Muak dengan perlakuan keluarga angkatnya yang selalu menindas dirinya.Membuat ia dengan nekat menggantikan perjodohan dengan pria asing yang telah diatur oleh ayah angkatnya.
Tidak peduli siapa orangnya,Alya lebih menerima perjodohan itu demi bisa keluar dari keluarga angkatnya yang toxic.
Siapakah pria yang yang akan dijodohkan ayah angkatnya?Terlebih pria tersebut berasal dari perkampungan yang jauh.Akankah ia tetap menikahi pria asing dari kampung itu?
Yuk simak ceritanya..☺️☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
"Tidak,tapi untuk saat ini aku belum bisa menemani mu.Karena ada beberapa pekerjaan yang harus ku selesaikan." jelas Alan.
"Ah,tidak apa-apa.Silahkan lanjutkan saja pekerjaan mu.Aku tidak akan mengganggu mu." ujar Alya yang tidak mempermasalahkannya.
"Ini tidak akan lama,aku akan secepatnya menyelesaikan ini semua." ucap Alan berusaha mempercepat pekerjaannya.
"Iya,kau santai saja." ujar Alya sambil tersenyum sambil sesaat memperhatikan ruang kerja Alan.Yang ternyata begitu banyak barang tapi terlihat sangat rapi dan bersih.
...****************...
"Ibu,kenapa aku harus ikut dengan mu kesini?Apa kau serius dengan rencana mu?" tanya Rara yang protes karena Lela memaksa dirinya untuk ikut bersamanya bekerja di tempat Alan.
"Tentu saja,mulai sekarang kau harus membantu ku disini.Jika tidak bagaimana kau akan ada kesempatan untuk mendekati Alan." jawab Lela dengan nada tegas.
"Tapi,bukankah aku sudah berulang kali bilang kalau aku tidak mau.Alan bukan tipe ku,Bu." ujar Rara yang masih menolak tegas rencana Lela yang ingin mendapatkan Alan agar bisa dinikahi.
"Jangan berlagak jual mahal.Kau seharusnya tahu diri,bentuk tubuh mu bukan tipe pria diluar sana.!Paham.!" sindir Lela dengan sengit.
Membuat Rara langsung memasang wajah cemberut.
"Terserah pada mu saja,Bu.Tapi jangan salahkan aku jika Alan tetap tidak bisa ku dekati.Karena aku juga tipe ideal untuknya." balas Rara dengan nada ketus dan langsung meninggalkan Lela memasuki kediaman Alan.
Membuat Lela hanya bisa menatap tajam ke arah anak sematang wayangnya yang begitu keras kepala.Lela begitu berambisi ingin memiliki menantu kaya seperti Alan.Yang nantinya bisa membuat hidupnya akan terjamin dan tidak akan menghabiskan waktu masa tuanya hanya dengan bekerja selamanya pada Alan.
...****************...
Beberapa jam kemudian..
Alan akhirnya telah menyelesaikan seluruh pekerjaannya.Dan ia pun langsung menoleh ke arah Alya.Yang ternyata Alya tertidur di kursi dengan tanpa ia sadari.
Alan pun bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri Alya.Sesaat ia memperhatikan wajah Alya yang sedang tertidur.Ia memperhatikan wajah Alya begitu serius.
Kau cukup manis dan periang,tapi entah kenapa perasaan ini masih belum sepenuhnya untuk menerimamu. Gumam Alan saat masih memperhatikan wajah Alya.
*
*
Sore harinya..
Alya pun terbangun dan terkejut saat baru mengetahui ia sudah terlalu lama tidur.Ia pun bergegas bangun dan mencari keberadaan Alan.Yang rupanya tidak berada diruangan itu.
Alya pun keluar dari ruangan itu dan mencari Alan.
"Damar,apa kau lihat juragan Alan?" tanya Alya saat menghampiri Damar yang akan bersiap-siap pulang.
"Juragan Alan sedang pergi,nyonya.Dia menitip pesan agar nyonya pulang duluan dan tidak menunggu juragan Alan." jawab Damar memberitahu.
"Pergi?Apa kau tahu dia pergi kemana?" tanya Alya yang bingung tapi penasaran.
"Hal itu saya tidak tahu,nyonya.Apakah nyonya ingin pulang sekarang?Kalau nyonya tidak keberatan,saya bersedia mengantar nyonya." ujar Damar langsung menawarkan diri untuk mengantar Alya.
Sesaat Alya pun memandang Damar dengan sedikit meragukan.
"Ah,tidak usah Damar.Aku pulang sendiri saja.Terima kasih sudah memberitahu ku." jawab Alya langsung menolak tawaran Damar karena ia sedikit tidak begitu mempercayai Damar.Sejak Damar mengatakan sesuatu yang dianggapnya aneh.
Alya pun bergegas meninggalkan Damar dan memilih pulang sendiri dengan berjalan kaki.Walau pun sedikit jauh,tapi Alya tetap memilih berjalan sendirian.Yang padahal Alan sudah menyuruh salah 1 karyawannya untuk mengantarkan Alya sampai ke rumah.Yaitu Damar sendiri,tapi Damar justru tidak mengatakan yang sebenarnya jika dia sudah diperintahkan untuk mengantar Alya.Yang justru sengaja menawarkan kebaikannya pada Alya.