NovelToon NovelToon
First Class Lady

First Class Lady

Status: tamat
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Tamat
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

A wild fictional history of a brothel.

Sepak terjang seorang pengusaha muda mendirikan sebuah rumah bordil dengan konsep yang mewah.

Dengan ditemani wanita-wanita cantik dan jatuh bangun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Prolog

"Keluar dasar brengsek!",

Seorang laki-laki ditendang keluar dari dalam kamar oleh seorang perempuan dengan suara galak.

"Ada masalah apa?",

Teman perempuan itu datang. Seorang laki-laki yang berbadan besar.

"Pria brengsek ini hanya membayar separuh",

Perempuan itu mengadu kepada teman laki-laki nya.

Sebuah pukulan melayang sebanyak dua kali mengenai perut laki-laki brengsek yang diadukan.

"Kalau kamu tidak punya uang",

"Jangan datang lagi kemari bodoh",

"Lain kali aku akan mematahkan batang lehermu",

Laki-laki yang terusir itu dilempar keluar bangunan oleh laki-laki berbadan besar yang tenaganya sangat kuat.

Terkapar di tengah jalan.

"Tin...! Tin...!",

Suara klakson mobil yang nyaring menyuruhnya pergi sebelum terlindas dan mati.

Laki-laki yang sedang kesakitan itu bersusah payah menghindar.

Menggulingkan badannya yang masih lemah sampai ke trotoar jalan.

Malam ini laki-laki itu akan tidur di pinggir jalan bak seorang gelandangan.

Bukan untuk yang pertama kali.

Keesokan paginya

"Bangun!",

"Toko kami mau buka",

"Dasar manusia tidak berguna",

Beberapa kali sepakan yang mengenai sepatu bututnya membuat laki-laki itu membuka mata.

"Terimakasih tuan",

"Aku akan bangun",

"Apakah kalian punya sedikit roti dan susu untuk ku?",

"Kamu mau sedikit roti dan susu untuk sarapan pagi nak?",

"Tentu saja tuan",

"Aku akan sangat berterimakasih jika kalian memberiku barang sedikit",

"Semalam aku mengalami sebuah peristiwa yang sangat buruk",

Pemilik toko yang hendak membuka lapaknya itu menepuk pundak si laki-laki.

"Pergi bekerjalah nak",

"Tidak ada yang gratis di dunia ini",

Laki-laki itu pun pergi berpaling sambil menggerutu pelan.

"Dasar bau tanah",

Laki-laki itu tentu saja akan berangkat bekerja di hari senin yang selalu sibuk.

Ia pergi meninggalkan kota kecil yang selalu dikunjunginya setiap sabtu malam selama dua hari.

Laki-laki itu berjalan menuju ke stasiun kereta melewati pasar yang sudah ramai pembeli.

Dengan sangat piawai laki-laki yang masih muda itu memainkan tangannya.

Mengambil beberapa buah apel dari penjual yang berbeda tanpa perlu membayar.

Lumayan demi mengganjal perut beberapa jam.

Ada roti goreng yang sangat menggoda.

Bau yang sedap dari asap yang mengepul dan bunyi gemericik minyak panas.

Tapi ia tidak mau mengambilnya.

Pernah terjadi ia mengambil makanan yang dijual di pinggir jalan ketika sedang panas-panas nya.

Kala itu jagung bakar di waktu sore.

Karena telapak tangannya yang tidak sanggup menahan sengatan panas.

Lalu jagung bakar yang manis itu pun terjatuh.

Selanjutnya tidak berselang lama laki-laki itu juga ikut tersungkur.

Karena dikeroyok masa sesudah ketahuan mencuri.

Pengalaman pahit cukup hanya sekali.

Sungguh tidak dibutuhkan untuk diulangi lagi.

"Hai Phil",

"Mau kemana kamu Phil?",

Laki-laki itu bernama Phil.

Mendengar namanya ada yang memanggil.

Phil tahu apa yang harus segera ia lakukan.

Yaitu berlari sekencang mungkin.

"Hai mau kemana kamu Phil?!",

"Phil!",

"Anak itu benar-benar bangsat",

"Tangkap dia",

"Phil!",

"Phil!",

Keputusan yang sangat tepat oleh Phil. Lari dari kejaran para preman setempat.

Karena sudah terbiasa dikejar-kejar oleh banyak orang. Phil menjadi semakin mahir berkelit dan melarikan diri.

Phil sudah melatihnya dari sejak kecil.

"Tut...! Tut...! ",

Suara kereta api mau berangkat.

Phil tidak terlambat.

Ia meninggalkan preman-preman pengangguran yang mengejar nya. Masih berada jauh di belakang.

"Tut...! Tut...! ",

Kereta api pun berangkat meninggalkan kota kecil yang banyak dikunjungi oleh orang-orang seperti Phil di akhir minggu.

Phil memilih duduk sendiri di bangku yang dekat dengan jendela karena itu akan sangat membantu.

"Ticket please... ",

Suara petugas karcis sudah mulai terdengar mendekat.

Inilah waktunya bagi Phil untuk beraksi.

Sedikit berjemur di bawah sinar matahari pagi yang hangat.

Phil keluar melalui jendela lalu memanjat naik ke atap kereta yang sedang melaju.

Harus sangat hati-hati. Jangan sampai salah pijak.

Tangan harus mencengkeram dengan kuat-kuat.

Kesalahan sedikit saja nyawa melayang taruhannya.

"Ticket please... ",

Setelah petugas yang meminta tiket kereta api itu pergi ke gerbong yang lain.

Phil kembali masuk ke dalam gerbong kereta miliknya. Dengan sangat hati-hati.

Untuk melanjutkan perjalanan mimpinya dan terbangun di stasiun tujuannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!