NovelToon NovelToon
Akan Kurebut Suamimu

Akan Kurebut Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Pelakor
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Madumanis

Mora mendapatkan tawaran menarik untuk menggoda pria beristri. Jika berhasil bayaran sejumlah 100 juta akan ia dapatkan.

Tapi ternyata tawaran itu sangat tidak mudah untuk Mora laksanakan. Pria yang harus ia goda memiliki sikap yang dingin dan juga sangat setia dengan sang istri.

Lalu apakah Mora akan berhasil merebut pria dari istrinya? atau bahkan justru hubungan mereka semakin dekat karna pria tertarik pada Mora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKS 27

Saat itu tiba-tiba saja mobil yang mereka tumpangi terhenti. Adam seperti menabrak sesuatu hal, melirik kearah Mora yang menatapnya bingung dengan tangan yang masih memegang ponselnya yang juga masih berdering.

“Aku turun untuk lihat dulu apa yang aku tabrak tadi,” ucapnya yang mana langsung mendapatkan anggukan dari Mora.

Adam membuka pintu mobil, sebelum ia turun sempat merasa aneh dengan suara ponsel Mora. Tidak kunjung diangkat juga oleh wanita itu.

Bukannya penasaran Adam hanya terganggu dengan suara dering tersebut. “Angkatlah panggilan itu. Suaranya benar-benar mengganggu,” katanya lalu menutup pintu mobil begitu saja.

Seketika Mora tersadar. Ia menelan ludah lalu memperhatikan Adam yang masih diluar mobil melihat kesana-kemari maka kesempatan itu Mora ambil untuk mengangkat panggilan dari sosok aneh.

Sosok yang telah membuatnya masuk kedalam jurang yang sekarang.

“Halo?”

“Kau terlalu banyak membuang waktu, Kimora. Aku sudah banyak menghabiskan uang untukmu bahkan satu pelukan dari Adam saja belum berhasil kau dapatkan.”

Mora tidak mampu menjawab apapun. “Itu… itu karena….”

“Kau separuh-separuh. Mengingat banyaknya uangku yang kau nikmati tidak seharusnya kau masih ragu untuk bertindak seperti ini.”

Tangan Mora memijat pelipisnya. “Lakukan hal yang lebih agresif lagi. Tidak ada pelakor yang bisa berhasil menghancurkan rumah tangga seseorang jika memakai cara sepertimu.”

“Apakah aku harus mengajarkan padamu cara untuk bertindak kali ini?”

“Ah tidak, Kak. Baiklah, aku mengerti apa yang harus aku lakukan. Aku akan mencoba untuk lebih agresif lagi bahkan lebih-lebih dari yang kau bayangkan.”

“Aku akan melakukan apapun. Asal kau tidak menyakiti Ibuku, jangan sakiti keluargaku. Kau tetap tenang, aku pasti bisa menyelesaikan misi ini.”

Meskipun tidak tahu harus bagaimana dan bahkan melakukan apa, Mora mencoba untuk berjanji saja. Sejujurnya kini ia gemetar ketakutan menunggu respon sosok aneh itu.

“Hem, baiklah. Aku selalu memperhatikan gerak-gerikmu dari jauh, Mora.”

Panggilan itu terputus begitu saja. Mora menghela napas panjang setidaknya Sosok itu masih mempercayainya, segala ancaman itu bisa Mora abaikan dulu.

Ketepatan saat Mora menyimpan ponselnya di dalam tas, Adam sudah kembali masuk kedalam mobil. Memasang seatbelt pada dirinya sendiri sambil sesekali melirik kearah Mora yang termenung.

“Kau kenapa? Apa yang terjadi padamu?” tanya Adam beruntun sembari mulai menyalakan mesin mobil.

Seketika Mora tersadar dari lamunannya. Ia menoleh kearah Adam, tersenyum tipis saat itulaj segala ucapan sosok aneh itu terus saja terngiang dibenaknya.

“Apa aku harus lebih ganas lagi?” tanyanya didalam hati.

Mora seakan tidak mampu melakukannya. Ia menggelengkan kepala sebagai jawaban, tapi keadaan seakan-akan terus saja menuntutnya untuk tetap bertekad melakukannya.

“Ya, aku sudah menerima sebagian uang tidak seharusnya aku tetap diam seperti ini. Harus lebih ganas lagi,” gumamnya didalam hati.

Saat Mora menoleh kearah Adam malah terkejut karena ternyata pria tampan itu terus saja menatapnya penuh mengintimidasi.

“Kenapa kau tiba-tiba menjadi diam seperti itu? Apa karena siulanku membuatmu ke sambet sesuatu hal?”

Pertanyaan Adam membuat Mora langsung cemberut. “Tidak. Aku lapar, Tuan…” Jawabnya dengan posisi tangan terus mengelus perutnya.

Adam baru sadar akan sesuatu hal. Memang sudah waktunya makan malam, ia pun juga sudah terasa lapar.

“Baiklah.. aku akan traktir dirimu kali ini. Anggap saja sebagai hidangan pertama sebelum membongkar segala tingkah nakalmu terhadap Asher.”

Mora mengerjap bingung. Terus saja seperti itu, tapi tidak lama karena kembali Mora berpura-pura tidak mengerti apa-apa.

“Sampai kapan kau terus saja menuduhku seperti itu, Tuan?” Bahkan Mora sedikit memojokkan tubuhnya pada Adam yang tengah fokus menyetir.

“Hei… jangan dekat-dekat. Jaga jarak, dan jangan lancang,” Adam memperingati.

Padahal hanya sekedar dekat saja tapi sama sekali Adam tidak mau. Mora kembali pada tempatnya, tersenyum tipis saja karena wajah Adam seakan menahan geli saja.

“Bagaimana caranya membuat dia terpesona padaku?” tanya Mora dari hati terdalamnya. “Apa aku harus lebih binal?”

“Oke, kita sudah sampai,” Secara tiba-tiba mobil Adam berhenti di Restoran mewah yang mana tempat favoritnya jika ditengah perjalanan pulang merasa lapar.

Mora masih memperhatikan dari dalam mobil. Bahkan Adam turun begitu saja tanpa mengajaknya, pada saat itu Mora melihat ada sesuatu dari dashboard mobil.

“Itukan?” Sebuah foto pernikahan.

Dimanapun Mora selalu menemukan foto pernikahan Adam dengan sang istri. Jelas sebagai pertanda jika Adam sangatlah mencintai istrinya.

“Maafkan aku, Nyonya. Aku harus merebut suamimu, aku tidak tahu ada dendam apa sosok ini padamu. Bagaimana bisa dia sangat menginginkan pernikahan kalian hancur?”

“Sialnya malah aku yang menjadi peluru untuk kehancuran benteng ini,” Mora menghela napas panjang sekali lalu turun mengikuti kemana Adam pergi.

1
Popo Hanipo
wkkkk part terlucu katanya kamu tidak takut hantu asheer
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!