NovelToon NovelToon
CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Dikhianati pacar, siapa yang tidak sakit hati? Apalagi mau menikah dua hari lagi, tapi malah menemukan sebuah fakta jika pacarnya telah berkhianat.

Alexia yang buntu, dengan bodohnya meminta tukang kurir untuk menikah dengannya. Bagaimana jalan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Jam telah menunjukkan pukul 19.00 WIB. Alex, Alexia, dan Ayunda sedang makan malam bersama. Ayunda menatap Alexia yang terlihat begitu tenang, Ia juga melirik Alex yang terlihat lahap dan menikmati makanannya.

Ayunda menelan makanan yang sudah Ia kunyah dalam mulutnya dan meraih gelas minumannya yang berisi air putih lalu meneguknya. Setelah dirasa lega, Ia menaruh gelasnya kembali ke tempat semula.

"Alex." Ayunda memanggil cucunya.

Alex pun menoleh. "Ya, Oma."

"Apa kamu mencintai, gadis nakal ini?" Ayunda melontarkan pertanyaan kepada cucu kesayangannya tersebut dan melirik Alexia.

Uhuk! Uhuk!

Alexia yang sedang mengunyah makanannya tiba-tiba tersedak setelah mendengar pertanyaan Ayunda. Ia langsung menepuk-nepuk dadanya.

"Ya Allah, sayang. Minum dulu." Dengan reflek yang bagus Alex langsung memberikan minum kepada istrinya.

Alexia pun langsung meneguk minuman tersebut hingga habis tak tersisa.

"Bagaimana? Apa sudah enakan?" Terlihat raut khawatir di wajah Alex.

Alexia mengangguk. "Sudah, Mas. Terima kasih."

"Lain kali, hati-hati, gadis nakal."

"Iya, Oma. Maaf ya."

Alex tersenyum. "Tidak apa-apa, sayang. Lagian Oma kenapa coba tiba-tiba menanyakan hal tadi?"

"Ya kan Oma ingin tahu, Lex."

"Ya awalnya sih belum, Oma." Alex menatap wajah Alexia dengan lekat, Ia meraih tangan Alexia dan menggenggamnya sembari menyinggungkan senyum. "Tapi, semakin kesini perasaan itu mulai tumbuh, Oma. Alex mencintai istri Alex seperti air yang mengalir, Oma."

"Berarti belum sepenuh hati?"

"Masih berusaha, Oma."

Ayunda menaikkan alisnya sebelah. "Berarti orang lain memiliki kesempatan untuk merebutmu dari gadis nakal ini?"

"Alex sudah menutup mata dan hati untuk wanita lain, Oma. Dan tentunya tidak akan ada kesempatan maupun celah untuk mereka bisa mendekati Alex. Alex hanya ingin istri Alex seorang. Selama ini apa pernah Alex dekat atau berhubungan dengan seorang wanita? Tidak kan? Tapi, entah kenapa bersama Alexia, Alex merasakan hal yang berbeda. Yah meskipun pernikahan kita ini sepertinya konyol diawal, namun percayalah, Oma. Kita berdua saling berusaha untuk terus memupuk hati kita agar perasaan kian tumbuh dan berkembang." Jelas Alex dengan berkata jujur. Selama ini sulit baginya untuk berdekatan ataupun menjalin hubungan dengan seorang wanita. Bukan masalah sulit memiliki namun belum ada yang cocok, dan sekarang Ia bertemu dengan Alexia, wanita yang sama sekali tidak Ia kenal namun langsung bisa membuat hatinya bergetar.

Ayunda mengangguk kecil. Mencerna setiap perkataan Alex. Namun dirinya masih belum puas dengan jawaban Alex.

"Oma hanya ingin kamu benar-benar tidak menyakiti gadis nakal ini, Lex. Apa gadis nakal ini sudah mengatakan jika almarhumah mama kamu dan dia dulunya saling bersahabat?"

Alex mengerutkan keningnya lalu menggeleng. "Alex belum tahu, Oma. Alexia tidak mengatakan apa-apa mengenai hal itu."

"Aku memang belum cerita kepada Mas Alex, Oma. Aku kira hal itu tidaklah penting!" Sahut Alexia.

"Sayang!" Alex menatap Alexia seakan meminta jawaban.

"Maaf, Mas. Bukan aku tidak mau cerita tapi, seperti apa yang aku bilang tadi, menurutku itu bukanlah hal yang penting mengingat kita menikah karena takdir yang sudah digariskan oleh-Nya, bukan karena perjodohan."

Ayunda tersenyum. "Yang dibilang gadis nakal ini ada benarnya juga. Hanya mungkin kalau kamu mengetahui masalah ini, kamu akan lebih bisa menjaga gadis nakal ini."

"Sejak kapan kamu mengetahui hal ini, sayang?"

"Saat pertama kali Mas Alex mengajakku ke rumah ini dan bertemu dengan Oma waktu itu. Jika Mas Alex ingin tahu jelasnya, mungkin sebaiknya Oma saja nanti yang menjelaskannya."

Alex terlihat manggut-manggut. Ia menyuruh Alexia dan Ayunda untuk menghabiskan makan malam mereka terlebih dahulu, baru setelah itu Alex meminta Ayunda untuk menjelaskan semuanya.

Beberapa waktu kemudian, mereka telah selesai dengan makan malam mereka. Sesuai permintaan Alex, Ayunda menceritakan dan menjelaskan semuanya kepada Alex.

Mendengar cerita dan penjelasan Ayunda, Alex nampak tercengang. Ia berpikir menikah dengan Alexia bukanlah sebuah kebetulan tapi, memang sudah digariskan oleh Tuhan. Bahkan Alex juga berpikir jika Tuhan ingin hubungan antara mamanya dan mama Alexia tidak terputus begitu saja, sehingga mereka dipertemukan dengan sebuah ikatan.

Setelah mendapat jawaban dan mengingat besok mereka harus bangun lebih awal, Alex menyuruh Ayunda untuk lekas beristirahat. Alex juga mengajak istrinya untuk pergi ke kamar dan beristirahat juga.

*****

Suara adzan subuh membangunkan Alexia. Ia gegas membangunkan suaminya dan melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim. Setelah itu mereka membersihkan diri dan mempersiapkan diri karena harus segera pergi ke Hotel dimana acara resepsi pernikahan mereka akan diadakan.

"Sayang, apakah kamu sudah siap?" Alex melirik istrinya yang sedang memasukkan ponsel dan dompet ke dalam tas kecil.

"Ah, ini sudah, Mas." Sahut Alexia dengan mengulas sebuah senyuman.

"Kalau begitu ayo kita langsung turun untuk sarapan terlebih dahulu, pasti Oma sudah menunggu kita."

Alexia tersenyum mengangguk. Lalu berjalan menghampiri suaminya dan merangkul lengan Alex. Mereka pun keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah.

Benar saja, di meja makan Ayunda sudah menunggu mereka berdua.

"Selamat pagi, Oma." Sapa keduanya kompak.

Ayunda tersenyum. "Selamat pagi, cucu Oma. Wah kelihatan sumringah sekali kalian ini."

"Setiap hari juga begitu, Oma." Sahut Alexia dengan menyinggungkan senyum manisnya.

Tak banyak bicara, mereka bertiga langsung sarapan.

*****

Tok! Tok! Tok!

"Ma, Sukma."

Terlihat Ambar sedang mengetuk pintu kamar Sukma sembari memanggil nama anaknya.

"Sukmaaa." Sekali lagi Ambar memanggil nama Sukma dengan sedikit keras, berharap Sukma segera membuka pintunya.

"Duh, ini anak gimana sih? Dari tadi dipanggil-panggil tidak menyahut. Apa dia masih tidur ya?" Ambar bingung sampai menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Tok! Tok! Tok!

"Ma, kamu ini sudah bangun belum sih? Sebentar lagi jam 8 loh, jemputan akan segera datang."

Tak lama pintu pun terbuka.

Ceklek!

Terlihat Sukma memeluk guling dengan wajah kusutnya, rambut yang awut-awutan seperti singa.

"Apa sih, Ma?" Dengan mata yang masih berat Ia berusaha untuk berdiri dengan tegak.

"Astaghfirullahalazim, Sukma. Sepertinya nyawamu belum terkumpul semua." Ambar menepuk dahinya. Heran dengan anak semata wayangnya itu

"Hmm, aku masih ngantuk, Ma."

Sukma hendak menutup pintu kamarnya kembali namun dengan cepat Ambar menghentikannya.

"Eh, jangan ditutup. Cepat mandi sana. Apa kamu lupa kalau hari ini acara resepsinya Lexi? Sebentar lagi jemputan akan datang."

Mendengar itu Sukma langsung tersentak, matanya terbuka lebar dan mulutnya menganga.

"Astaga, aku lupa, Ma."

"Hmm, baru ingat kamu ya? Sana cepat mandi dan bersiap. Ini sudah jam setengah 8 loh. Buruan."

"Ah iya, Ma. Aku akan segera mandi dan bersiap."

Sukma gegas berbalik, melempar gulingnya ke kasur dan berlari masuk ke dalam kamar mandi.

Ambar geleng-geleng melihat sikap anaknya itu.

Selagi Sukma bersiap, Ambar pergi ke dapur. Karena Ia tadi sudah sarapan dengan roti bakar dengan selai kacang, Ia kini hanya menyiapkan sarapan untuk Sukma. Baru setelah itu Ia akan berganti pakaian.

20 menit telah berlalu, keduanya kini berjalan menuju ke depan rumah karena mobil jemputan sudah datang.

"Ma, aku belum sarapan tapi, mobil sudah datang."

"Ini Mama bawakan kamu roti bakar. Nanti kamu sarapan di dalam mobil saja."

"Wah, Mama paling mengerti aku. Tapi, penampilanku gimana, Ma?"

"Sempurna. Kamu cocok mengenakan gaun ini, kamu terlihat begitu cantik."

Sukma mengenakan dress putih tulang yang elegan. Warna putih tulang yang lembut membuat kulitnya terlihat lebih cerah dan bersih. Dress yang terbuat dari bahan katun yang ringan dan sejuk itu, terlihat sangat pas di tubuhnya. Potongan dress yang sederhana namun elegan.

Apalagi dengan riasan tipis dan rambutnya yang panjang dan bergelombang terjatuh di punggungnya seperti ombak yang lembut. Gelombang rambutnya yang alami membuatnya terlihat lebih feminin dan cantik. Wajahnya yang manis dan kulitnya yang bersih membuatnya terlihat seperti seorang putri. Matanya yang cerah dan senyumnya yang manis membuatnya terlihat lebih hidup dan bersemangat.

"Hmm, Mama jangan hiperbola dong." Sukma terlihat malu-malu.

Memang Sukma terlihat begitu cantik. Apalagi semenjak Ia mulai bekerja, Ia tidak pernah abai dengan penampilannya, Ia selalu merawat diri.

"Dibilangin kok tidak percaya! Sudah, jangan membuat sopir menunggu lama, kita harus bergegas. Kita juga harus menemui Alexia terlebih dahulu sebelum tamu berdatangan."

"Iya, Ma."

Mereka pun mempercepat langkah kaki mereka agar segera sampai di luar, tak lupa Ambar mengunci pintu rumah sebelum mereka benar-benar pergi.

Di jalan seberang rumah Alexia, Amanda baru saja turun dari sepeda motornya. Sudah beberapa hari Ia memikirkan rencana namun buntu, akhirnya sekarang Ia berniat menemui Alexia di rumahnya karena beberapa hari memantau rumah Alex, Ia tidak melihat Alexia keluar masuk rumah tersebut.

Kok bisa?

Ia ingin mengajak Alexia untuk berbicara 4 mata. Namun, Ia malah melihat Ambar dan Sukma dengan penampilan yang tak biasa.

"Mau kemana mereka dengan penampilan seperti itu? Sebaiknya aku ikuti mereka. Siapa tahu nanti Alexia juga ada bersama mereka dan aku bisa berbicara dengannya."

Amanda pun menjadi urung dan bersembunyi dibalik motornya. Setelah melihat mobil yang ditumpangi Sukma pergi, Amanda segera mengikuti mereka dari belakang.

Amanda terus mengikuti kemana mobil yang ditumpangi Ambar dan Sukma pergi. Ia mengemudi dengan hati-hati, menjaga jarak yang aman dari mobil yang sedang Ia buntuti. Mobil itu melaju dengan kecepatan yang stabil, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Dia mengikuti mobil itu melewati lampu-lampu lalu lintas yang berkedip-kedip.

Setelah beberapa menit, mobil itu mulai memasuki area yang lebih sepi. Amanda mengikuti mobil itu dengan lebih hati-hati, agar tidak ketahuan. Akhirnya, mobil itu berhenti di depan sebuah hotel yang mewah. Amanda mengemudi ke tempat parkir yang tidak terlalu jauh dari hotel itu, kemudian mematikan mesin motornya.

Amanda menunggu dengan sabar, mengamati mobil dan hotel itu dengan hati-hati. Ia ingin tahu apa yang akan dilakukan oleh Ambar dan Sukma di Hotel tersebut. Setelah beberapa menit, Ambar dan Sukma keluar dari mobil dan memasuki hotel. Dengan cepat Amanda mengikuti mereka dari jauh agar mereka tidak tahu jika dirinya sedang mengikutinya.

Apesnya, saat ingin masuk Ia dihentikan oleh satpam yang berjaga.

"Pak, saya mau masuk. Dua orang yang baru masuk tadi saudara saya." Amanda berusaha untuk masuk.

"Maaf, Nona. Tapi, hanya yang memiliki undangan yang boleh masuk ke dalam."

"Undangan? Memangnya di dalam ada acara apa?" Amanda terlihat bingung. Pantas saja Ia melihat Ambar dan Sukma dengan penampilan yang tidak biasa. Tapi, apa?

Mendengar itu, satpam semakin yakin jika anda bukanlah saudara dari Ambar maupun Sukma.

"Kalau memang Nona saudara dari mereka berdua tadi, seharusnya Nona tahu sedang ada acara apa di dalam sana. Sekarang Nona lebih baik pergi dari sini sebelum saya menyeret Nona."

Amanda memilih mengalah, akhirnya Ia pergi meninggalkan hotel tersebut tanpa mendapatkan jawaban.

1
Yuni Ngsih
Duuuuuh Thor kamu selalu memotong ceritra yg lg asyik ko tega ,krn ceritramu itu bgs banget jg ku pokus pd ceritra ,kecewa kezel,....krn ceritra terpotong .....lanjut Thor ....ku tunggu ceritra selanjutnya ...ok semangat
AgviRa: Terima kasih, kakak😊🙏
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
makin seru.....good job Thor 👍
Elisabeth Ratna Susanti
kalau baca sah! sah! aku merinding
AgviRa: waduh, kenapa, Kak?
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏🤗
AgviRa: Terima kasih, Kak😊🙏
total 1 replies
Rita Rita
CEO dong Thor bukan seo,,, 🤔🤭
AgviRa: ahh, itu sebenarnya mau ngomong seorang tapi terpotong karena ketukan pintu😅🙏
total 1 replies
Rita Rita
ini ibu tiri apa ibu kandung,,, kalo ibu kandung, wah ibu laknat namanya kalo ibu pun masih ada ibu tiri berasa ibu kandung,,
AgviRa: Baca terus ya, Kak, biar tahu 🤭
total 1 replies
Siti Maryati
Doble up ya 😁😁
AgviRa: InsyaAllah, Kaka. Terima kasih sudah berkenan membaca novel saya. 🙏😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!