Season 1: Perjalanan Menggetarkan Langit
Sebelum membaca novel ini, silahkan baca season 1 terlebih dahulu.
*********
Erlang Shen tersadar dan mendapati dirinya berada di tempat yang berbeda. Berkali-kali ia berusaha untuk keluar dari tempat itu, tapi tidak berhasil. Tak punya cara lain, Erlang Shen memutuskan untuk menjelajahi dimensi tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32 Gua Tengkorak
"Kaisar Surgawi! Nikmatilah sisa umurmu!" Erlang Shen mengibaskan tangannya, lalu 8 jarum akupuntur dan 8 inti elemen yang melayang di atas tanah langsung menghilang.
Istana Surgawi ….
Baaannnggggg
Kaisar surgawi terkejut saat lampu jiwa anaknya meledak. Dalam kemarahannya, ia memanggil jenderal tertinggi istana surgawi.
"Aku siap menerima perintah, Yang Mulia!" Sosok pria berlutut di hadapan Kaisar Surgawi, Tian Yu Hao.
"Cari orang yang membunuh putraku! Bawa dia ke hadapanku hidup-hidup!"
"Perintah Yang Mulia akan kulaksanakan."
Sang Jenderal berubah menjadi asap kuning dan terbang meninggalkan istana surgawi. Karena istana berada di tengah-tengah alam surgawi, Sang Jenderal melesat menuju ke benua Bulan.
"Baj*ngan kecil! Aku pastikan kau merasakan siksaan yang lebih pedih dari kematian." Kaisar Surgawi Tian Yu Hao melampiaskan amarahnya pada singgasana miliknya. Dalam hitungan menit, istana utama berubah menjadi reruntuhan.
Tidak puas dengan memanggil seorang jenderal, Kaisar Tian Yu Hao memanggil 3 jenderal naga. Tanpa banyak basa-basi, ia memerintahkan ketiganya menyebar ke berbagai penjuru.
"Menghitung mundur! Kematianmu sudah di tentukan!"
Suara seseorang menggema di langit. Sebelum Kaisar Tian Yu Hao tersadar dari keterkejutannya, sebuah jam pasir setinggi 2 meter muncul di tengah-tengah reruntuhan istana.
"Jam pasir itu adalah sisa umurmu. Jika semua pasir dibagian atas berpindah ke bawah, itulah hari kematianmu."
Suara itu membuat Kaisar Tian Yu Hao semakin ketakutan. Untuk mencegah kematiannya, ia memanggil 100 jenderal dan 2 jenderal tengkorak untuk mencari orang yang membawa pesan kematian.
"Tuan, bagaimana cara mengenali pembawa pesan kematian itu?" tanya tengkorak biru.
"Dia bukan penduduk asli alam surgawi. Dia adalah salah satu dari kedua kaisar kembar itu. Pokoknya aku mau 6 reinkarnasi surgawi dibawa ke sini!" pinta Kaisar Tian Yu Hao.
"Keinginanmu adalah perintah bagi kami!" Bagai tiupan angin, orang-orang yang dipanggil oleh kaisar Tian Yu Hao langsung menghilang. Mereka melintasi langit dan menyebar ke berbagai penjuru. Dari bawah, mereka terlihat seperti meteor yang akan menghantam alam surgawi.
"Apa yang sudah digariskan tak bisa dihindari! Meski kau bunuh 1000 kali, dia akan tetap datang. Dia akan datang, Tian Yu Hao!" Suara itu kembali terdengar. Kaisar Tian Yu Hao semakin ketakutan. Untuk mencegah segala kemungkinan, ia menyegel istana surgawi dan memasuki dimensi pelatihan.
"Aku harus menerobos dao surgawi gerbang kedua!" ucap Kaisar Tian Yu Hao.
"Kalau perlu, aku akan menerobos ranah selanjutnya. Dengan begitu, tak akan siapapun di alam surgawi ini yang bisa mengalahkanku," ujarnya.
Kaisar Tian Yu Hao yang memiliki kultivasi dao surgawi gerbang pertama memasuki kolam qi abadi. Seharusnya, hanya dengan menghirup udara di sekitar kolam, tingkat kultivasi akan meningkat, tapi untuk menerobos gerbang kedua dao surgawi, adalah sesuatu yang sangat mustahil.
Jauh dari istana surgawi, dua kilatan cahaya melintasi langit dan melewati lautan awan hitam. Petir menyambar, dan langit berubah gelap. Kondisi itu menunjukan kalau badai akan terjadi.
"Shen Gege, sepertinya akan terjadi badai." Zi Yue berhenti di udara dan menatap awan-awan hitam yang menyingkirkan awan-awan putih.
Erlang Shen menatap langit dan tiba-tiba saja mata emasnya aktif. Kondisi cuaca yang terjadi bukan pertanda badai, melainkan hal lain. Dari posisinya, ia bisa melihat gerbang yang menjadi penghubung antar alam berusaha di buka oleh seseorang.
"Ada apa?" tanya Zi Yue.
"Ini bukan pertanda badai, melainkan tanda terbuka gerbang langit," jelas Erlang Shen.
"Bukankah alam surgawi dan alam dewa tak punya batas?" tanya Zi Yue.
"Bukan itu! Melainkan gerbang yang terletak di alam dewa. Makhluk lain berusaha menerobos gerbang," jelas Erlang Shen.
"Sejauh itu bisa kau lihat?" tanya Zi Yue.
"Karena aku dan Yun Feng adalah penjaga gerbang itu. Seharusnya tak ada yang bisa membukanya selain kami berdua, tapi sepertinya makhluk itu berbeda. Aura mereka sama seperti auraku dan Yun Feng," jelas Erlang Shen.
"Bagaimana sekarang? Waktu kita semakin berkurang dan kultivasi kita masih rendah. Kalau makhluk itu menerobos gerbang dan menguasai alam dewa, kita juga akan mati." Zi Yue menimpali.
"Kita harus menemukan inti alam surgawi. Separuh kekuatan dari masa lalu tersimpan di sana," ucap Erlang Shen.
Erlang Shen dan Zi Yue kembali melesat. Beberapa saat kemudian, kondisi cuaca berangsur-angsur mulai membaik. Erlang Shen kembali menatap langit dan makhluk yang sebelumnya berusaha menerobos gerbang sudah pergi.
"Ada retakan kecil di pelindung gerbang." Erlang Shen membatin.
Beberapa hari kemudian, keduanya mendarat di sebuah gua yang terletak di tengah padang pasir. Gua itu mengeluarkan aura kematian yang menjadi penyebab hutan sekitar berubah menjadi gurun tandus.
"Ada sesuatu di dalam gua ini." Erlang Shen menempelkan tangannya di mulut gua. Tak berselang lama, formasi kematian yang berlapis-lapis muncul. Erlang Shen menggunakan mata emasnya dan menghitung lapis formasi. Total ada 100 lapis formasi kematian yang saling terhubung satu sama lain.
"Gua tengkorak! Kematian dan kehidupan adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Jika kehidupan bertambah 2, maka kematian bertambah 2. Setiap langkah meninggalkan 2 jejak, yaitu kematian dan kehidupan!"
Erlang Shen menoleh ke arah Zi Yue yang baru saja selesai membaca batu prasasti di samping mulut gua. Inti dari kalimat batu prasasti itu adalah kehidupan dan kematian. Dan formasi yang menutupi gua adalah formasi kehidupan.
"Itu dia! Kematian terlalu mendominasi gua ini. Dan formasi yang terbentuk dari energi kehidupan ditekan. Satu-satunya cara untuk membuka formasi sekaligus adalah menyeimbangkan energi kehidupan dan kematian," jelas Erlang Shen.
Zi Yue mengalirkan sedikit energi kehidupan ke formasi pelindung. Sedikit energi kehidupan menyebabkan lapisan formasi memancarkan sinar redup.
Zi Yue yang melihat itu mengalirkan energi kehidupan yang lebih banyak. Tak ingin Zi Yue kenapa-napa, Erlang Shen juga mengalirkan energi kehidupan miliknya ke formasi.
Sesaat kemudian, energi kematian dan energi kehidupan berputar di gua tengkorak. Putaran dua energi berbeda itu membentuk simbol yin-yang di langit.
Simbol yin-yang yang seukuran telapak tangan mulai membesar hingga ukurannya lebih besar dari gua tengkorak. Di saat yang sama, lapisan formasi yang melindungi gua mulai terbuka satu per satu, mirip seperti pintu berlapis yang dibuka satu per satu.
Wuuuussss
Energi kematian gua tengkorak yang sangat pekat menghilang dan pemandangan di dalam gua membuat Erlang Shen dan Zi Yue tercengang. Rupanya bagian dalam gua itu tidak terlalu luas, tapi lapisan formasi membuat gua itu seakan-akan sangat luas.
Tepat dihadapan keduanya, ada banyak tengkorak. Dari banyaknya tengkorak, ada satu yang duduk bersila dengan posisi lotus. Tengkorak itu duduk seperti seorang raja, sementara tengkorak lainnya memiliki posisi berbeda-beda. Ada yang berlutut, berdiri, bersujud, bahkan ada beberapa tengkorak yang posisinya seperti berjaga.