ini karya author yang ke empat, mohon dukungan nya ya....
**************
alzeera sabrina akira, telah lama terpisah dengan saudara kembar nya dan ia berusaha mencari nya dan akhir nya ia di pertemukan dengan kembaran nya arshaina sandrina axira yang ternyata satu kampus dengan nya bahkan mereka satu kelas.
****************
sudah 14 tahun lama nya arzaneo giondra berpisah dengan adek kembar nya karna pembantaian pada keluarga nya 14 tahun yang lalu. ia juga sudah memiliki perusahaan yang ia beri nama 'zan group' yang sudah menempati no.2 di dunia setelah perusahaan 'ad company', dan ia juga membangun sebuah kampus yang ia beri nama 'az univercity'.
setelah mengetahui bahwa adek kembar nya berkuliah di kampus milik nya, ia pun meminta asisten pribadi sekaligus sahabat nya untuk mencari data tentang kehidupan adek kembar nya, sedangkan kepala kampus yang juga sahabat nya di mintai untuk menjaga kedua adek nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bangun
Keluarga Sabrina dan keluarga Arvan yang tadi nya mengobrol kini terdiam menatap Syakira dan Sabrina yang menghampiri mereka.
"gue ke suami gue dulu ya, Afzan nya juga gue bawa biar lo bisa leluasa bicara sama mereka" bisik Syakira yang kemudian pergi dari sana seraya menggandeng Afzan.
Sabrina hanya diam dan menunduk tidak berani menatap dua keluarga nya, sedangkan mereka semua menunggu Sabrina untuk berbicara lebih dulu.
10 menit kemudian, Sabrina tetap dalam posisi seperti semula dan belum ada satu kata pun yang keluar dari mulut Sabrina tapi dua keluarga nya tetap setia menunggu nya berbicara hingga mereka duduk.
"dek Zeera" panggil Sandrina lembut.
Sabrina yang mendengar panggilan Sandrina pun tak kuasa menahan tangis yang sedari tadi ia tahan agar tidak tumpah, ia pun menjatuhkan tubuh nya berlutut di hadapan mereka semua membuat mereka semua terkejut.
"Zeera sayang, bangun ya, jangan begini" ucap Sandrina seraya ikut berlutut di hadapan kembaran nya.
"gak kak,aku minta maaf sama kakak dan kalian semua, karna keegoisanku aku tidak memikirkan perasaan kalian semua maaf hiks hiks hiks maafkan aku hiks, hanya kata maaf yang bisa aku ucapkan hiks maafkan aku hiks hiks hiks hiks"
Sandrina yang tak tega melihat kembaran nya seperti itu pun langsung memeluk nya dan ia juga ikut menangis bersama kembaran nya.
"maafkan aku, aku salah, aku terlalu ke kanak kanakan, aku bukan orang yang baik hiks hiks"
Kemudian Arzan juga ikut mendekati kedua adek nya dan memeluk mereka dan tak terasa air mata nya juga ikut menetes dan hal itu membuat yang lain nya terkejut termasuk para sahabat Arvan karna baru kali ini mereka melihat seorang Arzan yang terkenal dingin dan sedikit kejam di luar kini sedang menangis di hadapan mereka semua.
"kami semua memaafkanmu dek dan kami semua tidak pernah menyalahkanmu sama sekali. Maafkan kami yang tidak mengerti perasaanmu saat itu, tolong jangan tinggalkan kami lagi"
"ayo berdiri, semua nya sudah selesai. Jangan salahkan dirimu sendiri karna kami semua juga salah padamu"
Mereka bertiga pun berdiri, kemudian bubu dan papi menghampiri mereka lebih tepat nya Sabrina lalu mereka memeluk Sabrina membuat Sabrina kembali menangis setelah diam sejenak.
"maafkan Sabrina hiks hiks Sabrina belum bisa jadi anak yang baik hiks hiks"
"gak sayang, kamu anak kami yang paling baik, kami juga minta maaf padamu"
Setelah itu, Sabrina menghampiri mommy dan daddy yang masih duduk kemudian ia hendak berlutut lagi di hadapan mereka, namun tidak jadi karna mommy yang tiba tiba memeluk nya dan menangis dalam pelukan nya.
"maafkan mommy sayang, gara gara mommy kamu jadi pergi bersama putramu hiks hiks hiks"
"maafkan aku yang belum bisa jadi menantu yang baik buat mommy, maaf telah meninggalkan putra mommy"
"kamu maukan kembali sama putra mommy, kamu gak akan tinggalin putra mommy lagi kan"
"tidak ada alasan lagi untukku meninggalkan putra mommy lagi, aku sangat merindukan nya dan sekarang di mana dia mom, di mana suamiku?"
Semua nya saling pandang kemudian mengangguk satu sama lain, lalu mereka pun mengajak Sabrina dan putra nya untuk ikut ke rumah sakit di mana Arvan di rawat.
...****************...
Sesampai nya di rumah sakit, mereka semua pun langsung menuju ke ruang rawat vvip sedangkan Sabrina yang bingung pun tetap mengikuti namun perasaan nya sudah tidak enak sejak tadi.
"sayang, kamu masuk gih sama putramu, suami kamu ada di dalam" ucap mommy.
Sabrina dan Afzan pun langsung masuk ke dalam ruangan tersebut secara perlahan dan betapa terkejut nya ia kala melihat suami yang sangat ia cintai tengah terbaring lemah di atas ranjang pasien.
Dengan gemetar dan berderai air mata, ia perlahan mendekati suami nya bersama Afzan, kemudian Afzan ia dudukkan di atas brangkar dan ia sendiri duduk di kursi samping ranjang suami nya.
"m...mas, kami kembali mas hiks hiks hiks maafin aku yang udah buat kamu jadi seperti ini mas"
"mas, aku punya kabar gembira buat kamu mas hiks hiks aku hamil mas, kamu gak mau sambut mas hiks hiks. Maafin aku mas, aku salah mas, aku menyesal hiks hiks"
Tiba tiba Afzan merangkak ke atas tubuh Arvan dan memainkan wajah daddy nya membuat Arvan yang pura pura tidur pun akhir nya bangun karna tidak tahan dengan kejailan putra nya itu.
"baiklah baiklah, daddy bangun boy" ucap Arvan.
Sabrina yang tadi nya sedikit terlelap pun terbangun karna mendengar suara suami nya dan melihat putra nya yang duduk di atas tubuh daddy nya.
Arvan bermain sebentar dengan putra nya yang terlihat makin menggemaskan dan sesekali ia memeluk nya karna saking rindu nya pada putra nya, kemudian ia melihat istri nya yang duduk di samping nya yang terdiam melihat nya namun air mata nya tak berhenti mengalir membasahi pipi nya yang chubby.
Tak lama Arzan dan Sean masuk dan mengambil alih Afzan, sedangkan Sean membantu Arvan untuk duduk.
"bicaralah dengan istrimu dulu, biar Afzan bersama kami dulu" ucap Arzan.
"terima kasih bang"
Setelah Arzan dan Sean serta putra nya keluar, ia pun menatap istri nya yang masih di posisi semula kemudian ia tersenyum.
"apa kamu gak merindukan suamimu ini bee, hm?" tanya Arvan.
Sabrina langsung berhambur memeluk Arvan dan menangis sejadi jadi nya serta hanya kata maaf yang selalu keluar dari mulut Sabrina, sedangkan Arvan hanya mengusap punggung dan membelai kepala sang istri untuk menenangkan nya.
Setelah 15 menit, akhir nya Sabrina mulai tenang dan melepaskan pelukan nya, sedangkan Arvan menatap nya lalu tersenyum dan mengusap sisa air mata sang istri menggunakan kedua jempol nya.
"aku juga minta maaf ya, kita mulai semua nya dari awal oke" ucap Arvan lembut dan di angguki oleh Sabrina.
Arvan pun mencium kening, kedua mata dan yang terakhir bibir Sabrina dan Sabrina menikmati setiap ciuman Arvan yang sudah lama ia rindukan.
"berapa usia kandunganmu?"
"dua bulan"
"kembar?"
"tiga"
"halo anak anak daddy, baik baik ya di dalam perut bunda"
"baik daddy" ucap Sabrina yang menirukan suara anak kecil.
"bee"
"apa?"
"aku pingin jenguk baby nya"
"tunggu hubby sembuh dulu ya, baru nanti boleh jenguk baby nya"
"sudah lama aku tidak dengar panggilan itu bee, aku rindu panggilan itu"
"aku juga hubby"
"jangan pergi lagi ya"
"aku gak janji by"
"kok gitu sih, kamu masih marah sama aku bee?"
"gak kok, maksud aku tuh aku kan masih kerja hubby, udah dua bulan aku ninggalin perusahaan"
"kalo aku gak izinin kamu gimana bee?"
"please hubby, aku masih mau kerja nanti kalo aku capek aku bakal istirahat kok, boleh ya"
"baiklah, tapi kamu harus hati hati ya, kamu kan lagi hamil bawa tiga lagi"
"iya hubby, aku selalu menuruti perintahmu kok kecuali suruh berhenti kerja, aku gak mau"
"oke oke"
Tiba tiba Sabrina kembali memeluk Arvan dan Arvan pun langsung membalas nya karna ia juga masih merindukan istri nya hingga tak terasa Sabrina tidur di pelukan Arvan membuat Arvan tersenyum.
"kamu pasti capek ya bee"
Arvan pun membaringkan Sabrina di samping nya, kemudian ia juga ikut berbaring dan memeluk istri nya hingga tak lama ia pun juga ikut terlelap menyusul istri nya ke dalam mimpi.
...----------------...