NovelToon NovelToon
Aku Jatuh Cinta Pada Tentara Itu

Aku Jatuh Cinta Pada Tentara Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / One Night Stand / Dokter Genius / Cinta pada Pandangan Pertama / Karir / Enemy to Lovers
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: nurliana

Jinwoo seorang prajurit bermasalah dari Korea Selatan, di kirim ke sebuah negara yang sangat kacau, dan banyak hal hal yang tidak terjadi terjadi di sana, negara yang kacau tidak hanya memerlukan tentara, tetapi mereka juga perlu tenaga medis, dan Renata yang merupakan seorang dokter, juga ikut ke sana, dan disanalah, benih benih cinta mereka berdua tumbuh

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sudut rumah

Rumah besar dengan lima kamar tidur, satu ruang tamu, satu dapur, dan tiga ruang kerja itu kini terasa dingin dan asing bagi Renata. Ia telah lama meninggalkan rumah, dan kini, ketika akhirnya kembali, ia justru merasa membawa petaka bagi semua orang. Rasa bersalah menelannya bulat-bulat, menganggap dirinya sebagai beban yang hanya menambah kesulitan bagi siapa pun yang ia temui.

Renata menatap gudang yang kini ia jadikan kamar. Tempat itu lebih terasa seperti rumah dibandingkan ruangan lain di bangunan megah tersebut. Duduk di sudut ruangan, pikirannya terus berputar, mencari cara agar Naya bisa tetap bersamanya, agar mereka bisa menjalani hari-hari terakhir Naya tanpa terpisahkan oleh apa pun.

Pikirannya teralihkan saat sebuah pesan masuk ke ponselnya. Rafael mengajaknya bertemu, sekadar berbincang sebentar.

Di sebuah taman tak jauh dari rumah Renata, Rafael menatap gadis itu yang datang dengan piyama tidur, rambutnya di kuncir satu, tampak begitu sederhana dan lelah.

"Jam segini kau sudah memakai piyama?" tanya Rafael, nada suaranya setengah bercanda.

Renata menatapnya datar. "Lalu? Apa aku harus memakai jas rumah sakit ku?" Ia menyilangkan kedua tangannya di dada.

" Ya itu lebih cocok untuk mu, semua keluarga mu juga merupakan seorang dokter kan? "

Renata duduk lalu memahami Rafael " ya, aku juga bisa memakai jas rumah sakit itu dengan bangga karena mereka, semua yang sedang aku jalani sekarang karena mereka " nada bicara Renata kesuh,

Rafael duduk di sampingnya. "Bagaimana dengan Naya? Apakah orang tuamu setuju?" Rafael mengubah topik pembicaraan mereka,

Renata menghela napas panjang, menundukkan kepala sambil tersenyum kecil, meskipun jelas ada kesedihan yang bersembunyi di baliknya. "Mereka menolak. Menurut mereka, aku saja sudah menjadi beban, bagaimana mungkin beban membawa beban lainnya?"

"Kau bukan beban, Renata. Jika pun ada yang berpikir begitu, itu hanyalah anggapan mereka. Bukan anggapan kami," ujar Rafael dengan lembut.

Renata mengerutkan kening. "Kami?"

"Ya, aku dan Anna. Kami tidak pernah menganggap mu sebagai beban. Justru mungkin kami yang terasa seperti beban bagimu," Rafael membuka bungkusan yang ia bawa sejak tadi dan menyodorkan permen pada Renata. "Makanlah. Konon katanya, makanan manis bisa membuat seseorang merasa bahagia."

Renata menatap permen di tangannya, lalu menatap Rafael. "Kalau begitu, berikan saja semua makanan manismu padaku."

Rafael menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Ia tahu, Renata sedang tidak baik-baik saja. "Aku akan memberikan semuanya. Bahkan jika perlu, semua makanan manis di dunia ini akan kuserahkan padamu."

Ia mengelus kepala Renata dengan lembut. Sentuhan kecil itu membuat gadis itu merasa dihargai, sesuatu yang sudah lama tak ia rasakan.

"Apakah aku salah, Rafael? Apakah aku salah telah pulang ke rumah ini? ini rumah ku juga kan, kenapa rasa nya seperti datang ke rumah orang lain? Bahkan jika aku datang ke rumah orang lain, mungkin aku akan di perlakukan lebih baik " meneteskan air mata yang sudah lama ia tahan sejak tadi,

Rafael menatapnya dalam, membiarkan air mata Renata jatuh tanpa penolakan. "Selalu ada tempat untukmu pulang, Renata. Kau tidak salah. Hanya saja, mungkin rumah yang kau anggap rumah itu... bukan tempat yang tepat untukmu kembali. Bukan kau tapi mereka yang tidak bisa menerima mu"

" Mereka bisa menerima kakak dan ibu ku? apakah aku tidak sama dengan mereka? "

" Tentu saja tidak, kau bisa membuat rumah mu sendiri Renata, rumah tempat kau pulang tanpa ada yang melarang mu untuk datang " ucap Rafael

Tangis Renata pecah. Ia memeluk Rafael erat, menumpahkan segala kesedihannya, sementara Rafael diam dan menunggu. Waktu berlalu, tangisannya mereda, dan tanpa sadar, ia terlelap di bahu Rafael, kelelahan karena semua beban yang selama ini ia tanggung sendiri.

Satu jam berlalu, dan Renata belum juga terbangun. Rafael akhirnya menggendongnya, membawanya kembali ke rumah yang ia benci, namun tetap menjadi satu-satunya tempat untuknya kembali.

Korea, Gedung Pernikahan Hyejin dan Jinwoon

"Apakah semuanya sudah siap? Apakah para tamu sudah datang?" tanya Han Mira kepada salah satu pegawai wedding organizer.

"Semuanya berjalan lancar, Bu. Hampir semua tamu telah hadir," jawabnya.

"Jika pengantin pria sudah siap, kita mulai saja acaranya."

Wedding organizer itu mengangguk dan segera memberikan instruksi pada timnya. Tepat pukul delapan pagi waktu Korea, pernikahan itu dimulai.

Jinwoon berjalan menuju altar dengan gagah. Jas putih yang ia kenakan berpadu sempurna dengan dasi dan sepatunya, membuatnya tampak begitu elegan. Semua mata tertuju padanya.

"Lihat dia, tumbuh dengan begitu baik," bisik salah satu tamu.

"Jinwoon memang anak yang manis. Setelan itu benar-benar cocok dengannya," sahut yang lain.

Ketika Jinwoon sampai di altar, perhatian beralih ke peran utama hari ini—sang pengantin wanita.

Hyejin muncul dengan anggun, mengenakan gaun putih yang dihiasi payet berkilauan. Sarung tangan putih membalut tangannya yang lembut, sementara rambutnya disanggul rapi, mempertegas kecantikannya di hari istimewa ini. Di sampingnya, sang ayah menggandengnya erat, siap menyerahkan putri tercintanya kepada pria yang telah ia pilih sebagai pendamping hidup.

Saat tiba di altar, sang ayah melepaskan tangan Hyejin, menyerahkannya pada pria yang kini resmi menjadi menantunya. Air mata jatuh dari wajahnya, bukan karena sedih, tetapi karena kebahagiaan melihat putrinya yang telah melalui banyak hal kini memulai babak baru dalam hidupnya.

Pernikahan berlangsung lancar hingga akhir acara. Para tamu mulai meninggalkan gedung, menyisakan keluarga kedua mempelai.

Jinwoon mendekati Hyejin yang duduk di kursi, tampak kesakitan karena sepatu hak tinggi yang ia kenakan. "Kau mau pulang sekarang?"

Hyejin menatapnya lelah. "Ya, aku ingin pulang. Aku tidak nyaman di sini, dan kakiku sakit."

Jinwoon menyodorkan tangannya sebagai tumpuan agar Hyejin bisa berdiri. "Ayo, aku akan mengantarmu ke mobil."

Namun, Hyejin menolak dengan lembut. "Aku bisa berjalan sendiri. Kau ambil saja barang-barang kita di ruang tunggu."

Jinwoon menatapnya sejenak, lalu mengangguk tanpa membantah. "Baiklah."

Saat berjalan ke arah parkiran, Hyejin bergumam pelan, "Apakah dia marah?"

Jinwoon berpamitan pada keluarganya, sempat melihat Choi yang berbincang dengan rekan-rekannya. Ia ingin menyapa, tapi Hyejin sudah menunggu. Dengan satu tatapan singkat, ia pun pergi.

Di dalam mobil, Hyejin menyandarkan kepalanya di lengan Jinwoon. "Aku sudah lelah. Aku hanya ingin pulang."

Jinwoon mengangguk. "Aku akan mengantarmu pulang. Setelah itu, aku harus pergi sebentar."

Hyejin mengangkat wajahnya, menatap suaminya dengan tidak senang. "Pergi? Ini malam pernikahan kita, Jinwoon. Kau mau ke mana?"

"Ada beberapa berkas yang harus kuurus," jawabnya dengan nada datar, seolah ada hal lain yang membebani pikirannya.

Tatapan kesal Hyejin semakin dalam. "Apakah urusan itu lebih penting daripada aku?"

Jinwoon terdiam, menatap jalanan di depan mereka. Malam pernikahan yang seharusnya penuh kebahagiaan, kini terasa dingin dan jauh dari harapan.

1
novi
halo kak! semangat terus ya... wah ini ceritanya di korea yaa, keren. aku juga suka drakor loh kak, suka k-pop jugaa. /Drool/btw salam dari "Jejak di Balik Kegelapan" mampir ya kak... thank you
novi
hmzz kira² apa yg akan di lakukan hyejin kalo tahu jinwoo nanti kepincut gadis lain?/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!