Roy dan Sela yang sudah menikah selama 3tahun lamanya hingga saat ini mereka belum bisa memiliki momongan, hingga akhirnya mereka menjalani tes kesuburan satu sama lain, hingga satu ucapan seorang dokter membuat Roy cukup terkejut karna iya di diagnosa oleh dokter Mandul atau tidak bisa memiliki keturunan.Akan kah Sela menerima kenyataan pahit itu ? atau malah sebaliknya? lantas bagaimana dengan rumah tangga mereka?
yang mau tau kelanjutannya jangan sampai ketinggalan cerita di stiap ep nya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seperti Jas Roy
" Ya, Zeline memang dari panti asuhan sini nak " sahut ibu kepala panti sambil ia menundukkan kepalanya seakan tak ingin melihat Sam
" Lantas bagaimana anak itu disini bu ? " kembali tanya Sam yang masih penasaran dengan asal usul Zeline anak adopsi Roy
" Sudahlah nak, hari sudah semakin Sore, tidak baik kamu membawa Sesil pulang terlalu malam, sebaiknya kamu segera bawa Sesil pulang, ibu khawatir dia masuk angin " Ucap ibu kepala panti itu yang seolah mengalihkan pembicaraan nya dengan Sam hingga iya seolah mengusir Sam secara halus karna ia berdiri menunjukkan pintu keluar
Namun Sam yang belum puas dengan apa yang menjadi keganjalan di hatinya terpaksa harus mengurungkan niatnya karna jika ia memaksa untuk ibu panti itu berbicara ia takut akan menjadi masalah baru.
.
Namun tetap saja rasa keganjalan bagi Sam membuat Sam tak puas di hatinya, hingga kini dalam perjalanan menuju Rumah Sesil Sam nampak melamun sambil melajukan mobilnya.
" Maaf pak, Rumah saya sudah kelewat" ucap Sesil yang menyadarkan Sam dari lamunannya
" Astaga, maaf kan aku Sesil " ucap Sam yang kembali memutar kan kendaraan nya
" Apa bapak baik baik saja ? " tanya Sesil yang melihat Sam sepulangnya dari panti yang terlihat sangat bingung hingga sedari tadi perjalanan tidak ada sepatah katapun yang terlontar dari mulut Sam, hanya keheningan yang menemani perjalanan mereka.
" Aku baik baik saja Sesil, maaf aku sudah melamun, kita sudah sampai di rumah mu " ucap Sam yang kini telah memarkirkan mobilnya tak jauh dari rumah Sesil
" Apa sungguh baik baik saja? saya takut bapak melamun lagi, sebaiknya bapak tenangkan diri dulu, mari Singgah sebentar nanti saya buatkan teh hangat " ucap Sesil yang berkata adanya, karna ia pun takut jika sepulangnya Sam dari rumah nya akan melamun lagi di sepanjang perjalanan, dan itu sangat membahayakan bagi Sam
Sam yang mendengar apa yang di katakan oleh Sesil pun tentu dengan senang hati ia mengiyakan ajakan Sesil untuk meminum Teh di rumah Sesil
Hingga setibanya Sam di dalam Rumah Sesil terlihat Rumah sederhana namun begitu rapi hingga tidak ada debu sedikitpun yang menempel di meja, Hingga Sam kembali mengagumi sosok gadis mungil itu.
" Maaf ya pak, pintunya saya buka, agar tidak ada kecurigaan bagi tetangga" ucap Sesil yang berkata sesungguhnya, karna ia sendiri sebenarnya pun takut karna ini baru pertama kalinya ia membawa masuk seorang pria ke dalam rumah nya, itupun karna ia percaya bahwa Sam tidak seperti pria di luar sana
" Saya buatkan minum dulu ya pah, bapak tunggu sebentar" kembali ucap Sesil pada Sam dan Sam hanya tersenyum manis seraya mengiyakan ucapan Sesil.
Namun baru saja Sam yang memperhatikan setiap ruangan dan hiasan dinding Sesil kini matanya tertuju pada sebuah pintu kamar yang terbuka dan begitu jelasnya Sam melihat Sebuah Jas yang tergantung tak asing baginya
" Itu Jas Roy ? Apa gue gak salah liat ? " gumam Sam pada batinnya sendiri seraya tak percaya dengan apa yang ia lihat
" Dari mana Sesil dapat Jas Roy ? Apa itu hanya persis aja? tapi gak mungkin Jas itu sangat mahal, tapi gak mungkin juga Jas Roy ada sama Sesil sedangkan Roy pun gak kenal Sesil. Mungkin itu hanya sama, mungkin itu jas peninggalan ayah Sesil " kembali gumam Sam yang terlihat bergelut dengan batinnya sendiri
Namun Sam yang masih memperhatikan Jas itu dari kejauhan begitu semakin sangat yakin bahwa Jas itu milik Roy, karna saputangan merah yang berada di saku depannya itu adalah sapu tangan Roy yang pernah Sam berikan untuk Roy
" Ini gak mungkin! " kembali ucap Sam yang kini berdiri dari duduknya