NovelToon NovelToon
Mata Batin Sang Peramal Tarot

Mata Batin Sang Peramal Tarot

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib / Peramal
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: korokoro

Riska Radiva, seorang gadis SMA menemukan buku lapuk yang berisi tumpukan kartu tarot di kamar mendiang nenek nya.

Sejak saat itu, ia bisa melihat masa depan yang akan terjadi pada orang lain, hanya dengan membuka satu Tarot nya.
Masalah muncul saat Riska tahu bahwa nyawanya dalam bahaya. Kekuatan yang di milikinya, memiliki efek yang membahayakan nyawa nya dan seluruh orang yang disayanginya.

*ini adalah novel Horor Misteri Pertama aku. Kalau kalian suka, jangan lupa like, subscribe, vote dan gift juga ygy 😁

IG : dimas.yudhistira_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon korokoro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Interogasi Kepolisian

Sampai dengan jam istirahat tiba, Sita belum juga kembali dari ruang BK. Aku dan Amaya saling tatap sama-sama mengkhawatirkan Sita.

"Apa kita susul aja ke ruang BK.?" Usul Amaya sambil menatap wajahku yang sedari tadi sama bingungnya.

"Sebentar aku coba chat dulu." jawabku sembari mengeluarkan handphone dari saku baju seragamku.

'Belum selesai Sit?'

'Aku sama Amaya susul kamu ya.'

Kirim.

Sambil menyimpan kembali handphone, aku mencoba menenangkan diri dengan tidak terlalu mencemaskan soal Sita. Aku fikir, toh nanti dia juga akan balik lagi.

"Kita ke kantin dulu aja yuk may." Ucapku sambil berdiri mengajak Amaya.

Kami berdua sepakat untuk pergi meninggalkan kelas menuju kantin.

Awalnya, aku mencoba tidak terlalu mengkhawatirkan Sita, sampai tiba di koridor sekolah lantai satu, aku dan Amaya melihat kerumunan siswa yang berkumpul di depan perpustakaan.

"Ada yang berantem ka." Gumam Amaya sembari berlari kecil menghampiri kerumunan.

Aku dan Amaya mencoba masuk menerobos beberapa murid lain. Sampai akhirnya di tengah kerumunan, tepatnya di depan pintu masuk perpustakaan, aku melihat Sita yang tengah duduk menundukkan wajahnya, dihadapan dua orang polisi.

Ternyata, mereka yang berkerumun sedang menyaksikan prosesi interogasi Sita dan Arno di ruang perpustakaan.

Dari balik pintu dan jendela-jendela perpustakaan, aku mencoba melihat berdesakan dengan murid lain.

"Polisi may." Bisikku pada Amaya yang tidak bisa menjangkau tinggi jendela. Jadi terpaksa cuma dengar ceritanya saja.

Wajah Amaya berubah pucat. "Aduh, gimana ini ka." bisiknya pelan.

Aku menarik tangan Amaya keluar dari kerumunan, mencoba mencari tempat yang sedikit lebih sepi.

"Tenang may, kamu jangan panik dulu." ucapku.

Aku memutuskan untuk membawa Amaya ke kantin pojok yang tempatnya lebih sepi dari kantin yang ada di tengah.

Sekolahku memang memiliki beberapa kantin di lantai satu. Biasanya, anak-anak lebih banyak berkumpul di kantin besar yang ada di tengah sekolah antara koridor ruang guru dan perpustakaan.

Sementara, kantin pojok ini cukup sepi karena tidak banyak jajanan yang tersedia di sini. Ditambah lagi tempatnya yang agak sedikit kotor dan gelap.

"Nih kamu minum dulu." ucapku seraya menyodorkan segelas es teh manis.

Slurp.

Dengan wajah tegang dan sedikit pucat. Amaya meminum setengah gelas es teh manis nya dalam sekali sedot.

"Haus neng." gumam ku menggoda Amaya.

Amaya melirik sinis tanpa senyum. "Aku tegang ini, takut kalo kita kebawa-bawa gimana?"

Aku menarik nafas pelan. "Kalaupun kita sampai harus di minta keterangan sama polisi, ya kita jelasin aja semuanya yang kita tahu. jangan ada yang ditutupi." Jawabku enteng.

Amaya langsung melotot kaget mendengar jawabanku. "Gila, trus kalau menurut mereka apa yang kita lakuin ini salah gimana?" bentaknya pelan.

"ya udah kita terima kesalahan kita." Jawabku lagi.

Amaya menggelengkan kepala nya tidak percaya mendengar jawabanku yang terdengar santai. "Wah! Gila sih kamu. Aku gak mau sampe ditangkap gara-gara ini." Gumam Amaya lagi sambil membuang pandangannya dari wajahku.

Aku tersenyum kecil. "Ya enggak lah may, tenang dulu. Kita jangan panik. Kita aja gak tau jelas, Devina ini benar meninggal karena bunuh diri atau karena penyebab lain."

Amaya melirik wajahku lagi. "Jadi, kamu yakin kalau Arno menutupi sesuatu soal Devina ini?"

Aku mengangguk pelan. "Aku yakin, karena aku lihat sendiri."

Amaya mengembuskan nafasnya kasar lalu dengan wajah cemasnya, menghabiskan sisa es teh manis yang tadi ku beli.

"Wuih. Langsung di abisin aja. Beliin lagi!" Ujarku sambil melotot.

Amaya terkekeh pelan, wajah paniknya bercampur senyum kuda yang membuatku ingin tertawa melihat nya.

"Hihi maaf. Iya bentar aku beli lagi."

...****************...

"Sit.. Sita!"

Teriak Amaya dari koridor ujung saat kami baru saja keluar dari kantin pojok.

Sita terlihat berjalan menunduk keluar dari ruang perpustakaan.

langkahnya gontai, sampai matanya melihat kami berdua di ujung lorong.

Sita mempercepat langkahnya. Begitu juga aku dan Amaya.

"Gimana?" Tanyaku sambil melirik ke sekitar. Ada beberapa murid yang masih memandangi sita yang keluar dari ruang perpustakaan. aku tahu pasti setelah ini, gosip tentang sita di interogasi kepolisian jadi ramai di sekolah.

Sita mengangkat bahu nya lemas. "Aku gak tahu, pasrah aja." jawabnya.

Amaya memicing curiga. "Kamu gak cerita soal hack Instagram kan?"

Wajah sita tertunduk ragu. "Maaf, aku cerita semuanya. Aku bingung karena polisi maksa untuk cerita jujur." jawabnya.

Amaya melengos lemas, wajahnya tertunduk sambil membalikkan badannya. "haduh.. Mati! Aku pasti mati." Gumam nya sambil menjongkokkan badannya dan menutup mukanya dengan kedua tangannya.

"tenang may. Kamu tenang dulu" ucap ku

"TENANG GIMANA SIH SIT! ABIS INI PASTI KITA BERDUA DIPANGGIL." Bentak Amaya tiba-tiba.

Sita sampai sedikit mundur karena kaget. "Kenapa sih, kenapa sampai histeris gitu. Toh tetep aja aku yang salah may. tenang aja." Ucap sita sedikit menaikan suaranya.

Amaya kembali berdiri, matanya memicing sinis ke wajah sita. "Ya tetap aja aku pasti kebawa kan?" bentaknya sedikit lebih pelan.

Sita yang sebelumnya sudah terlihat lemas dan malas membahas ini semua, semakin dibuat kesal dengan tingkah Amaya yang seperti ini.

"Tenang aja! Aku gak bilang kalau aku minta bantuan kamu buat hack instagram Devina!" ketusnya lalu menerobos kami berdua dengan langkah yang terburu-buru.

Aku tahu, sita pasti kesal sangat kesal.

Amaya terdiam setelah mendengar penjelasan sita barusan. Ada perasaan lega di wajah Amaya setelah tahu kalau sita tidak membawa namanya di depan kepolisian. Tapi, aku juga melihat ada perasaan tidak enak di ekspresi matanya.

"Tenang, tarik nafas. Kamu minta maaf sama sita sekarang." ucap ku sambil menepuk pundak Amaya.

Kami berdua memutuskan untuk mengejar sita yang sudah berjalan lebih dulu masuk ke kelas. Selain karena Amaya harus meminta maaf atas apa yang sudah di lakukan nya barusan, juga aku harus mendengar cerita lengkap dari penyelidikan yang dilakukan kepolisian tadi di ruang perpustakaan.

...****************...

1
valerio_cean
semangat othor
korokoro
Jangan lupa support karya aku 😻🔥
korokoro
Disclaimer : Novel ini hanya karangan fiksi dari isi kepala saya sebagai author. Tidak ada maksud untuk menjelekkan atau menyinggung pihak/organisasi/instansi/nama tertentu yang secara kebetulan muncul dan di ceritakan di novel ini. 🔥🔥🔥 tetap menyala 🔥🔥🔥
valerio_cean
semangat thor
korokoro: makasih kk🔥
total 1 replies
Zizi
Smngt kak up nya😍😍
Sefira Arrum
Fighting
Zizi
2 bunga untukmu kak😍😍
korokoro: terimakasih kakak😍
total 1 replies
valerio_cean
semangat terus kak updatenyaaa
korokoro: siap kk makasih 😁
total 1 replies
valerio_cean
bagus banget ceritanya kak, harus sering sering up
korokoro: wah makasih kak... jadi tambah semangat up nya
total 1 replies
anggita
👏semoga lancar novelnya banyak pembacanya.
anggita
like👍+ hadiah iklan☝
korokoro: makasih kak/Smile//Grin/
total 1 replies
Nico queen
Mungkin maksudnya "Aksara" kak.
korokoro: owh iya aksara ya 😂😂 ✍️catet revisi
total 1 replies
Nico queen
Kemungkinan neneknya selingkuh 🗿
korokoro: hehhh /Facepalm/ wkwkwk
total 1 replies
Zizi
kurang panjanggg thoorrr/Joyful//Joyful/
korokoro: Jan panjang-panjang kak, nanti langsung tamat/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Moon Wolf
Kok aku malah ga suka sama gambarnya ya wkwkwk
korokoro: hihi, skip aja gambarnya, agak disturbing emang gambar gambar di tarot 😂🙏
total 1 replies
Nico queen
Introvert, aku banget
korokoro: /Facepalm/
total 1 replies
Jazzy Bold
mantep Thor. di tunggu updatenya yah
korokoro: ashiap kk makasih kk
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ
finally ceritanya menarik, cuma harus perhatikan tanda baca ya kak maaf loh ya aku koreksi 😉
Nico queen: Semangat kak,/Determined/
korokoro: Wah makasih kk akhirnya ada yang kasih feedback koreksi.. gpp loh kak aku seneng di koreksi gini biar bisa lebih baik lagi nulisnya 🙏
total 2 replies
🍒⃞⃟🦅🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ
adik adiknya❌
adik-adiknya ✅
NoComent🇮🇩🇮🇩
sebuah jejak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!