Ayu Lestari namanya, dia cantik, menarik dan pandai tapi sayang semua asa dan impiannya harus kandas di tengah jalan. Dia dipilih dan dijadikan istri kedua untuk melahirkan penerus untuk sang pria. Ayu kalah karena memang tak memiliki pilihan, keadaan keluarga Ayu yang serba kekurangan dipakai senjata untuk menekannya. Sang penerus pun lahir dan keberadaan Ayu pun tak diperlukan lagi. Ayu memilih menyingkir dan pergi sejauh mungkin tapi jejaknya yang coba Ayu hapus ternyata masih meninggalkan bekas di sana yang menuntutnya untuk pulang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rens16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 : Ada yang mulai cemburu
Ayu terjengkit saat mendengar Fernando membanting pintu di sampingnya.
Sementara Albert yang berada di belakang kemudi melirik Selly yang baru saja masuk di samping Albert dengan tatapan judes.
"Jalan!" perintah Fernando dingin.
Suasana di dalam mobil itu terasa mencekam. Ayu menatap Fernando lalu ke Albert dan terakhir tatapannya tertuju ke Selly.
Mereka kenapa sih? Marah karena gue ngobrol sama Raka? Hey... gue kan manusia yang butuh bersosialisasi dengan teman lainnya!
Ayu mengomel dalam hati saat ketiga manusia yang berubah jadi patung itu tetap membisu di dalam mobil itu.
Ketiganya tetap membisu sampai mereka tiba di mansion mereka.
"Turun!" perintah Fernando judes.
Ayu turun dan membuntuti Fernando hingga mereka masuk ke dalam mansion.
"Duduk!" Fernando menunjuk kursi yang ada di seberangnya. Keduanya duduk saling berhadapan hanya terhalang meja.
Ayu mengkeret, aura Fernando begitu mencekam dan menakutkan. Ayu memilih menundukkan wajahnya untuk menghindari tatapan itu.
"Dia tadi siapa?" tanya Fernando dengan nada yang sama seperti tadi.
Ayu mengangkat wajahnya dan menatap Fernando dalam. "Teman!" jawab Ayu singkat.
"Teman seperti apa?" tanya Fernando lagi.
"Teman sekelas!" jawab Ayu memilih jujur.
"Dia suka sama kamu?" tanya Fernando membuat Ayu seperti sedang disidang.
"Nggak!" jawab Ayu cepat.
"Dia pernah mengutarakan perasaannya ke kamu?" tanya Fernando lagi.
"Enggak!"
"Kamu nggak bohong kan?" tuduh Fernando.
"Mas Nando, aku tuh beneran nggak ada hubungan apa-apa sama Raka bahkan sama cowok manapun juga. Lagian tuh ya nggak bakalan ada yang suka sama aku karena gosip yang beredar di kampus aku tuh pacarnya si Selly!" omel Ayu kesal juga dituduh seperti itu oleh Fernando.
"Maksudnya?" tanya Fernando bingung.
"Maksudnya, karena Mas Nando suka nyuruh Selly terus ngebuntutin aktivitasku, orang-orang jadi mikir aku sama Selly punya hubungan asmara!" jelas Ayu kesal.
"Baguslah kalau mereka mikir kayak gitu!" ucap Fernando santai.
"Kok malah bagus, itu namanya kelainan, Mas!" omel Ayu dengan mata melotot.
"Kamu kenapa ngomongnya pakai melotot-melotot segala?" tuding Fernando membuat Ayu kicep lagi.
"Habis aku kesel dituduh yang nggak-nggak dan tanpa sebab gitu!" Meskipun takut tapi Ayu tetap berani menjawab pertanyaan Fernando barusan walaupun menjawabnya Ayu sambil menundukkan kepalanya.
"Kamu tahu kan sebagai istri Fernando Himawan nggak boleh ada rumor yang menimbulkan fitnah nanti!"
"Iya ngerti, tapi aku juga lagi mempraktikkan apa yang diajarkan oleh Miss Caroline bahwa kita nggak boleh nggak sopan sama orang yang ngajakin kita ngomong!" balas Ayu.
"Nah itu kamu lagi nggak sopan sama aku!" tuduh Fernando semakin senewen karena Ayu jadi pandai bersilat lidah dengannya.
"Nggak sopan gimana sih?!" tanya Ayu ikut senewen juga.
"Berani ngebantah suami!" jawab Fernando ketus.
"Ya maaf, aku bukannya mau ngebantah, aku cuman nggak mau dituduh selingkuh cuman gara-gara ngobrol sama cowok lain!" ucap Ayu sambil menurunkan nada bicaranya.
Fernando menatap Ayu dengan tatapan berbeda, dia merasakan getar tak biasa di dalam dada sana.
Ayu yang sekarang sangatlah cantik dan sedap untuk dipandang, dengan kepolosannya yang tetap sama membuatnya memiliki pesona tersendiri.
***
Di luar mansion itu, Albert berhadapan dengan Selly dan menatapnya horor.
"Bisa kamu jelasin kenapa cowok tadi bisa ngajakin ngobrol Nyonya Ayu?" tanya Albert dengan nada dingin.
"Maaf saya lalai, Pak Albert!" ucap Selly dengan wajah tertunduk dan tak ingin mengungkapkan bahwa Ayulah yang meminta Selly untuk tidak berbuat berlebihan.
"Kamu tahu kan bagaimana Tuan Fernando itu? Dia nggak akan suka kalau pasangannya didekati oleh cowok lain!"
"Iya, Pak Albert, saya salah!" Sekali lagi Selly mengakui kesalahannya.
"Jangan sampai kamu ulangi, Sel! Nyonya Ayu yang sekarang bukan Nyonya Ayu yang dulu, dia sudah menjadi istri sahnya Tuan Fernando!" tegur Albert dengan nada dingin dan datar.
"Baik, Pak Albert! Sekali lagi saya minta maaf!"
Albert tak menyahuti permintaan maaf Selly dan memilih masuk ke dalam mansion itu melewati beberapa penjaga yang sedang berjaga.
Albert menghentikan langkah dan menatap dua tuannya yang sedang duduk berhadapan di sana.
Fernando tampak seperti hakim yang sedang beradu pendapat dengan seorang penjahat yang terus memberikan bantahannya atas sangkaan tersebut.
Sekarang Albert bisa menyakinkan diri bahwa di dalam hati tuannya telah tumbuh benih-benih cinta untuk Ayu.
"Dikasih tahu ngeyel terus!" omel Fernando kesal.
"Ngeyel lah kan Mas Nando yang menuduh tanpa bukti!" Ayu masih menyela.
Fernando menarik nafasnya dalam lalu melirik Albert yang berdiri mematung di sana.
"Sana ganti baju, aku mau ajak kamu makan malam!" perintah Fernando setelah dia tampaknya tak akan menang bersilat lidah dengan Ayu.
Ayu bangkit lalu masuk ke dalam kamarnya diikuti oleh Selly.
"Al... " panggil Fernando datar.
"Saya, Tuan!" Albert mengangguk hormat.
"Selidiki cowok yang tadi mendekati Ayu!"
"Baik, Tuan!"
"Pastikan dia atau siapapun tak ada yang berani tebar pesona lagi ke Ayu!"
"Baik, Tuan, akan saya laksanakan!"
***
"Bu Ayu..." Selly tampak ragu-ragu mau menyampaikan sesuatu kepada Ayu.
"Gue tahu, Sel! Udah nggak usah dibahas, lo nggak salah, gue kan yang tadi ngijinin Raka ngobrol sama gue!" potong Ayu santai.
"Jangan diulangi lagi ya, Bu! Saya takut nggak bisa menjaga amanah dari boss!"
"Iya, santuy!" sahut Ayu beneran santai.
"Lagian aku juga tahu mana yang boleh mana yang nggak!" lanjut Ayu sambil memilih gaun yang akan dia pakai untuk makan malam nanti.
"Bagusan yang mana, Sel?" Ayu mengangkat dua midi dress dengan warna dan corak berbeda.
"Yang biru muda lebih segar, Nyonya!" jawab Selly menunjuk gaun berwarna biru muda dengan lengan pendek itu.
"Tapi ini potongan lehernya terlalu rendah!" ucap Ayu menatap gaun yang cantik di tangannya.
"Nggak ada satu gaun pun milik Nyonya yang nggak melalui screening Tuan Fernando dulu, jadi gaun ini bisa Anda pakai!"
"Ya sudahlah kalau menurut kamu gaun ini sopan!"
Ayu masuk ke dalam kamar mandinya untuk membasuh diri lalu keluar memakai jubah mandinya.
Selly membantu Ayu memakai gaun tersebut, Ayu merias wajahnya dengan natural (Ayu yang sekarang pandai berdandan ya guys, karena Fernando memberikan guru lain yang mengajari Ayu untuk berdandan).
Setelah dirasa sempurna, Ayu pun keluar kamarnya dengan sambil menenteng tas seharga rumah dengan warna senada gaunnya.
Fernando terkesiap saat melihat penampilan Ayu yang paripurna dengan dandanan flawless dan terkesan sederhana namun elegan.
"Aku udah siap!" ucap Ayu membuat Fernando terkesiap kaget.
Sial kenapa dia sekarang cantik banget sih?!
Fernando bergumam sendiri dalam hati dan mengalihkan pandangannya untuk menutupi kegugupannya.
Agaknya Fernando memang mulai suka dengan Ayu ya kan?
