Freya, seorang gadis ceria dan penuh ambisi memiliki sifat layaknya seorang remaja pada umumnya. Gadis itu sangat mengidolakan Arvin Mahardika, seorang aktor sekaligus model yang sangat tampan, sehingga tak heran jika dirinya memiliki banyak fans fans dari kalangan seusianya. Namun, dari sekian banyak fansnya, hanya satu yang bikin sang aktor pusing, yaitu Freya. Gadis yang menurutnya memiliki gangguan jiwa karna kelakuannya yang menurutnya terlalu berlebihan sebagai seorang fans. Segala cara ia lakukan agar gadis itu berhenti mengejarnya, mulai dari sifat tegasnya sampai mempermalukannya di media hingga membuat Freya sempat menyerah. Namun, tak sengaja ia mendengar percakapan salah satu seorang aktor yang merupakan sahabat dekat sang idola, membuatnya bertekad menyelamatkan sang idola sekaligus pujaan hatinya. Berbagai cara ia lakukan agar bisa memantau kegiatan sang idola, sampai pada akhirnya ia memilih pergi dan menjauh dari kehidupan Arvin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rezqhi Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Heboh
"Ya ampun Anya, gue senang banget hari ini sumpah. Pokoknya gue gak akan pernah lupa kejadian ini," heboh Freya di sepanjang perjalanan. Ya kedua gadis itu memutuskan untuk pulang dikarenakan hari sudah mulai gelap dan sudah jam 7 lewat. Jalanan yang mereka lewati semakin sunyi saat malam. Mereka juga gak mau tante Rita khawatir karena lama ditempat itu.
Lagi pula Freya cukup puas dengan hari ini. Rencananya esok ia akan bertemu dengan sang pangeran, namun Tuhan mentakdirkan mereka bertemu malam ini. "Gue masih gak nyangka banget loh, Ya Allah makasih banget," ujar gadis itu lagi sambil sesekali melompat kegirangan.
"Yaelah lu doank yang senang, Arvinnya nggak tuh. Lo nggak lihat tadi sikap Arvin sama lo, dia itu ilfil sama lo," ucap Anya malas. Pasalnya sedari tadi sahabatnya itu tak henti-hentinya heboh sendiri.
"Gak masalah Anya, gue anggap itu adalah langkah awal dari kesuksesan gue mendapatkan Arvin," ucap Freya dengan percaya diri. Gadis itu masih membayangkan kejadian tadi. Bisa sedekat itu bahkan ia dengan jelas mencium aroma tubuh idolanya itu.
***
"Lo kasar banget tadi sama cewek itu Vin, seharusnya lo gak gitu. Dia itu kan fans berat lo," ucap Raka mengingat kejadian tadi.
"Tau tu, dan gue lebih herannya lagi ya Ka, udah tau sifatnya Arvin gitu eh masih banyak juga fans dia," ucap Ryan dengan geleng-geleng kepala.
"Hmm, kak Arvin maafin sifat kakak gue ya. Dia emang gitu, fans banget sama kakak. Sampai-sampai gue pernah masuk ke dalam kamarnya dia, dan gue melihat disana dipenuhi poster-poster kakak," ucap Gleen yang tidak enak dengan Arvin.
"Tapi aslinya dia baik kok," timpal Gleen lagi.
"Menurut aku, sifat Freya wajar kok kek tadi. Siapa juga coba yang tidak senang ketemu fansnya. Mungkin orang lain juga bersifat sama kek Freya tadi kalau ketemu kamu," saut Laras.
Keempat remaja itu sudah tiba di vila milik mamanya Gleen. Sebenarnya mereka masih ingin di tempat itu, terutama Raka, Laras, dan Ryan. Jarang-jarang kan mereka punya waktu luang, apalagi memiliki kesempatan mencicipi kuliner khas negaranya ini. Namun dikarenakan mood Arvin yang sedang rusak, jadilah mereka memutuskan untuk menyusul idola banyak orang itu.
Arvin yang mendengar ucapan semua orang disitu yang seolah-olah memojokkannya menghela nafas kasar. Kemudian tanpa sepatah kata, cowok itu meninggalkan mereka menuju ke kamar cowok itu. Moodnya benar-benar hancur. Ia berdoa mudah-mudahan gak bakal ketemu lagi dengan cewek ganjeng itu lagi.
"Lah, dibilangin malah pergi. Kebiasaan banget tu bocah," ucap Ryan geleng-geleng kepala.
"Biarin aja, kek gak tau aja peringai tuh anak," ucap Raka kemudian.
"Gue jadi gak enak nih sama kak Arvin," ucap Gleen tiba-tiba.
"Udah, gak papa-papa bukan salah kamu kok. Dia emang gitu, moodnya suka berubah." Timpal Laras.
"Eh, guys aku duluan ke kamar ya," pamit gadis itu dengan senyuman manis yang menampilkan lesung pipi di wajahnya.
"Kak Laras jangan senyum-senyum gitu donk, nanti gue kena penyakit gula karena lihat senyuman kak Laras," gombal Gleen, sedang Laras hanya tertawa kecil dan beranjak menuju lantai dua dimana kamarnya berada.
"Yee nih bocah, sekolah dulu yang benar baru gombal gombalan," ucap Ryan sambil menoyor kepala Gleen. Gleen yang tak terima ingin membalas balik, namun segera ia urungkan karena ancaman dari Ryan. "Kalo Lo balas, gue dan lainnya unfoll akun lo balik termasuk Laras, gue suruh unfoll lo balik, plus lo gak boleh kesini lagi, gak boleh gabung dengan kita lagi," ancam Ryan. "Yaelah gak seru banget lo kak, mainnya ancaman. Yaudah gue balik dulu deh," ucap Gleen dengan nada merajuk seraya melangkahkan kakinya keluar dari villa mamanya ini.
"Dih, rajuk beneran dia nya," ucap Ryan.
"Hati-hati ya Gleen, makasih udah temani kita hari ini," ucap Raka yang masih di dengar oleh Gleen.
***
Di sisi lain, dua orang gadis nampak sedang heboh di sebuah kamar yang bernuansa biru. Lebih tepatnya sih cuma satu gadis aja, sedang gadis yang satunya lagi nampak jengah mendengar ocehan sahabatnya sedari tadi.
"Ya ampun Anya, gue masih gak nyangka. Beruntung banget gue. Seandainya moment tadi di abadikan, pasti banyak yang iri sama gue," ucap Freya dengan nada hebohnya.
"Lo gak capek apa, dari tadi itu mulu yang lo bilang," ucap Anya dengan nada malasnya.
"Tidak donk, gue malahan pengen cepat-cepat tidur biar besok bisa ketemu Arvin lagi," ucap Freya dengan girang.
"Serah lo aja deh Frey, gue mau tidur. Lo gak usah berisik," ucap Anya sambil membenarkan posisinya dan kemudian memejamkan matanya.
"Gak asyik banget lo," ujar Freya sambil melemparkan bantal ke arah Anya. Sedangkan Anya, gadis itu menatap tajam Freya dan mengambil bantal itu dan memeluknya.
"Eh, anjir malah di peluk lagi. Siniin bantal gue , gue pake apa kalo bantal itu lo peluk," ucap Freya sambil mengguncang-guncang tubuh sahabatnya itu. Sementara Anya, gadis itu tak menghiraukan Freya sama sekali.
Tak mau ambil pusing, Freya mengambil guling dan meletakkannya di kepalanya sebagai pengganti bantal. Kemudian ia mengambil boneka doraemon miliknya yang lumayan besar untuk gadis itu peluk.
Gadis itu pun menyusul sahabatnya ke alam mimpi. Namun selang lima menit, gadis itu kembali membuka matanya. "Ishh, kok gue gak bisa tidur ya..." gumam gadis itu.
Gadis itu pun memutuskan untuk membuka ponselnya, "Mending gue stalking akun Arvin lagi deh, siapa tau habis ini bisa tidur nyenyak."
"Ya ampun ganteng banget calon suami gue," ucap Freya dengan mata berbinar. "Benar-benar sempurna ciptaan mu ini ya Allah," ujar gadis itu lagi dengan takjub.
Gadis itu kemudian memencet fitur pesawat kertas yang ada di aplikasi Instagram miliknya itu. Kemudian mencari akun Arvin dan mulai nge chat cowok idamannya itu.
'Assalamualaikum Arvin,'
'Ternyata aslinya kamu lebih ganteng ya'
'Btw, kamu lagi apa?'
'Kamu udah tidur ya?'
'Aku nggak bisa tidur nih, pikirin kamu🫠,'
'Kamu jangan ilfil ya sama aku, pokoknya gak boleh ilfil🤗,'
'Gak sabar banget pengen ketemu kamu lagi🥲,'
'Yaudah, aku tidur duluan ya,'
'Kamu juga jangan lupa tidur ya,'
'Selamat tidur Arvin,'
'Semoga kita berdua bertemu di alam mimpi ya,'
'Dadah Arvin, Assalamualaikum,'
Kira-kira itulah isi dm Freya. Gadis itu tak juga jerah mengirim pesan ke idolanya itu padahal gak pernah di respon sama sekali. Setelah itu, gadis itupun kembali memejamkan matanya sambil tersenyum.
***