Kubuat Si Antagonis Menjadi Gay

Saat Dylan ditahan, Emyli merasa putus asa, jadi akhirnya dia pergi ke suatu tempat, satu-satunya tempat yang bisa dia datangi untuk menyelamatkan Dylan, dia tidak punya pilihan lain, dia turun dari taksi dan menghela napas, mengamati gedung itu, ada wartawan di mana-mana, jadi dia harus menerobos semuanya, untuk sampai ke pintu masuk, yang ditutup untuk menghindari masuknya burung bangkai itu, Emyli berbicara dengan penjaga yang berada di luar, memintanya untuk mengizinkannya masuk, karena dia mendesak untuk berbicara dengan Anne Price, penjaga menolak masuk, tetapi interkomnya berdering dan setelah menjawab, dia membuka pintu mengizinkannya masuk, para wartawan mencoba masuk tetapi pintu segera ditutup begitu Emyli masuk, di dalam di resepsionis seorang gadis menunjukkan lift mana yang harus digunakan dan lantai berapa, setelah beberapa detik, dia sampai di tempat itu, di sana ada seorang resepsionis, yang menyambutnya dan membawanya ke pintu kantor.

- Nona, dia sudah di sini. - resepsionis memberi tahu.

- Biarkan dia masuk. - suara Anne terdengar dari sisi lain.

Setelah membuka pintu, Emyli masuk, berjalan sampai berdiri di depan meja Anne.

- Tolong, Anda harus mengeluarkan Dylan dari penjara. - Emyli menunduk dan sedikit membungkuk.

- Ini adalah penyelidikan polisi, saya tidak bisa melakukan apa pun. - Anne meletakkan kertas-kertas yang ada di tangannya untuk mengamati Emyli.

- Tolong Nona Anne... aku tahu Anda bisa, jika Anda melakukannya... aku akan pergi dari kehidupan Anda... tapi tolong bantu dia... Anda bisa menikah dengannya. - dia tidak punya pilihan lain jika dia ingin menyelamatkan.

Tapi dia terkejut mendengar Anne mulai tertawa.

- Maaf, hanya saja tindakanmu itu, sialan, berhenti menonton novel. Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan, tapi pacarmu tidak penting bagiku.

Emyli terkejut mendengar kata-kata Anne, karena selama ini dia percaya bahwa Anne jatuh cinta pada Dylan dan itulah mengapa pertunangan itu terpaksa terjadi.

- A-apa maksud Anda? - tanya Emyli gugup.

- Bahwa pertunangan antara dia dan aku adalah karena orang tua kami, aku tidak pernah tertarik pada Dylan. Tindakan pengorbananmu tidak berhasil.

- Tapi... tolong... bantu dia, aku akan melakukan apa pun yang kau minta.

- Ini dalam proses penyelidikan, ayahku juga dan mungkin pada akhirnya kakakku akan berakhir dalam situasi yang sama, apakah kau pikir semuanya berputar di sekitarmu dan Dylan? Kita semua memiliki masalah yang harus dihadapi, daripada menyelesaikan masalah orang lain.

- Tapi aku tidak bisa melakukan apa pun, bahkan kakakku tidak membantuku... dia seharusnya seorang polisi tetapi dia tidak ingin membantuku. - Emyli mulai menangis.

- Kau sudah mengatakannya, dia seorang polisi, mengapa dia membantu orang yang mungkin menjadi penjahat? Lebih baik tunggu, jika Dylan pintar, dia akan keluar. - Anne mengambil kembali kertas-kertas itu, tetapi sebelumnya memanggil resepsionisnya.

Wanita itu masuk meminta Emyli untuk mengikutinya ke pintu keluar, gadis itu tetap diam, tetapi menerima untuk pergi, dia benar-benar berpikir bahwa Anne akan membantunya, tetapi kata-katanya salah. Dia sedang turun dari lift ketika dia bertabrakan dengan seseorang, ketika dia mendongak, dia melihat bahwa itu adalah Samael, yang mengerutkan kening saat melihatnya.

- Bagaimana kau bisa masuk?

- A-aku... datang menemui Nona Anne, untuk membantu Dylan, tapi dia... - Emyli tidak bisa menahan air mata.

Samael hanya mengerutkan bibirnya, dia benci dia ingin menggunakan air matanya sebagai metode pemerasan.

- Dylan, ya? Ini dalam proses penyelidikan, jika dia keluar bersih, dia bisa pergi.

- Aku tahu... tapi Tuan Price, tolong...

- Aku tidak bisa melakukan apa pun, keluargaku juga sedang dalam masalah, permisi.

Emyli memegang lengan Samael sebelum dia pergi.

- Aku akan melakukan apa pun yang Anda minta... tolong bantu dia...

- Maaf, tapi, aku sudah bilang, keluargaku yang utama. - dia menyingkirkan tangan gadis itu.

Samael melanjutkan jalannya menekan nomor lantai. Sementara itu Emyli dibawa keluar dari gedung. Neal yang bersembunyi keluar dari tempat persembunyiannya untuk naik ke lift yang sama dengan Samael.

- Dia... menjengkelkan... - sebut Samael.

- Aku tahu, aku pikir dia menawarimu. - dia menyikut Samael.

- Aku tidak suka wanita seperti itu, dia terlalu bodoh. - dia mengusap tempat Neal memukulnya dan menghentikan lift untuk memegang pinggang Neal dan menariknya ke arahnya.

- Hei, jangan lakukan itu.

- Aku ingin tahu apa yang akan dia katakan jika dia tahu bahwa orang yang aku sukai adalah kakaknya. - Samael tersenyum mengejek dan mencium Neal.

Neal membalas ciuman itu, sampai melalui pengeras suara lift sebuah suara menyuruh mereka untuk berhenti dan naik, itu adalah Anne yang berbicara, karena komputernya terhubung ke kamera lift; Neal segera menjauh dari Samael.

- Maaf ipar, kakakmu yang nafsuan. - dia bercanda.

- Seolah-olah kau menolak. - Samael mengejek.

Dia menyalakan kembali lift sampai mencapai lantai yang benar, di mana Anne sudah menunggu mereka di kantornya, dia menyebutkan tentang kunjungan Emyli, tetapi mereka lebih suka tidak membicarakannya, yang mereka butuhkan sekarang adalah memastikan bahwa Roy tidak melibatkan mereka dalam segalanya, menurut informasi yang diberikan kepada Neal, Roy telah dipanggil ke kantor pusat FBI, di mana dia akan diwawancarai oleh agen yang bertanggung jawab atas kasus tersebut.

- Meskipun ketika mereka pergi ke kantornya untuk memberitahunya tentang tuduhan itu, dia mengatakan bahwa putranya yang mengurus bisnis.

- Bajingan itu, mencoba menyerahkan semua beban kepada kakakku. - Anne memukul meja dengan marah.

- Aku tidak ragu dia ingin melakukan itu, apa yang terjadi setelah itu? - Samael terlihat tenang.

- Detektif yang bertanggung jawab tidak mempercayainya, karena orang yang mengotorisasi pengiriman tanggal tersebut adalah dia.

Tentu saja, Neal dan Samael sudah menyiapkan segalanya untuk menghindari masalah. Mereka tetap berbicara sebentar dengan Anne tentang rencana tersebut, di mana dia harus sedikit bekerja sama, setelah ini, keduanya pergi, sementara Anne hanya menghela napas, itu bagus untuk tidak terlibat dalam bisnis keluarga, meskipun cukup menjengkelkan untuk diganggu oleh wartawan, karena pertunangannya dengan Dylan dan karena ayahnya. Anne berbicara dengan resepsionis, meminta untuk mengizinkan wartawan masuk ke ruang rapat, tetapi masing-masing harus meninggalkan kamera mereka, itu akan diperiksa dengan cermat sebelum masuk, untuk saat ini itu akan menjadi wawancara kecil.

"Apakah Anda tahu apa yang terlibat dengan tunangan Anda?"

- Tidak, Dylan dan aku tidak dekat, pertunangan itu disepakati antara orang tua kami. - jawab Anne dengan yakin.

"Lalu bagaimana dengan ayah Anda Nona Price? Apakah Anda tahu apa yang dia lakukan?"

- Saya tidak tahu dan sejujurnya dengan ayah saya saya memiliki sedikit kontak sejak ibu saya meninggal, dia hanya menyetujui pertunangan dengan ayah Dylan tanpa persetujuan saya.

"Mengapa Anda menghindari kontak dengan ayah Anda? Apakah Anda benar-benar tidak mencintai Dylan Harvey?"

- Karena dia tidak pernah menjadi ayah yang baik, baginya saya hanyalah alat untuk melakukan bisnis, adapun Dylan, kami hanya berdamai, tetapi tidak pernah ada apa-apa.

Dan begitulah pertanyaan-pertanyaan berlanjut, semuanya terlibat dengan ayahnya dan Dylan, itu cukup menjengkelkan, tetapi itu akan membantu mereka menjauh sedikit dari pintu kantornya.

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎CATATAN▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Saya mohon maaf atas keterlambatan bab-bab novel ini. Anda tahu pekerjaan dan uf itu membuat saya tanpa ide, saya sedang mencatat beberapa untuk dapat melanjutkan, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, lambat, tetapi itu terus berlanjut. Terima kasih atas kesabaran Anda 🙏🏻 💞 Anda yang terbaik 💝