalam tubuh Vincent.

Melalui tangannya yang diletakkan di atas perut Vincent, aliran energi murni Saint Rendahnya memaksa masuk ke dalam Core Vincent, berusaha menyembuhkan luka yang melubangi perutnya itu. Vincent merasakan sensasi luar biasa—seperti lahar mendidih yang tiba-tiba disiram air dari pegunungan yang dingin. Panas dan dingin bertarung di dalam tubuhnya, lalu perlahan mulai bersatu. energi murni yang masuk ke dalam dirinya, mempercepat proses penyembuhan luka yang parah itu.

Elena terus menyerap Energi dari air kolam tersebut, kemudian dengan Energi Saint Rendahnya ia terus mengalirkan dan menyebarkan energi murni itu ke seluruh tubuh Vincent, memperbaiki jaringan yang rusak dan menghentikan pendarahannya. Vincent mulai merasakan kelegaan, rasa sakitnya perlahan-lahan menghilang, dan kekuatannya mulai kembali.

Tapi, proses penyembuhan ini tidaklah mudah. Vincent menggigit bibirnya, menahan rasa sakit yang masih tersisa, sementara Elina, Wajah nya berkerut menahan beban; pekerjaan ini menguras tenaganya, ia tetap fokus, gigih dan tidak membiarkan dirinya terganggu.

Suasana di ruang pemulihan menjadi sangat tenang, hanya terdengar suara napas mereka berdua yang lembut.

Pulihnya Sang Naga

Beberapa Waktu pun Berlalu, cahaya keemasan yang sebelumnya tidak stabil di sekitar Vincent mereda, digantikan oleh aura yang jauh lebih stabil dan tenang.

Elena menjauh, dengan terengah-engah. "Selesai," bisiknya. "Energi core-mu kini terintegrasi. sekarang, kau akan jadi lebih kuat. Tapi ketahuilah, Core yang menyatu ini kini menjadi target yang jauh lebih jelas bagi mereka yang mengincar mu." Ucap Elena

Setelah nya, Vincent mulai membuka matanya, kondisinya masih terasa lemah, tapi sudah bisa berbicara. "Elena... terima kasih," katanya dengan suara yang lembut.

Elena tersenyum, merasa lega bahwa Vincent sudah mulai pulih. "Tidak perlu berterima kasih, Vincent. Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan," katanya, sambil terus menyalurkan energi spiritual untuk mempercepat pemulihannya agar lebih stabil.

disisi lain, Vincent menarik napas dalam, merasakan kekuatan barunya yang perlahan mulai stabil. kemudian, ia tersenyum lembut, tapi mata birunya yang dalam menunjukkan rasa terima kasih yang tulus.

"Aku... tidak tahu apa yang terjadi," katanya, mencoba mengingat kejadian sebelumnya.

Elena menggelengkan kepalanya. "Kamu terluka parah, Vincent. Kamu harus istirahat dulu," katanya, suaranya lembut tapi tegas.

Vincent mengangguk, masih mencoba memproses apa yang terjadi. "Apa... apa tentang musuh kita?" tanyanya, rasa kekhawatiran mulai muncul.

Elena wajahnya menjadi serius. "Aku belum tahu, tapi kita harus siap. Aku akan menjaga kamu, Vincent," katanya.

Vincent tersenyum, merasa aman dengan Elina di sampingnya. "Aku tahu... aku bisa mengandalkan mu, Elena," katanya, sebelum akhirnya tertidur.

Kebangkitan dan Kebenaran

Vincent membuka matanya. Pandangannya kini sudah jernih, dan rasa sakit yang menusuk di dadanya telah hilang sepenuhnya. Ia merasakan kekuatan Naga dan core di dalam dirinya tidak lagi bergejolak, melainkan mengalir dalam harmoni yang sempurna dan stabil. Energi Ksatria Utama miliknya kini terasa lebih padat,murni, dan stabil dari sebelumnya, sepertinya akan ada tanda-tanda penerobosan ranah.

"Istirahatlah sebentar," kata Elena, kini duduk di altar batu di sebelahnya, tampak lelah namun puas. Alicia bergegas mendekat, matanya penuh kelegaan. Sekali lagi Vincent mengucapkan rasa terima kasih nya kepada Elena kali ini dengan keadaan yang sudah sepenuhnya sadar.

"Terima kasih, Elena," kata Vincent dengan tulus. "Kau menyelamatkan jiwaku."

"Itu adalah tugas dan juga bagian dari takdirku," balas Elena. "Kami, penjaga daerah gunung es ini, telah lama menunggu kedatangan mu. Oh iya hampir saja aku lupa, kau membawa Kunci Waktu dan juga Kunci Kedua kan."

Vincent tertegun. "Kunci Kedua? Maksudmu Inti Saint di Coreku?"

"Benar," jawab Elena. "Belati Obsidian hanya membuka Ruang Waktu Kuno. Tapi Inti Saint yang kau serap adalah kuncinya untuk mengendalikan aliran waktu di dimensi itu. Itulah mengapa Sang Petinggi suku phoenix dan juga Vera sangat menginginkannya. Bukan hanya untuk meningkatkan kekuatan, melainkan untuk dominasi mutlak atas waktu."

Elena melanjutkan penjelasannya, suaranya penuh dengan keyakinan.

"Belati Obsidian itu seperti kunci yang membuka pintu ke Ruang Waktu Kuno, tapi Inti Saint yang kau serap adalah sumber energi yang mengaktifkan mekanisme formasi portal waktu itu sendiri. Dengan Inti Saint, jika kau berada di tingkat tinggi dalam ilmu formasi, kau bisa mengendalikan aliran waktu di dimensi itu, memperlambat, mempercepat, atau bahkan membalikkan waktu itu sendiri."

Vincent mendengarkan dengan sangat saksama, matanya melebar karena pemahaman baru. "Tapi, mengapa aku? Mengapa Inti Saint yang aku serap ini yang bisa membuka portal waktu?" tanya Vincent.

Elena menjelaskan, "Inti Saint yang kau serap itu adalah Inti Saint langka yang memiliki resonansi waktu yang unik. Hanya Inti Saint dengan resonansi waktu yang sama dengan portal waktu kuno yang bisa mengaktifkannya. Dan, Inti Saint yang kau serap itu adalah salah satu dari sedikit Inti Saint yang memiliki resonansi waktu yang sesuai."

Kemudian, Elena melanjutkan penjelasannya, "Inti Saint lain mungkin memiliki kekuatan yang besar, tapi mereka tidak memiliki resonansi waktu yang tepat untuk mengaktifkan portal waktu. Itulah mengapa Sang Petinggi suku phoenix dan Vera sangat menginginkan Inti Saint yang kau serap itu. Mereka ingin menggunakannya untuk menguasai waktu dan jika, diteliti lebih lanjut benda ini mungkin saja dapat mengubah sejarah."

Vincent merasa napasnya tertahan, memahami betapa besar dan berbahaya kekuatan itu.

"Aku... aku merasa seperti tersesat di tengah badai," katanya, suaranya sedikit bergetar. "Aku tidak tahu bagaimana cara menghadapi kekuatan sebesar itu."

Elena meletakkan tangannya di bahu Vincent, memberikan dukungan.

"Kau tidak harus melakukannya sendirian, Vincent. Aku ada di sini, dan kita akan menghadapi ini bersama-sama. Kita akan mencari jalan keluar, tidak peduli seberapa sulitnya."

Vincent menatap Elena, matanya menunjukkan rasa terima kasih.

"Terima kasih, Elena. Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan tanpa kamu."

Elena tersenyum, "Kita adalah tim, Vincent. Kita akan menghadapi ini bersama-sama, tidak peduli apa yang terjadi."

Oh iya, aku baru teringat tentang sesuatu, kita harus berhati-hati.

"Aku sudah merasakan adanya kekuatan lain yang mengincar Inti Saint itu. Mereka tidak akan berhenti sampai mereka mendapatkannya."

Vincent mengangguk, matanya berubah menjadi dingin dan tajam.

"Aku tahu, Elena. Aku sudah siap untuk menghadapi mereka. Aku tidak akan membiarkan mereka menguasai kekuatan itu, tidak peduli apa yang harus aku lakukan."

Elena melihat perubahan pada Vincent dan tersenyum, "Kamu sudah berubah, Vincent. Kamu tidak lagi polos dan naif seperti dulu."

Vincent tersenyum balik,

"Aku sudah banyak belajar, Elena. dan menyadari bahwa di dunia ini, hanya ada dua jenis orang: yang kuat dan yang lemah. Aku tidak ingin menjadi lemah lagi."

Elena mengangguk, "Aku senang melihat perubahan itu, Vincent. Tapi, jangan lupa, kekuatan itu juga memiliki harga. Apakah kamu siap untuk membayarnya?"

Vincent mengangguk, tekadnya mulai terbentuk. "Aku siap, Elena. Aku akan melakukan apa saja untuk melindungi diri ku dan orang-orang yang aku cintai. sekarang, Aku tidak akan ragu lagi untuk menginjak dan menghancurkan siapa saja yang menghalangi jalanku."

Elena tersenyum, "Aku percaya padamu, Vincent. Kamu pasti akan menjadi sosok yang sangat berpengaruh di masa depan."

Vincent tersenyum balik, "Aku akan membuat kata-kata ku terwujud, Elena. Dan Aku akan menjadi seseorang yang dikenal sebagai Lord of the Gods"

Ancaman Vera yang Terlacak

Vincent dan Elena kembali ke tempat persembunyian yang tadi. Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya mereka tiba di tempat itu. Mereka segera masuk ke dalam, dan disambut oleh Alicia yang terharu dan juga bahagia bahwa Vincent sudah baik-baik saja.

"Alicia, apa yang terjadi?" tanya Elena, sambil memeriksa keadaan Alicia.

Alicia tersenyum, "Aku baik-baik saja, Elena. Senang kalian berdua berhasil selamat. Tapi, aku khawatir tentang Black Mage Vera dan Komandan Evan. Mereka pasti tahu kami lolos."

Elena mengangguk, "Aku tahu, Alicia. Kalian berdua harus berhati-hati sekarang. Berdasarkan informasi yang kami dapat, mereka pasti sedang mencari keberadaan kalian berdua, baik hidup maupun mati. sedangkan tentang hal lainnya, Kami tidak memiliki informasi apapun tentang apa yang akan mereka lakukan."

Vincent yang kini sudah berubah menjadi lebih tegas dan berani, mulai berbicara,

"Elena, bisa kau beritahu di mana kita sekarang? Dan bagaimana dengan Vera dan Evan? Mereka pasti tahu aku dan Alicia sudah berhasil selamat dan lolos dari mereka." ucap Vincent dengan tegas dan nadanya yang berwibawa.

Elena tersenyum, "Sekarang kita berada di tempat persembunyian yang aman, Vincent. Sedangkan, Vera dan Evan pasti sudah tahu bahwa kalian berdua berhasil lolos, tapi mereka tidak tahu posisi kalian saat ini. Kita harus tetap waspada dan tidak meninggalkan tempat ini sampai kita tahu apa yang mereka rencanakan selanjutnya."

Elena menambahkan, "Alicia dan Vincent, kami harus menghubungi sekutu kami sekarang dan memberitahu mereka tentang apa yang terjadi. Meskipun kuat, Kami tidak bisa menghadapi Vera dan Evan secara langsung dengan kekuatan kami saat ini."

Vincent mengangguk, "Aku setuju, Elena. kita harus siap untuk menghadapi apa saja yang akan terjadi. Alicia, bisakah kau mencari segala informasi yang berhubungan tentang Vera dan Evan? kita harus tahu apa yang mereka rencanakan."

Alicia mengangguk, "Aku akan mencobanya, Vincent. Tapi, kita harus berhati-hati. Mereka pasti sudah mengantisipasi langkah kita."

Elena melanjutkan, "Kita harus buat rencana yang tepat buat hadapi mereka. Jangan cuma bereaksi, kita harus proaktif."

Vincent menambahkan, "Aku setuju. Kita harus tahu kelemahan mereka dan memanfaatkannya untuk keuntungan kita."

Alicia bertanya, " menurut kalian apa tujuan Vera dan Evan? dan apa yang mereka mau?"

Elena menjawab, "Aku tidak tahu, ini" membingungkan karena informasi yang terlihat dipermukaan masih terbatas."

Vincent mengangguk, "Aku setuju dengan pernyataan mu."

Pencarian Informasi musuh

Tiba-tiba Vincent teringat sesuatu, oh iya aku hampir lupa Alicia, "bagaimana progress informasi tentang mereka?" Tanya Vincent.

Alicia menjawab, "Aku masih mencari informasi tentang mereka, tapi sepertinya mereka sudah menutupi jejak mereka dengan baik. Saat ini, aku perlu waktu lebih lama untuk mencari tahu."

Vincent berkata, "Baik, Alicia. Lakukan apa yang kamu bisa."

Dentuman keras terdengar dari luar ruangan. Semua orang langsung waspada.

Vincent berdiri, "Apa itu?"

Elena menjawab, "Kayaknya ada yang salah. Siap siaga!"

Alicia, Vincent, dan Elena langsung mengambil posisi defensif, "Mereka sudah menemukan kita!" ucap Alicia

Elena mengambil senjata, "Kita harus keluar dari sini, sekarang!"

Vincent membuka pintu, "Kalian berdua tenangkan diri kalian dan tetaplah di sini, biar aku yang keluar lihat apa yang sedang terjadi."

vincent melangkah keluar dengan percaya diri, matanya menatap tajam, diluar ada beberapa orang berpakaian hitam sedang mendekati mereka. "Apa yang kalian inginkan?" dia bertanya dengan suara yang dalam dan berwibawa.

Orang-orang itu berhenti, sepertinya mereka tidak menyangka Vincent akan keluar sendiri. Salah satu dari mereka melangkah maju, "Kami mencari sesuatu. Dan kami tahu kamu ada di sini, Vincent."

Vincent tersenyum dingin, "Kalian salah alamat. Tidak ada apa-apa di sini."

orang-orang berpakaian hitam itu mengatakan sesuatu, "Vincent kau saat ini sedang berbohong untuk membodohi kamu bukan."

Merespon pernyataan itu, Vincent melangkah maju, matanya berkilau dengan kekuatan yang tak terkendali.

Tiba-tiba, energi penekanan gravitasi menyelimuti area sekitar, membuat orang-orang berpakaian hitam itu merasa seperti tertindih oleh beban yang sangat berat. Mereka berjuang untuk bergerak, tapi tidak bisa.

"Kalian tidak pantas melawan aku," Vincent berkata dengan suara yang dingin dan menakutkan.

Salah satu dari mereka mencoba bangkit, tapi energi penekanan gravitasi itu membuatnya terjatuh kembali ke tanah. Mereka tidak bisa melawan kekuatan Vincent.

Di dalam hati, mereka terkejut, "Bagaimana mungkin... Dia bukan manusia biasa..."

"PERGI!" Vincent berteriak, suaranya seperti guntur. "Kalian tidak akan mendapatkan apa-apa di sini!"

Disisi lain, Alicia dan Elena sedang mengintip dari balik pintu, mata mereka melebar melihat kekuatan Vincent yang luar biasa. Mereka tidak menyangka Vincent sekarang memiliki kekuatan seperti itu.

Mereka berbalik dan melarikan diri, meninggalkan Vincent yang masih berdiri dengan aura penekanan gravitasi yang kuat. Alicia dan Elena keluar dari balik pintu, mata mereka masih melebar melihat kekuatan Vincent.

"Elena... apa yang terjadi pada Vincent?" Alicia bertanya, suaranya bergetar.

Elena menatap Vincent dengan mata yang penuh dengan kekaguman. "Aku tidak tahu, sepertinya kepribadian-nya belum sepenuhnya kita ketahui, jadi kita harus mencaritahu lebih banyak tentang dia."

Disisi lain, Elena melangkah maju, dari tatapan Matanya pandangan Elena tidak lepas dari Vincent.

"Vincent, apa yang terjadi? Bagaimana kamu bisa... seperti itu?" tanya Elena.

Vincent menoleh, sorotan matanya tajam disertai sisa energi yang tidak terkendali dan aura yang terasa sangat menindas. aura ini memancar di sekitarnya.

Dia tidak menjawab pertanyaan tersebut, yang ia lakukan hanya menatap Elena dan Alicia dengan tatapan yang dalam.

Alicia merasa tidak nyaman dengan tatapan itu, dia melangkah mundur. "Elena, aku pikir kita harus pergi dari sini."

Tapi Elena tidak bergerak, dia masih menatap Vincent dengan mata yang penuh dengan pertanyaan. "Vincent, apa yang sebenarnya sedang kamu sembunyikan?"

Vincent tidak menjawab, dia hanya berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Elena dan Alicia yang masih berdiri di tempat itu.

Apa yang sebenarnya terjadi dengan Vincent? Mengapa kepribadian nya berubah begitu? dan Rahasia apa yang akan terungkap? Nantikan kelanjutannya di bab berikutnya.

Bersambung.....

1
Rina
semakin seru ya, semangat terus ya Author 🥺👍
Zan Apexion: Terimakasih, senang rasanya ada yang menyemangati.

saya akan semakin berusaha keras untuk bab berikutnya 🙏☺️
total 1 replies
Rina
Vincent 🥺🥹
Rina
wah, ada musuh baru
LibrarianAkasha
Lila ini gadis itu? yang di bab sebelumnya?
Zan Apexion: terimakasih atas dukungan dan saran nya, senang rasanya karya saya disukai.
total 12 replies
LibrarianAkasha
kuat juga gadis itu...
Zan Apexion: hehe, karena dia masih bocah, sedangkan gadis itu lebih tua darinya
(gadis yang dimaksud npc).
total 3 replies
LibrarianAkasha
Disini lain
Zan Apexion: maksudnya mereka berjalan di hutan baru Nemu sungai gtu hehe
total 1 replies
LibrarianAkasha
Gadis itu mencurigakan...
Rina
Seru banget, lanjut terus ya Author.

tetap semangat 👍
LibrarianAkasha
Cerita yang menarik
LibrarianAkasha: sama-sama
total 2 replies
LibrarianAkasha
rasanya seperti membaca ulang paragraf di atas... tapi tidak apa-apa. bisa dipahami
Zan Apexion: terimakasih
total 5 replies
LibrarianAkasha
woah! menarik!
Zan Apexion: terimakasih 🙏
total 1 replies
LibrarianAkasha
Spasinya thor
Zan Apexion: hehe sorry, ngantuk mungkin pas buatnya😄
total 1 replies
Rina
Wah, Terimakasih Author ada penjelasan lengkap tentang karakter dalam cerita.
/Smile/
Zan Apexion: Sama-sama, Senang bisa membantu 🙏☺️
total 1 replies
LibrarianAkasha
Halo author! mau tanya, kata "Tiba-tiba, Saat dan Terjadi" di novel ini aku lihat kadang menggunakan kapital di awal kata, itu untuk penekanan?
Zan Apexion: Terimakasih sudah membaca dan juga dukungan nya.
total 4 replies
Natasya Eka dira
sangat bagus
Zan Apexion: Terimakasih, sudah mampir
total 1 replies
Natasya Eka dira
sangatttt bagusss😍
Zan Apexion: terimakasih banyak🙏
total 1 replies
Natasya Eka dira
Sangat bagusss😍
Zan Apexion: terimakasih ☺️
total 1 replies
LibrarianAkasha
Oh! aku suka bagian ini... ceritanya terasa 'hidup' dipikiranku
Zan Apexion: terima kasih 🙏☺️
total 1 replies
Rina
wah, seru banget GK sabar nunggu kelanjutannya
Rina
Menarik
Zan Apexion: terimakasih sudah mampir, semoga dapat menghibur kamu.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!