NovelToon NovelToon
Aku Tak Rela Dimadu

Aku Tak Rela Dimadu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Pelakor / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: UmiR

Melinda dan Rauf sudah menikah selama tiga tahun, tetapi sampai saat ini belum juga di karuniai seorang anak. tiga tahun bukanlah waktu yang singkat, hingga membuat Tini-- Ibu mertuanya meminta Rauf-- putranya untuk menikah lagi.

"nak, menikalah dengan Sintia tanpa sepengetahuan istrimu!"

bagai disambar petir disiang hari, membuat tubuh Rauf terdiam kaku dengan perasaan yang gelisa. permintaan itu benar benar membuat Rauf dilema. disisi lain dirinya tidak ingin menduakan istrinya, tetapi disisi lain Rauf juga sulit untuk menolak permintaan sang ibu.

lantas, bagaimana kelanjutannya? apakah Rauf akan mengikuti ucapan ibunya? jika iya, lalu bagaimana nasib Melinda? serta, bagaimana perasaan Melinda setelah tau jika suaminya akan menikah lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon UmiR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 8

keesokan harinya ,Melinda pamit kepada kedua orang tuanya ,untuk pulang ke rumah mertuanya. Melinda berpesan ,agar tetap di rahasiakan dulu dari Rauf ,tentang bantuan dana untuk perusahan Rauf ,dari bapak melinda.

dan tidak lama kemudian ,Melinda tiba di rumah mertuanya .

Melihat ibu Tini di halaman rumah, sedang menyiram bunga.

"assalamualaikum.. bu..."

"waalaikumsalam..baru tiba kamu.?"

tanya ibu Tini

"iya Bu." jawab Melinda.

"sana masuk dan jangan lupa selesaikan pekerjaan mu seperti biasa.!"

ucap ibu Tini dengan tegas.

Melinda langsung masuk ,dan seperti biasa ,dia langsung menyelesaikan tugas dari mertuanya.

seharian Melinda bekerja ,dan Melinda merasa begitu kecapean ,melinda langsung bergegas untuk mandi. selesai mandi ,Melinda melaksanakan sholat magrib.

sementara rauf ,bersenang senang dengan Sintia di kampung ,tanpa memikirkan Melinda yang sudah menyelamatkan perusahannya.

Hari berganti hari ,setiap seminggu Rauf selalu pulang ke kampung bersama Sintia.

Tidak terasa hubungan Rauf ,sudah enam bulan berjalan. Tanpa di ketahui Melinda.

Dan tiba saat nya ,di kalau rauf pulang lagi ke rumah Sintia di kampung .

di rumah tinggal Melinda ,dan mertuanya

Dan Seperti biasa ,kalau waktu sholat tiba ,Melinda selalu me laksanakan sholat magrib. Di kamarnya.

tiba-tiba sehabis sholat ,Melinda langsung keluar ,dan pergi ke dapur ,untuk menyiapkan makan malamnya bersama ibu mertuanya.

Sementara perjalanan. melinda berhenti ,dan Melinda mendengar percakapan ,ibu Tini di telpon ,dengan seseorang.

"pokonya kamu harus berhasil ,ibu tunggu kabar dari kamu sintia .kamu tahan dulu Rauf untuk beberapa hari di situ , bersama kamu." ucap ibu Tini kepada Sintia di telpon.

mendengar pembicaraan ibu mertuanya di telpon ,Sintia langsung mendekati ibu mertuanya.

"ibu. siapa Sintia ? ada hubungan apa dia dengan Rauf?" tanya Melinda berulang kali.

"O...kamu menguping pembicaraan ibu ya..lancang kamu." pak.k k ..ucap ibu Tini sambil menampar Melinda.

"ibu . Melinda tadi tidak sengaja mendengarnya Bu .?"ucap Melinda sambil menangis dan memegang pipinya.

"Kamu ingin mencari tahu ,sini ibu kasih tahu." ucap ibu Tini sambil menarik jilbab Melinda dan mendorong Melinda sampai ke kamarnya.

Dan ibu Tini menyiksanya ,dengan berulang-ulang kali menamparnya.

Sambil berkata..

"ingat ya Melinda ,sekarang kamu sudah tidak ada apa-apa lagi di rumah ini. karna sudah hampir empat tahun kamu menikah dengan Rauf ,belum juga mendapat keturunan.

Dasar kamu perempuan tidak berguna." ucap ibu Tini sambil menunjuk-nunjuk Melinda.

"aku hanya ingin penjelasannya Bu.."ucap Melinda sambil menangis.

"kamu ingin penjelasannya.. Baik ibu kasih tahu .mulai sekarang kamu harus siap di madu. Oleh Rauf ,Karna ibu sudah menikahkan Rauf bersama Sintia di kampung."

"Rauf sudah menikah.? Kenapa ibu tega kepada aku Bu..aku masih istrinya Rauf bu" tanya Melinda sambil menangis.

"kalau kamu ingin pertahankan rumah tangga kamu ,dengan Rauf ,maka kamu harus siap untuk di madu." ucap ibu Tini dengan tegas ,dan langsung keluar dari kamar Melinda.

Melinda masih menangis ,dan begitu terpukul mendengar semuanya .Melinda sama sekali tidak terfikir ,kalau ini akan benar-benar terjadi.

Sementara kekejaman ibu tini. terus terjadi kepada melinda. ibu Tini tidak tahu bahwa Melinda yang selalu iya bentak ,dan menamparnya ,adalah orang yang telah menyelamatkan perusahan mereka.

Rauf sedang asik-asik bersama Sintia .dia tidak tahu bahwa Melinda sudah mengetahui hubungannya dengan Sintia.

Semalam Melinda tidak tertidur ,memikirkan Rauf yang sudah menduakannya . Melinda mencoba menelpon Rauf ,dan seperti biasa ,kalau Rauf berada di rumah Sintia ,Rauf mematikan ponselnya.

keesokan harinya ,Melinda merasa pusing ,dan mual-mual dia pergi ke kamar mandi .dan memuntahkan makanannya yang habis dia makan.

hari ini juga Rauf berencana untuk pulang ke rumah ibunya.

"Mas..ayo sarapan. sebentar lagi kan mas mau pulang" ucap Sintia

"Iya sayang.." jawab Rauf dengan mesra.

"sayang mas mau tanya ..kamu belum merasakan sesuatu gitu..tentang keberadaan bayi kita.?" tanya Rauf sambil memegang tangan Sintia.

"maaf ya sayang..aku belum bisa juga kasih kamu keturunan .sabar ya sayang.." ucap Sintia

"iya tidak apa-apa." jawab Rauf

"Kalau begitu mas pamit dulu ya.."

"iya mas hati-hati di jalan ,salam buat ibu"

Rauf langsung bergegas untuk pergi .

Sementara Melinda ,terus mual-mual dan Melinda memohon izin ke pada mertuanya , untuk pergi membeli obat di apotik.

"ibu..Melinda izin sebentar ya mau beli obat, "ucap Melinda dengan lemas.

"pergi saja sana" ucap ibu Tini dengan kasar.

Melinda langsung membalikan badannya ,untuk berjalan keluar

Tiba-tiba Melinda merasa pusing dan Melinda terjatuh di lantai.

Ibu Tini kaget dan memanggil Melinda.

"Melinda..Melinda ke napa kamu ?"tanya ibu Tini sambil mengguncang pelan bahu Melinda.

Ibu Tini langsung membawa Melinda ke rumah sakit. yang tidak jauh dari kantornya Rauf.

Sampai di rumah sakit ,Melinda langsung di bawa ke ruang UGD ,dan mendapat perawatan dari dokter.

Ibu Tini masih di luar ,dan menelpon Rauf.

tut..tut...tut..

ponsel Rauf ber bunyi ,dan Rauf mengambil ponselnya dari saku celananya. Dan melihat ibunya menelpon.

"Halo ...Bu..ada apa?" tanya Rauf di telpon.

"halo..juga Rauf..kamu di mana sekarang. ?

ucap ibu Tini sambil bertanya.

"Aku masih dalam perjalanan pulang ,sebentar lagi sampai. ada apa Bu.?" ucap Rauf sambil bertanya juga.

"Kalau kamu sudah pulang ,langsung ke rumah sakit dinda ya..Melinda pingsan dan ibu membawanya ke rumah sakit dinda ,dekat dengan kantor kamu." ucap ibu Tini.

"Apa..Melinda pingsan kenapa Bu..?"tanya Rauf .

"ibu tidak tahu tiba-melinda pingsan. Ya udah kamu cepat ke mari.!" ucap ibu Tini dan langsung me matikan ponselnya.

Rauf mempercepat mobilnya. Dan tidak lama kemudian Rauf sampai di rumah sakit.

Dan Rauf cepat-cepat berjalan ke ruangan UGD. .terlihat ibunya sedang menunggu di luar. Rauf menghampiri ibu nya ,dan bertanya.

"Ibu..bagai mana kabar Melinda Bu.?"

tanya Rauf.

"ibu belum tahu kita tunggu dokter saja"

ucap ibu Tini.

Dan Rauf ter ingat ,kalau dia harus mengabarkan ke pada orang tuanya Melinda.

Tut..tut..tut .

terdengar bunyi telpon ibu Siti langsung mengangkat telponnya .

"halo.."

"halo Bu..ini Rauf.." ucap Rauf

"iya Rauf ada apa?" tanya ibu Siti

"ibu..tadi Melinda pingsan dan sekarang sudah ada di rumah sakit dinda. Ibu dan bapak cepat ke mari ya.."

ucap Rauf.

"oh..iya..iya ibu langsung ke sana."

ucap ibu Siti.

Karna ayahnya Melinda masih berada di kantor , jadi ibu Siti pergi seorang diri ke rumah sakit dinda.

dan jarak rumah ibu Siti ,dengan rumah sakit dinda tidak begitu jauh ,maka ibu Siti tiba dengan cepat di rumah sakit dinda.

Dan ibu Siti berjalan dengan cepat ke ruangan UGD, ,dan di luar sudah ada Rauf dan ibunya.

"Rauf bagai mana kabar Melinda.? tanya ibu Siti.

"tidak tahu Bu ini lagi sedang menunggu kabar dari dokter."

ucap Rauf ke pada mertuanya.

Dan ibu Siti melihat juga ibu Tini sedang berdiri .

ibu Siti langsung mendekati ibu Tini.

"ibu Tini..lama kita baru ketemu."

ucap ibu Siti sambil ber jabatan tangan dengan ibu Tini.

"mari Bu kita duduk dulu."

ucap ibu Siti sambil mempersilahkan ibu Tini duduk.

Dan ibu Tini langsung duduk ,dan hanya terdiam .

Tiba-tiba dokter keluar ,dan ibu Tini ,ibu Siti ,dan Rauf langsung berdiri semua.

dan mereka semua Sama-sama bertanya.

"bagai mana keadaan Melinda dokter ?"...

1
Amy Norashiella
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Retno Harningsih
lanjut
kalea rizuky
Linda tolol bgt mau aja di injak injak cerai lahhhh bloon sebel q bacanya greget
kalea rizuky
Melinda tolol menye2 sebel kali
kalea rizuky
Melinda jangan mau besarin anak hasil selingkuh an enak aja lu raupp
kalea rizuky
cpetan cerai laki tukang selingkuh kek lu pantes dpet jalang
kalea rizuky
bkin cerai Thor laki bajingannn
Aether
Maulinda nya Bulol
Retno Harningsih
lanjut
Hiro Takachiho
Ceritanya keren, jangan sampai berhenti di sini ya thor!
Umi: iya..makasih sudah membaca🙏
total 1 replies
Rara Makulua
🤔😭😭 Akhirnya tamat juga, sedih tapi puas, terima kasih, author.
Umi: masih belum tamat ceritanya dong ..di baca lagi ya kelanjutannya🙏makasih sudah membaca🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!