Karena terjerat banyak hutang dan kebutuhan yang terus meningkat, Yoko, terpaksa meninggalkan istri tercinta, pergi merantau ke negeri orang.
Satu tahun pertama bekerja, Yoko menjalani pekerjaan tanpa hambatan apapun dan dia bisa menjaga hatinya untuk sang istri tercinta.
Namun, sebuah kejadian mengerikan yang dia alami, membuat Yoko harus terjebak di rumah mewah, yang dihuni janda-janda cantik dan mempesona. Bahkan, Yoko pun diperlakukan sangat istimewa oleh mereka.
Mampukah Yoko bertahan dengan setianya? Atau justru hatinya akan goyah dan dia terjatuh dalam pelukan janda-janda yang mengistimewakannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbangun Di Tengah Malam
"Eughh..." sebuah suara terdengar menggema dari dalam sebuah kamar. Suara khas orang bangun tidur tersebut, keluar dari mulut seorang pria yang sebagai tanda kalau orang itu baru saja tersadar dari terlelapnya.
Sosok pria yang tadi tertidur karena rasa lelah yang mendera tubuhnya, mendadak terbangun karena sosok itu merasakan sesuatu yang harus segera dia keluarkan saat itu juga.
Di saat bersamaan, sosok itu juga merasa ada yang aneh pada tubuhnya. Sosok itu merasa tubuhnya ada yang menempel dan dibawah perutnya juga ada tangan yang menjulur.
Sosok itu pun perlahan membuka matanya dan dia agak terkejut kala menangkap sosok cantik yang sedang terlelap, menempel pada tubuh kekarnya.
Sosok yang akrab dipanggil Yoko, juga merasa takjub kala dia merasakan tangan milik sosok cantik itu berada di dalam celana kolor yang dia kenakan dan menggenggam isinya yang entah menegang sejak kapan.
"Kapan Nona Meycan tidur? Kok aku nggak meraskan kedatangannya?" Batin Yoko bertanya tanya.
Karena rasa ingin ke toilet semakin kuat, secara perlahan Yoko menjauhkan tubuhnya dari tubuh wanita cantik itu. Setelah berhasil, Yoko segera turun dari ranjang menuju ke toilet karena rasa yang sudah tidak tertahankan.
"Lega," ucap Yoko lirih dan pria itu kembali menutup benda pusakanya dengan kolor yang hanya diturunkan sedikit bagian depannya saja. Yoko pun segera keluar dari toilet untuk melanjutkan tidurnya yang sempat terjeda.
Namun, baru beberapa meter kakinya melangkah keluar dari toilet, tanpa sengaja, mata Yoko menangkap beberapa jenis makanan yang tergeletak di meja tak jauh dari ranjang tidur.
Yoko sadar kalau dia sedari tadi belum makan dan saat ini perutnya memang didera rasa lapar. Yoko pun merubah langkah kakinya menuju meja tersebut.
"Wahh, Non Meycan baik banget. Dia pasti sengaja menyiapkan makanan ini untukku," ujar Yoko kegirangan. Pria itu tanpa ragu mulai menikmati beberapa jenis makanan yang terdiri dari ayam goreng tepung dan beberapa kue yang kelihatan tidak murah serta beberap botol air minum dengan jenis yang berbeda.
"Jam berapa sekarang ya?" Ketika sedang menikmati makanan yang ada, Yoko penasaran dengan waktu saat ini.
Yoko pun bangkit untuk mengambil ponselnya karena di sekitar ruangan itu tidak ada petunjuk waktu yang tersedia.
Mata Yoko mengedar mencari ponselnya dan dia ingat kalau ponselnya ada di atas ranjang, dimana saat ini Nona Meycan masih terlelap.
"Nona Meycan pasti lelah banget," ucap Yoko saat tak sengaja memperhatikan wajah wanita itu. "Meski tidur pun, Nona Meycan masih kelihatan cantik," pujinya seraya tersenyum manis.
Setelah puas memperhatikan wajah majikannya, Yoko kembali mencari ponsel. Yoko teringat kalau ponselnya ada di ranjang dan tertutup selimut, Yoko pun menyingkap selimut itu.
Begitu selimut tersingkap, Yoko justru dibuat tertegun dan matanya langsung melebar, kala menyaksikan sesuatu di atas ranjang itu.
Bukannya menemukan ponsel, Yoko justru menyaksikan keindahan alami dari seorang wanita yang tubuhnya tidak tertutup pakaian.
"Waow..." ucap Yoko takjub. Di sana, di atas ranjang, ternyata Meycan terlelap dengan tubuh yang tidak tertutup pakaian. Yoko baru menyadarinya karena tadi saat baru bangun, tubuh mereka sama sama tertutup selimut.
Seketika jiwa liar Yoko pun meronta dan secara perlahan, isi di dalam kolor Yono mulai mengembang da menegang.
Karena merasa Yoko pernah merasakan tubuh majikan cantik itu, Yoko pun tanpa pikir panjang langsung mendekat. Mata Yoko terus tertuju pada pemandangan indah itu dan saat jaraknya semakin dekat, tangan Yoko perlahan bergerak lalu mulai bergerilya, membelai lembu tubuh indah Meycan dari bawah leher, sampai ke area bawah perut yang dihiasi dengan rumput tipis nan rapi.
"Duh, jadi pengin nih," gumam Yoko saat tangannya memijat lembut area berbulu milik Meycan. "Kalau aku masukin punyaku, Nona Meycan bakalan marah nggak ya?" Yoko pun tiba-tiba diserang dilema.
Hingga tiba-tiba Yoko merasakan tubuh Meycan bergerak dan berubah posisi menjadi terbaring miring. Posisi seperti itu, justru Meycan semakin terlihat menggoda di mata Yoko, sampai Yoko ikut merebahkan tubuhnya di belakang Meycan dan mengambil posisi yang sama menghadap majikannya.
Jari-jari Yoko kembali mengusap milik Meycan dari belakang. Semakin tak tahan, Yoko pun melepas kolor yang dia kenakan, dan dia menggunakan miliknya yang telah menegang, untuk mengusap bibir celah nikmat milik Meycan.
Yoko pun saat itu kembali di serang dilema. Ingin rasanya miliknya masuk ke dalam lubang nikmat, tapi Yoko takut hal itu akan membuat Meycan marah karena tidurnya tergangggu. Dengan sangat terpaksa, Yoko pun hanya mampu menggesekkan miliknya saja.
"Ahhh...."
Yoko terperanjat. Setelah beberapa menit waktu berjalan, Yoko mendengar Meycan mengeluarkan suara kenikmatan.
"Nona? Kamu terbangun?" Yoko pun langsung menghentikan aksinya.
"Masukin aja, Yok," diluar dugaan, Yoko malah mendapat perintah yang sangat dia harapkan.
"Tapi, Non..."
"Udah, masukin aja," Meycan bahkan sampai mengangkat salah satu kakinya agar Yoko semakin mudah memasukan miliknya dari belakang.
"Baik, Nona." Tanpa pikir panjang lagi, Yoko langsung menjalankan perintah dengan senang hati.
"Ahh..." rintihan kenikmatan kembali menggema dan kali ini berlangsung cukup lama.
####
Sedangkan di sisi bumi yang lain, karena tak kunjung mendapat respon dari suaminya, Marni sampai dilanda stress yang cukup berat. Wanita itu takut jika dia harus melayani Broto jika sampai dia tidak bisa mengembalikan uangnya.
"Gimana ini, Bud? Apa yang harus kita lakukan?" Ternyata Marni yang saat ini tidak sendiri. Dia bersama Budi sejak beberapa jam yang lalu dan mereka juga baru saja melakukan hubungan layaknya suami istri.
"Aku nggak tahu, Marni, aku juga bingung," ujar Budi lalu dia menyesap rokok yang nangkring di jari tangan kanannya.
"Emang uang kamu yang aku kasih, semuanya sudah habis?" Marni pun kembali bertanya karena dia memang pernah memberikan sejumlah uang yang cukup banyak untuk kekasihnya itu.
"Ya sudah lah, Mar. Kan kamu lihat sendiri saldonya tinggal berapa," Budi malah terlihat kesal karena Marni tidak mempercayainya.
"Terus kita harus bagaimana sekarang? Aku takut, Bud, takut Mas Broto minta yang aneh-aneh."
"Itu kan udah resikonya, Mar," balas Budi. "Bukankah dulu aku sudah pernah ngasih nasehat sama kamu, jangan pinjam uang sama Broto. Eh, malah kamu nekat tetap pinjam."
"Tapi kan waktu itu aku nggak kepikiran, kalau hubungan kita bakalan diketahui Yoko," Marni jelas langsung membela diri.
"Ya udahlah, daripada kita saling menyalahkan, mending kamu pakai cara ini aja," Budi langsung menyampaikan ide yang tiba-tiba terlintas dalam pikirannya.
"Wah, benar juga? Kok aku baru kepikiran itu ya?"
"Nah, udah pakai cara itu saja. Aku yakin, Yoko pasti tak bisa berkutik."
"Oke, Sayang," dengan girang, Marni langsung menjalankan ide dari kekasihnya.
Update 10 Bab gitu...
lanjut thor 🙏
Astaga nona...maksudnya donat kan berlubang, emang enak bangeeeettttttt....
🍩🍩🍩🍩🍩
semongkoooo.......
💃💃💃👉💦👌
lanjut thor 🙏