NovelToon NovelToon
Wasiat Yang Menyakitkan

Wasiat Yang Menyakitkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

Enam bulan pernikahan Anindia, badai besar datang menerpa biduk rumah tangganya. Kakak sang suami meninggalkan wasiat sebelum meninggal. Wasiat untuk menjaga anak dan juga istrinya dengan baik. Karena istri dari kakak sang suami adalah menantu kesayangan keluarga suaminya, wasiat itu mereka artikan dengan cara untuk menikahkan suami Nindi dengan si kakak ipar.

Apa yang akan terjadi dengan rumah tangga Nindi karena wasiat ini? Akankah Nindi rela membiarkan suaminya menikah lagi karena wasiat tersebut? Atau, malah memilih untuk melepaskan si suami? Ayok! Ikuti kisah Nindi di sini. Di, Wasiat yang Menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#27

"Siapa pria itu? Semakin hari, dia semakin sering datang ke rumah Anin." Kesal Afi yang sedang mengawasi Nindi dari kejauhan.

Iya. Akhir-akhir ini, Sadan memang semakin sering berkunjung. Waktu itu, durasi kunjungannya terbatas. Tapi sekarang, tepatnya setelah Nindi resmi menjadi janda, kunjungannya malah tidak terlalu ia batasi lagi.

Dulu, dia jarang berpas-pasan dengan Afi saat datang. Tapi sekarang, dia malah sering ada di sana saat Hanafi datang untuk memperhatikan mantan istrinya dari kejauhan.

"Siapa sebenarnya pria itu. Bagaimana bisa dia tiba-tiba sering muncul di rumah itu?"

"Pak Roslan juga ... sepertinya tidak mempermasalahkan kehadiran pria itu."

"Tunggu! Jangan-jangan, pria itu adalah pria yang pak Roslan jodohkan untuk Anin."

Afi kesal bukan kepalang. Dia genggam erat tangannya. Lalu, dia pukul stir mobil dengan keras. Jika saja mobil itu ada di samping rumah Nindi, mungkin bunyinya akan terdengar oleh si pemilik rumah. Beruntung Afi parkir kan mobilnya cukup jauh. Jadi, bunyi keras itu sama sekali tidak menganggu ayah Nindi yang ada di depan rumah.

Setelah memukul stir mobil, Afi berniat untuk turun karena rasa kesal dan cemburu yang sedang bersarang dalam hatinya. "Tidak bisa. Aku tidak bisa tetap diam seperti ini. Anin-- "

Ucapannya tiba-tiba tertahankan. Begitu juga dengan gerakan kakinya yang baru saja ingin turun dari mobilnya. Semua itu karena dia telah sadar akan siapa dirinya saat ini. Dia tidak lagi punya hak atas Anindia Syafitri yang masih sangat ia cintai.

"Tidak. Aku ... tidak bisa datang. Aku tidak bisa memarahi pria itu. Karena aku yakin, Anin akan sangat marah padaku. Dan, tentu saja dia akan langsung membela pria itu saat aku memarahi pria tersebut."

Afi bergerak pelan untuk kembali memasukkan satu kakinya yang sudah menginjak aspal. Dengan malas, dia tutup kembali pintu mobil setelah kakinya kembali ke tempat sebelumnya.

Mata Hanafi langsung berkaca-kaca seketika. Hatinya perih sekali. "Tidak, Anin. Aku tidak akan pernah rela jika kamu menjadi milik orang lain. Aku tidak akan pernah rela melihatmu bersama dengan pria lain. Karena aku, masih sangat mencintai dirimu. Aku masih sangat menginginkan dirimu, Anin."

*

"Bagaimana, nona? Bersediakah?"

"Aku .... "

"Aku sudah minta izin dengan ayah mu. Katanya, terserah sama anaknya mau pergi atau tidak. Karena yang aku ajak kamu, bukan dia. Gitu katanya." Sadan bicara dengan wajah lugu yang langsung terlihat lucu di mata Nindi.

Sulit untuk menolak permintaan itu. Tapi, cukup sulit pula untuk menyetujuinya. Kisah kelam di masa lalu membuat Nindi sangat takut untuk berhubungan erat dengan orang lain.

"Aku ... aku .... "

"Aku tidak memaksa, Nindi. Jika kamu bersedia. Aku akan sangat bahagia. Tapi, jika kamu merasa tidak nyaman. Aku juga tidak akan kecewa. Kan, masih ada banyak waktu untuk mengajak tuan putri untuk makan di luar.

Huh ... walau aku terus di tolak, aku akan terus berusaha."

Sadan berucap sambil menggerak-gerakkan tangannya seolah sedang sangat menjiwai apa yang baru saja dia katakan di kalimat terakhir yang baru saja ia ucapkan. Dan, lagi. Sikap itu mampu membuat Nindi mengukir senyum kembali.

"Kamu. Ah baiklah. Karena tuan muda kita terlalu tidak kenal dengan yang namanya kata putus asa. Maka aku langsung saja menerimanya."

"Apa?"

"Aku akan terima ajakan kamu. Tapi, satu kali ini saja."

"Ah, baiklah. Eh, tapi-- "

"Mau aku ikut atau tidak?"

"Iya ... baiklah. Kalau begitu, aku akan usaha lagi lain kali."

"Apa?"

"Ah, ha ha. Tidak ada. Aku tidak bicara apapun," ucap Sadan sambil mengubah wajah dengan cepat.

*

Malam harinya, seperti yang telah dijanjikan. Keluarga Hanafi mengadakan makan malam bersama untuk menyambut kedatangan calon suami Hana. Sedang Nindi, dia juga ikut makan malam bersama Sadan. Hanya saja, tempat mereka berbeda.

Keluarga Hana sangat bahagia dengan kedatangan pria yang ingin berkenalan lebih dengan dengan Hana. Pria itu cukup tampan. Latar keluarga juga baik. Sama dengan apa yang mama Hana inginkan.

Namun, yang datang hanya pria yang bernama Eri itu saja. Tidak ada kedua orang tuanya sama dengan yang telah dijanjikan sebelumnya. Eri beralasan kedua orang tuanya sedang sangat sibuk dengan acara mereka masing-masing. Jadinya, tidak bisa ikut hadir.

"Tidak apa-apa, nak Eri. Kami maklum kok," ucap Nisa dengan sangat hangat.

Maklum, orang yang baru berkenalan dengan dirinya datang dari orang kaya. Berlatar belakang orang kaya tentu saja akan sangat cocok dengan dia dan keluarganya. Makanya dia sangat bahagia sekarang.

Makan malam itupun berakhir dengan sangat lancar. Walau, Hanafi tidak bisa bersikap bersahabat, tapi tetap saja, semuanya berjalan sesuai rencana.

Karena mereka sudah merasakan kecocokan. Eri malah langsung mengatakan kalau dia akan datang dua minggu lagi untuk melamar Hana. Tentu saja Hana bahagia bukan kepalang.

"Aku akan menunggu mu," ucap Hana malu-malu saat mengantar Eri sampai depan pintu.

"Iya. Tunggu. Aku pasti akan datang untuk melamar kamu."

Saat itu, Hana yang sangat bahagia tentu saja tidak ingin memikirkan apapun selain kebahagiaan yang sedang memenuhi hatinya. Kepercayaan penuh dia limpahkan pada pria yang baru dia kenali dalam hitungan bulan ini.

Memang, latar belakang Eri orang terpandang. Tapi Hana tidak cukup tahu apa yang akan dia alami kedepannya. Jalan apa yang akan dia tempuh, dia tidak memikirkan akan hal tersebut. Dalam hati dan pikirannya hanyalah ada kata bahagia karena akan menikah dengan orang yang dia sukai. Orang yang punya latar belakang sangat bagus dengan harta kekayaan yang cukup besar.

"Hana. Aku ingin bicara," ucap Afi saat adik bungsunya itu kembali ke ruang tamu.

"Katakan! Apa yang ingin kamu bicarakan padaku."

"Kamu yakin akan menerima lamaran dia jika dia benar-benar datang dua minggu lagi?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja aku yakin, kak Afi."

"Ya ampun, Fi. Kenapa malah bertanya seperti itu sih?" Nisa juga ikut bicara. "Kamu gak lihat dia sangat bahagia sekarang, hm?"

"Iya, Fi. Hana bahagia banget tuh." Desi juga ikut serta. "Dan sepertinya, pria itu juga sangat baik. Cocok untuk Hana."

Afi hanya bisa melepas napas berat. "Terserah kalian kalau gitu." Setelah berucap, Afi langsung bangun dari duduknya. Dia tinggalkan ruang tamu tanpa menunggu keluarganya memberikan jawaban atas kata yang telah ia ucap.

Setelah kepergian Hanafi, Hana langsung terlihat kesal. "Kenapa sih dengan dia ini? Kok kelihatannya, gak suka gitu."

Desi langsung meraih tangan Hana dengan lembut. "Apa sih yang sedang kamu pikirkan, Han? Afi kan memang aneh setelah bercerai dari Nindi. Jadi, yah ... kamu harus maklum."

Kesal Hana semakin memuncak. Tapi, kali ini bukan kesal pada kakak tengahnya. Melainkan, kesal pada mantan kakak iparnya. Dia masih menyalahkan Nindi hingga detik ini. Padahal, wanita itu sudah tidak punya hubungan lagi dengan keluarganya.

1
Adi Sudiro
semoga suami Hana entar kawin lagi
Rani: wkwkwkw ... doa yang akan diijabah. uhuk, 🤭
total 1 replies
Adi Sudiro
hallah banyak drama ...
Rani: siapa? siapa nih? aduh, aku tiba-tiba kesenggol.😅
total 1 replies
yuni ati
Mantap/Good/
Rani: 🫰🫰🫰🫰
makasih buanyak.
total 1 replies
Jumiah
bs jd itu lain anakx ali suamix ..
anak selingkuhan desy..
Rani: hiks, nggak kok. itu emang anaknya ali. hanya saja, si Desi ini gak bisa punya anak lagi selanjutnya.
total 1 replies
Jumiah
ntt desy selingkuh hamil baru tau rasa mm x afi...
Rani: kita tunggu aja nanti yah
total 1 replies
Jumiah
nindi ajukan sdh gugat ceremu ...
kmu pasti bisa melewatix ,ad x
dukungan ayah mu nin...
sdh gk layak dipertahan kan rmh tangga mu nin...
Rani: iya noh. si Afi sudah sangat mengesalkan
total 1 replies
Jumiah
anin pergilah sejauh mungkin ...
tinggalkan afi .sdh gk ad yg pantas
pertahan kan ,jangan paksakan untuk
melewati kerikil2 itu ...
Rani: iya. dari pada bertahan dgn rasa sakit kan yah. lebih baik melepaskan.
total 1 replies
Jumiah
nindi kmu hrus tegas jangau mau di dua kan ..
Rani: hm. se7 aku tuh
total 1 replies
Jumiah
gk usag banyak gaya afi klo memang mau nikah lg cerekan dulu nindi...
semoga pd menyesal ntt x setelah pisah sma nindi...biar tau rasa
Rani: 😅 anak tiriku emang gini ih
total 1 replies
Patrick Khan
.emak km sukses bikin mental afi down... desi km gk sadar afi gk doyan km😏😏😏
Patrick Khan: desi kyk gk laku bgt sampek segitunya ke afi.. pdhl jelas2 di tolak
total 2 replies
Lee Mbaa Young
Semoga cpt cerai, kl pun hanafi gk bisa balik lagi ma mantan semoga dpt wanita yg baik gk kayak Desi.
Rani: uhuk. aku tersenggol
total 1 replies
Lee Mbaa Young
Lah pelakor merusak rumah tangga orang kok mau bhgia. mimpi saja kau.
itu karma mu.desi enak kan, dah rahim rusak gk bisa punya anak pelakor lagi. iuhh amit amit.
mnikah diatas derita wanita lain kok mau bhgia, nyadar lah kau itu pelakor.
Rani: iya. dia pikir dgn rebuk Afi bisa bhgia. sygnya kagak
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Rani: yuhu.... siap
total 1 replies
Patrick Khan
.akhir nya nenek lampir ketauan jg kan😏😏belom tau busuk nya desi km nek lampir..
Rani: tar klo thu bneran serangan jntung lgi mmknya. terus, bsa struk juga
total 1 replies
Lee Mbaa Young
eh laporkan dokter nya ke polisi krn mau mmbuat laporan palsu.
Rani: syiap. laksanakan 🤭
total 1 replies
Lee Mbaa Young
Semoga nnti beneran sakit parah tu tua bangka.
Rani: Boleh kah di aminkn?😅
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Rani: wokeh👍👍👍
total 1 replies
Patrick Khan
lanjut kak
Rani: syyyyiiiiap. yuhu🫰
total 1 replies
Cindy
lanjut
Rani: aaaaaSYIAP
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Rani: wokeh👍🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!